Anda di halaman 1dari 21

SILABUS BLOK 9

SISTEM DIGESTIVE

Pedoman umum untuk Mahasiswa

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2014
Disusun oleh:
TIM MEDU

Penanggung jawab :
dr. Kanti Ratnaningrum, Msc

DISIPLIN ILMU DAN NARASUMBER


NO DISIPLIN ILMU NARASUMBER/PENGAMPU KODE No telepon
1. Ilmu Penyakit Dalam dr. Setyoko,SpPD ST 08156851893
dr. Zulfahmi W,SpPD ZF 0811471147
2. Ilmu Bedah dr. Bondan Prasetyo, SpB BP 081328144622
3 Ilmu Kesehatan Anak Prof. Dr.dr. Harsoyo, SpA(K) HY 081325722218
dr. Tri. Kartika S, SpA TK 08122925075
dr. Galuh Ramaningrum,SpA GLH 08122822639
4. Radiologi dr. Boyanto SpRad BY 08122816912
5. Patologi Anatomi dr. Kasno, SpPA(K) KS 08122518294
dr. Noor Yazid, SpPA(K) NY 08156586799
6 Kedokteran Islam dr.M.Naharuddin jenie, Sp.S (K) NJ 0818455080
dr. Noor Yazid, SpPA(K) NY 08156586799
dr.Rochman Basuki,MSc RB 085729304244

A. DESKRIPSI BLOK
Blok Sistem Digestif merupakan Blok ke 9 pada semester III tahun ke 2
di FK UNIMUS. Blok ini berisi tentang masalah, penyakit dan ketrampilan

2
klinis yang berkaitan dengan Sistema Digestivus yang sesuai dengan
Standard Kompetensi Dokter Indonesia.
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan mekanisme, gejala, tanda dan mampu mendiagnosis penyakit
pada sistem pencernaan, melakukan pengelolaan, dan pencegahannya,
termasuk merujuk ke pelayanan yang lebih tinggi apabila diperlukan.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan pembekalan,
diskusi tutorial, praktikum ketrampilan dan belajar mandiri.

B. KOMPETENSI BLOK
Mahasiswa diharapkan setelah melalui proses pembelajaran,
mahasiswa memiliki kemampuan seperti tercantum tabel berikut di bawah
ini. Detail dari setiap kompetensi dijabarkan lebih lanjut Rencana Kegiatan
Proses Pembelajaran.

Tabel 1. Area Kompetensi SKDI tahun 2012


Area Kompetensi Kompetensi Inti Penjabaran Kompetensi Pokok Bahasan
Profesionalitas yang Mahasiswa memahami Lulusan Dokter mampu : 1. Aspek agama dalam
Luhur aspek-aspek agama 1. Berke-Tuhanan (Yang Maha praktik kedokteran
Islam dan Esa/ Yang Maha Kuasa)
keMuhammadiyahan 2. Bermoral, beretika, dan
dalam praktik berdisiplin
kedokteran yang 3. Berperilaku professional
profesional.
Mawas Diri dan Mahasiswa menyadari Lulusan Dokter mampu : 1. Prinsip
Pengembangan keterbatasan, mengatasi 1. Menerapkan mawas diri pembelajaran orang
Diri masalah personal, 2. Mempraktikkan belajar dewasa (adult
mengembangkan diri, sepanjang hayat learning)
mengikuti penyegaran 3. Mengembangkan 2. Dasar-dasar
dan peningkatan pengetahuan keterampilan
pengetahuan secara belajar
berkesinambungan serta 3. Problem based
mengembangkan learning
pengetahuan demi 4. Problem solving
keselamatan pasien.

