Sebuah kasus: Seorang pasien dengan inisial Tn.

H/ Laki-laki / 47 thn yang dirawat di sebuah

RS. Gangguan pre-eksitasi ini sering membuat henti jantung mendadak. Untuk menyegarkan
kembali ingatan, silakan dipilih jawaban yang tepat berikut ini:
A. WPW tipe A dengan left-sided accessory pathway dari lateral
B. WPW tipe B dengan left-sided accessory pathway dari posteroseptal
C. WPW tipe A dengan right-sided accessory pathway dari anteroseptal
D. WPW tipe B dengan right-sided accessory pathway dari right free wall
E. WPW tipe A dengan left-sided accessory pathway dari anteroseptal

ABSTRAK

PERBANDINGAN KADAR ALDOSTERON SERUM ANTARA INFARK

MIOKARD DENGAN ELEVASI SEGMEN ST (STEMI) DAN INFARK
MIOKARD TANPA ELEVASI SEGMEN ST (NSTEMI) PADA PASIEN RAWAT
INAP DI RSMH PALEMBANG

Edi H,Taufik I

Latar belakang
Infark miokard akut (IMA) diakibatkan oleh sumbatan tiba-tiba pada arteri koroner
sehingga menyebabkan nekrosis atau iskemik pada miokard. Dasar patogenesis
terjadinya IMA adalah ruptur plak aterosklerotik yang diikuti terbentuknya trombus
pada arteri koroner. Aldosteron yang berikatan dengan reseptor mineralokortikoid
berperan dalam proses aterosklerosis melalui efek inflamasi. Pada kondisi inflamasi,
aldosteron yang berikatan pada neutrofil menginduksi ekspresi MMP-9. Kadar MMP-
9 yang meningkat merupakan faktor predisposisi terjadinya ruptur plak aterosklerosis
pada IMA . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kadar aldosteron
serum antara infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) dan infark miokard
tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) pada pasien yang dirawat di RSMH Palembang.

Metode
Penelitian ini merupakan studi observasional dengan rancangan cross sectional yang
dilaksanakan di RSUP Dr. Mohd Husein Palembang mulai September 2015 s/d
Februari 2016. Sampel penelitian adalah 16 orang kelompok STEMI dan 16 orang
kelompok NSTEMI yang diambil secara consecutive sampling. Sampel yang
memenuhi kriteria inklusi dilakukan memeriksaan serum aldosteron pada
laboratorium yang ditunjuk.

Hasil
Hasil analisis uji Mann Whitney menunjukkan kadar aldosteron serum pada kelompok
STEMI dengan median 10,06 ng/dl (5,21-85,3 ng/dl) dan pada kelompok NSTEMI
dengan median 4,62 ng/dl (2,56-50,8 ng/dl) dengan nilai p=0,001. Berdasarkan
analisis kurva ROC didapatkan nilai cutt of point yang optimal antara STEMI dan
NSTEMI dengan sensitivitas 81,35% dan spesifisitas 87,5% yaitu 7,48 (IK95%
0,693-0,995; nilai p=0,001).

Simpulan
Penelitian ini didapat kadar aldosteron serum pada pasien STEMI lebih tinggi
dibandingkan dengan NSTEMI di RSMH Palembang.

Kata kunci: STEMI, NSTEMI, kadar aldosteron serum

SERUM ALDOSTERONE LEVELS IN ST SEGMENT ELEVATION

MYOCARDIAL INFARCTION AND NON-ST SEGMENT ELEVATION
MYOCARDIAL INFARCTION AMONG HOSPITALIZED PATIENTS IN
MOHAMMAD HOESIN HOSPITAL PALEMBANG

Background
Acute myocardial infarction (AMI) is caused by sudden blockage of coronary artery,
which creates necrosis or ischemic injury to the myocardium. The pathogenesis of
AMI includes the rupture of atherosclerotic plaque, which is followed by the
formation of the thrombus in coronary artery. Aldosterone, which is bound to
mineralocorticoid receptor, plays an important role in the process through its pro
inflammatory effects. During inflammation process, aldosterone binds to neutrophils,
which express MMP-9. The increased level of MMP-9 is a predisposing factor of the
atherosclerotic plaque rupture in AMI. This study was conducted to compare the
serum levels of aldosterone in ST elevation myocardial infarction (STEMI) and in
non-ST elevation myocardial infarction (NSTEMI).

Methods
This was a cross sectional, observational study which was conducted in Mohammad
Hoesin Hospital Palembang from September 1, 2015 until February 29, 2016. The
subjects were divided into 2 groups, STEMI group and NSTEMI group. The size of
the study sample was calculated to be 16 subjects in each group. Each subject was
assigned based on consecutive sampling method. The measurements of the serum
aldosterone levels were conducted by an outside laboratory facility.
Results
The median serum aldosterone level in STEMI group was 10.06 ng/dL (range: 5.21-
85.3 ng/dL) and in NSTEMI group was 4.62 ng/dL (range: 2.56-50.8 ng/dL)
(p=0.001). Based on the analysis of the receiver operating characteristic curve, the
optimal cutoff point of the serum aldosterone level to determine STEMI was 7.48
ng/dL (sensitivity was 81.35%, specificity was 87.5%, 95% confidence interval was
0.693-0.995, p=0.001)

Conclusions
In this study, the median of the serum aldosterone level in patients with STEMI was
higher than the one in NSTEMI.

Keywords:
STEMI, NSTEMI, serum aldosterone level