1. Anopheles barbumbrosus tersebar luas di seluruh Indonesia khususnya daerah
daratan. 2. Nyamuk Anopheles dewasa ini banyak sekali metode pengendalian vector dan binatang pengganggu yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia. Dari berbagai metode yang telah dikenal dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1) Pengendalian dengan cara menghindari/mengurangi kontak atau gigitan nyamuk Anopheles. a. Penggunaan kawat kasa pada ventilasi. b. Menggunakan kelambu pada waktu tidur. c. Menggunakan zat penolak (Repellent). Untuk kebiasaan penggunaan repellent yang digunakan pada saat atau waktu nyamuk menggigit atau pada waktu akan tidur malam atau pada waktu lain di malam hari. 2) Pengendalian dengan cara genetik dengan melakukan sterelisasi pada nyamuk dewasa. 3) Pengendalian dengan cara menghilangkan atau mengurangi tempat perindukan, 4) Pengendalian Cara Biologi. Pengendalian dengan cara ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alaminya (predator) atau dengan menggunakan protozoa, jamur dan beberapa jenis bakteri serta jenis-jenis nematoda. 5) Pengendalian Cara Fisika-Mekanik. Pengendalian dengan Fisika-Mekanik ini menitik beratkan usahanya pada penggunaan dan memanfaatkan faktor-faktor iklim kelembaban suhu dan cara-cara mekanis. 6) Pengendalian dengan cara pengolaan lingkungan (Environmental management).
Dalam pengendalian dengan cara pengelolaan lingkungan dikenal dua cara
yaitu : a. Perubahan lingkungan (Environmental Modivication). Meliputi kegiatan setiap pengubahan fisik yang permanen terhadap tanah, air dan tanaman yang bertujuan untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi tempat perindukan nyamuk tanpa menyebabkan pengaruh yang tidak baik terhadap kuwalitas lingkungan hidup manusia. b. Manipulasi Lingkungan (Environment Manipulation) Sehingga tidak memungkinkan vektor dan binatang pengganggu berkembnang dengan baik. c. Pengendalian Dengan Cara Kimia (Chemical Control) Pengendalian dengan cara kimia (Chemical Control) ini disebut juga pengendalian dengan menggunakan pestisida. Pestisida adalah suatu zat kimia yang dapat membunuh vektor dan binatang pengganggu. d. Pemanfaatan Ekstrak Daun Zodia Zodia merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari daerah Irian (Papua). Oleh penduduk setempat tanaman ini biasa digunakan untuk menghalau serangga, khususnya nyamuk apabila hendak pergi ke hutan, yaitu dengan cara menggosokkan daunnya ke kulit. e. Repellent Repellent adalah substansi yang digunakan untuk melindungi manusia dari gangguan nyamuk dan serangga pengigit lainnya. Repellent digunakan dengan cara menggosokkan pada tubuh atau menyemprotkan pada pakaian. B. Perindukan : Tempat perindukan nyamuk umumnya disebut Breeding place atau breeding site. Pada prinsipnya Nyamuk Anopheles akan meletakkan telur- telurnya di di genangan air bersih dan tidak kena polusi, hanya selera lokasi berkembang-biak masing-masing spesies tidak sama. Misalnya larva Anopheles dapat kita temukan di air tawar maupun rawa-rawa berair payau, rawa mangrove (bakau), sawah, selokan yang tertutup rumput, di tepian sungai, demikian pula genangan air (sementara) akibat hujan. Kebanyakan spesies lebih menyukai habitat yang ada tumbuh-tumbuhannya, walau ada juga yang tidak. Ada yang memilih genangan air terbuka dengan sinar matahari penuh, sementara yang lain memilih tempat-tempat terlindung di hutan-hutan. Ada juga beberapa spesies yang larvanya kita dapatkan di lubang-lubang pohon dan ketiak daun (CDC Atlanta)
C. Tempat Istirahat : Eksofilik : suka tinggal diluar rumah.
D. Bionomik ( Perilaku Nyamuk )
1. Perilaku berkembang biak: Nyamuk Anopheles sp. betina mempunyai kemampuan untuk memilih tempat berkembang biak yang sesuai. Ada jenis nyamuk yang senang kena sinar matahari (An. sundaicus) dan ada pula yang membutuhkan tempat yang teduh (An. umbrosus). Ada yang berkembang biak di air payau, air tawar dan ada pula yang di air asin (laut) 2. Perilaku pada waktu hinggap dan beristirahat : lebih suka hinggap di batang-batang rumput, di alam atau luar rumah (Eksofilik) yaitu tempat- tempat lembab, terlindung dari sinar matahari, gelap. 3. Perilaku pada saat berkembang biak (Breeding Place) : dapat berkembang biak ditempat-tempat yang airnya tergenang seperti sawah, irigasi yang bagian tepinya banyak ditumbuhi rumput dan tidak begitu deras airnya.
E. Tempat hidup : bukan didaerah laut, yaitu di darat.
Penyebaran di dunia : Indonesia, Thailand, Malaysia, Taiwan, India, Nepal, Sri Lanka. Dan di Indonesia wilayah-wilayah tempat perkembang biakannya yaitu wilayah persawahan seperti jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatra. TUGAS