3
Komunikasi Efektif Mahasiswa mampu Lulusan Dokter mampu : 1. Penggunaan bahasa
menggali dan bertukar 1. Berkomunikasi dengan yang baik, benar,
informasi secara verbal pasien dan keluarga dan mudah
dan non verbal dengan 2. Berkomunikasi dengan dimengerti
pasien, anggota mitra kerja 2. Prinsip komunikasi
keluarga, masyarakat, 3. Berkomunikasi dengan dalam pelayanan
kolega, dan profesi lain. masyarakat kesehatan
3. Berbagai elemen
komunikasi efektif
4. Kaidah penulisan
dan laporan ilmiah
Pengelolaan Informasi Mahasiswa mampu Lulusan Dokter mampu : 1. Teknik
memanfaatkan teknologi 1. Mengakses dan menilai keterampilan dasar
informasi komunikasi informasi dan pengetahuan pengelolaan
dan informasi kesehatan Memanfaatkan teknologi informasi
dalam praktik informasi komunikasi 2. Keterampilan
kedokteran. dan informasi kesehatan pemanfaatan
untuk meningkatkan evidence-based
mutu pelayanan medicine (EBM)
kesehatan
Memanfaatkan
keterampilan
pengelolaan informasi
kesehatan untuk dapat
belajar sepanjang hayat
Landasan Ilmiah Ilmu Mahasiswa mampu Lulusan Dokter mampu : 1. Struktur dan fungsi
Kedokteran menyelesaikan masalah 1. Menerapkan ilmu Struktur dan
kesehatan berdasarkan Biomedik, ilmu Humaniora, fungsi pada
landasan ilmiah ilmu ilmu Kedokteran Klinik, dan tingkat
kedokteran dan ilmu Kesehatan molekuler,
kesehatan yang Masyarakat/Kedokteran seluler, jaringan,
mutakhir untuk Pencegahan/Kedokteran dan organ
mendapat hasil yang Komunitas yang terkini Prinsip
optimum. untuk mengelola masalah homeostasis
kesehatan secara holistik
dan komprehensif.
Ketrampilan Klinis Mahasiswa mampu Lulusan Dokter mampu : 1. Prinsip dan
melakukan prosedur 1. Melakukan prosedur keterampilan
klinis yang berkaitan diagnosis anamnesis
dengan masalah Melakukan dan 2. Prinsip dan
kesehatan dengan menginterpretasi hasil keterampilan
menerapkan prinsip auto-, allo- dan hetero- pemeriksaan fisik
keselamatan pasien, anamnesis, pemeriksaan 3. Prinsip
keselamatan diri sendiri, fisik umum dan khusus kewaspadaan
dan keselamatan orang sesuai dengan masalah standar (standard
lain pasien precaution)
Melakukan dan
menginterpretasi
pemeriksaan penunjang

4
dasar dan mengusulkan
pemeriksaan penunjang
lainnya yang rasional
2. Melakukan prosedur
penatalaksanaan yang
holistik dan komprehensif
Melakukan edukasi dan
konseling
Melakukan tindakan
medis preventif
Melakukan tindakan
medis kuratif
Melakukan tindakan
medis rehabilitatif
Melakukan prosedur
proteksi terhadap hal
yang dapat
membahayakan diri
sendiri dan orang lain
Melakukan tindakan
medis pada kedaruratan
klinis dengan
menerapkan prinsip
keselamatan pasien

C. Topik, Materi, dan Strategi Pembelajaran


C. 1 Topik dan Materi
Topik dan materi blok ini disusun berdasarkan daftar masalah, baik
individu ataupun komunitas, daftar penyakit dan ketrampilan klinik
beserta tingkat kemampuan yang harus dimiliki; yang banyak dijumpai
pada tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan kompetensi sebagai dokter
di tingkat pelayanan primer. Selama pendidikan dokter, mahasiswa perlu
dipaparkan pada berbagai masalah, keluhan, atau gejala tersebut; serta
bagaimana menyelesaikan masalah tersebut untuk selanjutnya mampu
dengan terampil menerapkan ketrampilan kliniknya secara komprehensif.
Dengan semakin banyak terpapar oleh berbagai jenis masalah, keluhan atau
gejala yang bakal dijumpai di pelayanan kesehatan primer lulusan dokter

5
FK UNIMUS diharapkan memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang
baik.
Daftar masalah, penyakit, dan ketrampilan klinik minimal yang harus
dikuasai mahasiswa, yang terkait blok ini, dihimpun dan disusun minimal
berdasarkan Standar kompetensi dokter di Indonesia (oleh Konsil
Kedokteran Indonesia) demikian pula level kompetensi yang harus dimiliki
oleh mahasiswa.

