Anda di halaman 1dari 87

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT.

PETROSEA, Tbk

Oleh
ANDREW DANUWIJAYA
H24097010

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

RINGKASAN

ANDREW DANUWIJAYA. H24097010. Analisis Kinerja Keuangan Pada


PT.Petrosea Tbk. Di bawah bimbingan FARIDA RATNA DEWI,SE,MM.

PT.Petrosea, Tbk merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa


penambangan yang terkemuka di Indonesia dengan kemampuan untuk
memberikan solusi pertambangan yang baik. Perusahaan menyadari bahwa semua
aktivitas yang dijalankan perusahaan memiliki dampak yang dapat mempengaruhi
kondisi perusahaan. Salah satu yang menjadi perhatian pentingnya adalah kondisi
keuangan perusahaan tersebut. Dengan melihat kinerja keuangan perusahaan
nantinya akan mendapatkan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan
dan juga dapat dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan perkembangan perusahaan ke depannya. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat perkembangan keuangan dan kinerja keuangan dengan menggunakan
analisis Rasio keuangan dan analisis Du Pont, serta menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruh kinerja perusahaan selama periode 2006-2010.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa perkembangan neraca pada
komponen komponen aktiva tidak lancar, kewajiban jangka pendek , dan
kewajiban jangka panjang mengalami trend naik selama pengamatan. Sedangkan
pada komponen aktiva lancar mengalami trend turun selama pengamatan.
Perkembangan laba rugi pada semua komponen yaitu pendapatan, beban usaha,
beban penjualan dan administrasi, laba usaha, dan laba bersih mengalami trend
naik selama pengamatan.
Berdasarkan analisis rasio, kondisi keuangan perusahaan menunjukkan
kurang likuid dan kurang solvabel. Serta aktivitas perusahaan kurang baik.
Walaupun demikian, perusahaan masih dapat menghasilkan keuntungan.
Berdasarkan analisis Du Pont, kinerja perusahaan selama empat tahun
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.Kinerja perusahaan dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu beban dan pendapatan ,
aktiva, dan kewajiban perusahaan. Kompetitor, laba perusahaan asosiasi dan
keadaan ekonomi merupakan faktor eksternalnya.
ANALISIS KINERJA KEUANGA PADA PT.PETROSEA, Tbk

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Oleh
ANDREW DANUWIJAYA
H24097010

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
Judul : Analisis Kinerja Keuangan Pada PT.Petrosea, Tbk

Nama : Andrew Danuwijaya

NIM : H24097010

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Farida Ratna Dewi, SE, MM)


NIP.197103072005012001

Mengetahui,

Ketua Departemen

(Dr. Ir. Jono M Munandar, M.Sc)


NIP. 196101231986011002

Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan Jakarta pada tanggal 2 Maret 1987. Penulis merupakan


anak pertama dari pasangan Bapak Harry Tambingon dan Ibu Liana Erlita.
Penulis memulai pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri 07 Tebet
Barat Jakarta (1993-1999). Kemudian melanjutkan lagi di Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Negeri 115 Tebet Utara Jakarta (1999-2002) dan melanjutkan pendidikan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 61 Pondok Bambu Jakarta (2002-2005). Pada tahun
2006 penulis melanjutkan pendidikan di Program Diploma Jurusan Perpajakan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dan lulus pada tahun
2009. Setelah lulus pendidikan Diploma III, penulis melanjutkan pendidikan ke
jenjang Strata 1 di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil alamin. Dengan segala kerendahan hati penulis


mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa membimbing dan
menyertai penulis. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah bagi Rosulullah
Muhammad SAW.
Tujuan pembuatan skripsi ini untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi, yang
merupakan salah satu syarat kelulusan bagi setiap mahasiswa Program Sarjana Alih
Jenis Menajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Instittut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Baik dari pengetahuan, tata cara penulisan, pengalaman, pengetahuan
dan maupun isinya, mengingat keterbatasan penulis yang selalu masih dalam tahap
belajar. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis
nantikan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga proposal ini dapat
berguna bagi penulis dan para pembaca.

Bogor, April 2012

Penulis

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan petunjuk dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik itu bimbingan
moril maupun materil. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada:
1) Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan masukan dan arahan kepada penulis selama penelitian dan
penyelesaian skripsi ini.
2) Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik, membimbing dan mengarahkan
penulis selama proses perkuliahan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen,
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen nstitut Pertanian
Bogor.
3) Kedua orang tua yang tercinta dan adik-adik penulis yang senantiasa memberikan
doa dan dukungannya baik secara moril maupun materi.
4) Bapak Kurniawan dan Ibu Ira di PT.Petrosea Tbk yang telah memberikan izin dan
banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.
5) Beo yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan selalu mengingatkan
untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.
6) Sahabat penulis (Andre, Ajeng, Anin, dan Otri) yang selalu mendukung.
7) Teman-teman satu bimbingan dan Ekstensi Manajemen khususnya Angakatan 7.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.
Semoga Allah SWT selalu memberikan balasan yng setimpal atas kebaikan semua
pihak. Amin

v
DAFTAR ISI

RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
1.4 .Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kinerja Keuangan ....................................................................................... 5
2.2. Laporan Keuangan ..................................................................................... 5
2.2.1 Laporan Neraca .................................................................................. 7
2.2.2 Laporan Laba Rugi ............................................................................. 8
2.3. Analisis Laporan Keuangan ....................................................................... 9
2.3.1 Analisis Trend ................................................................................... 11
2.3.1 Analisis Rasio .................................................................................. 12
2.3.2 Analisis Du Pont .............................................................................. 17
2.4. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 19
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 20
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 21
3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 22
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Gambara Umum PT.Petrosea Tbk ............................................................. 28
4.1.1 Visi dan Misi ...................................................................................... 29
4.1.2 Struktur Organisasi ............................................................................ 29
4.2. Perkembangan Keuangan PT.Petrosea Tbk ............................................... 31

vi
4.2.1 Perkembangan Neraca ...................................................................... 31
4.2.2 Perkembangan Rugi Laba ............................................................... 34
4.3. Analisis Rasio Keuangan PT.Petrosea Tbk ................................................ 35
4.3.1 Rasio Likuiditas ............................................................................... 36
4.3.2 Rasio Solvabilitas ............................................................................. 40
4.3.3 Rasio Aktivitas ................................................................................. 43
4.3.4 Rasio Profitabilitas ........................................................................... 47
4.4. Analisis Du Pont PT Petrosea Tbk ............................................................. 51
4.5. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT.Petrosea Tbk 53
4.6. Implikasi Manajerial.54

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan ...................................................................................................... 55
2. Saran ................................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 57
LAMPIRAN......................................................................................................... 57

vii
DAFTAR TABEL

No Halaman
1. Sepuluh negara produsen batubara1
2. Hasil analisis rasio keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010.........36
3. Rasio lancar PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010...37
4. Rasio cepat PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010.....38
5. Rasio kas PT.Petrosea Tbk Periode 2006-201039
6. Rasio debt to capital assets PT.Petrosea Tbk Periode 2006-201041
7. Rasio debt to equity PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010...41
8. Rasio long term debt to equity PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010...42
9. Rasio perputaran total aktiva PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010.....44
10. Rasio perputaran piutang PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010...44
11. Rasio perputaran persediaan PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010..45
12. Rasio rarta-rata pengumpulan piutang PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010.47
13. Rasio marjin laba kotor PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010..48
14. Rasio marjin laba bersih PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010........49
15. Rasio return on assets PT.Petrosea Tbk periode 2006-201049
16. Rasio return on nett worth PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010.50
17. Hasil analisis Du Pont PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010...51

viii
DAFTAR GAMBAR

No Halaman
1. Kerangka analisis Du Pont ...18
2. Bagan kerangka pemikiran ...............................................................................21
3. Struktur organisasi PT.Petrosea Tbk.30
4. Perkembangan aktiva PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 ....32
5. Perkembangan kewajiban dan ekuitas PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 ..33
6. Perkembangan laporan rugi laba PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 ..34
7. Perkembangan rasio likuiditas PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 ..37
8. Perkembangan rasio solvabilitas PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 ...40
9. Perkembangan perputaran total aktiva, perputaran piutang, dan perputaran
persediaan PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010. .....43
10. Perkembangan rasio rata-rata pengumpulan piutang PT.Petrosea Tbk periode
2006-2010.46
11. Perkembangan rasio profitabilitas PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 .47
12. Perkembangan analisis DuPont PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010..51

ix
DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman
1. Laporan aktiva 31 Desember 2006 ................................................................. .....58
2. Laporan pasiva 31 Desember 2006.. 59
3. Laporan rugi laba 31 Desember 2006..60
4. Laporan aktiva 31 Desember 2007...61
5 Laporan pasiva 31 Desember 2007..62
6 Laporan rugi laba 31 Desember 2007..63
7 Laporan aktiva 31 Desember 2008.......................................................................64
8 Laporan pasiva 31 Desember 2008......................................................................65
9 Laporan rugi laba 31 Desember 2008......66
10 Laporan aktiva 31 Desember 2009..67
11 Laporan pasiva 31 Desember 2009......68
12 Laporan rugi laba 31 Desember 2009..69
13 Laporan aktiva 31 Desember 2010..70
14 Laporan pasiva 31 Desember 2010..71
15 Laporan rugi laba 31 Desember 2010..72
16 Analisis trend terhadap laporan neraca 2006-2010......73
17 Analisis trend terhadap laporan rugi laba 2006-2010..74

x
I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Batubara adalah salah satu bahan bakar yang terbentuk dari endapan
organik selama beberapa tahun lamanya. Oleh karena itu batubara menjadi
pilihan lain sebagai bahan bakar diantara bahan bakar yang lainnya. Indonesia
sendiri memeliki kekayaan sumber batubara yang banyak, terutama di pulau
Sumatera dan Kalimanatan yang menjadi sumber terbesarnya di antara pulau-
pulau yang lainnya di Indonesia.
Dengan adanya kekayaan alam berupa batubara di Indonesia yang banyak,
munculah beberapa perusahaan asing maupun dalam negeri yang melakukan
penambangan batubara atapun yang menawarkan jasa penambangan batubara.
Dengan kemunculan beberapa perusahaan tersebut akhirnya Indonesia
menjadi negara yang melakukan ekspor batubara ke dunia.
Tabel 1. Sepuluh negara produsen batubara (Million ton)
2008 2009 2010
Nomor
Negara Jumlah Negara Jumlah Negara Jumlah
1 Cina 2761 Cina 2971 Cina 3162
2 Amerika 1007 Amerika 919 Amerika 932
3 India 490 India 526 India 538
4 Australia 325 Australia 335 Australia 353
5 Rusia 247 Indonesia 263 Afrika Selatan 255
6 Indonesia 246 Afrika Selatan 247 Rusia 248
7 Afrika Selatan 236 Rusia 229 Indonesia 173
8 Kazakstan 104 Kazakstan 96 Kazakstan 105
9 Polandia 84 Polandia 78 Polandia 77
10 Kolombia 79 Kolombia 73 Kolombia 74
Sumber : World Coal Association 2008-2010
Berdasarkan data pada Tabel 1, dapat dikatakan bahwa Indonesia masuk
dalam peringkat 10 besar negara produsen batubara di dunia. Walaupun bila
dilihat dengan jumlah batubara yang dihasilkan pada tahun 2010 mengalami
penurunan bila dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya yang mengalami
kenaikan. Maka tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia menjadi salah satu
negara yang memproduksi batubara yang diperhitungkan didunia ini.
2

Di Indonesia sekarang ini sudah banyak perusahaan yang bergerak di


bidang pertambangan batubara. PT.Petrosea, Tbk merupakan salah satu
perusahaan penyedia jasa penambangan yang terkemuka di Indonesia dengan
kemampuan untuk memberikan solusi pertambangan yang baik. PT.Petrosea,
Tbk juga berhasil melaksanakan berbagai proyek penambangan, rekayasa dan
kontsruksi di seluruh Indonesia dengan standar internasional dan layanan yang
berkualitas tinggi. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh PT.Petrosea, Tbk
adalah sektor pertambangan, rekayasa dan konstruksi, dan pemasok logistik.
PT.Petrosea, Tbk menyadari bahwa saat ini sedang menghadapi persaingan
yang ketat. Selain itu perusahaan juga belum pernah melakukan analisis
terhadap kinerja keuangannya. Untuk itu perusahaan perlu mengetahui kinerja
perusahaan selama ini untuk mendapatkan tentang kondisi perusahaan.
Dengan mengetahui gambaran kinerja perusahaan, informasi ini nantinya akan
menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan dalam
mengambil langkah selanjutnya. Untuk itu diperlukan analisis kinerja
keuangan pada PT.Petrosea, Tbk agar pihak manajemen dapat mengetahui
keadaaan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan banyaknya perusahaan tersebut, maka terjadilah persaingan dalam
dunia pertambangan batubara. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk
memiliki kemampuan yang kuat di bidang keuangan, bidang pemasaran,
bidang operasional, dan bidang sumber daya manusia. Penilaian
perkembangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan melihat kondisi
keuangan perusahaan tersebut. Kondisi keuangan yang bagus menandakan
bahwa perusahaan mengalami perkembangan yang baik.
Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan
tersebut adalah analisis Rasio dan analisis Du Pont. Analisis Rasio merupakan
suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam
neraca atau laporan rugi laba. Analisis Du Pont ini bersifat menyeluruh karena
mencakup tingkat efisiensi perusahaan. Oleh karena itu, penulis mengambil
peneltian dengan judul Analisis Kinerja Keuangan Pada PT.Petrosea, Tbk
Periode 2006-2010.
3

1.2. Perumsusan Masalah.

Perusahaan dituntut memiliki daya saing yang baik untuk menghadapi


persaingannya dan juga untuk dapat berkembang lebih baik. Sebelum
perusahaan mengambil keputusan untuk langkah yang akan diambilnya, maka
perusahaan perlu mengetahui kondisi keuangannya. Dengan mengetahui
kondisi keuangan, perusahaan mengetahui mana yang menjadi kekuatan
perusahaan dalam mengahadapi persaingan. Untuk itu diperlukan suatu analisis
kinerja keuangan agar perusahaan mengetahui bagaimana kondisi keuangan
perusahaan.
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan tidak cukup hanya melihat
laporan keuangan perusahaan saja. Laporan keuangan perusahaan diolah
dengan suatu perbangingan, analisis trend, rasio-rasio keuangan, dan analisis
du pont untuk mengetahui lebih jauh tentang keadaan keuangan perusahaan
sehingga hasil dari analisis tersebut dapat menjadi sebuah informasi bagi pihak
manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk langkah yang
akan diambil.
Berdasarkan uraian tersebut, maka pokok permasalahan yang akan diteliti
adalah :
1. Bagaimana perkembangan keuangan PT.Petrosea, Tbk selama periode
2006 sampai dengan periode 2010?
2. Bagaimana kinerja keuangan PT.Petrosea, Tbk selama periode 2006
sampai dengan periode 2010 dengan menggunakan analisis rasio keuangan
dan analisis Du Pont?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja keuangan PT.Petrosea,
Tbk selama periode 2006 sampai dengan periode 2010?
4

1.3. Tujuan Penelitian.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :


1. Mengidentifikasi perkembangan keuangan PT.Petrosea, Tbk selama
periode 2006 sampai dengan periode 2010.
2. Menganalisis kinerja keuangan PT.Petrosea, Tbk selama periode 2006
sampai dengan periode 2010 dengan menggunakan analisis rasio keuangan
dan analisis Du Pont.
3. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja keuangan
PT.Petrosea, Tbk selama periode 2006 sampai dengan periode 2010.

1.4. Manfaat Penelitian.

Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai


pihak, di antaranya :
1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi
tambahan dan pertimbangan dalam menyusun kebijakan-kebijakan yang
akan dibuat nantinya oleh perusahaan.
2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
dan pembanding bagi penelitian selanjutnya.

I.5. Ruang Lingkup Penelitian.

Laporan keuangan yang dianalisis dalam penelitian ini difokuskan pada


laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan. Sedangkan untuk alat analisis
atau metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis trend (analisis
horizontal), analisis ratio (likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profabilitas),
dan analisis Du Pont. Data penelitian ini adalah data selama 5 tahun, yaitu
data tahun 2006 sampai dengan data tahun 2010.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kinerja Keuangan.

Kinerja keuangan adalah suatu alat analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2010).
Mengukur kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu
yang dapat mengukur sejauh mana pencapaian yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam melihat organisasi perusahaan
dapat diketahui besarnya tanggung jawab manajer yang diwujudkan dalam
bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengkur besarnya tanggung
jawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah, sebab ada yang
dapat diukur dengan mudah dan ada juga yang tidak dapat diukur
(Anggari,2011).

2.2. Laporan Keuangan.

Menurut Munawir (2007), laporan keuangan adalah hasil dari proses


akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat analisis untuk berkomunikasi
antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Menurut Myer
dalam Munawir (2007), laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh
akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah
daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar
rugi-laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-
perseroan untuk menambahakan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar
laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan). Sedangkan menurut Brigham dan
Houston (2010), laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas kerja
dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk
memikirkan aset-aset nyata yang berada di balik angka tersebut. Berdasarakan
pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
adalah berupa catatan angka-angka yang disusun berdasarkan proses akuntansi
6

pada suatu perusahaan yang dapat dijadikan sebagai data laporan atas kegiatan
yang telah dilakukan perusahaan dalam satu periode.

