Anda di halaman 1dari 1

Diskusi

Defisiensi vitamin B12 pertama kali dijelaskan oleh Cook pada tahun 1944 dan kemudian oleh Baker
et al., pada tahun 1963. Saat ini, defisiensi vitamin B12 ditetapkan sebagai konsentrasi plasma <148
pmol/L (200 pg/ml) dan status marginal ditetapkan sebagai konsentrasi sebesar 148-221 pmol/L.
Sumber utama vitamin B12 (cobalamin pada manusia adalah konsumsi daging, produk susu dan
telur. The Recommended Dietary Allowances (RDA) berbeda-beda tergantung usia (Tabel 2).
Prevalensi defisiensi vitamin B12 beragam dari 3% hingga 5% pada populasi general dan 5% hingga
20% pada orang berusia lebih dari 65 tahun. Pemasukan yang inadekuat dan rendahnya konsumsi
makanan yang bersumber dari hewan dengan anemia yang buruk (faktor intrinsik rendah) pada
dewasa muda dan malabsorbsi cobalamin karena berikatan dengan makanan, juga atrofi gastrik
pada orang tua adalah penyebab utama rendahnya serum vitamin B12 dan kemungkinan penyebab
utama pada populasi kurang mampu di seluruh dunia. Pada kasus ini, penyebab defisiensi vitamin
B12 adalah turunnya pemasukan dengan faktor instrinsik rendah. Tanda-tanda sistemik umum yang
kasus-kasus yang dilaporkan adalah kelelahan (34%), glossitis (31%), penurunan berat badan (27%)
dan anorexia (22%). Hiperpigmentasi kulit seperti yang ditemukan pada pasien ini telah dilaporkan
sebagai manifestasi dari defisiensi vitamin B12 yang jarang terjadi. Hanya ada dua laporan (India)
ditemukan dalam literatur India. Setelah perawatan, respon hematologis dimulai setelah beberapa
hari, selain itu, tanda hematologis akhir adalah penghitungan darah (blood count), termasuk volume
korpuskular rata-rata (mean corpuscular volume (MCV)) yang hharusnya sudah normal seluruhnya
pada minggu ke delapan. Manifestasi kutaneus defiensi vitamin B12 adalah hiperpigmentasi kulit,
vitiligo, perubahan pada rambut, dan stomatitis angular yang rekuren. Hiperpigmentasi pada
ekstremitas khususnya pada sendi interfalangeal dan falangeal terminal disertai dengan pigmentasi
pada mukosa oral adalah karakteristik dari defisiensi vitamin B12. Aaron et al., melaporkan bahwa
12 dari 63 (19%) pasien memiliki glositis (31%), yang merupakan manifestasi mukokutaneus yang
paling umum, diikuti dengan hiperpigmentasi kulit (19%), perubahan pada rambut (9%), stomatitis
angular (8%), dan vitiligo (3%). Tetapi, kasus ini hanya memiliki hiperpigmentasi. Seperti yang
dibuktikan oleh James et al., histologi dari area yang memiliki hiperpigmentasi menunjukkan atrofi
epidermal yang iregular, hilangnya orientasi basal dari sel epidermal, pigmentasi yang tidak merata
di epidermis bawah, dan banyaknya makrofag dengan pigmen pada dermis atas dan peningkatan
melanin pada lapisan basal.

Tabel 2. Recommended dietary allowances untuk vitamin B12/hari


Umur Laki-laki Perempuan Kehamilan Laktasi
(mcg) (mcg) (mcg) (mcg)
0-6 bulan 0.4 0.4
7-12 bulan 0.5 0.5
1-3 tahun 0.9 0.9
4-8 tahun 1.2 1.2
9-13 tahun 1.8 1.8
14 tahun ke atas 2.4 2.4 2.6 2.8

Anda mungkin juga menyukai