C. 2 Strategi Pembelajaran
Sebelumnya perlu dipahami istilah-istilah sebagai berikut:
Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa interaksi
antara peserta didik dengan pendidik
Tugas terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian tugas ditentukan oleh pendidik.
Tugas mandiri/belajar mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian diatur sendiri oleh
peserta didik.

a. PEMBEKALAN
Pembekalan diawali dengan pre-test, untuk melihat kesiapan
mahasiswa dan post test untuk evaluasi proses kuliah. Pre-test
dan post-test dilakukan tertulis dan/atau lisan, tergantung dosen
pengampu. Lama pembekalan disesuaikan dengan level
kompetensi materi ajar. Semakin besar level kompetensinya

6
dan/atau makin banyak materi yang harus diberikan maka jam
mengajar diberikan lebih banyak.
Pembekalan dilakukan di ruang pembekalan (classical room).
Detail dari pelaksanaan pembekalan terdapat pada rencana
strategi proses pembelajaran dan satuan ajar pokok.
b. TUTORIAL
Tutorial dilakukan dalam rombongan belajar-rombongan
belajar. Setiap rombongan belajar (rombel) terdiri dari 8-10
mahasiswa dan setiap rombel dibimbing oleh seorang tutor. Tutor
harus menguasai topik diskusi agar dapat mengarahkan arah
diskusi dan membimbing mahasiswa sesuai kebutuhan.
Bahan diskusi merupakan suatu naskah scenario, dimana di
dalamnya mengandung bahasan berbagai bidang ilmu yang saling
terkait. Topik bahasan diskusi tutorial diangkat dari daftar
masalah (individu dan komunitas) dan daftar penyakit sesuai
standar kompetensi berdasarkan besar level kompetensinya,
berturut-turut prioritas dari kompetensi terbesar ke yang lebih
kecil.Topik bahasan dipersiapkan untuk mendukung ke arah blok
selanjutnya.
Setiap satu skenario dilaksanakan 2x pertemuan, dimana
setiap pertemuan masing-masing adalah 2 TM / 2x 50 menit
1. Pertemuan pertama :
a. Diskusi diawali dengan memotivasi
mahasiswa/memberikan komentar
b. Diskusi membahas masalah dalam skenario (step
1-5):
c. Mengevaluasi jalannya hasil diskusi
2. Pertemuan kedua:
a. Ujian mini-kuis:
b. Diskusi membahas sasaran belajar (step 7)

7
c. Mengevaluasi jalannya hasil diskusi

Tugas mandiri
Berupa belajar mandiri dengan cara penelusuran
berbagai sumber pembelajaran (kepustakaan,
internet, pakar) untuk mencari jawaban dari sasaran
belajar pada pertemuan pertama
Tugas terstruktur
Tugas berupa laporan hasil diskusi pertemuan kedua
bagi setiap kelompok yang ditulis dengan cara
penulisan baku tulisan ilmiah yang disertai dengan
kepustakaan.
Pada setiap akhir blok diadakan temu pakar untuk
presentasi hasil diskusi tutorial masing-masing kelompok. Topik
temu pakar adalah diprioriaskan untuk scenario yang paling
kompleks dan sulit dipecahkan. Temu pakar menghadirkan pakar-
pakar sesuai bidang ilmu terkait.Dalam temu pakar ini mahasiswa
dapat pula menanyakan hal-hal yang belum dapat dipecahkan.

c. PRAKTIKUM KETRAMPILAN
Praktikum ketrampilan pada blok ini dilaksanakan dengan
model role-play suatu simulasi/ sandiwara dokter-pasien.
Dalam pelaksanaan praktikum mahsiswa dibagi dalam
rombel, dimana setiap rombel terdiri dari 8-10 orang. Praktikum
dibimbing oleh dokter sebagai instruktur pembimbing/ trainer.
Trainer telah dilatih ketrampilannya melalui training of trainer
(ToT).
Pada praktikum ketrampilan blok ini terdapat 5 topik
ketrampilan. Satu topik ketrampilan dilaksanakan sebanyak 2x
pertemuan. (1 pertemuan = 2 TM /2x50 menit)