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk


memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara
periodik yang dilakukan oleh pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi
laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu
progress report dan menurut Munawir (2007), laporan keuangan terdiri dari
data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara lain:
1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact), berarti bahwa laporan
keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti
jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang
disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang
maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan dari pos-pos
ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa yang telah
terjadi di masa lampau dan jumlah-jumlah uang yang tercatat dalam
pos-pos yang dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadinya
peristiwa tersebut.
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi
(accounting convention and postulate), berarti data yang dicatat itu
didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Hal ini dilakukan
dengan tujuan memudahkan pencatatan dan untuk keseragaman.
3. Pendapat pribadi (personal judgement), walaupun pencatatan transaksi
telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah
ditetapkan dan sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun
penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung
daripada akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Suatu hal yang penting yaitu bahwa baik prosedur, anggapan-anggapan,
kebiasaan-kebiasaan maupun pendapat pribadi yang telah digunakan harus
dipertahankan secara terus menerus atau secara konsisten dari tahun ke tahun.
Namunn dalam hal ini tidak berarti bahwa prosedur, kebiasan, maupun
pendapat pribadi yang digunakan tidak boleh diubah. Jika suatu ketika
7

manajemen ingin merubah prosedur, kebiasaan maupun pendapat pribadi yang


telah dipakai, harus dijelaskan dalam laporan keuangan sehingga mereka yang
membaca laporan itu dapat mengetahui dengan jelas dasar mana yang
sesungguhnya digunakan dalam laporan keuangan yang bersangkutan.
Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan rugi
laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menujukkan jumlah
aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu,
sedangkan perhitungan laporan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu
dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau
alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Tetapi dalam
prakteknya sering diikut-sertakan kelompok lain yang sifatnya membantu
untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut (Munawir,2007). Namun dalam
penelitian ini laporan keuangan yang digunakan adalah neraca dan laporan
laba rugi.
2.2.1. Laporan Neraca.
Menurut Munawir (2007), Neraca adalah laporan yang sistematis tentang
aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Jadi
tujuan neraca adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan
pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup
dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender,
sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet. Sedangkan menurut
Brigham dan Houston (2010), neraca adalah suatu laporan mengenai posisi
keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.
Jadi neraca merupakan laporan keuangan harta atau kekayaan perusahaan
atau keadaan posisi keuangan pada tanggal tertentu. Neraca akan memberikan
informasi mengenai seberapa kuat posisi keuangan perusahaan dengan
memperlihatkan bagian yang dimiliki perusahaan dan bagian yang dipinjam
dari kreditor untuk suatu jangka tertentu. Dengan demikian neraca terdiri dari
tiga bagian yaitu aktiva, hutang, dan modal (Munawair, 2007).
Menurut Munawir (2007) aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan
yang berwujud saja maupun kekayaan perusahaan yang tidak berwujud. Pada
8

dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu aktiva
lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva
lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang
tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu
tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Aktiva tidak
lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau
jangka panjang (mempuyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak
akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan).
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain
yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban dapat dibedakan
dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang tidak lancar (hutang
jangka panjang). Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban
keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan
dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan. Sedangkan hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan
yang jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo) lebih dari satu tahun
(Munawir,2007).
Komponen yang terakhir adalah modal, menurut Munawir (2007) modal
adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan.
Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh
hutang-hutangnya.
2.2.2. Laporan Rugi Laba.
Laporan rugi laba adalah laporan yang merangkum pendapatan dan beban
perusahaan selama suatu periode akuntansi, biasanya satu kuartal atau satu
tahun. Sedangkan menurut Munawir (2007), laporan rugi laba adalah suatu
laporan yang sistimatis tentang penghasilan biaya, laba rugi yang diperoleh
oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Walaupun belum ada
keseragaman tentang susunan laporan rugi laba bagi tiap perusahaan, namun
prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut:
9

1. Bagian pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha


pokok perusahaan (penjualan barang dagangan atau service) diikuti
dengan harga pokok dari barang atau service yang dijual sehingga
diperoleh laba kotor.
2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari
penjualan dan biaya umum atau administrasi.
3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh dari luar operasi
pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar
usaha pokok perusahaan.
4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil sehingga
akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.

2.3. Analisis Laporan Keuangan.

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh


informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Analisis laporan keuangan terdiri
dari mempelajari hubungan-hubungan atau kecenderungan untuk menentukan
posisi keuangan dan hasil operasi perkembangan perusahaan yang
bersangkutan (Munawir, 2007). Dengan menganalisa laporan keuangan suatu
perusahaan dapat diketahui kinerja keuangan dari perusahaan tersebut.
Sehingga dapat diketahui kekurangan-kekurangan perusahaan dan kemudian
menggunakan infornasi ini untuk meningkatkan kinerja keuangan.
Menurut Munawir (2007), dalam menganalisis dan menilai posisi
keuangan dan potensi-potensi kemajuan perusahaan, faktor utama yang harus
diperhatikan yaitu:
1. Likuiditas, adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada
saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangan
tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid
dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan
tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat
pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang
10

lancarnya atau hutang jangka pendeknya. Sebaliknya tidak dapat


segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih (jatuh
tempo), berarti perusahaan tersebut dalam keadaan tidak likuid.
Dengan demikian likuiditas diartikan sebagai kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu kewajiban keuangan yang
berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur) dan kewajiban
keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern
perusahaan). Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan atau
kreditur dinamakan likuiditas badan usaha, sedangkan yang
berhubungan dengan pihak intern atau proses produksi dinamakan
likuiditas perusahaan.
2. Solvabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya, apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan,
baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu
perusahaan dikatakan solvabel jika perusahaan tersebut mempunyai
kekayaan atau aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang-
hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih
kecil daripada jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam
keadaan insolvabel.
Baik perusahaan yang insolvabel maupun yang likuid menunjukkan
keadaan keuangan yang kurang baik karena kedua-duanya pada suatu
waktu akan menghadapi kesulitan keuangan. Perusahaan yang ilikuid
akan segera mengalami kesulitan keuangan walaupun perusahaan
tersebut dalam keadaan solvabel, sebaliknya kalau perusahaan dalam
keadaan insolvabel tetapi likuid tidak akan segera mengalami kesulitan
keuangan dan kesulitan keuangan baru timbul kalau perusahaan itu
dibubarkan.
3. Profitabilitas, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu
11

perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan


menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian
profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan
membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode
dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.
4. Stabilitas usaha, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
melakukan usahanya dengan stabil yang diukur dengan
mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban
bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-
hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan
untuk membayar deviden secara teratur kepada para pemegang saham
tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.
2.3.1. Analisis Trend
Menurut Munawir (2007), Analisis trend atau tendensi posisi dan
kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend
percentage analysis) adalah suatu metode atau teknik analisa untuk
mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan
tensensi tetap, naik atau bahkan menurun.
Untuk dapat menghitung trend yang dinyatakan dalam prosentase (trend
percentages) diperlukan dasar pengukurnya atau tahun dasarnya. Biasanya
data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal dalam deretan laporan
keuangan yang dianalisis tersebut dianggap sebagai tahun dasar.
Menurut Munawir (2007), tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan
keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka index 100,
sedangkan pos-pos yang sama dari periode-periode yang dianalisis
dihubungkan dengan pos yang sama dalam laporan keuangan tahun dasar
dengan cara membagi jumlah rupiah tiap-tiap pos dalam periode yang
dianalisis dengan jumlah rupiah dari pos yang sama dalam laporan keuangan
tahun dasar. Jadi trend yang dimaksud adalah menunjukkan hubungan antara
masing-masing pos suatu tahun dengan tahun dasarnya.
12

2.3.2. Analisis Rasio

Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan


keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi
keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan.
Menurut Munawir (2007), rasio menggambarkan suatu hubungan atau
perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah yang lain. Sedangkan menurut Riyanto (2008), pengertian rasio itu
sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam arithmatical terms yang
dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data
keuangan.
Analisis ini mencakup empat kelompok analisis yang meliputi analisis
likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas (Riyanto,2008), yaitu:
1. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahan untuk memenuhi seluruh
kewajiban keuangannya yang sudah jatuh tempo. Rasio likuiditas yaitu
rasio yang digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan
posisi keuangan jangka pendek, serta membantu manajemen untuk
mengecek modal kerja yang digunakan dalam perusahaan.
Suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat
apabila mampu memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus dibayar
tepat pada waktunya, memelihara modal kerja yang cukup untuk
operasi normal, membayar bunga dan dividen yang dibutuhkan dan
memelihari tingkat kredit yang menguntungkan. Analisis likuiditas
pada umumnya diukur dengan menggunakan rasio berikut:
a. Current Ratio
Perbandingan antara junlah aktiva lancar dengan hutang lancar.
Rasio ini merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk
mengetahui kesanggupan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh
tuntutan atau tagihan dari para kreditur segera dapat berubah
menjadi tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo
hutang atau tagihan tersebut.
13

b. Quick Ratio
Rasio yang dihitung degan menggunakan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan persediaan dibagi dengan hutang lancar.
Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang paling tidak
likuid dan unsur tersebut seringkali merupakan kerugian jika
terjadi likuiditas. Oleh karena itu, rasio cepat merupakan ukuran
penting untuk mengetahui kemamapuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa memperhitungkan
penjualan persediaan.
c. Cash Ratio
Rasio yang dihitung dari penjumlahan atas kas dan efek yang
dibagi dengan hutang lanacar. Rasio menunjukan kemampuan
untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas
yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera
diuangkan.
d. Working Capital to Total Assets Ratio
Rasio yang dihitung atas pegurangan aktiva lancar dengan hutang
lancar yang nantinya dibagi dengan jumlah aktiva. Rasio ini
untukmenghitung likuiditas dari total aktiva dan posisi moda
kerja.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu
perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan mempunyai aktiva
yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya. Kondisi
keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya
kondisi keuangan yang baik juga dalam jangka panjang. Rasio-rasio
yang umum digunakan dalam rasio solvabilitas antara:
a. Total Debt to Capital Assets
Mengukur sejauh mana kewajiban perusahaan digunakan untuk
mendanai pembelian, investasi atau aktiva perusahaan. Semakin
besar nilai rasio berarti semakin besar resiko yang ditanggung
14

perusahaan. Semakin kecil nilainya berarti semakin baik karena


jumlah aktiva yang dibiayai dengan hutang semakin kecil.
b. Total Debt to Equity Ratio
Perbandingan antara jumlah seluruh hutang baik jangka pendek
maupun jangka panjang dengan jumlah modal sendiri
perusahaan. Bila nilai rasio lebih besar dari satu, maka
kemampuan modal sendiri untuk menjamin hutang semakin
rendah demikian pula sebaliknya
c. Long Term Debt to Equity Ratio
Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal
sendiri. Semakin besar nila rasio ini, maka kemampuan modal
sendiri untuk menjamin hutang jangka panjang semakin rendah
demikian juga sebaliknya.
d. Tangible Assets Debt Coverage
Untuk mengukur sejauh mana besarnya aktiva tetap tangible
yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang. Jika
nilai nya semakin kecil kurang mendekati angka nol, maka
semakin kecil aktiva tangible yang dapat menjamin hutang
jangka panjang.
e. Time Interest Earned Ratio
Untuk mengukur besarnya jaminan keuntungan untuk membayar
bunga utang jangka panjang. Semakin besar nilainya, maka
semakin besar yang dijaminnya.
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan
sumber-sumber dananya. Rasio aktivitas terdiri dari:
a. Total Assets Turnover Ratio
Memberikan gambaran relatif mengenai efisiensi perusahaan
untuk menghasilkan penjualan. Dengan kata lain adalah
kecepatan berputarnya total aktiva dalam satu periode tertentu.
Semakin cepat perputarannya yang ditunjukkan dengan angka
15

rasio yang lebih besar adalah semakin baik karena perusahaan


dapat memanfaatkan total aktivanya dengan efisiensi untuk
menghasilkan penjualan.
b. Receivable Turnover Ratio
Rasio ini mengukur perbandingan penjualan perusahaan dan
besarnya piutang yang belum ditagih. Perusahaan yang
mempunyai kesulitan dalam penagihan, berarti perusahaan
mempunyai saldo piutang yang besar dan rasio yang rendah.
Sebaliknya, jika perusahaan mempunyai kebijakan kredit dan
prosedur penagihan yang baik, maka saldo piutangnya rendah
dan rasionya tinggi
c. Average Collection Peroid
Memberikan gambaran tentang berapa periode rata-rata yang
diperlukan untuk mengumpulkan piutang.
d. Inventory Turnover
Memberikan gambaran tentang kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam suatu periode tertentu.
e. Average Days Inventory
Memberikan gambaran tentang berapa periode rata-rata
persediaan barang berada di gudang.
f. Working Capital Turnover
Memberikan gambaran tentang kemampuan modal kerja berputar
dalam suatu oeriode siklus kas dari perusahaan.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profabilitas menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijakan
dan keputusan-keputusannya. Rasio profitabilitas terdiri dari:
a. Gross Profit Margin
Rasio ini mengukur ukuran persentase dari hasil sisa penjualan
sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin
tinggi rasio ini, maka semakin baik dan secara relative semakin
rendah harga pokok barang yang dijual dan mengukur efisiensi
pengendalian harga pokok atau biaya produksinya,
16

mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi


secara efisiensi.
b. Net Profit Margin
Rasio ini mencerminkan kemampuan manajemen untuk
menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, beban operasi
/usaha, beban lain-lain dan pajak sehubungan dengan penjualan.
Rasio ini merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran.
c. Rate of Return On Investment
Rasio ini menunjukkan produktivitas dari seluruh dana
perusahaan. Rasio ini juga membandingkan laba operasional
dengan total aktiva. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan
kondisi perusahaan yang semakin baik.
d. Operating Profit Margin
Menggambarkan tentang laba operasi sebelum bunga dan pajak
(neto operating income) yang dihasilkan oleh setiap rupiah
perusahaan.
e. Operating Ratio
Menggambarkan tentang seberapa banyak biaya operasi dalam
setiap rupiah penjualan.
f. Rate of Return an Total Assets
Menggambarkan tentang kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktva untuk menghasilkan
keuntungan bagi semua investor (pemegang obligasi + saham).
g. Rate of Retur on Net Worth (ROE)
Menggambarkan tentang kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferan dan
saham biasa.
17

2.3.3. Analisis Dupont

Menurut Brigham dan Houstoun (2010), Du Pont merupakan bagan yang


dirancang untuk menunjukkan hubungan diantara tingkat pengembalian atas
investasi, perputaran aktiva, marjin laba dan hutang bahwa tingkat
pengembalian atas aset dapat diperoleh dari perkalian marjin laba dengan
perputaran total aset.
Pada dasarnya persamaan dalam bagan Du Pont memperlihatkan interaksi
antara marjin laba bersih, perputaran total aktiva dan penggunaan hutang yang
digunakan untuk mendanai aktiva yang akibatnya menentukan tingkat
pengembalian modal sendiri. Pada sisi kiri bagan Du Pont digunakan untuk
menghitung profitabilitas perusahaan yaitu marjin laba bersih atas penjualan.
Berbagai biaya didaftarkan dan dijumlahkan untuk mendapatkan total biaya
dan kemudian dikurangkan dari penjualan untuk menghasilkan laba bersih
perusahaan. Laba bersih dibagi dengan penjualan akan menghasilkan marjin
laba bersih. Pada sisi kanan bagan Du Pont menyajikan aktivitas perusahaan
dilihat dari berbagai aktiva dan kemudian membagi penjualan dengan total
aktiva untuk memperoleh perputaran total aktiva yaitu berapa kali perusahaan
memanfaatkan aktivanya setiap tahun.
18

TINGKAT PENGEMBALIAN

EKUITAS (R0E)

TingkatPengembalian 1RasioHutang
Aktiva(ROA) dibagi

MarginLabaBersih dikali PerputaranTotalAktiva

LabaBersih dibagi Penjualan Penjualan dibagi TotalAktiva

Penjualan

dikurangi Aktiva Aktiva Aktiva


TotalBiaya Lancar Tetap Lain

KasdanSuratBerharga
HargaPokokPenjualan

PiutangDagang
BiayaOperasiTunai

Persediaan
Depresiasi

AktivaLancarLainnya
BiayaBunga

Pajak

Gambar 1. Kerangka analisis Du Pont (Sawir dalam Suseno,2010)


19

2.4. Penelitian Terdahulu

Suseno (2010) melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan PT.


