Anda di halaman 1dari 2

1.

Berbagi tindakan dalam penanggulangan bencana di Indonesia tentu bersinggungan


dengan triase, tanda-tanda penting yang diperuntukkan bagi korban bencana baik yang
ringan hingga meninggal dunia. Triase inilah hadir sebagai hal baru dalam pengetahuan
saya, dimana pengenalan akan korban bencana sangatlah dibutuhkan dalam menangani
korban secara cepat dan tepat.
2. Materi mengenai kebencanaan memang sangat menarik untuk diikuti, terlebih dengan
materi inilah kita memeroleh informasi mengenai penanggulangan dalam bidang
kesehatan demi menyelamatkan para jiwa korban bencana alam. Hal yang ingin saya
telisik lebih jauh yakni mengenai pemakaian topi pengaman oleh tim medis, karena
beberapa waktu lalu saya berkunjung ke rumah sakit dan melihat topi-topi berwarna
dengan keterangan didalamnya. Disamping itu, saya lihat terdapat topi pengaman
berwarna putih yang tertuliskan dokumentasi. Nah, hal ini juga menggelitik saya
bagaimana mekanisme input administrasi korban bencana alam agar diperoleh data yang
benar memberikan informasi korban.
3. Sudah menjadi jalan takdir ketika manusia sebagai homo socio. Kehadiran dan setiap
tindakan positifnya akan memberikan perubahan. Dengan meningkatkan kepekaan diri
terhadap perubahan lingkungan dapat mengupayakan penganggulangan pra bencana,
pasalnya sikap inilah yang seharusnya ada dalam diri manusia, sadar bahwa lingkungan
bukanlah hal statis, namun berubah-ubah dalam kedinamisannya.
Ketika bencana itu terjadi saya berusaha cepat tanggap dengan upaya maksimal, karena
jiwa manusia bukanlah suatu hal yang bisa ditunda. Dengan menerapkan prinsip kehati-
hatian, sehingga baik jiwa penolong maupun yang ditolong akan membuahkan hasil
keselamatan.
Penanganan pasca bencana menurut saya lebih diarahkan kepada kondisi jiwa korban,
agar tidak terjadi gangguan jiwa akibat trauma. Nantinya rehabilitasi yang diberikan
kepada korban diharapkan dapat memulihkan kesehatan diri meliputi jasmani dan rohani.
4. Kelompok saya kali ini bertugas sebagai tim pemateri. Tak munafik, menurut saya masih
ada aspek yang belum melingkupi materi kami antara lain pengertian bencana secara
umum, jenis bencana yang meliputi alam dan social.

a. Dengan menelisik tsunami lebih jauh lebih membuka wawasan saya mengenai tanda-
tanda alam yang sekilas mata memandang memang bukanlah hal yang patut diperhatikan,
seperti surutnya air laut. Namun dibalik itu terdapat berbagai persiapan yang memang
sangat berpengaruh terhadap penyelamatan jiwa-jiwa orang sekitar. Berbagai penyebab
yang dapat menimbulkan tsunami pun juga turut membuat saya lebih meningkatkan
kewaspadaan terhadap kondisi baik pantai maupun laut ketika berada disekitarnya.
b. Penanggulangan tsunami yang berada di Jepang sangat komplikatif dan kontruktif dalam
menanggulangi besarnya kerusakan dan korban jiwa tsunami. Saya sangat ingin
menelisik lebih jauh jika Indonesia dengan systemnya saat ini dikembangkan teknologi
dan penanggulangan bencana layaknya di Jepang atau negara-negara maju di dunia.
Tidak hanya berkiblat pada satu sisi, namun senantiasa mengambangkan potensi local
dan melakukan upaya pencegahan sedini mungkin agar terlindungi baik sisi sumber daya
alam maupun manusia itu sendiri dari ganasnya bencana tsunami.
c. Mahasiswa sebagai agent of change dapat melakukan berbagai upaya dalam
penanggulangan tsunami, antara lain penanaman pohon bakau disekitar pantai yang
diharapkan nantinya dapat menahan ombak tsunami, meskipun hanya sebagian kecil saja.
Selain itu bisa juga memberikan ide terbarukan yang bisa direalisasikan dalam upaya
penanggulangan tsunami.
d. Saya merasa ada ketidakseimbangan disini, dimana salah seorang pemateri harus
berkorban mengedit makalah yang cukup amburadul, dimana font, size dan juga space
juga numberingnya tak sesuai dengan standard dan pedoman yang ada. Pemateri terakhir
dapat menjelaskan kepada audience, namun pemateri sebelumnya masih kontekstual.

Anda mungkin juga menyukai