PENDAHULUAN
. Tujuan
b.1. tujuan umum.
Setelah dilaksanakan penyuluhan mengenai GLUKOMA sasaran dapat mengerti dan
memahaminya serta menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari.
b.2. tujuan khusus
setelah dilaksanakan penyuluhan sasaran mampu :
p Menjelaskan pengertian tentang glukoma
p Menyebutkan pembagian glukoma berdasarkan klinis..
p Menyebutkan penyebab dari glukoma
- faktor predisposisi
- faktor presipitasi
p Menyebutkan tanda dan gejala dari glukoma.
p Menjelaskan tentang perawatan pada klien dengan glukoma.
BAB II
PERENCANAAN PENYULUHAN.
A. Sasaran
F Klien yang dirawat di ruang 20 ( Mata ) RSSA Malang
B. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah :
Metode ceramah yang digunakan untuk penyampaian materi
Metode tanya jawab untuk mengevaluasi dan mengetahui sejauh mana sasaran mengetahui tentang glukoma.
C Media.
Media yang digunakan adalah :
- lembar balik
- leaflet
D Waktu dan tempat
Waktu : hari Sabtu, 19 Juli 2003.
Tempat : Ruang 20 ( Mata ) RSSA Malang.
E Langkah- langkah dalam penyuluhan.
p Tahap I : Pembukaan
Dilaksanakan selama + 5 menit dengan cara memperkenalkan nama, asal institusi dan tujuan penyuluhan.
B.Penyajian materi
Dalam melaksanakan penyajian materi dibutuhkan waktu 15 menit.
1. Pengertian glukoma.
F Kelainan mata ( Kerusakan penglihatan ) akibat tekanan intra okuler yang tinggi karena ketidak seimbangan
dalam produksi dan ekskresi aques humor.
2. Secara klinis glukoma dibagi menjadi :
Glukoma primer yang terbagi menjadi 2 :
a. glukoma sudut tertutup/ glukoma akut.
Merupakan penyakit mata dengan gangguan integritas struktur dan fungsi yang mendadak akibat
peningkatan TIO yang sangat mendadak karena sudut bilik mata depan mendadak tertutup akibat blok pupil.
b. glukoma sudut terbuka/ glukoma kronik
merupakan penyakit mata dengan gangguan integritas struktur dan fungsi berupa papil saraf optik dan
gangguan lapang pandang sebagai akibat dari peningkatan TIO karena hambatan pembuangan aques humor
pada saluran pembuangan. Dan terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen.
Glaukoma sekunder
Sebagai akibat dari adanya penyakit primer lain dan trauma.
Dibagi menjadi beberapa macam, antara lain :
a. glukoma fakamorfik
b. glukoma fakolitik
c. glukoma neovaskuler
Glukoma kongenital
Terjadi pada usia pertumbuhan.
3. Faktor predisposisi
a. pemakaian obat- obatan medriatik
b. berdiam lama ditempat yang ditempat gelap
c. gangguan emosional
4. Faktor presipitasi
a. hambatan pupil
b. dilatasi pupil.
5. Tanda dan gejala
Glukoma kronik
- mata merah, silau, berair dan nyeri.
- Visus menurun
- Hiperemi perlimbal.
- Pupil miosis, reflek lambat
- TIO tinggi
- Sudut bilik mata depan terbuka.
Glukoma akut
- mata merah, silau, berair, nyeri
- visus menurun
- hiperemi perlimbal
- pupil sinekia posterior total.
- Iris bombans.
- TIO tinggi
- Sudut bilik mata depan tertutup.
Glukoma fakormorfik
- tiba- tiba mata merah dan nyeri disertai visus menurun.
- Huperemia silier.
- Edema kornea
- Lensa katarak matur.
- TIO sangat tinggi
- Sudut bilik mata depan tertutup.
Glukoma fakolitik
- tiba- tiba mata merah dan nyeri
- visus menurun sudah sangat lama.
- Hiperemia silier dan konjunktiva
- Edema kornea.
- Lensa katarak matur/ hipermatur.
- TIO sangat tinggi
- Sudut bilik mata depan terbuka.
6. Perawatan
v Berikan obat tetes mata.
v Hindari situasi yang menyebabkan peningkatan TIO, seperti :
- batuk atau muntah yang lama
- kekecewaan emosional, khawatir, takut atau marah.
- Keletihan seperti mendorong, mengangkat benda berat.
v Penggunaan mata yang tidak berlebihan.
v Masukan cairan tidak dibatasi.
v Segera mencaru pertolongan medis jika tanda dan gejala peningkatan TIO terjadi.
Pembedahan dilakukan jika ada kehilangan lapang pandang progesif dengan kerusakan saraf optik.
Pembedahan dilakukan jika TIO sudah turun 30 mmHg.
C. Penilaian
Memerlukan waktu 10 menit
Menanyai kembali tentang materi yang disampaikan kepada sasaran
Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal- hal yang kurang dimengerti dan masih
membingungkan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya masyarakat masih sangat membutuhkan informasi yang adekuat tentang ASI
bagi penyuluh persiapan materi , mental ,fisik serta penguasaan bahasa sangat diperlukan dalam keberhasilan
penyuluhan
penggunaan media yang sesuai sangat mendukung
sebelum dilakukan penilaian dengan tanya jawab dapat disimpulkan bahwa sudah dapat mengerti dari isi
materi
keberhasilan penyuluhan terwujud atas kerjasama penyuluh dengan sasaran
B. Saran
hendaknya kegiatan penyuluhan dimasyarakat ini perlu ditingkatkan mengingat pentingnya informasi dan
menghilangkan persepsi yang salah akibat informasi yang tidak adekuat
diharapkan sasaran dapt mengambil hikmah dari materi yang diberikan dan menerapkannya dalam perilaku
sehari-hari
Cara Pencegahan Glaukoma: Sebagian besar faktor resiko penyakit ini seperti usia, resiko
keturunan dan etnik tidak dapat dicegah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk pecegahan
glaukoma. Namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit
glaucoma, diantaranya :
Pencegahan glaukoma yang pertama adalah periksa kesehatan mata secara teratur.
Pencegahan glaukoma yang kedua adalah segera periksakan mata jika pandangan terasa kabur,
remang dan sempit.
Pencegahan glaukoma berikutnya adalah Waspada jika memiliki penyakit hipertensi atau
diabetes.
Pencegahan glaukoma berikutnya adalah Waspada jika di dalam keluarga ada yang memiliki
riwayat penyakit ini.
Pencegahan glaukoma lainnya adalah Jika divonis menderita penyakit ini, harus disiplin
berobat agar tidak menjadi buta