Bimatama Indonesia Estetika dengan menggunakan analisis trend, analisis
common size, analisis rasio dan analisis Du Pont. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa perkembangan keuangan perusahaan pada kondisi keuangan
jangka pendek menunjukkan bahwa hutang lancar dan aktiva lancar
mengalami peningkatan. Sementara, kondisi keuangan jangka panjangnya
menujukkan kecenderungan meningkat dalam dua tahun terakhir. Sedangkan
berdasarkan analisis rasio, kondisi keuangan perusahaan menunjukkan
keadaan kurang likuid dan kurang solvabel. Berdasarkan hasil analisis Du
Pont, kinerja perusahaan selama lima tahun menunjukkan fluktuasi. Faktor
internal yaitu harga pokok penjualan dan total hutang perusahaan yang cukup
besar. Sedangkan perusahaan sejenis (kompetitor) dan kondisi perekonomian
merupkan faktor eksternalnya. Perbedaan terhadap penelitian penulis bahwa
penulis tidak menggunakan analasis common size seperti yang dilakukan
Suseno.
Anggari (2011) melakukan penelitian kinerja keuangan PT. Musi Hutan
Persada Muara enim dengan menggunakan analisis trend, analisis rasio, dan
analisis Du Pont. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Perkembangan
keuangan PT. Musi Hutan Persada selama 4 tahun pengamatan dengan
menggunakan analisis trend pada sisi aktiva mengalami peningkatan secara
fluktuatif. Sedangkan hasil analisis rasio memperlihatkan tingkat likuiditas
perusahaan cenderung menurun, sedangkan tingkat solvabiltas cukup
beresiko, tingkat profitabilitas perusahaan cenderung mengalami peningkatan,
dan hasil analisis Du Pont, perkembangan kinerja keuangan perusahaan
cenderung meningkat. Faktor internal perusahaan yang mempengaruhi antara
lain yaitu penjualan, biaya dan aktiva serta sumber daya manusia, sedangkan
faktor eksternal seperti cuaca dan pihak lain yang ikut bekerja sama dengan
PT. Musi Hutan Persada serta pemerintah yang sifatnya sementara dan tidak
bisa dikendalikan oleh perusahaan. Perbedaan terhadap penelitian penulis
bahwa penulis menggunakan perbandingan dengan rataan industri dalam
analisis rasio.
III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat


membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan
akan menunjukkan seberapa berhasil suatu perusahaan dalam menjalankan
roda usahanya. Dengan begitu, perusahaan dapat membuat keputusan atau
kebijakan yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan pada khususnya dan
kondisi ekonomi pada umumnya. Penilaian kinerja keuangan terhadap PT.
Petrosea, Tbk ini dilakukan melalui analisis laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan yang digunakan adalah neraca dan laporan laba rugi.
Neraca menunjukkan posisi finansial suatu perusahaan pada suatu waktu,
sedangkan laporan laba rugi menunjukkan hasil operasi selama periode
tertentu. Melalui analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan
analisis Rasio dan analisis Du Pont dapat diketahui informasi mengenai
kinerja keuangan serta faktor-faktor yang mempengaruhi. Kerangka pemikiran
dapat dilihat pada Gambar 2.
21

PT.Petrosea,Tbk

LaporanKeuangan

Neraca Rugi/Laba

Faktorfaktoryang
mempengaruhikinerja
keuanganperusahaan

AnalisisKinerjaKeuangan

AnalisisTrend AnalisisRasio AnalisiDuPont

Rekomendasi

Gambar 2. Bagan kerangka pemikiran

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Petrosea, Tbk yang beralamat di Jl. Taman
Kemang No.32B Kemang Jakarta Selatan . Penelitian ini dilaksanakan dalam
waktu tiga bulan dimulai dari bulan Desember 2011 dengan Februari 2012.
22

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer adalah
data yang diperoleh melalui konfirmasi dengan pihak manajemen perusahaan.
Sedangkan data sekunder adalah data pelengkap yang didapatkan dari pihak-
pihak terkait dengan penelitian ini, diantaranya adalah dokumen-dokumen
perusahaan yang relevan dengan penelitian ini.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diantaranya:
a. Data gambaran umum perusahaan meliputi sejarah, lokasi, visi dan misi,
struktur organisasi dan lain-lain
b. Data keuangan berupa laporan keuangan meliputi neraca dan laporan laba
rugi kurun waktu 5 periode yaitu 2006 sampai dengan 2010.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah,
karena dengan data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian. Metode analisis yang digunakan:
a. Analisis Trend
Analisis trend bertujuan untuk mengetahui tendensi atau kecenderungan
keadaan keuangan di masa yang akan datang, baik kecenderungan naik,
turun atau tetap. Analisis trend mempunyai tujuan untuk mengetahui
perkembangan perusahaan melalui data historis untuk merencanakan
situasi di masa yang akan datang. Analisis ini merupakan pelengkap dari
analisis rasio, dimana hasil dari analisis trend tersebut akan dijadikan dasar
dalam melakukan analisis rasio. Dalam analisis ini yang dijadikan tahun
dasar adalah tahun 2006 karena merupakan tahun paling awal dari periode
yang dianalsis. Setiap pos yang terdapat terdapat dalam laporan keuangan
yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka index 100, sedangkan
pos-pos yang sama dari periode-periode yang dianalisis dihubungkan
dengan pos yang sama dalam laporan keuangan tahun dasar dengan cara
membagi jumlah rupiah tiap-tiap pos dalam periode yang dianalisis
dengan jumlah rupiah dari pos yang sama dalam laporan keuangan tahun
23

dasar. Sehingga dapat dilihat kenaikan atau penurunan nilai persentase tiap
pos. Analisis trend dapat dirumuskan sebagai berikutnya:
Pxi
Rxi x100% ....................................................................................(1)
Px0
b. Analisis Rasio
Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu
dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari
kedua laporan tersebut. Analsisi rasio dapat memberikan pandangan yang
lebih baik mengenai kondisi keuangan perusahaan dan prestasi perusahaan
dibandingkan degan analisis yang hanya didasarkan pada data keuangan
yang tidak berbentuk rasio. Analisis rasio yang dapat digunakan dalam
penelitian ini yaitu analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profitabilitas.
1. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahan untuk memenuhi seluruh
kewajiban keuangannya yang sudah jatuh tempo. Analisis rasio ini
dapat digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan posisi
keuangan jangka pendek, serta membantu manajemen untuk mengecek
modal kerja yang digunakan dalam perusahaan. Rasio-rasio yang
digunakan adalah:
a. Current Ratio
Kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar. Rasio lancar yang tinggi
menunjukkan ketidakmampuan perusahaan dalam mengoptimalkan
aktiva yang ada untuk menghasilkan laba.
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

Curren Ratio = .............................................(2)


24

b. Quick Ratio
Rasio cepat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak
memperhitungkan persediaan. Persediaaan merupakan unsur aktiva
lancar yang tingkat likuiditasnya rendah sehingga sulit untuk
direalisasikan menjadi uang kas dalam waktu yang singkat. Jadi
rasio ini dinilai lebih baik dalam mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio
ini dirumuskan sebagai berikut:

Quick Ratio = ............................(3)

c. Cash Ratio
Rasio yang dihitung dari penjumlahan atas kas dan efek yang
dibagi dengan hutang lanacar. Rasio menunjukan kemampuan
untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas
yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera
diuangkan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

Cash Ratio = .....................................................(4)

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu
perusahaan dikatakan solvabel apabila perusahaan mempunyai aktiva
yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya. Kondisi
keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya
kondisi keuangan yang baik juga dalam jangka panjang. Rasio-rasio
yang umum digunakan dalam rasio solvabilitas antara:
a. Total Debt to Capital Assets
Mengukur sejauh mana kewajiban perusahaan digunakan untuk
mendanai pembelian, investasi atau aktiva perusahaan. Semakin
besar nilai rasio berarti semakin besar resiko yang ditanggung
perusahaan. Semakin kecil nilainya berarti semakin baik karena
25

jumlah aktiva yang dibiayai dengan hutang semakin kecil. Rasio


ini dirumuskan sebagai berikut :

Total Debt to Capital Assets = ....................(5)

b. Total Debt to Equity Ratio


Perbandingan antara jumlah seluruh hutang baik jangka pendek
maupun jangka panjang dengan jumlah modal sendiri perusahaan.
Bila nilai rasio lebih besar dari satu, maka kemampuan modal
sendiri untuk menjamin hutang semakin rendah demikian pula
sebaliknya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

Total Debt to Equity Ratio = ....................(6)

c. Long Term Debt to Equity Ratio


Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Semakin besar nila rasio ini, maka kemampuan modal sendiri
untuk menjamin hutang jangka panjang semakin rendah demikian
juga sebaliknya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

Long Term Debt to Equity Ratio = (7)

3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan
sumber-sumber dananya. Rasio aktivitas terdiri dari:
a. Total Assets Turnover Ratio
Memberikan gambaran relatif mengenai efisiensi perusahaan untuk
menghasilkan penjualan. Dengan kata lain adalah kecepatan
berputarnya total aktiva dalam satu periode tertentu. Semakin cepat
perputarannya yang ditunjukkan dengan angka rasio yang lebih
besar adalah semakin baik karena perusahaan dapat memanfaatkan
total aktivanya dengan efisiensi untuk menghasilkan penjualan.
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

Total Assets Turnover Ratio = ....................(8)


26

b. Receivable Turnover Ratio


Rasio ini mengukur perbandingan penjualan perusahaan dan
besarnya piutang yang belum ditagih. Perusahaan yang mempunyai
kesulitan dalam penagihan, berarti perusahaan mempunyai saldo
piutang yang besar dan rasio yang rendah. Sebaliknya, jika
perusahaan mempunyai kebijakan kredit dan prosedur penagihan
yang baik, maka saldo piutangnya rendah dan rasionya tinggi.
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

Receivable Turnover Ratio = ..................(9)

c. Average Collection Period


Memberikan gambaran tentang berapa periode rata-rata yang
diperlukan untuk mengumpulkan piutang. Rasio ini dirumuskan
sebagai berikut :

Average Collection Period = .....(10)

d. Inventory Turnover
Memberikan gambaran tentang kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini
dirumuskan sebagai berikut :

Inventory Turnover = ...................(11)

4. Rasio Profitabilitas
Rasio profabilitas menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijakan
dan keputusan-keputusannya. Rasio profitabilitas terdiri dari:
a. Gross Profit Margin
Rasio ini mengukur ukuran persentase dari hasil sisa penjualan
sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin
tinggi rasio ini, maka semakin baik dan secara relative semakin
rendah harga pokok barang yang dijual dan mengukur efisiensi
pengendalian harga pokok atau biaya produksinya,
mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara
efisiensi. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
27

GrossProfitMargin= ..(12)

b. Net Profit Margin


Rasio ini mencerminkan kemampuan manajemen untuk
menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, beban operasi
/usaha, beban lain-lain dan pajak sehubungan dengan penjualan.
Rasio ini merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran. Rasio
ini dirumuskan sebagai berikut:

NetProfitMargin= ..........(13)
c. Rate of Return an Total Assets
Menggambarkan tentang kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktva untuk menghasilkan
keuntungan bagi semua investor (pemegang obligasi + saham).
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

Return an Total Assets= ........(14)


d. Rate of Retur on Net Worth (ROE)
Menggambarkan tentang kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferan dan
saham biasa.Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

ROE = ................................................(15)

c. Analisis Du Pont
Analisis Du Pont menggabungkan rasio-rasio aktivitas dan profit margin
dan menunjukkan bagaimana rasio-rasio tersebut berinteraksi untuk
menentukan profitabilitas aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan. Jika
rasio perputaran aktiva dikalikan dengan margin laba penjualan hasilnya
adalah tingkat pengembalian aktiva (ROA) atau sering disebut juga tingkat
pengembalian investasi (ROI). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
28

ROA Margin Laba Perputaran Total Aktiva


Laba Bersih Penjualan ...............................(16)

Penjualan Total Aktiva
ROA harus dibagi dengan pengurangan satu dengan rasio hutang terhadap
total aktiva untuk menetapkan ROE. Secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut:
ROA
ROE ......................................................................(17)
1 Rasio Hutang
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT.Petrosea Tbk

PT.Petrosea Tbk didirikan pada tahun 1972 dan semula dikenal sebagai
PT.Petrosea International Indonesia, berdasarkan akta notaris Djojo Mulyadi
LLM, di Jakarta tertanggal 21 Februari 1972. PT.Petrosea Tbk merupakan
perusahaan multidisiplin yang bergerak dalam sektor:
a) Pertambangan
PT.Petrosea Tbk menyediakan jasa pertambangan batubara dengan
tehnik penambangan terbuka dan limbah pertambangan serta operasi
tambang untuk perusahaan batubara di Indonesia di semua tahapan
produksi, termasuk desain tambang, pemilihan alat berat, perencanaan
tambang dan penjadwalan, optimalisasi jadwal tambang, optimalisasi
pembuangan, optimalisasi jarak angkut, reklamasi dan rehabilitasi lokasi
penambangan, jasa manajemen limbah. Selain itu, PT.Petrosea Tbk juga
memasok peralatan pertambangan dan transportasi, beserta tenaga terampil
yang diperlukan untuk mengoperasikan dan memelihara peralatan tersebut.
b) Rekayasa dan Konstruksi
PT.Petrosea Tbk juga menyediakan jasa rekayasa dan konstruksi untuk
sector infrastruktur dan pertambangan di Indonesia dengan fokus pada
industry pertambangan, termasuk uji tuntas teknis, studi kelayakan, desain
rekayasa front-end, rekayasa dan desain secara rinci, program dan
manajemen proyek, procurement support, commissioning support,
construction maintenance dan operation support.
c) Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB)
Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) telah beroperasi di
Tanjung Batu, Kalimantan Timur sejak tahun 2006. Fokus dari sektor ini
pada logistik dan layanan pendukung terkait termasuk fasilitas dermaga.
29

Pada tahun 1984 perusahaan ini diakuisisi oleh perusahaan internasional


yang berbasis di Australia Clough Group. Selanjutnya pada tanggal 15 Maret
1990 Petrosea menjadi perusahaan konstruksi pertama yang tercatat di bursa
efek dengan kode perdangan PRTO, kemudian perusahaan mengubah
namanya menjadi PT.Petrosea Tbk. Akhirnya pada tanggal 6 Juli 2009
PT.Petrosea Tbk diakuisi oleh Indika Energy. Kantor pusat PT.Petrosea Tbk
berlokasi di Jalan Taman kemang nomor 32B Kemang Jakarta Selatan 12730
dan juga memiliki kantor perwakilan di Balikpapan dan Tanjung Batu,
Kalimantan Timur serta di Timika, Papua.
4.1.1. Visi dan Misi
Visi PT.Petrosea Tbk adalah :
Menjadi perusahaan berstandar internasional yang menyediakan layanan
dengan solusi lengkap untuk sektor pertambangan
Misi PT.Petrosea Tbk adalah :
Menjadi perusahaan nasional pilihan yang memberikan nilai tambah
berdasarkan pada keunggulan operasional
4.1.2. Struktur Organisasi
Pada suatua organisasi, semua tindakan yang dilakukan harus sesuai
dengan tujuan yang sudah ditetapkan dan setiap individu harus
mendelegasikan kekuasaan mereka untuk menjalankan tugas masing-masing
dengan sebaik mungkin. Dalam hubungannya dengan pelaksanaan tugas pada
suatu organisasi maka diperlukan suatu struktur organisasi yang
menggambarkan garis-garis hubungan kerja sama di antara fungsi-fungsi,
bagian-bagian, ataupun posisi-posisi yang menunjukkan kedudukan, tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda pada suatu organisasi.
Struktur organisasi pada PT. Petrosea Tbk dapat dilihat pada Gambar 3.
30

Presiden Komisaris

Komisaris

Komisaris

Komite Komite Audit


Manajemen resiko

Komite Sumber KomiteTataKelola


Daya Manusia Perusahaan

Presiden Direktur

Audit Internal Sekretaris


Perusahaan dan

Divisi Hukum
Korporat

Divisi Kepastian
Mutu Divisi Perencanaan
Korporat

Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur


Hubungan Sumber Keuangan Operasional Sumber
Eksternal Daya Daya
Manusia Energi

K3LH

POSB TKCM Kepala Manajamen Pertambangan Rekayasa


Divisi Aset dan
Penyediaan Konstruksi

Gambar 3 . Struktur organisasi PT.Petrosea Tbk


31

4.2. Perkembangan Keuangan PT.Petrosea Tbk

Laporan keuangan suatu perusahaan sangat penting bagi perusahaan


sebagai bentuk dari gambaran sampai sejauh mana pencapain yang telah
dilakukannya. Dengan melihat laporan keuangan salama beberapa periode
tertentu sehingga daapat menghasilkan informasi tentang perkembangan yang
terjadi selama itu.
Untuk dapat mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun
dengan melihat kecenderungan pergerakan pos-pos dalam laporan keuangan
yang dibandingkan dengan pos-pos yang pada tahun dasar maka dapat
menggunakan analisis trend. Melalui analisis trend ini, kita dapat mengetahui
kecenderungan yang terjadi pada pos-pos keuangan .
Pada penelitian ini, periode pengamatan adalah lima tahun, yaitu tahun
2006 sampai dengan tahun 2010 dimana tahun 2006 menjadi tahun dasar
dalam pengamatan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan dari
keuangan perusahaan. Tabel hasil dari analisis trend terhadap laporan neraca
dan laporan rugi laba dapat dilihat pada Lamipran 70 dan Lampiran 71.
4.2.1 Perkembangan Neraca
Analisis trend pertama adalah analisis trend terhadap neraca perusahaan,
ini dilakukan terhadap kompen-komponen yang digunakan untuk melihat
perkembangan keuangan perusahaan pada jangka pendek dan jangka panjang.
Perkembangan pada aktiva perusahaan PT.Petrosea Tbk periode 2006 sampai
dengan 2010 dapat dilihat pada Gambar 4.
Pada Gambar 4 dapat dilihat perkembangan aktiva perusahaan PT.Petrosea
Tbk periode 2006-2010. Melihat Gambar 4, pada tahun 2007 dan 2008 aktiva
lancar perusahaan mengalami peningkatan dari tahun dasar yaitu tahun 2006.
Dimana pada tahun 2007 naik sebesar 20,36 persen dari tahun 2006 yaitu dari
USD 75.161.000 menjadi USD 90.463.000 dan pada pada tahun 2008 hanya
naik sedikit dari tahun 2007 yaitu sebesar 1,03 persen menjadi USD
90.969.000. Pada tahun 2007, peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya
kenaikkan pada kas, piutang, persediaan, dan beban dibayar dimuka walaupun
terdapat penurunanan pada efek tersedia untuk dijual, nilai kotor, pajak
dibayar dimuka, dan uang muka dan jaminan pada pihak ketiga. Namun
32

penurunan tersebut masih dapat ditutupi sehingga aktiva lancar pada tahun
2007 naik. Pada tahun 2008 peningkatan hanya terjadi pada uang muka dan
jaminan pada pihak ketiga yang naik drastis sehingga dapat menutupi
penurunan yang terjadi pada yang lainnya.

