KUNJUNGAN RUMAH
HALAMAN JUDUL
Oleh :
Odilia Dea Novena
1202006190
Pembimbing :
dr. Ni Ketut Sri Diniari, Sp.KJ
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya Kami dapat menyelesaikan Laporan
Kunjungan Rumah ini tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat sebagai prasyarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya
(KKM) di BAG/SMF Psikiatri FK UNUD/RSUP Sanglah, Denpasar. Dalam
penyusunan laporan kali ini, Penulis memperoleh banyak bimbingan, petunjuk
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
I. IDENTITAS PASIEN..................................................................................1
II. HASIL KUNJUNGAN RUMAH................................................................1
III. LINGKUNGAN KELUARGA...................................................................9
IV. LINGKUNGAN RUMAH...........................................................................9
V. DENAH RUMAH......................................................................................10
VI. LINGKUNGAN SOSIAL.........................................................................10
VII. PEMERIKSAAN FISIK...........................................................................11
VIII. RESUME....................................................................................................13
IX. DIAGNOSIS BANDING...........................................................................13
X. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL.................................................................14
XI. TERAPI......................................................................................................14
XII. PROGNOSIS..............................................................................................14
XIII. SIMPULAN................................................................................................15
XIV. SARAN.......................................................................................................15
XV. DOKUMENTASI........................................................................................16
iii
LAPORANKEGIATANDOKTERMUDAPSIKIATRIKUNJUNGANRUMAH
SMF/BAGIANPSIKIATRI
FAKULTASKEDOKTERANUNIVERSITASUDAYANA
PERIODE:31Oktober201611Desember2016
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : MS
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Bercerai
Tingkat Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Penjaga Toko
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Jalan Pulau Selayar, Denpasar
Kontrol Terakhir : Senin, 14 November 2016
Tanggal Kunjungan : Sabtu, 19 November 2016
Diagnosis : Skizofrenia Paranoid (F20.0)
1
2
mengatakan untuk saat ini tidak berpikir untuk menikah, karena pasien merasa
sedikit takut untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
Pasien mengatakan sudah tidak pernah lagi marah-marah pada orang
tuanya. Pasien mengatakan selalu rutin minum obat dari dokter tanpa harus
diingatkan dan tidak pernah bolong minum obat. Saat ini pasien sudah
menerima obat dengan dosis yang lebih rendah yakni risperidon 1x1 mg.
Pasien mengatakan telah mengonsumsi obat dengan dosis tersebut selama
kurang lebih satu bulan. Selama mengonsumsi obat dengan dosis tersebut,
pasien mengatakan tidak ada merasa ada perubahan atau keluhan yang berarti.
kehamilan pertama kurang dari satu tahun. Ibu kandung pasien saat itu
juga merasa malu pada keluarga mertuanya karena hamil lagi saat masih
menumpang di rumah mertua tanpa memiliki pekerjaan tetap. Ibu kandung
pasien juga merasa sangat tertekan karena harus tinggal di rumah kecil
dengan banyak orang. Pasien kemudian lahir secara normal, cukup bulan,
dan langsung menangis. Berat lahir pasien saat itu dikatakan 3,5
kilogram. Pasien lahir tanpa ada cacat bawaan.
2. MASA KANAK
Pasien dikatakan mampu makan dan mandi sendiri setelah umur 3 tahun.
Pasien diasuh dan tinggal bersama kedua orang tuanya. Pasien dikatakan
lebih sering berada di dalam rumah dan jarang bermain di luar bersama
teman-temannya, serta tidak mempunyai banyak teman. Setelah lulus
sekolah dasar, pasien langsung masuk pondok pesantren. Pasien
menumpuh pendidikan di pondok pesantren selama enam tahun. Di
pondok pesantren pasien hanya dihadari oleh siswa perempuan, tidak ada
siswa lelaki. Pasien dikatakan tidak pernah menjalin hubungan khusus
dengan laki-laki sampai sekarang. Pasien merupakan anak kedua dari
empat bersaudara. Kakak laki-laki pasien hanya berjarak satu tahun,
sedangkan adik laki-laki pasien berjarak sekitar 5 tahun dan adik
perempuan pasien berjarak sekitar 7 tahun.