8
Dalam pelaksanaannya dibagi lagi menjadi :
1. Pertemuan pertama :
a. Skill lab diawali dengan melakukan feedback and
reflection terhadap mahasiswa dengan cara
memberi kesempataan kepada salah seorang
mahasiswa untuk mencoba topik ketrampilan
yang akan dipelajari. Setelah itu memberi motivasi
kepada mahasiswa tentang pentingnya topik yang
akan dipelajari.
b. Memberi penjelasan dan contoh tentang topik
ketrampilan yang di ajarkan
c. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mencoba ketrampilan yang diajarkan
Setiap selesai pertemuan pertama mahasiswa
diberikan kesempatan untuk mengulangi latihannya dalan
kegiatan belajar mandiri dan diberikan kewajiban untuk
melakukan refleksi diri dengan cara menuliskan
kekurangan dan kelemahan masing-masing individu dalam
melakukan ketrampilan yang telah diajarkan, ditulis di
buku refleksi diri
2. Pertemuan kedua:
a. Kegiatan diawali dengan membacakan refleksi diri
masing-masing:
b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperbaiki hasil refleksi dirinya masing-masing.
Ruangan dan sarana-prasarana yang lain diseting sesuai
topik simulasi. Secara detail akan diurai pedoman Rencana
Kegiatan Proses Pembelajaran Praktikum Ketrampilan.
d. PRAKTIKUM BIOMEDIK

9
Praktikum biomedik pada blok ini dilaksanakan dengan
tujuan sebagai pendalaman terhadap materi pembekalan yang
telah disampaikan. Dilaksanakan di laboratorium biomedik
dengan dibimbing oleh dosen pembimbing dan dibantu oleh
laboran.

e. PENUGASAN
Penugasan dalam bentuk tinjauan pustaka atau laporan
kasus (dengan dilampirkan landasan teori secara singkat). Metode
belajar ini ditujukan untuk membiasakan mahasiswa untuk
menelusuri berbagai sumber belajar dan menulis secara ilmiah.

Tabel 2. Daftar masalah individu dan komunitas

DAFTAR MASALAH INDIVIDU DAFTAR MASALAH KOMUNITAS


1. Mata kuning Perilaku hidup bersih dan sehat
2. Mulut kering (PHBS) pada masyarakat termasuk
3. Mulut berbau anak usia sekolah
4. Sakit gigi
5. Gusi bengkak
6. Sariawan
7. Bibir pecah-pecah
8. Bibir sumbing
9. Sulit menelan
10. Cegukan / hiccup
11. Nyeri perut
12. Nyeri ulu hati
13. Perut kram
14. Perut kembung

10
15. Perut berbunyi
16. Benjolan di daerah perut
17. Muntah
18. Muntah darah
19. Sembelit atau tidak dapat berak
20. Diare
21. Berak berlendir dan berdarah
22. Berak berwarna hitam
23. Berak seperti dempul
24. Gatal daerah anus
25. Nyeri daerah anus
26. Benjolan di anus
27. Keluar cacing
28. Air kencing seperti teh
29. Demam
30. Lemah/letih/lesu
31. Kelainan/cacat bawaan
32. Bengkak/edema
33. Gatal

Tabel 3. Daftar ketrampilan klinik, level kompetensi, dan


materi praktikum ketrampilan dan biomedik
SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER & PANKREAS
Materi Praktikum
No Keterampilan LoC

PEMERIKSAAN FISIK Praktikum Ketrampilan :


1.Anamnesis kasus digestif
1 Inspeksi bibir dan kavitas oral 4
2.Pemeriksaan abdomen dan
2 Inspeksi tonsil 4 Pemeriksaan khusus lainnya
3 Penilaian pergerakan otot-otot hipoglosus 4 (rectal toucher)
4 Inspeksi abdomen 4

11
5 Inspeksi lipat paha/inguinal pada saat tekanan 4 3.Pemasangan NGT dan
Enema/rectal wash out
6 Palpasi (dinding perut, kolon, hepar, lien, aorta, 4
4.Pembacaan X-foto
7 Palpasi hernia 4A abdomen
Pemeriksaan nyeri tekan dan nyeri lepas (Blumberg
8 4 Praktikum Biomedik :
test)
1.
9 Pemeriksaan psoas sign 4 Identifikasi Protozoa
10 Pemeriksaan obturator sign 4 2.
Pemeriksaan feses
11 Perkusi (pekak hati dan area traube) 4
12 Pemeriksaan pekak beralih (shifting dullness) 4
13 Pemeriksaan undulasi (fluid thrill) 4
14 Pemeriksaan colok dubur (digital rectal examination) 4
15 Palpasi sacrum 4
16 Inspeksi sarung tangan pascacolok-dubur 4
17 Persiapan dan pemeriksaan tinja 4
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
18 Pemasangan pipa nasogastrik (NGT) 4
19 Endoskopi 2
20 Nasogastric suction 4
21 Mengganti kantong pada kolostomi 4
22 Enema 4
23 Anal swab 4
24 Identifikasi parasit 4
Pemeriksaan feses (termasuk darah samar, protozoa,
25 4
parasit, cacing)
26 Endoskopi lambung 2
27 Proktoskopi 2
28 Biopsi hepar 1
29 Pengambilan cairan asites 3