Analisis Trend terhada Aktiva Lancar dan Aktiva Tidak Lancar


350 Variable
A k tiv a Lancar
A k tiv a Tidak Lancar

300

250
Persentase

200

150

100

2006 2007 2008 2009 2010


Tahun

Gambar 4. Perkembangan aktiva PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010


Setelah tahun 2008, aktiva lancar PT.Petrosea Tbk mengalami penurun
sampai pada tahun akhir pengamatan yaitu tahun 2010. Pada tahun 2009
mengalam penurunan sebesar 11,78 persen terhadap tahun 2008 dimana aktiva
lancar menjadi USD 82.116.000. Hal ini terjadi karena kenaikkan pada kas,
pajak dibayar dimuka, dan beban dibayar dimuka tidak dapat menutupi
penurunan yang terjadi pada piutang dan uang dan jaminan pada pihak ketiga.
Begitu juga hal nya pada tahun 2010 mengalami penurunan dimana aktiva
lancar menjadi USD 68.742.000. Penurunan ini disebabkan oleh kas dan pajak
dibayar dimuka.
Pada bagian aktiva tidak lancar PT.Petrosea Tbk terus mengalami
kenaikkan dari tahun ke tahunnya. Hal ini disebabkan karena investasi yang
dilakukan perusahaan pada gedung, alat berat, peralatan, kendaraan, dan
tanah. Selain itu investasi perusahaan pada perusahaan asosiasi yaitu
PT.Santan Batubara dan PT.Tirta Kencana terus meningkat selama lima tahun
tersebut.
33

Analisis Trend terhadap Kewajiban dan Ekuitas


450 Variable
Kewajiban Jangk a Pendek
Kewajiban Jangk a Panjang
400 Ek uitas

350

300
Persentase

250

200

150

100

2006 2007 2008 2009 2010


Tahun

Gambar 5. Perkembangan Kewajiban dan Ekuitas PT.Petrosea Tbk periode


2006-2010
Gambar 5 ini memperlihatkan analisis trend terhadap kewajiban dan
ekuitas PT.Petrosea Tbk selama periode 2006-2010. Kewajiban jangka pendek
PT.Petrosea Tbk bergerak naik secara keseluruhan. Kenaikkan ini terjadi pada
komponen hutang bank, kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo
dalam satu tahun, dan hutang lain-lain. Mulai pada tahun 2008 muncul berupa
hutang bank yaitu perusahaan melakukan pinjaman terhadap Bank HSBC
yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan. Pada
tahun 2008 hutang bank perusahaan sebesar USD 2.504.000 dan naik di tahun
2009 menjadi USD 5.500.000. Pada kewajiban sewa jangka panjang yang
akan jatuh tempo dalam satu tahun kenaikkan tajam terjadi pada tahun 2008
dimana kewajiban ini menjadi USD 12.227.000 dari USD 6.495.000 dimana
kewajiban sewa ini muncul karena perusahaan melakukan sewa terhadap
mesin-mesin operasi perusahaan.
Pada bagian kewajiban jangka panjang PT.Petrosea Tbk berdasarkan
Gambar 5 mengalami trend naik secara keseluruhan. Kenaikkan yang tajam
terjadi pada tahun 2009 dimana sangat dipengaruhi oleh kenaikkan kewajiban
imbalan kerja menjadi USD 1.876.000 menjadi USD 4.332.000.
Selain itu, pada Gambar 5 juga memperlihatkan analisis trend terhadap
ekuitas PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010. Trend ekuitas PT.Petrosea Tbk
34

bergerak naik secara keseluruhan selama pengamatan. Hal ini terjadi karena
adanya peningkatan terus terhadap laba ditahan perusahaan. Kenaikkan tajam
laba ditahan terjadi pada akhir tahun pengamatan yaitu tahun 2010 dimana
naik menjadi USD 87.327.000 dari USD 46.573.000.
4.2.2. Perkembangan Rugi Laba
Dalam analisis trend terhadap laporan rugi laba perusahaan dilakukan pada
komponen-komponen yang digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan. Komponen-komponen tersebut yaitu Pendapatan, beban
usaha langsung, beban penjualan dan administrasi, laba usaha, dan laba bersih.

Analisis Tre nd te rhadap Laporan Rugi Laba


700 V ariable
P endapatan usaha
Beban usaha langsung
600 Beban penjualan dan administras
Laba usaha
Laba bersih
500
Persentase

400

300

200

100

0
2006 2007 2008 2009 2010
Tahun

Gambar 6. Perkembangan Laporan Rugi Laba PT.Petrosea Tbk periode 2006-


2010.
Pada Gambar 6 terlihat bahwa pendapatan usaha terus meningkat sampai
pada tahun 2008 sebesar 94,65 persen dari tahun pengamatan dimana hal ini
dipicu oleh terus meningkat nya pendapatan usaha dari sektor pertambangan
dan malah sempat turun di tahun 2009 sebesar 32,21 persen dari tahun 2008.
Hal ini sejalan dengan perkembangan beban usaha langsung dimana
perkembangan beban usaha langsung naik sampai pada tahun 2008 dan juga
turun di tahun 2009, ini dapat berati bahwa pendapatan usaha yang diperoleh
perusahaan berbanding dengan beban usaha langsung yang menjadi pengurang
dari pendapatan usaha perusahaan.
35

Pada komponen beban penjualan dan administrasi terjadi peningkatan


beban setiap tahunnya. Yang paling meningkat di setiap tahunnya bila
dibandingakn dengan yang lainnya adalah beban imbalan jasa bantuan teknik
oleh Clough Group di tahun 2006, beban jasa hukum dan professional di
tahun 2007 dan 2009, dan beban penempatan pemindahan di tahun 2008.
Dengan meningkatnya pendapatan yang dapat menutupi beban penjualan
dan administrasi sampai pada tahun 2009 ini menghasilkan bahwan laba usaha
meningkat menjadi sebesar 487,26 persen di tahun 2009. Tetapi langsung
turun di tahun berikutnya di tahun 2010 sebesar 14,82 persen dari tahun lalu
menjadi 472,44 persen, hal ini dipicu karena meningkatnya beban usaha
langsung dan beban penjualan dan administrasi tidak sebanding dengan
meningkatnya pendapatan usaha sehingga laba usaha menjadi turun.
Laba bersih yang didapatkan PT.Petrosea Tbk bergerak fluktuatif, tetapi
terdapat bergerak naik yang cukup tajam di tahun 2010. Hal ini disebabkan
adanya penerimaan atas laba bersih perusahaan asosiasi terutama dari
PT.Santan Batubara.
Berdasarkan dari uraian diatas, jika melihat atas pergerakan dari laba
usaha PT.Petrosea Tbk tanpa memasukkan penerimaan laba bersih dari
perusahaan asosiasi, maka perusahaan belum dapat meminimumkan biaya-
biaya dari segi beban usaha langsung maupun beban penjualan dan
administrasi. Hanya saja jika melihat dari perkembangan laba bersih
PT.Petrosea Tbk yang selalu meningkat dari tahun ke tahun nya dikarenakan
adanya tambahan laba bersih dari perusahaan asosiasi.

4.3. Analisis Rasio Keuangan PT.Petrosea Tbk

Gambaran tentang bagaimana kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari


bagaimana keuangan perusahaan tersebut. Untuk melihat hal itu, salah satu
caranya dapat menggunakan dengan analisis rasio. Analisis rasio adalah
metode analisis yang menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan
perusahaan. Pada analisis rasio keuangan, dibuat perbandingan dari laporan
keuangan perusahaan selama periode pengamatan untuk mengetahui arah
pergerakannya. Analisis rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio
36

profitabilitas. Dengan analisis ini akan diperoleh gambaran tentang


perkembangan keuangan perusahaan dalam tahun pengamatan yaitu tahun
2006 sampai dengan tahun 2010. Hasil analisis rasio keuangan PT.Petrosea
Tbk periode 2006-2010 yang dibandingkan dengan rataan industri dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Analisis Rasio Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Ratarata RataanIndustri
1.RasioLikuiditas
CurrentRatio 227 171 120 134 104 151,2 207,7
QuickRatio 219 163 117 128 95 144,4 200,9
CashRatio 54 44 12 39 29 35,6 83,1
2.RasioSolvabilitas
DebttoCapitalAssets 38 49 60 59 46 50,4 36,2
DebttoEquity 57 95 152 143 84 106,2 117,8
LongtermdebttoEquity 15 25 47 67 29 36,6 50,3
3.RasioAktivitas
TotalAssetsturnover 0,88 0,85 1,15 0,88 0,84 0,92 0,75
Receivableturnover 2,47 2,6 3,43 3,29 5,21 3,4 18,6
Averagecollection
periode 146 139 105 110 69 113,8 80,6
Inventoryturnover 26,58 28,95 43,68 29,4 27,41 31,204 14,9
4.RasioProfitabilitas
GrossProfitMargin 17 19 13 32 30 22,2 31,3
NettProfitMargin 6 6 1 1 23 7,4 13,1
ROA 5 5 1 1 19 6,2 10,5
ROE 8 9 3 2 35 11,4 26
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
4.3.1. Rasio Likuiditas
Analisis rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan
dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih atau jatuh tempo.
Tingkat nilai rasio likuiditas dipengaruhi oleh komponen-komponen yang
terdapat pada aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan.
Perkembangan nilai rasio likuiditas PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat
dilihat pada Gambar 7.
37

Rasio Likuiditas
250 Variable
C urrent Ratio
Q uick Ratio
C ash Ratio
200

150
Nilai (%)

100

50

0
2006 2007 2008 2009 2010
Tahun

Gambar 7. Perkembangan Rasio Likuiditas PT.Petrosea Tbk periode 2006-


2010.
a) Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar akan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
membayar semua kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang
dimilikinya. Tingginya nilai rasio keuangan menunjukkan bahwa perusahaan
tidak mampu dalam mengoptimalkan aktiva yang ada untuk menghasilkan
laba. Pada Gambar 7 kita dapat melihat perkembangan rasio lancar
PT.Petrosea selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.
Tabel 3 Rasio Lancar PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
AkivaLancar 75.161.000 90.463.000 90.969.000 82.116.000 68.742.000
Kewajiban
JangkaPendek 33.056.000 52.856.000 74.271.000 61.216.000 66.319.000
CurrentRatio 227 171 120 134 104
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Berdasarkan pada Tabel 3 diatas, perkembangan nilai rasio lancar selama
lima tahun yaitu tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 bergerak menurun
secara keseluruhan, tetapi penurunan ini masih tetap berada di atas 100 persen.
Rata-rata rasio lancar PT.Petrosea Tbk selama lima tahun pengamatan sebesar
151,2 persen yang artinya setiap USD 1,00,- kewajiban jangka pendek dijamin
dengan aktiva lancar sebesar USD 1,51,- dengan nilai rataan industri 207,7
persen, maka dapat dilihat bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi
38

kewajiban jangka pendeknya kurang baik. Dengan kata lain, kemampuan


perusahaan yang masih sangat jauh dari rata-rata pada industri yang sama.
Perkembangan nilai rasio lancar ini dipengaruhi oleh aktiva lancar dan
kewajiban jangka pendek perusahaan. Naik turun jumlah kewajiban jangka
pendek dibarengi dengan naik turun jumlah aktiva lancar perusahaan dimana
aktiva lancar perusahaan selalu lebih besar dari jumlah kewajiban jangka
pendek perusahaan.
b) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat adalah rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan mengunnakan aktiva
lancar tanpa memperhitungkan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Pada Gambar 7 kita dapat melihat perkembangan rasio cepat PT.Petrosea Tbk
selama periode 2006 sampai dengan 2010.
Tabel 4. Rasio Cepat PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
AkivaLancar 75.161.000 90.463.000 90.969.000 82.116.000 68.742.000
Persediaan 2.790.000 4.268.000 3.934.000 4.000.000 5.609.000
Kewajiban
JangkaPendek 33.056.000 52.856.000 74.271.000 61.216.000 66.319.000
QuickRatio 219 163 117 128 95
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4 diatas, rasio cepat perusahaan bergerak menurun
semenjak tahun 2006 sampai tahun 2010 walapun sempat naik sedikit di tahun
2009. Nilai rata-rata rasio cepat PT.Petrosea Tbk sebesar 144,4 persen. Ini
menunjukkan bahwa setiap USD 1, 00,- kewajiban jangka pendek dijamin
dengan aktiva lancar tanpa persediaan sebesar USD 1,44,- dengan nilai rataan
industri 200,9 persen, artinya perusahaan belum dapat memenuhi kewajiban
jangka pendek tanpa memperhitungkan persediaan yang dimilikinya karena
nilai rasio perusahaan dibawah nilai rata-rata industri yang sama.
Pada rasio cepat ini selain dipengaruhi oleh aktiva lancar dan kewajiban
jangka pendek juga dipengaruhi oleh persediaan. Tanpa memperhitungkan
persediaan dalam rasio ini dimaksudkan bahwa persediaan merupakan unsur
aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya rendah sehingga sulit untuk
direalisasikan menjadi uang kas dalam waktu yang singkat.
39

c) Rasio Kas (Cash Ratio)


Rasio kas adalah rasio yang memperhitungkan kemampuan untuk
membayar kewajiban jangka pendek yang segara harus dibayar dengan
menggunakan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera
diuangkan. Pada Gambar 7 kita dapat melihat perkembangan rasio kas
PT.Petrosea Tbk selama periode 2006-2010.
Tabel 5. Rasio Kas PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
Kas 14.327.000 21.582.000 9.068.000 23.628.000 19.443.000
Efek 3.666.000 1.730.000 0 0 0
KewajibanJangka
Pendek 33.056.000 52.856.000 74.271.000 61.216.000 66.319.000
CashRatio 54 44 12 39 29
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Berdasarkan Tabel 5 diatas, rasio kas PT.Petrosea Tbk bergerak menurun
secara keseluruhan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 walaupun
sempat naik di tahun 2009. Penurunan paling tajam terjadi pada tahun 2008
sebesar 32 persen dari tahun 2007. Hal in terjadi karena mulai tahun 2008
perusahaan tidak lagi memiliki efek yang segera dapat diuangkan sehingga
semenjak tahun itu perusahaan hanya dapat mengandalkan kas yang dimiliki
oleh perusahaan.
Nilai rata-rata rasio kas PT.Petrosea Tbk sebesar 35,6 persen. Ini
menunjukkan bahwa setiap USD 1, 00,- kewajiban jangka pendek dijamin
dengan kas dan efek sebesar USD 0,35,- dengan nilai rataan industri 83,1
persen. Dapat dilihat bahwa perusahaan belum dapat memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan kas yang dimilikinya karena nilai rasio
perusahaan dibawah nilai rata-rata industri yang sama.
Perkembangan rasio kas ini dipengaruhi oleh kas, efek yang segera dapat
diuangkan, dan kewajiban jangka pendek. Dimana pada PT.Petrosea Tbk
mempunyai rasio kas yang baik yaitu selalu bisa dapat menutupi kewajiban
jangka pendek dengan kas dan efek yang segera dapat diuangkan walapun
mulai pada tahun 2008 hanya mempunyai kas saja.
40

4.3.2. Rasio Solvabilitas


Dengan analisis rasio solvabilitas ini, kita dapat mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangannya, baik dalam
jangka pendek maupun kewajiban dalam jangka panjang. Selain itu juga, rasio
ini berguna bagi para pemegang saham karena dapat menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menutupi semua kewajiban apabila perusahaan
dilikuidasi. Baiknya keadaan keuangan perusahaan dalam jangka pendek tidak
dapat diartikan bahwa baik dalam jangka pangjang juga. Data-data yang
digunakan pada rasio solvabilitas adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Analisis solvabilitas pada PT.Petrosea dilakukan dengan
memperhitungkan rasio total hutang dengan total aktiva (debt to capital
assets), total hutang dengan modal (debt to equity), dan hutang jangka panjang
dengan modal (long term debt to equity). Perkembangan nilai rasio ini dapat
dilihat ada Gambar 8.

Rasio Solvabilitas
160 Variable
Debt to C apital A ssets
140 Debt to Equity
Long term debt to Equity

120

100
Nilai (%)

80

60

40

20

0
2006 2007 2008 2009 2010
Tahun

Gambar 8. Perkembangan Rasio Solvabilitas PT.Petrosea Tbk periode 2006-


2010.
41

a) Rasio Total Hutang dengan Total Aktiva (Debt to Capital Assets)


Rasio ini menunjukkan banyaknya aktiva yang dibiayai dari pinjaman
(hutang). Pada Gambar 8 kita dapat melihat perkembangan rasio total hutang
dengan total aktiva PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010.
Tabel 6. Rasio Debt to Capital Assets PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
TotalKewajiban 45.119.000 72.227.000 107.611.000 114.498.000 101.837.000
TotalAktiva 119.993.000 148.638.000 178.268.000 194.509.000 222.512.000
DebttoCapital
Assets 38 49 60 59 46
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Berdasarkan Tabel 6 diatas, terlihat bahwa pada rasio ini mengalami
kenaikkan secara keseluruhan, hal ini terjadi karena naiknya kewajiban-
kewajiban perusahaan terutama pada hutang bank, kewajiban sewa, dan
kewajiban imbalan atas jasa. Nilai rata-rata rasio ini sebesar 50,4 persen yang
berarti bahwa jumlah aktiva yang dibiayai oleh pinjaman (hutang) sebesar
50,4 persen.
Nilai rataan industri pada rasio ini adalah 36,2 persen. Rasio rata-rata yang
diperoleh perusahaan pada analisis rasio ini sebesar 50,4 persen menunjukkan
bahwa nilai rasio perusahaan berada jauh dari rataan industri karena rata-rata
di industri yang sama, jumlah aktiva yang dibiayai oleh pinjaman (hutang)
sebesar 36,2 persen.
b) Rasio Total Hutang dengan Modal (Debt to Equity)
Rasio ini digunakan untuk menunjukkan proporsi total hutang baik hutang
jangka pendek maupun hutang jangka panjang yang dapat dijamin dengan
modal sendiri. Pada Gambar 8 kita dapat melihat perkembangan rasio total
hutang dengan moda PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010.
Tabel 7. Rasio Debt to Equity PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
TotalKewajiban 45.119.000 72.227.000 107.611.000 114.498.000 101.837.000
Modal 78.874.000 76.411.000 70.657.000 80.011.000 120.675.000
DebttoEquity 57 95 152 143 84
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
42

Berdasarkan Tabel 7 diatas, dapat dilihat bahwa trend rasio naik secara
keseluruhan selama pengamatan. Hal ini terjadi karena adanya kenaikkan pada
kewajiban-kewajiban perusahaan yang tidak terlalu sebanding dengan
kenaikkan yang terjadi pada modal perusahaan.
Nilai rata-rata pada rasio ini selama tahun pengamatan yaitu sebesar 106,2
persen memiliki arti bahwa setiap USD 1,00,- modal perusahaan dapat
digunakan untuk menjamin seluruh hutang sebesar USD 1,062,-. Nilai rataan
industri pada rasio ini sebesar 117,8 persen, artinya kemampuan modal
perusahaan dalam menjamin seluruh hutang dapat dikatakan baik
dibandingkan dengan nilai rasio rata-rata pada perusahaan yang sama.
c) Rasio Hutang Jangka Panjang dengan Modal (Long Term Debt to
Equity)
Rasio ini menunjukkan proporsi hutang jangka panjang yang dapat dijamin
dengan modal sendiri. Perkembangan rasio hutang jangka panjang dengan
modal PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat pada Gambar 8.
Tabel 8. Rasio Long term debt to Equity PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
KewajibanJangka
Panjang 12.063.000 19.371.000 33.340.000 53.282.000 35.518.000
Modal 78.874.000 76.411.000 70.657.000 80.011.000 120.675.000
LongtermdebttoEquity 15 25 47 67 29
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Berdasakan Tabel 8 diatas, trend rasio long term debt to equity perusahaan
mengalami kenaikkan secara keseluruhan selama pengamatan. Hal ini karena
kenaikkan atas kewajiban hutang jangka panjang lebih kecil dibandingkan
kenaikkan modal perusahaan. Kenaikkan modal perusahaan didukung oleh
kenaikkan laba ditahan perusahaan yang setiap tahun selalu naik. Perusahaan
merasa perlu untuk terus menambah modal yang dimiliki setiap tahunnya.
Rasio ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 36,6 persen yang artinya
bahwa setiap USD 1,00,- modal perusahaan dapat digunakan untuk menjamin
hutang jangka panjang sebesar USD 0,36,-. Nilai rataan industri pada rasio ini
sebesar 50,3 persen, artinya kemampuan modal perusahaan dalam menjamin
kewajiban jangka panjangnya baik dibandingkan dengan nilai rasio rata-rata
industri perusahaan yang sama.
43

