Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK


DI RUANG PENYAKIT DALAM WANITA RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 09 14 Januari 2017

Oleh:
AHMAD SYARKANI, S.Kep
NIM. 1630913310001

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2017
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Ahmad Syarkani, S.Kep


NIM : 1630913310001
JUDUL LP : Penyakit Ginjal Kronik

Banjarmasin, 09 Januari 2017

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Noor Diani, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep.MB Nor Idah, S.Kep, Ns


NIP. 19780317 200812 2 001 NIK. 19851123 2011 102 8
Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik
1. Stadium I : Fungsi ginjal berkurang,
LFG 80 150 ml/mnt, asimptomatik.
ETIOLOGI
2. Stadium II : Ringan, LFG 50 30
1. Penyakit
ml/mnt,dari ginjal asimtomatik
hipertensi,
a. Penyakit pada glomerulus :
sekunder
glomerulonefritis.
3. Stadium III : Sedang, LFG 10 29
b. Infeksi kuman : pyelonefritis,
ml/mnt, sama dengan stadium II
ureteritis.
Manifestasi
PENGERTIAN klik: ditambah dengan anemia.
c. Nefrolitiasis.
Menurut perjalanan klinisnya: Komplikasi 4. Stadium
d. Kista IV : Berat,
di ginjal LFG <Kidney
: Polycistic 10 ml/mnt
a. Menurunnya
Gagal cadangan
ginjal kronik ginjal asimtomatik,
merupakan GFR
perkembangan e. Trauma
gejala sama
langsung
dengan pada
stadium
ginjal.III
Penyakit Ginjal Faktor Risiko:
dapatginjal
gagal menurunyang hingga 25% dan lambat pada
progresif 1. Hipertensi f. Diabetes
a. Keganasan
ditambah padaatau
dengan
melitus ginjal
retensi air dan
hipertensi
b. Infusiensi
setiap nefronginjal,
Penatalaksanaan selama keadaan
(biasanya pasienbeberapa
berlangsung Kronik
2. Hipokalsemia g.Obesitas
b. Obstruksi
atau: batu,
garam serta mualtumor,
perokok dan muntah
tahun dan
mengalami tidak
1. Dialisis (cuci
Pemeriksaan reversible).(Price
polyuria dan
darah)
Penunjang nokturia, GFR&10%Wilson, 3. Anemia 5. penyempitan
Stadium
c. Berumur /Terminal,LFG
striktur
V : dari
lebih 50 tahun < 5
2006)
hingga 25%
2. Obat-obatan: dari normal, kadar
antihipertensi, kreatinin serum
suplemen 4. Hiperparatiroid 2. Penyakit diluar ginjal
1. Laboratorium: Laju Endapan Darah, d.Individu
ml/mnt,dengan
gejala riwayat
sama dengan
penyakit
stadium
dan BUN
PENCEGAHAN sedikit meningkat diatas normal. 5. Malnutrisi a. Dyslipidemia.
besi,Ureum dan Kreatinin,
agen pengikat Hiponatremi,
fosfat, suplemen diabetes melitus,
IV ditambah
b. Infeksi di badan
hipertensi,
dengan
: TBC edemadan
paru, paru,
sipilis,
c.
1. Penyakit ginjal hipertensi
Pengobatan stadium akhir(ESRD) atau sindrom
(makin rendah 6. Asidosis penyakit ginjal dalam keluarga
Hiperkalemia,
kalsium, furosemid Phosphate
(membantu Alkaline,
berkemih) Metabolik koma, kejang,
malaria, hepatitis. asidosis metabolic,
tekanan darah makin kecil risiko
uremik(lemah, letargi, anoreksia, mual dan
Hipoalbuminemia
3. muntah,
Diit rendah protein dan tinggi dan 7. Hiperkalsemia c. Pre hiperkalemia,
eklamsi. dan kelelahan.
penurunan fungsi ginjal),
nokturia, kelebihan volume cairan,
2. hipokolesterolemia,
Pengendalian dll. 8. Dislipidemia Ket:
d. Penyakit LFG: Laju Filtrat
sistemik Glomerolus
: diabetes miletus,
karbohidrat
neuropati perifer,gula darah,
pruritus, lemak
uremic darah
frost,
2. anemia,
Radiologi: Foto polos abdomen, Intra 9. Payah jantung hipertensi, kolesterol tinggi
4. pericarditis,
Transfusi kejang-kejang,
darah (IVP)yang ditandai GFR <5-
Vena Pielografi 10. Uremia e. Obat-obatan.
3. 10Penghentian
ml/menit, merokok,
kadar serum kreatinin dan BUN
5.
4. Transplantasi
3. USG
Peningkatan ginjal
aktivitas fisik dan 11.Osteodistrofi f. Kehilangan cairan yang mendadak
meningkat tajam, hipertensi, dan anemia.
4. EKG
5. Pengendalian berat badan renal (luka bakar)
PATHWAY GAGAL GINJAL KRONIK

