2. Nuklir untuk energi dan kehidupan (pangan dan kesehatan), serta Nuklir
untuk Pertahanan (sebagai sumber energi kapal perang pengganti energi
fosil), merupakan dua hal yang sangat dibutuhkan namun kehadirannya di
Indonesia untuk energi masih belum bisa diterima (opsi terakhir). Uraikan
jawaban saudara dalam hal ini mengapa terjadi?
Batan menjelaskan bahwa dalam pengimplementasian UU No 18 Tahun 2012
tentang Pangan dan UU No 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani, Litbang Batan telah menghasilkan varietas tanaman
pangan unggul yakni lebih dari 8 varietas kedelai, 21 varietas padi unggul, 2
varietas kacang hijau dan 1 varietas gandum tropis dan sorgum. Dari hasil
pembibitan ini, Batan telah berupaya supaya benih varietas diatas dapat diproduksi
dan bernilai ekonomi sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas
berdasarkan kajian dari aspek ekonomi.
Telah terbukti bahwa untuk benih padi varietas Batan memiliki produktivitas
mencapai 7-9 ton/ha yang lebih tinggi dari rata-rata produktivtas nasional yang
hanya 5,1 ton/ha, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani hingga 25%.
Varietas padi lain hasil litbang Batan yang banyak diminati oleh petani antara lain
Bestari, Mugibat, Mira-1, Si-denuk, Suluttan Unsrat-1 dan 2 telah diproduksi oleh
para produsen benih di beberapa daerah dengan rata-rata produksi 100 ton/tahun.
Hasil studi kelayakan terhadap benih Sorgum dapat disimpulkan bahwa secara
ekonomi budidaya benih ini direkomendasikan untuk dikembangkan melalui sistem
pertanian terpadu, seperti pakan ternak, pangan serta industri. Namun, para petani
belum memiliki minat untuk membudidayakan Sorgum. Hal ini membuat Batan
berupaya melalui kegiatan sosialisasi pada kelompok peternak, tani, koperasi,
industri pangan, hingga perguruan tinggi untuk mengembangkan budidaya
Sorgum di daerah potensial. Benih jenis lain, yakni benih kedelai varietas Batan
seperti Gama-sugen, Mutiara 1, 2 dan 3, Mitani dan Rajabasa memiliki rata-rata
produktivitas mencapai 2,2-3,6 ton/ha yang lebih tinggi dari rata-rata nasional,
yang hanya kurang dari 1,8 ton/ha.
Disisi lain, peran aplikasi teknologi nuklir dalam mengembangkan sejumlah
peralatan medis dan produk kesehatan untuk menangani berbagai penyakit yakni
disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut.
Paparan diatas menunjukkan bahwa nuklir memiliki kontribusi yang tinggi pada
energi dan kehidupan, salah satunya melalui pangan dan kesehatan. Selain itu,
nuklir juga memiliki peran dalam bidang pertahanan yakni sebagai sumber energi
kapal perang pengganti energi fosil. Berikut pada Tabel 2 dipaparkan
perbandingan penggunaan sumber energi diesel dan reaktor MSR.
Tabel 2 Perbandingan Sumber Energi Diesel (Fosil) dan Reaktor MSR (Fisi)
Nuklir Fosil
Jenis
Thorium Diesel Batubara Uranium
Endurance pada
310 hari 45 hari - -
kapal perang
Biaya 173 jt/bln 17 m/bln - -
Untuk daya 1000 Dibutuhkan Dibutuhkan
Dibutuhkan
MWE atau 1 3,5 juta- 200 ton-250
thorium 7 ton
Giga Watt/tahun 4juta ton ton
Referensi:
Dalimi, R. (2018). Analisa Feed-in Tariff Energi Terbarukan Menggunakan Acuan
Bpp Setempat Di Indonesia. 5–10.
Sugiyono, A., & Wijaya, P. T. (2020). Dampak Kebijakan Biaya Pokok Penyediaan
Pembangkitan Listrik Terhadap Pengembangan Pembangkit Listrik Berbasis
Energi Terbarukan , Prosiding. Perencanaan Energi Nasional Dan Daerah,
March, 1–13.
Rahmat, Hamidi. 2016. https://setkab.go.id/nuklir-apa-manfaatnya-buat-kita/