4.3.3. Rasio Aktivitas


Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar
efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya.
Pengukuran rasio aktivitas dilakukan dengan dengan menilai tingak
perputaran total aktiva (total assets turn over), perputaran piutang (receivable
turn over), rata-rata pengumpulan piutang (average collection periode), dan
perputaran persediaan (inventory turn over). Perkembangan perputaran total
aktiva, perputaran piutang, dan perputaran persediaan PT.Petrosea Tbk
periode 2006-2010 dapat dilihat pada Gamabr 9.

rasio aktivitas
50 Variable
Total A ssets turn ov er
Receiv able turn ov er
Inv entory turn ov er
40

30
Nilai (kali)

20

10

0
2006 2007 2008 2009 2010
Tahun

Gambar 9. Perkembangan perputaran total aktiva, perputaran piutang, dan


perputaran persediaan PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010.
a) Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)
Rasio perputaran total aktiva menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan
dalam menggunakan seluruh aktivitasnya untuk menciptakan penjualan
(pendapatan) dan memperoleh laba. Perputaran aktiva yang lambat
menunjukkan aktiva yang dimiliki terlalu besar apabila dibandingkan dengan
kemampuan menjualnya. Perkembangan rasio perputaran total aktiva
PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat pada Gambar 9.
44

Tabel 9. Rasio Perputaran Total Aktiva PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010


Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
PenjualanNetto 105.724.000 125.962.000 205.794.000 171.826.000 186.949.000
TotalAktiva 119.993.000 148.638.000 178.268.000 194.509.000 222.512.000
TotalAssetsturnover 0.88 0.85 1.15 0.88 0.84
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Berdasarkan Tabel 9 diatas, rasio perputaran total aktiva PT.Petrosea Tbk
2006-2010 mengalami trend menurun. Hal ini karena terus meningkatnya
aktiva perusahaan namun tidak sebanding dengan penjualan (pendapatan)
yang diterima oleh perusahaan. Kenaikkan aktiva terjadi pada komponen
aktiva tetap dan investasi pada perusahaan asosiasi.
Nilai rata-rata selama periode pengamatannya sebesar 0,92 kali per tahun.
Artinya bahwa setiap USD 1,00,- total aktiva yang dimanfaatkan akan
menghasilkan penjualan (pendapatan) sebesar USD 0,92,-. Nilai rataan
industri pada rasio ini sebesar 0.75 kali per tahun, artinya perusahaan kurang
baik dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dalam rangka
menghasilkan pendapatan.
b) Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)
Rasio perputaran piutang ini menunjukkan berapa kali perusahaan
melakukan penagihan terhadap piutangnya dalam satu tahun periode.
Perusahaan yang mempunyai kesulitan dalam penagihan, maka perusahaan
mempunyai saldo piutang yang besar dan rasio yang rendah. Sebaliknya, jika
perusahaan mempunyai kebijakan kredit dan prosedur penagihan yang baik,
maka saldo piutangnya rendah dan rasionya tinggi. Perkemabangan rasio
perputaran piutang PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat pada
Gambar 9.
Tabel 10. Rasio Perputaran Piutang PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
PenjualanKredit 105.724.000 125.962.000 205.794.000 171.826.000 186.949.000
PiutangRatarata 42.800.000 48.481.000 66.012.000 52.293.000 35.898.000
Receivableturnover 2.47 2.6 3.43 3.29 5.12
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
45

Berdasarkan Tabel 10 diatas, nilai rasio perputaran piutang PT.Petrosea


Tbk periode 2006-2010 mengalami trend naik secara keseluruhan selama
pengamatan. Nilai rata-rata rasio perputaran piutang PT.Petrosea Tbk yaitu
sebesar 3,4 kali atau kurang lebih 106 hari (360/3,4). Hal ini berarti dalam satu
periode perusahaan mampu melakukan kegiatan penagihan piutang sebanyak
kurang lebih 3 kali atau jangka waktu penagihan piutang tersebut yaitu 106
hari. Waktu penagihan yang lebih dari 3 bulan ini dikarenakan adanya proses
yang harus dilewati untuk dapat menagih piutang tersebut. Dimana proses
penagihan piutang telah dibuat dalam kontrak kerja antara perusahaan dan
pemakai jasa yang telah disepakati. Jadi tidak semua kontrak kerja memiliki
proses yang sama dalam penagihan piutang karena hal tersebut harus
disepakati terlebih dahulu oleh kedua belah pihak.
Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 18,6 kali atau kurag lebih 19
hari (360/18,6), artinya kegiatan penagihan piutang perusahaan yaitu 3 kali
dapat dikatakan lebih lama dibandingkan dengan kegiatan penagihan piutang
pada industri yang sama yaitu 18 kali.
c) Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa cepat perputaran
persediaan dalam satu periode. Semakin cepat tigkat perputaran persediaan,
maka semakin besar tingkat keberhasilan perusahaan. Perkembangan rasio
perputaran persediaan PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat pada
Gambar 9.
Tabel 11. Rasio Perputaran Persediaan PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
HargaPokokPenjualan 88.241.000 102.161.000 179.126.000 116.638.000 131.683.000
PersediaanRatarata 3.320.000 3.529.000 4.101.000 3.967.000 4.804.000
Inventoryturnover 28.58 28.95 43.68 29.4 27.41
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Berdasarkan Tabel 11 diatas, nilai rasio perputaran persediaan PT.Petrosea
Tbk mengalami trend naik selama pengamatan. Peningkatan atas harga pokok
penjualan dibarengi juga dengan adanya peningkatan pada persediaan rata-rata
perusahaan. Namun kenaikkan harga pokok penjualan masih lebih kecil
dibandingkan dengan kenaikkan pada persediaan rata-rata. Hal ini
dikarenakan perusahaan melakukan asuransi terhadap persediaan untuk
46

menutupi atas penyisihan persediaan using yang bias mengurangi nilai


persediaan. Nilai rata-rata pada rasio ini sebesar 31,204 kali per tahun atau
kurang lebih kurang lebih 12 hari (360/31,204). Hal ini menunjukkan bahwa
dalam waktu satu tahun rata-rata terjadi 31 kali persediaan yang berputar atau
waktu yang tunggu yang dibutuhkan untuk persediaan adalah kurang lebih 12
hari. Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 14,6 kali atau kurang lebih 24
hari (360/14,6), artinya waktu tunggu untuk persediaan perusahaan dapat
dikatakan baik karena masih cepat dibandingkan dengan waktu tunggu yang
dibutuhkan pada industri yang sama yaitu 24 hari.
d) Rasio Rata-rata Pengumpulan Piutang (Average Collection Period)
Rasio ini menunjukkan berapa lama rata-rata waktu yang dibutuhkan
perusahaan untuk mengumpulkan piutangnya. Semakin kecil hari yang
dibutuhkan oleh perusahaan dalam mengumpulkan piutangnya makan akan
semakin baik untuk perusahaan. Perkembangan rasio rata-rata pengumpulan
piutang PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat pada Gambar 10.

Average collection periode


150

140

130

120
Nilai (hari)

110

100

90

80

70

60
2006 2007 2008 2009 2010
Tahun

Gambar 10. Perkembangan rasio rata-rata pengumpulan piutang PT.Petrosea


Tbk periode 2006-2010.
Berdasarkan Tabel 12 dibawah ini, rasio rata-rata pengumpulan piutang
PT.Petrosea Tbk bergerak menurun secara keseluruhan yang berarti semakin
kecil waktu yang dibutuhkan untuk pengumpulan piutang. Nilai rata-rata dari
rasio ini sebesar 113,8 hari dalam satu periode, artinya bahwa perusahaan
dapat melakukan pengumpulan piutang sebanyak kurang lebih 3 kali dalam
47

satu tahun (360/113,8). Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 80,6 hari,
artinya waktu pengumpulan piutang perusahaan dapat dikatakan lebih lama
dibandingkan dengan waktu pengumpulan piutang pada industry yang sama.
Tabel 12. Rasio Rata-rata Pengumpulan Piutang PT.Petrosea Tbk
periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
PiutangRatarata 42.800.000 48.481.000 66.012.000 52.293.000 35.898.000
PenjualanKredit 105.724.000 125.962.000 205.794.000 171.826.000 186.949.000
Averagecollection
periode 146 139 105 110 69
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
4.3.4. Rasio Profitabilitas
Analisis profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga untuk mengetahui
efisiensi perusahaan dalam penggunaan atau pengelolaan modal yang
dimilikinya. Profitabilitas perusahaan yang baik akan dapat meningkatkan
posisi perusahaan serta memperkecil kemungkinan kebangkrutan.
Analisis profitabilitas yang dilakukan pada PT.Petrosea Tbk adalah
analisis marjin laba kotor (gross profit margin), rasio marjin laba bersih (nett
profit margin), rasio return on total assets (ROA), dan rasio return net worth
(ROE). Perkembangan rasio profitabilitas PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010
dapat dilihat pada Gambar 11.

Rasio Profitabilitas
40 Variable
Gross Profit Margin
Nett Profit Margin
RO A
RO E
30
Persentase(%)

20

10

0
2006 2007 2008 2009 2010
Tahun

Gambar 11. Perkembangan rasio profitabilitas PT.Petrosea Tbk periode 2006-


2010.
48

a) Rasio Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)


Rasio marjin laba kotor memberikan gambaran mengenai laba kotor yang
dapat dicapai dari setiap rupiah penjualan yang dilakukan. Perkembangan
rasio marjin laba kotor dapat PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat
pada Gambar 11.
Tabel 13. Rasio Marjin Laba Kotor PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
PenjualanNetto 105.724.000 125.962.000 205.794.000 171.826.000 186.949.000
HargaPokokPenjualan 88.241.000 102.161.000 179.126.000 116.638.000 131.683.000
GrossProfitMargin 17 19 13 32 30
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Dilihat dari Gambar 11 bahwa rasio ini mengalami trend naik secara
keseluruhan selama pengamatan. Kenaikkan rasio ini mencapai puncaknya di
tahun 2009 sebesar 32 persen dimana hal tersebut karena adanya penurunan
pada harga pokok penjualan yang cukup tajam. Nilai rata-rata dari rasio ini
adalah 22,24 persen yang artinya bahwa setiap USD 1,00,- penjualan yang
dilakukan, perusahaan akan memperoleh keuntungan usaha (laba kotor)
sebesar USD 0,2224,-. Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 31,3 persen,
artinya laba kotor yang diterima atas penjualan yang dilakukan perusahaan
masih dibawah dari laba kotor yang diterima pada industri yang sama.
b) Rasio Marjin Laba Bersih (Nett Profit Margin)
Rasio marjin laba bersih menggambarkan kemampuan manajemen untuk
menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, beban lain-lain, dan pajak
sehubungan dengan penjualan. Rasio ini merupakan ukuran persentase dari
setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran.
Semakin tinggi rasio ini, maka semakim baik dan secara relatif semakin
rendah harga pokok barang yang dijual dan mengukur efisiensi pengendalian
harga pokok atau biaya produksinya, mengidentifikasikan kemampuan
perusahaan untuk berproduksi lebih efisien. Perkembangan rasio marjin laba
bersih PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat pada Gambar 11.
49

Tabel 14. Rasio Marjin Laba Bersih PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
Labasetelahpajak 6.438.000 7.097.000 1.775.000 1.590.000 42.254.000
PenjualanNetto 105.724.000 125.962.000 205.794.000 171.826.000 186.949.000
NettProfitMargin 6 6 1 1 23
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Beradasarkan Tabel 14 diatas, nilai rasio marjin laba bersih mengalami
trend naik. Kenaikkan yang tajam terjadi pada tahun 2010 yaitu menjadi
sebesar 23 persen dan juga merupakan nilai rasio tertinggi selama tahun
pengamatan. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut, laba bersih yang
disumbangkan oleh perusahaan asosiasi ke PT.Petrosea Tbk yang sangat besar
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Nilai rata-rata rasio ini sebesar
7,4 persen yang artinya bahwa setiap USD 1,00,- penjualan yang dilakukan,
perusahaan akan memperoleh keuntungan usaha (laba bersih) sebesar USD
0,074,-. Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 13,1 persen, artinya
perusahaan belum berproduksi secara efisien dibandingkan dengan industry
yang sama.
c) Rasio Return On Assets (ROA)
Rasio return on assets digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki
perusahaan. Pada Gambar 11 dapat dilihat perkembangan rasio return on
assets PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010.
Tabel 15. Rasio Return On Assets PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
Labasetelahpajak 6.438.000 7.097.000 1.775.000 1.590.000 42.254.000
TotalAktiva 119.993.000 148.638.000 178.268.000 194.509.000 222.512.000
ROA 5 5 1 1 19
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Berdasarkan Tabel 15 diatas, nilai rasio return on assets mengalami trend
naik secara keseluruhan selama pengamatan. Puncak kenaikkan dialami pada
tahun 2010 yaitu menjadi sebesar 19 persen, ini dikarenakan kenaikkan total
aktiva yang diikuti dengan kenaikkan laba bersih yang diperoleh oleh
perusahaan.
50

Nilai rata-rata rasio return on assets PT.Petrosea Tbk adalah 6,2 persen
yang artinya setiap USD 1,00,- yang di investasikan adalam aktiva dapat
menghasilkan keuntungan sebesar USD 0,062,-. Nilai rataan industri pada
rasio ini sebesar 10,5 persen, artinya perusahaan belum secara efektif
memanfaatkan aktivanya dalam menghasilkan keuntungan dibandingakn
dengan industry yang sama.
d) Rasio Return On Nett Worth (ROE)
Rasio return on nett worth menunjukkan produktivitas dana-dana milik
perusahaan. Rasio ini membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan
modal sendiri. Semakin tinggi tingkat rasio ini, maka semakin baik karena
posisi modal pemilik semakin kuat. Pada Gambar 10 kita dapat melihat
perkembangan rasio return on nett worth PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010.
Tabel 16. Rasio Return On Nett Worth PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010
Labasetelahpajak 6.438.000 7.097.000 1.775.000 1.590.000 42.254.000
Modal 78.874.000 76.411.000 70.657.000 80.011.000 120.675.000
ROE 8 9 3 2 35
Sumber : Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Berdasarkan Tabel 16 diatas, rasio return on nett worth PT.Petrosea Tbk
periode 2006-2010 mengalami trend naik secara keseluruhan selama
pengamatan. Nilai rasio ini mengalami kenaikkan yang tajam pada tahun 2010
yaitu menjadi sebesar 35 persen. Ini dikarenakan perhitungan laba bersih
dimana terdapat laba bersih perushaan asosiai yang disumbangkan ke
PT.Petrosea Tbk naik besar dari tahun sebelumnya dan nilai laba bersihnya
jauh lebih besar dibandingkan dengan total modal yang dimiliki PT.Petrosea
Tbk pada tahun tersebut.
Nilai rata-rata pada rasio ini adalah sebesar 11,4 persen yang artinya setiap
USD 1,00,- modal yang di investasikan akan menghasilkan laba sebesar USD
0,114,-. Nilai rataan industri pada rasio ini sebesar 26, artinya perusahaan
belum optimal terhadap modal yang di investasikan dalam menghasilkan laba
dibandingkan dengan industri yang sama.
51

4.4. Analisis Dupont PT.Petrosea Tbk

Ananlisis Du Pont digunakan untuk menunjukkan bagaimana rasio


aktivitas dan profit marjin berinteraksi untuk menentukan profitabilitas aktiva-
aktiva yang dimiliki perusahaan serta tingkat pengembalian ekuitas (ROE)
yang dihasilkan. Tingak pengembalian ekuitas (ROE) digunakan untuk
menganalisis cara meningkatkan prestasi perusahaan dan juga untuk dapat
melihat efektifitas pengelolaan sumber daya untuk memaksimalkan tingkat
pengembalian yang diharapkan bagi pemegang saham. Hasil analisis Du Pont
PT.Petrosea Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Hasil Analisis Du Pont PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Ratarata
ROA 5 5 1 1 19 6.2
1RasioHutang 62 51 40 41 54 49.6
ROE 8 9 3 2 35 11.4
Sumber : Laporan Keuang PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010 (diolah)
Perkembang atas analisis Du Pont PT.Petrosea Tbk Periode 2006-2010
dapat dilihat pada Gambar 12.