Sindrom Nefrotik, diabetes melitus, zat toksik(reaksi antigen antibody), vaskuler mengalami arterio skerosis(suplaia darah ginjal menurun), infeksi Glomerulonefifritis,
Pielonefritia, Hidronefritis (menimbun di ginjal), obstruksi saluran kemih (mengalami retensi urin menekan syaraf perifer, obstruksi saluran kemih oleh batu ginjal
(mengiritasiterjadi hematuria, terjadi anemia)

GFR turun

Gagal Ginjal Kronik

Sekresi protein terganggu Retensi Na Sekresi eritroprotein


turun

Sindrom Uremia Total CES naik Produksi Hb turun

Peningkatan Volume Suplai nutrisi darah dan O2


interstisial menurun
Hiperphospatemia Gangguan keseimbangan asam basa

Edema Intoleransi aktivitas


Pruritus Produksi asam meningkat

Kelebihan Volume
Gangguan rasa nyaman
Asam lambung naik Cairan

Mual dan muntah Anoreksia


Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN


GAGAL GINJAL KRONIK

Pengkajian Diagnosa keperawatan

1. Identitas 1. Kelebihan Volume cairan


2. Keluhan Utama 2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari
3. Riwayat Penyakit Kebutuhan Tubuh
3. Gangguan rasa nyaman
4. Pola Fungsional Gordon
4. Intoleransi aktivitas
5. Pemeriksaan Fisik

Kelebihan Volume Cairan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

NOC: Electrolit and Acid Base Balance NOC: Nutritinal Status : Food and Fluid Intake
Fluid Balance Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam ketidakseimbangan nutrisi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam kelebihan volume cairan pasien pasien teratasi dengan kriteria hasil :
teratasi dengan kriteria hasil : 1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
1. Tekanan arteri rata-rata dalam rentang yang diharapkan 2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
2. Nadi perifer teraba 3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
3. Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam 4. Tidak ada tanda tanda malnutrisi
4. Suara nafas tambahan tidak ada 5. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
5. Tidak ada asites , distensi vena , edema perifer
NIC :Nutrition Management
NIC: Fluid Manajemant 1. Kaji adanya alergi makanan
1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
2. Pasang urin kateter jika diperlukan dibutuhkan pasien.
3. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
4. Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCW 4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
5. Monitor vital sign 5. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
6. Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, 6. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
asites) 7. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
7. Kaji lokasi dan luas edema 8. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
8. Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian 9. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
9. Monitor status nutrisi 10. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
10. Berikan diuretik sesuai interuksi 11. Monitor mual dan muntah
11. Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l
12. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
Gangguan rasa nyaman Intoleransi Aktivitas

NOC : Comfort Status: Physical NOC : Energy conservation


Self Care : ADLs
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 60 menit
masalah gangguan rasa nyaman pasien teratasi dengan kriteria
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam masalah
hasil:
intoleransi aktifitas pasien teratasi dengan kriteria hasil:
1. Klien dapat mengontrol gejala
2. Relaksasi dari otot klien 1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan
tekanan darah, nadi dan RR
NIC : Pruritis Management 2. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
1. Menentukan penyebab dari rasa gatal yang ditimbulkan
2. Menggunakan krim dan lotion anti pruritis sesuai dengan NIC : Energy Management
medikasi 1. Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
3. Menginstruksikan klien untuk menghindari keringat dg
4. menghindari cuaca panas dan aktivitas yg berlebihan 2. Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap
5. Menggunakan krim antihistamin keterbatasan

3. Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan

4. Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat

5. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara


berlebihan

6. Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas


Daftar Pustaka

1. Bulecheck, Gloria M.,Butcher, Howard K., Doctherman McCloskey Joanne. 2012.


Nursing interventions Classification (NIC). Fifth Edition lowa : Mosby Elsavier.

2. Jonson Marion. 2012. Nursing Outcomes Classification (NOC). St. Louis,Missouri :


Mosby.

3. Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah:
Brunner Suddarth, Vol. 2. Jakarta: EGC.
4. Nurarif Huda Amin, Kusuma Hardhi.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosis Medis & NANDA NIC NOC Jilid 1. Mediaction Publishing : Jogjakarta

5. Supartondoit. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Anda mungkin juga menyukai