3. MASA DEWASA
a. Riwayat Pekerjaan
Semenjak pasien lulus dari pondok pesantren, pasien sempat
berpindah-pindah tempat kerja. Pasien sempat menjadi pembantu
rumah tangga namun kemudian keluar dari pekerjaannya karena mulai
mendengarkan suara-suara tanpa wujud nyata di telinganya. Pasien
kemudian bekerja sebagai penjaga toko elektrolit di daerah
waturenggong. Pasien bekerja selama 10 jam setiap hari termasuk
hari libur di tempat kerjanya. Pasien mengatakan majikan di tempat ia
bekerja sangat baik, namun banyak hal yang harus dilakukan di tempat
kerja dan minimnya libur membuat pasien kadang merasa kelelahan.
8
b. Riwayat Perkawinan
Pasien sudah pernah menikah sekali sebelumnya. Pernikahannya hanya
berjalan selama satu bulan dan kemudian bercerai. Pasien mengatakan
saat ini masih tidak ingin menikah, dan tidak memikirkan tentang
pernikahan. Pasien mengatakan masih merasa trauma dengan
pernikahan.
c. Aktivitas Sosial
Sejak pasien lulus dari pondok pesantren, pasien mengatakan tidak
punya teman. Pasien mengatakan tidak punya teman di dekat
lingkungan sekitar. Pasien juga mengatakan jarang berinteraksi dengan
tetangga dan rekan kerjanya.
d. Riwayat Hukum
Pasien tidak memiliki riwayat hukum.
Silsilah Keluarga
9
V. DENAH RUMAH
3
4
2
1
Gambar 1. Gambar Denah Rumah Pasien
Keterangan denah rumah:
1. Kamar tidur pasien dan adik pasien
2. Kamar tidur orang tua
3. Dapur
4. Kamar mandi
10
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephali
Mata : Anemis -/-, Ikterik -/-, Reflek Pupil +/+ bulat isokor
THT : Dalam batas normal
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks
Cor : S1S2 normal, reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Distensi (-), BU (+) normal, nyeri tekan epigastirum (-)
Ekstremitas : Hangat + + Edema - -
+ + - -
STATUS NEUROLOGIS
GCS : E4 V5 M6
Kaku Kuduk : tidak ada
Reflek Fisiologis : ++ ++
++ ++
Reflek Patologis : - -
- -
Tenaga : 555 555
555 555
Tonus :N N
11
N N
Tropik :N N
N N
STATUS PSIKIATRI
1. Kesan Umum : Penampilan wajar, roman wajah sesuai
usia, kontak verbal dan visual baik,
dengan kesan awal tampak curiga.
2. Sensorium dan Kognitif
- Kesadaran : Jernih
- Fungsi Kognitif : Sesuai tingkat pendidikan
- Daya ingat : Baik
3. Keadaan Mood dan Afek
- Mood : Eutemik
- Afek : Inadekuat, serasi.
4. Proses Pikir
- Bentuk Pikir : Logis realis, riwayat non logis non realis
- Arus Pikir : Koheren
- Isi Pikir : Waham tidak ada, riwayat waham curiga
dan waham kejar.
5. Persepsi
- Halusinasi : Halusinasi tidak ada, riwayat halusinasi
auditorik berupa suara yang berkomentar,
riwayat halusinasi visual melihat bayangan
hitam.
- Ilusi : Ilusi tidak ada
6. Dorongan Instingtual
- Insomnia : Tidak ada, ada riwayat insomnia
- Hipobulia : Tidak ada, ada riwayat hipobulia
7. Raptus : Tidak ada, ada riwayat raptus
8. Psikomotor : Tenang selama pemeriksaan
9. Tilikan : 4 (empat)
VIII. RESUME
Pasien perempuan, 33 tahun, agama Islam, suku Jawa, bekerja sebagai penjaga
toko, sudah bercerai, dan pendidikan terakhir SMA. Pasien diwawancara
dengan posisi duduk, penampilan wajar menggunakan baju bersih dan rapi,
tidak tercium bau aneh pada pasien, kulit bersih bewarna kuning langsat.
Pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik menggunakan
bahasa Indonesia. Kesan awal pasien pada pemeriksa nampak menjaga jarak.
12
X. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis 1 : Skizofrenia Paranoid Remisi Tak Sempurna (F20.04)
Aksis 2 : Ciri Kepribadian Skizoid
Aksis 3 : Tidak Ada
Aksis 4 : Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
Aksis 5 : GAF saat ini 70-61
13
XI. TERAPI
Non Farmakologi
- Psikoterapi supportif kepada pasien
- Psikoedukasi keluarga pasien
Farmakologi
Risperidone 1x1 mg intra oral
XII. PROGNOSIS
Untuk menentukan prognosis penderita ada beberapa kriteria antara lain:
1. Diagnosis : Skizofrenia Paranoid Baik
2. Onset : Dewasa Buruk
3. Perjalanan Penyakit : Kronis Buruk
4. Faktor Pencetus : Tidak jelas Buruk
5. Pendidikan : SMA Baik
6. Faktor Genetik : Tidak ada Baik
7. Ciri Kepribadian : Scizoid Buruk
8. Dukungan Keluarga : Ada Baik
9. Status Pernikahan : Bercerai Buruk
10. Penyakit Organik : Tidak ada Baik
11. Lingkungan social ekonomi : Cukup Baik
12. Kepatuhan Minum Obat : Patuh Baik
13. Tilikan : Derajat 4 Baik
Berdasarkan beberapa kriteria tersebut di atas, pada kasus ini prognosis
penderita adalah dubius ad bonam (cenderung baik).
XIII. SIMPULAN
1. Pasien inisial MS, perempuan, 33 tahun, suku Jawa beralamat di Jalan
Selayar, pasien didiagnosis dengan Skizofrenia paranoid dan saat ini
mendapatkan pengobatan berupa risperidon 1x1 mg.
2. Pasien memiliki riwayat insomnia, hipobulia, dan mengamuk. Kondisi
pasien saat ini dikatakan sudah lebih baik dari sebelumnya. Pasien
mengeluhkan sering merasa pusing sesaat setelah bangun tidur di pagi
hari.
3. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya dan adiknya. Pasien sudah
pernah menikah dan bercerai setelah satu bulan menikah. Pada keluarga
pasien tidak ada yang memiliki gejala seperti pasien.
4. Pasien saat ini bekerja sebagai penjaga toko elektrolik dengan durasi kerja
kurang lebih 10 jam perhari 5 hari dalam seminggu.
14
XIV. SARAN
Adapun saran yang dapat saya berikan kepada pasien dan keluarga pasien
ialah sebagai berikut:
1. Pasien agar minum obat teratur dan rutin kontrol ke RSUD Wangaya
apabila obat habis untuk mencegah muncul kembali gejala sebelumnya
seperti mengamuk dan tidak bisa tidur.
2. Keluarga agar memberi dukungan dalam pengobatan pasien, mengontrol
pasien minum obat dan jadwal kontrol ke RSUD Wangaya.
3. Pasien diharapkan lebih bersosialisasi dengan rekan kerja dan tetangga di
sekitar rumah pasien, sehingga pasien dapat memiliki teman ngobrol
diwaktu luang. Pasien disarankan menceritakan apapun yang sedang
menjadi beban pikirannya baik pada teman lama pasien maupun pada
keluarga pasien.
4. Pasien diharapkan lebih menjaga kondisi tubuhnya, dan sebaiknya jangan
memaksakan diri untuk bekerja. Bila sudah merasa kelelahan alangkah
baiknya jika pasien beristirahat sejenak dari pekerjaannya.
5. Apabila pasien masih merasa pusing ketika bangun pagi, disarakan ketika
bangun pagi jangan langsung berdiri tapi pelan-pelan membiasakan diri
dengan berbaring sejenak, duduk sejenak, dan kemudian berdiri perlahan.
Diharapkan dengan melakukan hal tersebut dapat mengurangi keluhan
pusing yang dirasakan pasien.
6. Pasien dan keluarga agar lebih semangat dan sabar serta lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan.
15
XV. DOKUMENTASI