Analisi Du Pont
70 Variable
ROA
1-Rasio Hutang
60
ROE

50
Persentase(%)

40

30

20

10

0
2006 2007 2008 2009 2010
Tahun

Gambar 12. Perkembangan analisis DuPont PT.Petrosea Tbk periode 2006-


2010
52

Dilihat dari Gambar 12 diatas dapat terlihat bahwa perkembangan nilai


ROE selama lima tahun pengamatan pada PT.Petrosea Tbk bergerak menurun
dari awal tahun pengamatan tetapi naik tajam di akhir tahun pengamatan
dengan nilai rata-rata sebesar 11,4 persen. ROE mengalami puncak penurunan
pada tahun 2009 dengan nilai ROE menjadi 2 persen. Hal ini disebabkan
karena penurunan pada ROA sebesar 4 persen dari tahun 2006 sehingga
nilainya menjadi 1 persen dan kenaikkan rasio hutang sebesar 21 persen dari
tahun 2006 menjadi sebesar 59 persen. Penurunan ROA ini disebabkan oleh
penurunan marjin laba bersih sebesar 5 persen, penurunan marjin laba bersih
disebabkan penurunan laba bersih perusahaan pada tahun tersebeut. Laba
bersih di tahun tersebut turun karena adanya kenaikkan beban (biaya) yang
harus ditanggung perusahaan sehingga menyebabkan laba bersih yang
diterima menjadi turun.
Kenaikan ROE mencapai puncaknya pada tahun 2010 menjadi sebesar 35
persen atau naik 33 persen dari tahun 2009. Hal ini disebabkan karena adanya
kenaikkan pada ROA sebesar 18 persen dari tahun 2009 dimana nilainya
menjadi 19 persen dan penurunan rasio hutang sebesar 7 persen dari tahun
2009 dimana nilainya menjadi 46 persen. Kenaikkan ROA ini disebabkan oleh
kenaikkan marjin laba bersih sebesar 22 persen dari tahun sebelumnya. Hal itu
juga disebabkan oleh adanya kenaikkan laba bersih perusahaan dimana hal
tersebut karena adanya laba bersih perusahaan asosiasi. Sementara adanya
kenaikkan marjin laba bersih, terjadi penurunan terhadap perputaran total
aktiva sebesar 0,04 kali dari tahun sebelumnya sehingga menjadi 0,84 kali. ini
masih dapat dikatakan cukup baik karena masih mendekati nilai 1.
Dari sini kita dapat menilai bahwa ROA memiliki hubungan yang positif
terhadap ROE dan rasio hutang memiliki hubungan negatif terhadap ROE.
Oleh karena itu, jika perusahaan ingin menaikkan ROE perusahaan maka
sebaikknya menaikkan ROA perusahaan.
53

4.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT.Petrosea Tbk

Berdasarkan analisis trend, rasio keuangan, dan analisis Du Pont selama


lima tahun periode pengamatan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal perusahaan maupun
faktor eksternal perusahaan. Faktor yang berasal dari internal perusahaan
adalah beban (biaya) dan pendapatan, aktiva, dan kewajiban. Dengan
peningkatan pendapatan dan meminimumkan biaya dapat menaikan margin
laba bersih, peningkatan pendapatan dapat meningkatkan perputaran aktiva
yang akhirnya terjadi peningkatan terhadap ROA. Selain itu aktiva perusahaan
khususnya aktiva lancar perusahaan berpengaruh karena aktiva lancar
perusahaan masih belum mampu untuk menutupi kewajiban perusahaan
khususnya kewajiban jangka pendek perusahaan.
Faktor eksternal perusahaan yang mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan adalah adanya beberapa kompetitor yang bermunculan dalam
menawarkan jasa khususnya jasa pertambangan seperti yang ditawarkan
PT.Petrosea Tbk. Untuk mendapatkan memenangkan persaingan ini
perusahaan dituntut dapat melaksanakan kontrak kerja yang telah disepakati
dengan baik dan tepat waktu dalam pengerjaan kontraknya sehingga dapat
mempersingkat penagihan piutang usahanya. Jika perusahaan dapat lebih
mempersingkat jangka waktu penagihan piutangnya maka ini dapat
menguntungkan perusahaan. Tidak hanya itu, perusahaan asosiasi PT.Petrosea
Tbk yaitu PT.Santan Batubara dan PT.Tirta Kencana berpengaruh terhadap
labar bersih yang diterima perusahaan dimana setiap tahun kedua perusahaan
tersebut menyumbangkan laba perusahaannya yang pada akhirnya dapat
menaikan labar bersih PT.Petrosea Tbk. Untuk faktor eksternal perusahaan
yang terakhir adalah kondisi ekonomi dimana dapat terjadinya nilai jual hasil
tambang dan juga berubahnya kurs rupiah terhadap dollar Amerika dimana
semua kontrak yang disepakati oleh PT.Petrosea Tbk menggunakan mata uang
dollar Amerika.
54

4.6. Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial yang dapat dimunculkan dalam penelitian adalah


bagaimana menciptakan kinerja keuangan yang lebih baik sehingga dapat
memberikan nilai yang positif bagi perusahaan pada tahun-tahun yang akan
dating, untuk itu diperlukan cara-cara agar kinerja keuang perusahaan
meningkat seperti :
a. Untuk dapat meningkatkan aktiva lancar perusahaan maka perusahaan
harus lebih optimal lagi dalam hal penagihan pengumpulan piutang.
b. Untuk lebih meningkatkan profitabilitas pada perusahaan maka sebaiknya
perusahaan lebih menekan biaya-biaya atas semua kegiatan perusahaan
sehingga laba yang diperoleh perusahaan seimbang dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan.
KESIMPULAN DAN SARAN

1.Kesimpulan
a. Perkembangan keuangan PT.Petrosea Tbk selama lima tahun periode
pengamatan dengan menggunakan analisis trend pada sisi aktiva menunjukkan
komponen aktiva lancar mengalami penurunan dan komponen aktiva tidak
lancar yang mengalami kenaikkan. Penurunan pada aktiva lancar disebabkan
oleh tidak adanya lagi efek yang dapat dijual mulai tahun 2008 sedangkan
kenaikkan pada aktiva tidak lancar disebabkan oleh bertambahnya aktiva tetap
dan investasi pada perusahaan asosiasi. Sementara pada posisi pasiva
perkembangannya menunjukkan komponen kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang bergerak fluktuatif namun naik secara keseluruhan
disebabkan oleh hutang bank, hutang usaha, dan kewajiban derivatif dan pada
komponen ekuitas yang bergerak naik ini disebabkan oleh kenaikkan yang
terjadi pada laba ditahan.
b. Hasil analisis rasio keuangan memperlihatkan rasio likuiditas perusahaan yang
kurang baik sehingga perusahaan belum mampu untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk
rasio solvabilitas perusahaan kurang baik, hal ini karena kewajiban yang harus
dipenuhi perusahaan tidak dapat ditutui oleh aktiva dan modal yang dimiliki.
Untuk rasio aktifitas perusahaan kurang baik, ini dibuktikan dengan kuran baik
dalam pengelolaan aktiva, pengelolaan piutang, dan pengelolaan persediaan.
Dan untuk rasio profitabilias perusahaan kurang baik, hal ini berarti perusahaan
belom mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk
mengahasilkan laba dan belom optimal dalam meminimumkan beban (biaya)
agar tidak dapat menurunkan laba perusahaan. Berdasarkan analisis Du Pont,
dapat diliat bahwa ROE perusahaan mengalami penurunan tetapi naik tajam di
akhir tahun pengamatan yaitu tahun 2010.
c. Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yang mempengaruhi adalam beban (biaya), pendapatan perusahaan,
56

aktiva, dan kewajiban. Sedangkan competitor, laba perusahaan asosiasi, dan


kondisi perekonimian merupakan faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan
oleh perusahaan.

2. Saran

a. Peningkatan laba bersih dapat dilakukan dengan lebih meminimumkan biaya-


biaya seperti biaya usaha langsung dan biaya penjualan dan administrasi umum.
b. Perusahaan agar dapat lebih mengoptimalkan dalam penagihan piutang
sehingga dapat meningkatkan aktiva lancar sehingga dapat menutupi kewajiban
jangka pendek perusahaan.
57

DAFTAR PUSTAKA

Anggari, F A. 2011. Analisis Kinerja Keuangan Pada PT.Musi Hutan Persada Muara
Enim (SUM-SEL) Berbasis Laporan Keuangan 2007-2010. . Skripsi pada
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian
Bogor.
Brigham, E. F dan J. F. Houstoun, J. f. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Salemba Empat, Jakarta.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta, Bandung.
Munawir, S. 2007 Analisa Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
PT.Petrosea Tbk. 2006. Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk tahun 2006. PT.Petrosea
Tbk, Jakarta.
_____________. 2007. Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk tahun 2007. PT.Petrosea
Tbk, Jakarta.
_____________. 2008. Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk tahun 2008. PT.Petrosea
Tbk, Jakarta.
_____________. 2009. Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk tahun 2009. PT.Petrosea
Tbk, Jakarta.
_____________. 2010. Laporan Keuangan PT.Petrosea Tbk tahun 2010. PT.Petrosea
Tbk, Jakarta.
Riyanto, B. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan. Yayasan Penerbit Gajah Mada.
Yogyakarta
Sawir, A. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Suseno, I. 2010. Analisis Kinerja Keuangan PT.Bimatama Indonesia Estetika. Skripsi
pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut
Pertanian Bogor.
World Coal Assosiation. 2010. Sepuluh Negara Produsen Batubara.
http://www.worldcoal.org/coal [05/01/2012]

58



Lampiran 1
PTPETROSEATBKDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATBKANDSUBSIDIARY
NERACAKONSOLIDASIAN CONSOLIDATEDBALANCESHEETS
31DESEMBER2006DAN2005 31DECEMBER2006AND2005
(DalamRibuanDollarAS,kecualidinyatakanlain) (InThousandUSDollars,unlessotherwisestated)

Catatan/
2006 Notes 2005**) 2005*)
US$'000 US$'000 Rp'000'000
AKTIVALANCAR CURRENTASSETS
Kasdansetarakas 14,327 2r,4 8,534 84,015 Cashandcashequivalents
Piutangusahakepadapihakketiga
(setelahdikurangipenyisihan Tradereceivables-thirdparties
piutangtidaktertagih (netofallowance
sebesar515padatahun fordoubtfulaccounts
2006dan95padatahun of515in2006
2005) 37,297 2d,6 35,723 351,659 and95in2005)
Piutangusahakepadapihakyang
mempunyaihubunganistimewa 2,040 2d,6 160 1,578 Tradereceivables-relatedparties
Piutanglain-lain Otherreceivables
-Pihakketiga 67 7 4,083 40,191 Thirdparties-
-Pihakyangmempunyai
hubunganistimewa(setelah
dikurangipenyisihanpiutang Relatedparties(netof-
tidaktertagihsebesar1.210 allowancefordoubtful
padatahun2006dan1.210 accountsof1,210in2006
padatahun2005) 3,566 16e 2,664 26,214 and1,210in2005)
Persediaan 2,790 2e,8 3,850 37,903 Inventories
Efektersediauntukdijual 3,666 2j,5 2,694 26,516 Availableforsaleinvestments
Nilaikotorpiutangdariklien Grossamountsduefrom
untukkontrakpekerjaan 159 2l,25 1,337 13,158 clientsforcontractwork
Pajakdibayardimuka 9,076 2n,27a 9,751 97,868 Prepaidtaxes
Bebandibayardimuka 515 9 643 6,324 Prepayments
Uangmukadanjaminankepada Advancesanddepositsto
pihakketiga 1,658 1,406 13,837 thirdparties

75,161 70,845 699,263

AKTIVATIDAKLANCAR NONCURRENTASSETS
Aktivatetap(setelahdikurangi
akumulasipenyusutansebesar Fixedassets(netof
62.820padatahun2006 accumulateddepreciation
dan66.564padatahun of62,820in2006and
2005) 43,674 2f,2g,2h,12 36,522 322,164 66,564in2005)
Investasipadaperusahaan
asosiasi 162 2i,10 234 2,095 Investmentsinassociates
Aktivapajaktangguhan 996 2n,27d 2,021 19,898 Deferredtaxassets

44,832 38,777 344,157

JUMLAHAKTIVA 119,993 109,622 1,043,420 TOTALASSETS




*) Laporankeuanganuntuktahunyangberakhir *)Thefinancialstatementsfortheyearended
31Desember2005disajikandalamJutaanRupiah. 31December2005wereoriginallystatedinMillionRupiah.
MengacupadaCatatan3tentangperubahan RefertoNote3forchangeinreportingcurrency.
matauangpelaporan.
**)Disajikankembali(mengacupadaCatatan3) **)Restated(refertoNote3)




Catatanataslaporankeuangankonsolidasian Theaccompanyingnotesformanintegralpartofthese
merupakanbagianyangtidakterpisahkandarilaporan consolidatedfinancialstatements.
keuangankonsolidasian.


59



Lampiran 2
PTPETROSEATBKDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATBKANDSUBSIDIARY
NERACAKONSOLIDASIAN CONSOLIDATEDBALANCESHEETS
31DESEMBER2006DAN2005 31DECEMBER2006AND2005
(DalamRibuanDollarAS,kecualidinyatakanlain) (InthousandUSDollars,unlessotherwisestated)

Catatan/
2006 Notes 2005**) 2005*)
US$'000 US$'000 Rp'000'000

KEWAJIBANJANGKAPENDEK CURRENTLIABILITIES
Hutangusahakepadapihakketiga 17,286 13 19,818 195,088 Tradepayabletothirdparties
Hutangusahakepadapihakyang Tradepayabletorelated
mempunyaihubunganistimewa 2,189 16e 657 6,467 parties
Hutangpajak 427 2n,27b 248 2,436 Taxespayable
Bebanyangmasihharusdibayar 626 513 5,059 Accruedexpenses
Nilaikotorhutangkepadaklien Grossamountsduetoclients
untukkontrakpekerjaan 1,811 2l,25 1,279 12,594 forcontractwork
Pendapatanyangditangguhkan 6,157 26 810 7,974 Deferredincome
Kewajibanpenghentiankerja - 18 456 4,488 Terminationbenefitobligation
Kewajibanjangkapanjangyang
akanjatuhtempodalamsatu Currentmaturitiesoflong
tahun-sewagunausaha termliabilities-
pembiayaan 3,857 2h,17 2,892 28,473 financeleases
Hutanglain-lain 703 14 916 9,016 Otherpayables

33,056 27,589 271,595

KEWAJIBANJANGKA NON-CURRENT
PANJANG LIABILITIES
Kewajibanjangkapanjang
setelahdikurangibagianyang
jatuhtempodalamsatu Longtermliabilitiesnetof
tahun-sewagunausaha currentmaturities-
pembiayaan 10,497 2h,17 10,629 104,627 financeleases
Kewajibanimbalankerja 1,566 2r,18 1,287 12,674 Employeebenefitobligations

12,063 11,916 117,301

EKUITAS EQUITY
Modalsaham Sharecapital

- Modaldasar410.400.000 Authorisedcapitalof-
lembarsahambiasadengan 410,400,000commonshares
nilainominalRp500 withparvalueofRp500
(nilaipenuh)persaham 19a (fullamount)pershare

- Modalsahamyangditempatkan Issuedandpaidupcapital-
dandisetorpenuh102.600.000 of102,600,000common
lembarsahambiasa 34,015 19b 34,015 51,300 shares
Agiosaham 250 19c 250 450 Sharepremium
Cadanganwajib 1,475 19d 1,475 10,260 Statutoryreserve
Labaditahan 39,571 33,133 580,272 Retainedearnings
Sahamyangdiperolehkembali Treasurystock
(2006:1.739.500lembar) (1,265) 19e - - (2006:1,739,500shares)
Cadangannilaiwajar 828 2j,5 1,244 12,242 Fairvaluereserve

74,874 70,117 654,524
JUMLAHKEWAJIBAN TOTALLIABILITIESAND
DANEKUITAS 119,993 109,622 1,043,420 EQUITY

*)Laporankeuanganuntuktahunyangberakhir *)Thefinancialstatementsfortheyearended
31Desember2005disajikandalamJutaanRupiah. 31December2005wereoriginallystatedinMillionRupiah.
MengacupadaCatatan3tentangperubahan RefertoNote3forchangeinreportingcurrency.
matauangpelaporan.
**) Disajikankembali(mengacupadaCatatan3) **)Restated(refertoNote3)


Catatanataslaporankeuangankonsolidasian Theaccompanyingnotesformanintegralpartofthese
merupakanbagianyangtidakterpisahkandarilaporan consolidatedfinancialstatements.
keuangankonsolidasian.


60




Lampiran 3
PTPETROSEATBKDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATBKANDSUBSIDIARY
LAPORANLABARUGIKONSOLIDASIAN CONSOLIDATEDINCOMESTATEMENTS
UNTUKTAHUNYANGBERAKHIRPADA FORTHEYEARSENDED
TANGGAL31DESEMBER2006DAN2005 31DECEMBER2006AND2005
(DalamRibuanDollarAS,kecualidinyatakanlain) (InThousandUSDollars,unlessotherwisestated

Catatan/
2006 Notes 2005**) 2005*)
US$'000 US$'000 Rp'000'000
PENDAPATANUSAHA 105,724 2l 132,942 1,284,934 OPERATINGREVENUE
BEBANUSAHALANGSUNG (88,241) 2l,23 (117,344) (1,125,271) DIRECTCOSTS

LABAKOTOR 17,483 15,598 159,663 GROSSPROFIT

SELLINGANDGENERAL
BEBANPENJUALANDAN ADMINISTRATION
ADMINISTRASIUMUM (9,377) 2l,24 (8,433) (80,548) EXPENSES

LABAUSAHA 8,106 7,165 79,115 OPERATINGINCOME

PENGHASILAN/(BEBAN) OTHERINCOME/
LAIN-LAIN (EXPENSES)
Penghasilanbunga 759 2m 423 4,043 Interestincome
Bebanbunga (1,396) (487) (4,335) Interestexpense
Keuntungan/(kerugian)selisihkurs 1,790 2c (1,007) 16,925 Foreignexchangegain/(loss)
Keuntunganataspelepasan
aktivatetap 1,180 12 431 6,003 Gainondisposaloffixedassets
(Penyisihan)/pemulihanpiutang (Allowancefor)/reversalof
raguragu (420) 2d,6 750 7,050 provisionfordoubtfulaccounts
Lain-lain 399 379 3,731 Others
JUMLAHPENGHASILAN
LAIN-LAIN 2,312 489 33,417 TOTALOTHERINCOME
BAGIANLABABERSIH SHAREOFASSOCIATES'
PERUSAHAANASOSIASI 6 2i,10 108 967 NETINCOME

LABASEBELUMPAJAK PROFITBEFORE
PENGHASILAN 10,424 7,762 113,499 INCOMETAX
BEBANPAJAKPENGHASILAN (3,986) 2n,27c (3,188) (29,882) INCOMETAXEXPENSE

LABABERSIH 6,438 4,574 83,617 NETINCOME

RATA-RATATERTIMBANG
JUMLAHLEMBAR WEIGHTEDAVERAGE
SAHAMBIASA COMMONSHARES
YANGBEREDAR OUTSTANDING
(NILAIPENUH) 100,860,500 19b,19e 102,600,000 102,600,000 (FULLAMOUNT)

LABAUSAHAPERSAHAM OPERATINGINCOMEPER
(NILAIPENUH) 0.0804 2o 0.0698 771 SHARE(FULLAMOUNT)
LABABERSIHPERSAHAM BASICEARNINGSPER
DASAR(NILAIPENUH) 0.0638 2o 0.0446 815 SHARE(FULLAMOUNT)


*)Laporankeuanganuntuktahunyangberakhir *)Thefinancialstatementsfortheyearended
31Desember2005disajikandalamJutaanRupiah. 31December2005wereoriginallystatedinMillionRupiah.
MengacupadaCatatan3tentangperubahan RefertoNote3forchangeinreportingcurrency.
matauangpelaporan.
**) Disajikankembali(mengacupadaCatatan3) **)Restated(refertoNote3)



Catatanataslaporankeuangankonsolidasian Theaccompanyingnotesformanintegralpartofthese
merupakanbagianyangtidakterpisahkandarilaporan consolidatedfinancialstatements.
keuangankonsolidasian.


