Anda di halaman 1dari 2

STUDY KASUS

Pada tanggal 7 november 2015 pasien MRS di puskesmas Klakah dengan


keluhan mual dan muntah sering serta perut kembung, pada saat di puskesmas
mendapatkan terapi terapi infuse RL dan injeksi viccilin 3x200mg, ranitidine 1/3
ampul, ondancentron 1/3 ampul serta obat minum pamol syrup 3x1 sendok teh dan
antasida syrup 3x1 sendok teh, karena tidak ada perkembangan maka keluarga
menghendaki untuk dirujuk ke rumah sakit.

Pada tanggal 9 november 2015 pasien datang rujukan dari puskesmas klakah
pada pukul 10.45 WIB, pasien dirujuk karena tidak ada perbaikan kondisi dari
puskesmas dengan keluhan muntah sering, tiap kali makan dan minum muntah
namun tidak demam. Hasil pemeriksaan nadi 102x/ menit, suhu 37 dan berat badan
10kg, pemeriksaan kepala tidak ada anemi, leher dbn, dada COR dbn dan pulmo
wheezing -/-, ronchi -/-, abdomen bising usus (+) dan ditemukan meteorismus. Pasien
di diagnose observasi vomiting dan dehidrasi dan mendapatkan terapi infuse KAEN
4B 10 tpm, acran 2x1/3, taxegram 3x1/3gr, pamol supp 125 mg k/p siet tim dan tidak
minum susu.

Pada tanggal 9 november 2015 pukul 11.00 dokter spesialis anak visite dan
keluarga mengatakan pasien masih muntah seirng, kembung serta BAB 1x kemudian
pasien mendapatkan terapi infuse KAEN 4B 12 tpm dan injeksi taxegram 3x1/3gr,
acran 3x1/3.

Pada tanggal 10 november 2015 dokter spesialis anak visite, keluarga


mengatakan anaknya muntah 2x dan diare 2x kemudian pasien mendapatkan terapi
infuse KAEN 4B 12 tpm, injeksi taxegram 3x1/3, acran 2x1/4 dan minum susu
dancow. Kemudian pada pukul 16.00 pasien demam, suhunya 38,1 lalu advis dokter
jaga mendapatkan terapi pamol supp 125mg. Pada pukul 16.45 ayah pasien
menanyakan cara pemberian susu dancow, sudah di KIE cara minumnya sesuai
dengan yang diminta dan takaran yang ada dikemasan. Pukul 17.00 keluarga
melaporkan anaknya diare makin sering setelah minum susu dancow dan advis dokter
jaga susu dancow di stop sementara serta KIE untuk melakukan kompres dengan
menggunakan minyak kayu putih. Pukul 17.26 perawat melaporkan kondisi pasien
kepada dokter spesialis anak dan mendapatkan advis susu dancow di stop dan diganti
dengan susu isomil. Pukul 18.45 keluarga mengatakan kalau pasien tambah kembung
kemudian perawat melihat kondisi pasien, ternyata suhunya 38.50C lalu melaporkan
ke dokter jaga kalau keluarganya minta untuk diperiksa oleh dokter jaga. Pukul 18.50
pasien kejang disertai dengan keluarnya cairan massif berwarna kuning yang keluar
dari mulut dan hidung pasien, kemudian pasien dipasang O2 nasal. Pukul 18.55
perawat menjemput dokter jaga di kamar dokter. Pukul 18.58 dokter jaga datang
kemudian memberikan terapi stesolid suppositoria 5mg dan infuse guyur 100cc.
pukul 19.00 dokter jaga memeriksa ulang pasien dan didapatkan pupil midriasis,
tidak ada tanda nadi perifer maupun nadi karotis dan pasien dinyatakan meninggal.
KIE keluarga leh dr. jaga. Lapor dokter spesialis anak per sms pasien meninggal.
Masalah:

1. Muntah sering
2. Meteorismus
3. Diare cair
4. Demam
5. Dehidrasi berat

Pembahasan

PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT

Beri cairan intravena secepatnya, jika anak bisa minum, beri oralit melalui
MULAI mulut, sementara infuse disiapkan. Beri 100ml/kgBB sairan Ringer Laktat (RL)
atau Ringer Asetat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi
sebagai berikut:
UMUR PEMBERIAN PERTAMA PEMBERIAN BERIKUT:
DAPATKAH 30 ml/kg selama: 70 ml/kg selama
SAUDARA SEGERA Bayi 1 jam* 5 jam
(Dibawah umur 12
MEMBERIKAN YA bulan)
CAIRAN
Anak 30 menit* 2 jam
INTRAVENA? (12 bulan -5 tahun)
*ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba.

Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika status hidrasi belum membaik, beri
tetesan intravena lebih cepat.

TIDAK Jugaberi oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum:
biasanya sesudah 3-4jam (bayi) atau 1-2jam (anak) dan beri anak tablet Zinc
sesuai dosis dan jadwal yang dianjurkan.

Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam.

Klasifikasikan dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C)
untuk melanjutkan penanganan.
APAKAH ADA FASILITAS
PEMBERIAN CAIRAN Rujuk SEGERA untuk pengobatan intravena
INTRAVENA YANG YA Jika anak bisaminum, beri ibu larutan oralit dan tinjukkan cara meminumkan
TERDEKAT (DALAM 30
pada anak sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan.
MNT) ?

TIDAK Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogastrik atau
mulut: beri 20ml/kg/jam selama 6 jam (total 120ml/kg).

Periksa kembali anak setiap 1-2 jam:


APAKAH SAUDARA
TELAH DILATIH Jika anak muntah terus menerus atau perut makin kembung, beri cairan lebih
MENGGUNAKAN PIPA lambat
NASOGASTRIK UNTUK Jika setelah 3jam keadaan hidrasi tidak membaik, RUJUK anak untuk
YA
REHIDRASI ? pengobatan intravena
TIDAK
Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi. Kemudian tentukan
rencana terapai yang sesuai(A, B atau C) untuk melanjutkan penanganan
APAKAH ANAK MASIH
BISA MINUM ?
CATATAN:
TIDAK
Jika mungkin, amati anak sekurang- kurangnya 6 jam setelah rehidrasi untuk
meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian cairan
oralit per oral.
RUJUK SEGERA KE RS
UNTUK PENGOBATAN
I.V. ATAU NGT/OGT

Anda mungkin juga menyukai