61



Lampiran 4
PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDSUBSIDIARY
NERACAKONSOLIDASIAN CONSOLIDATEDBALANCESHEETS
31DESEMBER2007DAN2006 31DECEMBER2007AND2006
(DalamRibuanDolarAS,kecualidinyatakanlain) (InThousandUSDollars,unlessotherwisestated)


Catatan/
2007 Notes2006

AKTIVALANCAR CURRENTASSETS
Kasdansetarakas 21,582 2r,3 14,327 Cashandcashequivalents
Piutangusaha Tradereceivables
-Pihakketiga(setelah
dikurangipenyisihanpiutang Thirdparties(netof-
tidaktertagihsebesar2.408 allowancefordoubtful
padatahun2007dan515 accountsof2,408in2007
padatahun2006) 50,461 2d,4 37,146 and515in2006)
-Pihakyangmempunyai
hubunganistimewa 406 2d,4,14e 2,191 Relatedparties-
Piutanglain-lain Otherreceivables
-Pihakketiga 73 67 Thirdparties-
-Pihakyangmempunyai
hubunganistimewa(setelah
dikurangipenyisihanpiutang Relatedparties(netof-
tidaktertagihsebesar1.210 allowancefordoubtful
padatahun2007dan accountsof1,210in2007
2006) 3,052 14e 3,566 and2006)
Persediaan,bersih 4,268 2e,5 2,790 Inventories,net
Efektersediauntukdijual 1,730 2j,6 3,666 Availableforsaleinvestments
Nilaikotorpiutangdariklien Grossamountsduefrom
untukkontrakpekerjaan 94 2l,25 159 clientsforcontractwork
Pajakdibayardimuka 6,644 2n,27a 9,076 Prepaidtaxes
Bebandibayardimuka 1,775 7 515 Prepayments
Uangmukadanjaminankepada Advancesanddepositsto
pihakketiga 378 1,658 thirdparties

90,463 75,161

AKTIVATIDAKLANCAR NONCURRENTASSETS
Aktivatetap(setelahdikurangi
akumulasipenyusutansebesar Fixedassets(netof
69.439padatahun2007 accumulateddepreciation
dan62.820padatahun of69,439in2007and
2006) 55,8862f,2g,2h,10 43,674 62,820in2006)
Investasipadaperusahaan
asosiasi 514 2i,8 162 Investmentsinassociates
Aktivapajaktangguhan 1,775 2n,27d 996 Deferredtaxassets

58,175 44,832

JUMLAHAKTIVA 148,638 119,993 TOTALASSETS









Catatanataslaporankeuangankonsolidasian Theaccompanyingnotesformanintegralpartofthese
merupakanbagianyangtidakterpisahkandarilaporan consolidatedfinancialstatements.
keuangankonsolidasian.


62



Lampiran 5
PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDSUBSIDIARY
NERACAKONSOLIDASIAN CONSOLIDATEDBALANCESHEETS
31DESEMBER2007DAN2006 31DECEMBER2007AND2006
(DalamRibuanDolarAS,kecualidinyatakanlain) (InThousandUSDollars,unlessotherwisestated)


Catatan/
Notes2006
2007

KEWAJIBANJANGKAPENDEK CURRENTLIABILITIES
Hutangusaha Tradepayables
-Pihakketiga 23,648 11 17,286 Thirdparties-
-Pihakyangmempunyai
hubunganistimewa 241 11,14e 2,189 Relatedparties-
Hutangpajak 1,161 2n,27b 427 Taxespayable
Bebanyangmasihharusdibayar 767 626 Accruedexpenses
Nilaikotorhutangkepadaklien Grossamountsdueto
untukkontrakpekerjaan 14,845 2l,25 1,811 clientsforcontractwork
Pendapatanyangditangguhkan 4,560 26 6,157 Deferredincome
Kewajibanjangkapanjangyang
akanjatuhtempodalamsatu Currentmaturitiesoflong
tahun-sewagunausaha termliabilities-
pembiayaan 6,495 2h,15 3,857 financeleases
Hutanglain-lain Otherpayables
-Pihakketiga 420 12 703 Thirdparties-
-Pihakyangmempunyai
hubunganistimewa 719 12,14e - Relatedparties-

52,856 33,056

KEWAJIBANJANGKA NON-CURRENT
PANJANG LIABILITIES
Kewajibanjangkapanjang
setelahdikurangibagianyang
jatuhtempodalamsatu Longtermliabilitiesnetof
tahun-sewagunausaha currentmaturities-
pembiayaan 17,731 2h,15 10,497 financeleases
Kewajibanimbalankerja 1,640 2s,16 1,566 Employeebenefitobligations

19,371 12,063

EKUITAS EQUITY
Modalsaham Sharecapital
-Modaldasar410.400.000 Authorisedcapitalof-
lembarsahambiasadengan 410,400,000commonshares
nilainominalRp500 withparvalueofRp500
(nilaipenuh)persaham 17a (fullamount)pershare
-Modalsahamyangditempatkan Issuedandpaidupcapital-
dandisetorpenuh102.600.000 of102,600,000common
lembarsahambiasa 34,015 17b 34,015 shares
Agiosaham 250 17c 250 Sharepremium
Cadanganwajib 1,475 17d 1,475 Statutoryreserve
Labaditahan 42,171 39,571 Retainedearnings
Sahamyangdiperolehkembali Treasurystock
(2007dan2006:1.739.500 (2007and2006:1,739,500
lembar) (1,265) 17e (1,265) shares)
Cadangannilaiwajar (235) 2j,6 828 Fairvaluereserve

76,411 74,874
JUMLAHKEWAJIBAN TOTALLIABILITIESAND
DANEKUITAS 148,638 119,993 EQUITY

Catatanataslaporankeuangankonsolidasian Theaccompanyingnotesformanintegralpartofthese
merupakanbagianyangtidakterpisahkandarilaporan consolidatedfinancialstatements.
keuangankonsolidasian.


63



Lampiran 6
PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDSUBSIDIARY
LAPORANLABARUGIKONSOLIDASIAN CONSOLIDATEDSTATEMENTSOFINCOME
UNTUKTAHUNYANGBERAKHIRPADA FORTHEYEARSENDED
TANGGAL31DESEMBER2007DAN2006 31DECEMBER2007AND2006
(DalamRibuanDolarAS,kecualidinyatakanlain) (InThousandUSDollars,unlessotherwisestated)


Catatan/
2007 Notes2006

PENDAPATANUSAHA 125,962 2l,21 105,724 OPERATINGREVENUE


BEBANUSAHALANGSUNG (102,161) 2l,22 (88,241) DIRECTCOSTS

LABAKOTOR 23,801 17,483 GROSSPROFIT

SELLINGANDGENERAL
BEBANPENJUALANDAN ADMINISTRATION
ADMINISTRASIUMUM (11,179) 2l,23 (9,377) EXPENSES

LABAUSAHA 12,622 8,106 OPERATINGINCOME

PENGHASILAN/(BEBAN) OTHERINCOME/
LAIN-LAIN (EXPENSES)
Penghasilanbunga 922 2m 759 Interestincome
Bebanbunga (1,577) 24 (1,396) Interestexpense
(Kerugian)/keuntunganselisihkurs (433) 2c 1,790 Foreignexchange(loss)/gain
Keuntunganataspelepasan
aktivatetap 1,456 10 1,180 Gainondisposaloffixedassets
Kerugianataspenjualan Lossonsaleofavailable
efektersediauntukdijual (567) - forsaleinvestments
Penyisihanpiutangtidaktertagih (1,893) 2d,4 (420)Allowancefordoubtfulaccounts
Lain-lain 532 399 Others

JUMLAH(BEBAN)/ TOTALOTHER(EXPENSES)/
PENGHASILANLAIN-LAIN (1,560) 2,312 INCOME

BAGIANLABABERSIH SHAREOFASSOCIATES
PERUSAHAANASOSIASI 352 2i,8 6 NETINCOME

LABASEBELUMPAJAK PROFITBEFORE
PENGHASILAN 11,414 10,424 INCOMETAX

BEBANPAJAKPENGHASILAN (4,317) 2n,27c (3,986) INCOMETAXEXPENSE

LABABERSIH 7,097 6,438 NETINCOME

RATA-RATATERTIMBANG WEIGHTEDAVERAGE
JUMLAHLEMBAR COMMONSHARES
SAHAMBIASAYANG OUTSTANDING
BEREDAR(NILAIPENUH) 100,860,500 100,860,500 (FULLAMOUNT)

LABAUSAHAPERSAHAM OPERATINGINCOMEPER
(NILAIPENUH) 0.1251 2o 0.0804 SHARE(FULLAMOUNT)

LABABERSIHPERSAHAM BASICEARNINGSPER
DASAR(NILAIPENUH) 0.0704 2o 0.0638 SHARE(FULLAMOUNT)




Catatanataslaporankeuangankonsolidasian Theaccompanyingnotesformanintegralpartofthese
merupakanbagianyangtidakterpisahkandarilaporan consolidatedfinancialstatements.
keuangankonsolidasian.

64

Lampiran 7
PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDITSSUBSIDIARY
NERACAKONSOLIDASI CONSOLIDATEDBALANCESHEETS
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 DECEMBER 31, 2008 AND 2007

Catatan/
2008 Notes 2007
US$'000 US$'000

ASET ASSETS

ASETLANCAR CURRENTASSETS
Kasdansetarakas 9,068 3f,4 21,582 Cashandcashequivalents
Piutangusaha 3i,5 Tradeaccountsreceivable
Pihakketiga-setelahdikurangi
penyisihanpiutangtidaktertagih Thirdparties-netofallowance
sebesarUS$6.126ribu fordoubtfulaccounts
padatahun2008danUS$2.408ribu ofUS$6,126thousandin2008
padatahun2007 58,981 50,461 andUS$2,408thousandin2007
Pihakhubunganistimewa 2,538 27 406 Relatedparties
Piutanglain-lain 3i,6 Otherreceivables
Pihakketiga 85 73 Thirdparties
Pihakhubunganistimewa-setelah Relatedparties-netof
dikurangipenyisihanpiutang allowancefordoubtfulaccounts
ragu-ragusebesarnihil ofnilin2008
padatahun2008dan andUS$1,210thousand
US$1.210ributahun2007 4,429 27 3,052 in2007
Persediaan-bersih 3,934 3j,7 4,268 Inventories-net
Efektersediauntukdijual - 3g,8 1,730 Availableforsalesecurities
Nilaikotorpiutangdariklien Grossamountsduefromclients
untukkontrakperkerjaan - 3o,10,16 94 forcontractworks
Pajakdibayardimuka 7,939 3q,11 6,644 Prepaidtaxes
Bebandibayardimuka 643 3k 1,775 Prepaidexpenses
Uangmukadanjaminan Advancesanddepositsto
kepadapihakketiga 3,352 378 thirdparties
JumlahAsetLancar 90,969 90,463 TotalCurrentAssets

ASETTIDAKLANCAR NONCURRENTASSETS
Asettetap-setelahdikurangi Property,plantandequipment-
akumulasipenyusutansebesar netofaccumulateddepreciation
US$76.944ributahun2008 ofUS$76,944thousandin2008
danUS$69.439ributahun2007 83,744 3l,3m,3n,12 55,886 andUS$69,439thousandin2007
Investasipadaperusahaanasosiasi 677 3g,9 514 Investmentinassociates
Asetpajaktangguhan 2,878 3q,25 1,775 Deferredtaxassets
JumlahAsetTidakLancar 87,299 58,175 TotalNoncurrentAssets

JUMLAHASET 178,268 148,638 TOTALASSETS



Lihatcatatanataslaporankeuangankonsolidasi Seeaccompanyingnotestoconsolidated
yangmerupakanbagianyangtidakterpisahkan financialstatementswhichareanintegralpart
darilaporankeuangankonsolidasi. oftheconsolidatedfinancialstatements.

















65

Lampiran 8
PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDITSSUBSIDIARY
NERACAKONSOLIDASI CONSOLIDATEDBALANCESHEETS
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Continued)
Catatan/
2008 Notes 2007
US$'000 US$'000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBANLANCAR CURRENTLIABILITIES
Hutangbank 2,504 13,30 - Bankloan
Hutangusaha 14 Tradeaccountspayable
Pihakketiga 41,936 23,648 Thirdparties
Pihakhubunganistimewa 4,041 27 241 Relatedparties
Hutangpajak 509 3q,15 1,161 Taxespayable
Bebanmasihharusdibayar 659 767 Accruedexpenses
Nilaikotorhutangkepadaklien Grossamountsduetoclients
untukkontrakperkerjaan - 3o,16 14,845 forcontractworks
Pendapatanditangguhkan 2,441 17 4,560 Deferredincome
Kewajibanjangkapanjang
yangakanjatuhtempodalam
satutahun-sewaguna Currentmaturitiesoflongterm
usahapembiayaan 12,227 3n,18 6,495 leaseliabilities
Kewajibanderivatif 7,939 3t,19 - Derivativeliability
Hutanglain-lain Otherpayables
Pihakketiga 957 420 Thirdparties
Pihakhubunganistimewa 1,058 27 719 Relatedparties
JumlahKewajibanLancar 74,271 52,856 TotalCurrentLiabilities

KEWAJIBANTIDAKLANCAR NONCURRENTLIABILITIES
Kewajibansewapembiayaan-
setelahdikurangibagianyang Leaseliabilities-netofcurrent
jatuhtempodalamsatutahun 31,464 3n,18 17,731 maturities
Kewajibanimbalanpascakerja 1,876 3p,26 1,640 Employeebenefitsobligation
JumlahKewajibanTidakLancar 33,340 19,371 TotalNoncurrentLiabilities

EKUITAS EQUITY
Modalsaham-nilainominalRp500persaham Capitalstock-Rp500parvaluepershare
Modaldasar-410.400.000saham Authorized-410,400,000shares
Modalditempatkandandisetor Subscribedandpaid-up
102.600.000saham 34,015 20 34,015 102,600,000shares
Tambahanmodaldisetor 250 20 250 Additionalpaid-incapital
Sahamyangdiperolehkembali
sebanyak1.739.500saham Treasurystockof1,739,500shares
tahun2008dan2007 (1,265) 20 (1,265) in2008and2007
Kerugianbelumdirealisasiataspenurunan Unrealizedlossondecreaseinvalue
nilaiefek - 3g,8 (235) ofsecurities
Cadanganlindungnilai (7,764) 3t,19 - Hedgingreserve
Saldolaba 20 Retainedearnings
Ditentukanpenggunaannya 1,475 1,475 Appropriated
Tidakditentukanpenggunaannya 43,946 42,171 Unappropriated
JumlahEkuitas 70,657 76,411 TotalEquity

JUMLAHKEWAJIBANDANEKUITAS 178,268 148,638 TOTALLIABILITIESANDEQUITY



Lihatcatatanataslaporankeuangankonsolidasi Seeaccompanyingnotestoconsolidated
yangmerupakanbagianyangtidakterpisahkan financialstatementswhichareanintegralpart
darilaporankeuangankonsolidasi. oftheconsolidatedfinancialstatements.










66

Lampiran 9
PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDITSSUBSIDIARY
LAPORANLABARUGIKONSOLIDASI CONSOLIDATEDSTATEMENTSOFINCOME
UNTUKTAHUN-TAHUNYANGBERAKHIR FORTHEYEARSENDED
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 DECEMBER 31, 2008 AND 2007

Catatan/
2008 Notes 2007
US$'000 US$'000

PENDAPATAN 205,794 3o,21,27 125,962 REVENUES

BEBANLANGSUNG 179,126 3o,22,27 102,161 DIRECTCOST

LABAKOTOR 26,668 23,801 GROSSPROFIT

BEBANADMINISTRASI 15,799 3o,23,27 11,179 ADMINISTRATIONEXPENSES

LABAUSAHA 10,869 12,622 INCOMEFROMOPERATIONS

PENGHASILAN(BEBAN)LAIN-LAIN OTHERINCOME(CHARGES)
Penghasilanbunga 957 922 Interestincome
Bebanbungadankeuangan (2,231) 24 (1,577) Interestexpensesandfinancecharges
Kerugianselisihkurs-bersih (182) 3c (433) Lossonforeignexchange-net
Keuntunganataspenjualan Gainonsaleofproperty,plant
asettetap 1,080 12 1,456 andequipment
Kerugianataspenjualanefek (677) 3g,8 (567)
Lossonsaleofsecurities
Penyisihanpiutangragu-ragu (5,138) 5 (1,893)
Provisionfordoubtfulaccounts
Lain-lain-bersih 199 532 Others-net

BebanLain-lain-Bersih (5,992) (1,560) OtherCharges-Net


BAGIANLABABERSIH SHAREOFASSOCIATES'
PERUSAHAANASOSIASI 163 3g,9 352 NETINCOME

LABASEBELUMPAJAK 5,040 11,414 INCOMEBEFORETAX

BEBANPAJAK-BERSIH (3,265) 3q,25 (4,317) TAXEXPENSES-NET


LABABERSIH 1,775 7,097 NETINCOME

WEIGHTEDAVERAGEOF
RATA-RATATERTIMBANG OUTSTANDINGCOMMON
JUMLAHSAHAMBIASABEREDAR 100,860,500 3r 100,860,500 SHARES

LABAUSAHAPERSAHAM 0.1078 3r 0.1251 OPERATINGINCOMEPERSHARE

LABABERSIHPERSAHAM 0.0176 3r 0.0704 BASICEARNINGSPERSHARE




Lihatcatatanataslaporankeuangankonsolidasi Seeaccompanyingnotestoconsolidated
yangmerupakanbagianyangtidakterpisahkan financialstatementswhichareanintegralpart
darilaporankeuangankonsolidasi. oftheconsolidatedfinancialstatements.











67

Lampiran 10
PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDITSSUBSIDIARY
NERACAKONSOLIDASI CONSOLIDATEDBALANCESHEETS
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008

Catatan/
2009 Notes 2008
US$'000 US$'000

ASET ASSETS

ASETLANCAR CURRENTASSETS
Kasdansetarakas 23,628 3f,4 9,068 Cashandcashequivalents
Piutangusaha 3i,5 Tradeaccountsreceivable
Pihakketiga-setelahdikurangi Thirdparties-netofallowance
penyisihanpiutangtidaktertagih fordoubtfulaccounts
sebesarUS$2.407ributahun2009 ofUS$2,407thousandin2009
danUS$6.126ributahun2008 21,109 58,981 andUS$6,126thousandin2008
Pihakhubunganistimewa 7,749 3d,25 2,538 Relatedparties
Piutanglain-lain 3i,6 Otherreceivables
Pihakketiga 338 229 Thirdparties
Pihakhubunganistimewa 9,357 3d,25 4,285 Relatedparties
Persediaan-bersih 4,000 3j,7 3,934 Inventories-net
Pajakdibayardimuka 13,773 3q,10 7,939 Prepaidtaxes
Bebandibayardimuka 1,527 3k 643 Prepaidexpenses
Uangmukadanjaminan Advancesanddepositsto
kepadapihakketiga 635 3,352 thirdparties
JumlahAsetLancar 82,116 90,969 TotalCurrentAssets

ASETTIDAKLANCAR NONCURRENTASSETS
Asettetap-setelahdikurangi Property,plantandequipment-
akumulasipenyusutansebesar netofaccumulateddepreciation
US$98.891ributahun2009 ofUS$98,891thousandin2009
danUS$76.944ributahun2008 108,882 3l,3m,3n,11 83,744 andUS$76,944thousandin2008
Investasipadaperusahaanasosiasi 1,106 3g,8 677 Investmentsinassociates
Asetpajaktangguhan 2,405 3q,23 2,878 Deferredtaxassets
JumlahAsetTidakLancar 112,393 87,299 TotalNoncurrentAssets

JUMLAHASET 194,509 178,268 TOTALASSETS



Lihatcatatanataslaporankeuangankonsolidasi Seeaccompanyingnotestoconsolidated
yangmerupakanbagianyangtidakterpisahkan financialstatementswhichareanintegralpart
darilaporankeuangankonsolidasi. oftheconsolidatedfinancialstatements.
























68

Lampiran 11
PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDITSSUBSIDIARY
NERACAKONSOLIDASI CONSOLIDATEDBALANCESHEETS
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Continued)
Catatan/
2009 Notes 2008
US$'000 US$'000
KEWAJIBANDANEKUITAS LIABILITIESANDEQUITY

KEWAJIBANLANCAR CURRENTLIABILITIES
Hutangbank 5,500 12 2,504 Bankloan
Hutangusaha 13 Tradeaccountspayable
Pihakketiga 28,694 41,936 Thirdparties
Pihakhubunganistimewa 10 3d,25 4,041 Relatedparties
Hutangpajak 791 3q,14 509 Taxespayable
Bebanmasihharusdibayar 2,385 659 Accruedexpenses
Pendapatanditangguhkan 1,394 15 2,441 Deferredincome
Kewajibansewajangkapanjang
yangakanjatuhtempodalam Currentmaturitiesoflongterm
satutahun 20,513 3n,16 12,227 leaseliabilities
Kewajibanderivatif - 3t,17 7,939 Derivativeliability
Hutanglain-lain Otherpayables
Pihakketiga 1,929 957 Thirdparties
Pihakhubunganistimewa - 3d,25 1,058 Relatedparties
JumlahKewajibanLancar 61,216 74,271 TotalCurrentLiabilities

KEWAJIBANTIDAKLANCAR NONCURRENTLIABILITIES
Kewajibansewa-setelahdikurangi
bagianyangjatuhtempodalam Leaseliabilities-netofcurrent
satutahun 48,950 3n,16 31,464 maturities
Kewajibanimbalanpascakerja 4,332 3p,24 1,876 Employeebenefitsobligation
JumlahKewajibanTidakLancar 53,282 33,340 TotalNoncurrentLiabilities

EKUITAS EQUITY
Modalsaham-nilainominalRp500persaham Capitalstock-Rp500parvaluepershare
Modaldasar-403.442.000sahamtahun2009 Authorized-403,442,000sharesin2009
dan410.400.000sahamtahun2008 and410,400,000sharesin2008
Modalditempatkandandisetor Subscribedandpaid-up
100.860.500sahamtahun2009 100,860,500sharesin2009
dan102.600.000sahamtahun2008 33,438 18 34,015 and102,600,000sharesin2008
Tambahanmodaldisetor - 18 250 Additionalpaid-incapital
Sahamdiperolehkembali
sebanyaknihiltahun2009dan Treasurystocksofnilin2009and1,739,500
1.739.500sahamtahun2008 - 18 (1,265) sharesin2008
Cadanganlindungnilai - 3t,17 (7,764) Hedgingreserve
Saldolaba Retainedearnings
Ditentukanpenggunaannya 1,475 3s,18 1,475 Appropriated
Tidakditentukanpenggunaannya 45,098 43,946 Unappropriated
JumlahEkuitas 80,011 70,657 TotalEquity

JUMLAHKEWAJIBANDANEKUITAS 194,509 178,268 TOTALLIABILITIESANDEQUITY



Lihatcatatanataslaporankeuangankonsolidasi Seeaccompanyingnotestoconsolidated
yangmerupakanbagianyangtidakterpisahkan financialstatementswhichareanintegralpart
darilaporankeuangankonsolidasi. oftheconsolidatedfinancialstatements.













69

Lampiran 12
PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDITSSUBSIDIARY
LAPORANLABARUGIKONSOLIDASI CONSOLIDATEDSTATEMENTSOFINCOME
UNTUKTAHUN-TAHUNYANGBERAKHIR FORTHEYEARSENDED
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008

Catatan/
2009 Notes 2008
US$'000 US$'000

PENDAPATAN 171,826 3d,3o,19,25 205,794 REVENUES

BEBANLANGSUNG
116,638 3d,3o,20,25,32 175,123 DIRECTCOSTS

LABAKOTOR 55,188 30,671 GROSSPROFIT

BEBANADMINISTRASI
15,691 3d,3o,21,25,32 19,802 ADMINISTRATIONEXPENSES

LABAUSAHA 39,497 10,869 INCOMEFROMOPERATIONS

PENGHASILAN(BEBAN)LAIN-LAIN 3o OTHERINCOME(CHARGES)
Penghasilanbunga 113 957 Interestincome
Bebanbungadankeuangan (4,071) 22 (2,231) Interestexpensesandfinancecharges
Kerugianselisihkurs-bersih (4,505) 3c (182) Lossonforeignexchange-net
Bebanpiutangtidaktertagih (26,994) 3i,5 (5,138) Provisionfordoubtfulaccounts
Kerugianpenjualanefek - 3g (677) Lossonsaleofsecurities
Keuntunganpenjualan Gainonsaleofproperty,plant
asettetap - 3l,11 1,080 andequipment
Lain-lain-bersih 95 199 Others-net

Bebanlain-lain-Bersih (35,362) (5,992) OtherCharges-Net

BAGIANLABABERSIH SHAREOFASSOCIATES'
PERUSAHAANASOSIASI 429 3g,8 163 NETINCOME

LABASEBELUMPAJAK 4,564 5,040 INCOMEBEFORETAX

BEBANPAJAK-BERSIH (2,974) 3q,23 (3,265) TAXEXPENSES-NET

LABABERSIH 1,590 1,775 NETINCOME



LABAUSAHAPERSAHAM 0.3916 3r,28 0.1078 OPERATINGINCOMEPERSHARE

LABABERSIHPERSAHAM 0.0158 3r,28 0.0176 BASICEARNINGSPERSHARE




Lihatcatatanataslaporankeuangankonsolidasi Seeaccompanyingnotestoconsolidated
yangmerupakanbagianyangtidakterpisahkan financialstatementswhichareanintegralpart
darilaporankeuangankonsolidasi. oftheconsolidatedfinancialstatements.



















Lampiran 13
PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDITSSUBSIDIARIES
NERACAKONSOLIDASI CONSOLIDATEDBALANCESHEETS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Catatan/
2010 Notes 2009
US$'000 US$'000
ASET ASSETS
ASETLANCAR CURRENTASSETS
Kasdansetarakas 19.443 4 23.628 Cashandcashequivalents
Piutangusaha 5 Tradeaccountsreceivable
Pihakketiga-setelahdikurangi Thirdparties-netofallowance
penyisihanpiutangragu-ragusebesar fordoubtfulaccountsof
US$1.157ributahun2010dan US$1,157thousandin2010and
US$2.407ributahun2009 27.417 21.109 US$2,407thousandin2009
Pihakhubunganistimewa 4.546 26 7.749 Relatedparties
Piutanglain-lain
6 Otherreceivables
Pihakketiga 609 338 Thirdparties
Pihakhubunganistimewa 672 26 9.357 Relatedparties
Persediaan-bersih 5.609 7 4.000 Inventories-net
Pajakdibayardimuka 8.146 8 13.773 Prepaidtaxes
Bebandibayardimuka 1.604 9 1.527 Prepaidexpenses

Asetlancarlainnya 696 635 Othercurrentassets
JumlahAsetLancar 68.742 82.116 TotalCurrentAssets
ASETTIDAKLANCAR NONCURRENTASSETS
Investasipadaperusahaanasosiasi 10.591 10 1.106 Investmentinassociates
Asettetap-setelahdikurangi Property,plantandequipment-
akumulasipenyusutansebesar netofaccumulateddepreciationof
US$125.186ributahun2010dan US$125,186thousandin2010and
US$98.891ributahun2009 142.781 12 108.882 US$98,891thousandin2009
Asetpajaktangguhan 398 23 2.405 Deferredtaxassets
JumlahAsetTidakLancar 153.770 112.393 TotalNoncurrentAssets
JUMLAHASET 222.512 194.509 TOTALASSETS

Lampiran 14
PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDITSSUBSIDIARIES
NERACAKONSOLIDASI CONSOLIDATEDBALANCESHEETS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continued)
Catatan/
2010 Notes2009
US$'000 US$'000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIESANDEQUITY

KEWAJIBANLANCAR CURRENTLIABILITIES
Hutangbank5.500135.500Bankloan
Hutangusaha 14Tradeaccountspayable
Pihakketiga34.41628.363Thirdparties
Pihakhubunganistimewa1192610Relatedparties
Hutanglain-lain Otherpayables
Pihakketiga2081.929Thirdparties
Pihakhubunganistimewa62-Relatedparties
Hutangpajak 1.90015791Taxespayable
Bebanmasihharusdibayar 5.153162.716Accruedexpenses
Pendapatanditangguhkan6901.394Deferredincome
Kewajibansewajangkapanjang
yangakanjatuhtempodalam Currentmaturitiesoflong-term
satutahun18.2711720.513leaseliabilities
JumlahKewajibanLancar66.31961.216TotalCurrentLiabilities

Kewajibansewa-setelahdikurangi
bagianyangjatuhtempodalam Leaseliabilities-netofcurrent
satutahun 30.6791748.950maturities
Kewajibanimbalanpascakerja 4.839254.332Employeebenefitsobligation
JumlahKewajibanTidakLancar35.51853.282TotalNoncurrentLiabilities

EKUITAS EQUITY
Modalsaham-nilainominalRp500persaham Capitalstock-Rp500parvaluepershare
Modaldasar-403.442.000sahamAuthorized-403,442,000shares
Modalditempatkandandisetor Subscribedandpaid-up-
100.860.500saham33.4381833.438100,860,500shares
Saldolaba Retainedearnings
Ditentukanpenggunaannya1.475181.475Appropriated
Tidakditentukanpenggunaannya85.76245.098Unappropriated
JumlahEkuitas120.67580.011TotalEquity

JUMLAHKEWAJIBANDANEKUITAS222.512194.509TOTALLIABILITIESANDEQUITY

Lampiran 15

PTPETROSEATbkDANANAKPERUSAHAAN PTPETROSEATbkANDITSSUBSIDIARIES
LAPORANLABARUGIKONSOLIDASI CONSOLIDATEDSTATEMENTSOFINCOME
UNTUKTAHUN-TAHUNYANGBERAKHIR FORTHEYEARSENDED
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Catatan/
2010 Notes 2009
US$'000 US$'000


PENDAPATAN 186.949 19,26 171.826 REVENUES


BEBANLANGSUNG 131.683 20,26 116.427 DIRECTCOSTS


LABAKOTOR 55.266 55.399 GROSSPROFIT


BEBANADMINISTRASI 16.970 21,26 15.902 ADMINISTRATIONEXPENSES



LABAUSAHA 38.296 39.497 INCOMEFROMOPERATIONS


PENGHASILAN(BEBAN)LAIN-LAIN OTHERINCOME(CHARGES)



Keuntungan(kerugian)selisihkurs-bersih 1.366 29 (4.505) Gain(loss)onforeignexchange-net
Penghasilanbunga 334 113 Interestincome


Bebanbungadankeuangan (3.050) 22 (4.071) Interestexpensesandfinancecharges


Bebanpiutangtidaktertagih (268) 5 (26.994) Provisionfordoubtfulaccounts-net



Lain-lain-bersih 530 95 Others-net

BebanLain-lain-Bersih (1.088) (35.362) OtherCharges-Net


BAGIANLABABERSIHPERUSAHAANASOSIASI 14.385 10 429 SHAREOFASSOCIATES'NETINCOME




LABASEBELUMPAJAK 51.593 4.564 INCOMEBEFORETAX
BEBANPAJAK-BERSIH (9.339) 23 (2.974) TAXEXPENSES-NET
LABABERSIH 42.254 1.590 NETINCOME


LABAUSAHAPERSAHAM(dalamUS$penuh) 0,3797 24 0,3916 OPERATINGINCOMEPERSHARE(infullUS$)
LABABERSIHPERSAHAM(dalamUS$penuh) 0,4189 24 0,0158 BASICEARNINGSPERSHARE(infullUS$)


Notes
ASI

Lampiran 16

Analisis Trend terhadap Laporan Neraca tahun 2006-2010

Tahun Trend Rata


Keterangan
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 rata(%)
AktivaLancar 75161000 90463000 90969000 82116000 68742000 100 120.36 121.03 109.25 91.36 108.4
AktivaTidakLancar 44832000 58175000 87299000 112393000 153770000 100 129.76 194.73 250.7 342.99 203.636
KewajibanJangkaPendek 33056000 52856000 74271000 61216000 66319000 100 159.9 224.68 185.19 200.63 174.08
KewajibanJangkaPanjang 12063000 19371000 33340000 53282000 35518000 100 160.58 276.38 441.7 294.44 254.62
Ekuitas 40859000 42396000 36642000 80011000 120675000 100 103.76 89.68 195.82 295.35 156.922

Lampiran 17

Analisis Trend terhadap Laporan Rugi Laba 2006-2010

Tahun Trend Rata


Keterangan
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 rata(%)
AktivaLancar 75161000 90463000 90969000 82116000 68742000 100 120.36 121.03 109.25 91.36 108.4
AktivaTidakLancar 44832000 58175000 87299000 112393000 153770000 100 129.76 194.73 250.7 342.99 203.636
KewajibanJangkaPendek 33056000 52856000 74271000 61216000 66319000 100 159.9 224.68 185.19 200.63 174.08
KewajibanJangkaPanjang 12063000 19371000 33340000 53282000 35518000 100 160.58 276.38 441.7 294.44 254.62
Ekuitas 40859000 42396000 36642000 80011000 120675000 100 103.76 89.68 195.82 295.35 156.922

Anda mungkin juga menyukai

  • TA Bagian 1
    TA Bagian 1
    Dokumen1 halaman
    TA Bagian 1
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 9
    9
    Dokumen1 halaman
    9
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen1 halaman
    1
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen1 halaman
    1
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 8
    8
    Dokumen1 halaman
    8
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 3
    3
    Dokumen1 halaman
    3
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • Lo 1 Penelitian Akuntansi Perilaku: Definisi Dan Cakupan
    Lo 1 Penelitian Akuntansi Perilaku: Definisi Dan Cakupan
    Dokumen1 halaman
    Lo 1 Penelitian Akuntansi Perilaku: Definisi Dan Cakupan
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 10
    10
    Dokumen1 halaman
    10
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 6
    6
    Dokumen1 halaman
    6
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 11
    11
    Dokumen1 halaman
    11
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 7
    7
    Dokumen1 halaman
    7
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 14
    14
    Dokumen1 halaman
    14
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 12
    12
    Dokumen1 halaman
    12
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Dokumen2 halaman
    Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 17
    17
    Dokumen1 halaman
    17
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 18
    18
    Dokumen1 halaman
    18
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • Brunswik Lens Model
    Brunswik Lens Model
    Dokumen1 halaman
    Brunswik Lens Model
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 15
    15
    Dokumen1 halaman
    15
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • 16
    16
    Dokumen1 halaman
    16
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • Rundown Umum Dan Detail Kuliah Umum Bersama Dirjen Pajak
    Rundown Umum Dan Detail Kuliah Umum Bersama Dirjen Pajak
    Dokumen4 halaman
    Rundown Umum Dan Detail Kuliah Umum Bersama Dirjen Pajak
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Dokumen2 halaman
    Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • TA Studi Kasus 11.2 Versi 3.0
    TA Studi Kasus 11.2 Versi 3.0
    Dokumen9 halaman
    TA Studi Kasus 11.2 Versi 3.0
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • Sim Pati Nomorku
    Sim Pati Nomorku
    Dokumen8 halaman
    Sim Pati Nomorku
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • Bagian Dedek
    Bagian Dedek
    Dokumen9 halaman
    Bagian Dedek
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • Profile & Deskripsi Mitrabara
    Profile & Deskripsi Mitrabara
    Dokumen12 halaman
    Profile & Deskripsi Mitrabara
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Belum ada peringkat
  • ATHEISBy Achdiat KM
    ATHEISBy Achdiat KM
    Dokumen308 halaman
    ATHEISBy Achdiat KM
    Afrida
    Belum ada peringkat
  • Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September Dan Kudeta Suharto
    Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September Dan Kudeta Suharto
    Dokumen420 halaman
    Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September Dan Kudeta Suharto
    Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI)
    100% (14)