Tabel 4. Daftar Penyakit dan Level Kompetensi


SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIAR DAN PANKREAS
No Daftar Penyakit LoC

12
Mulut
1 Sumbing pada bibir dan palatum 2
2 Micrognatia and macrognatia 2
3 Kandidiasis mulut 4
4 Ulkus mulut (aptosa, herpes) 4
5 Glositis 3A
6 Leukoplakia 2
7 Angina Ludwig 3A
8 Parotitis 4
9 Karies gigi 3A
Esofagus
10 Atresia esofagus 2
11 Akalasia 2
12 Esofagitis refluks 3A
13 Lesi korosif pada esofagus 3B
14 Varises esofagus 2
15 Ruptur esofagus 1
Dinding, Rongga Abdomen, dan Hernia
16 Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis) reponibilis, irreponibilis 2
17 Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis) strangulata, inkarserata 3B
18 Hernia (diaframatika, hiatus) 2
19 Hernia umbilikalis 3A
20 Peritonitis 3B
21 Perforasi usus 2
22 Malrotasi traktus gastro-intestinal 2
23 Infeksi pada umbilikus 4
24 Sindrom Reye 1
Lambung, Duodenum, Jejunum, Ileum
25 Gastritis 4
26 Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) 4
27 Refluks gastroesofagus 4
28 Ulkus (gaster, duodenum) 3A

13
29 Stenosis pilorik 2
30 Atresia intestinal 2
31 Divertikulum Meckel 2
32 Fistula umbilikal, omphalocoele-gastroschisis 2
33 Apendisitis akut 3B
34 Abses apendiks 3B
35 Demam tifoid 4
36 Perdarahan gastrointestinal 3B
37 Ileus 2
38 Malabsorbsi 3A
39 Intoleransi makanan 4
40 Alergi makanan 4
41 Keracunan makanan 4
42 Botulisme 3B
Infestasi Cacing dan Lainnya
43 Penyakit cacing tambang 4
44 Strongiloidiasis 4
45 Askariasis 4
46 Skistosomiasis 4
47 Taeniasis 4
48 Pes 1
Hepar
49 Hepatitis A 4
50 Hepatitis B 3A
51 Hepatitis C 2
52 Abses hepar amoeba 3A
53 Perlemakan hepar 3A
54 Sirosis hepatis 2
55 Gagal hepar 2
56 Neoplasma hepar 2
Kandung Empedu, Saluran Empedu, dan Pankreas
57 Kolesistitis 3B

14
58 Kole(doko)litiasis 2
59 Empiema dan hidrops kandung empedu 2
60 Atresia biliaris 2
61 Pankreatitis 2
62 Karsinoma pankreas 2
Kolon
63 Divertikulosis/divertikulitis 3A
64 Kolitis 3A
65 Disentri basiler, disentri amuba 4
66 Penyakit Crohn 1
67 Kolitis ulseratif 1
68 Irritable Bowel Syndrome 3A
69 Polip/adenoma 2
70 Karsinoma kolon 2
71 Penyakit Hirschsprung 2
72 Enterokolitis nekrotik 1
73 Intususepsi atau invaginasi 3B
74 Atresia anus 2
75 Proktitis 3A
76 Abses (peri)anal 3A
77 Hemoroid grade 1-2 4
78 Hemoroid grade 3-4 3A
79 Fistula 2
80 Fisura anus 2
81 Prolaps rektum, anus 3A
Neoplasma Gastrointestinal
82 Limfoma 2
83 Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST) 2

15
Tabel 5. Materi Pembekalan
No Strategi Disiplin Nara Tatap
Topik Dan Materi
Pembelajaran Ilmu Sumber Muka
1 Pembekalan, -Pendekatan klinis penyakit IPD ST
penugasan, gastrointestinal
belajar -
mandiri
Pemeriksaan Fisik Abdomen dan IPD ST 1X100
Anorektal
Gambaran patologi pada penyakit PA NY 2x100
Gastrointestinal
Gambaran patologi pada penyakit PA KS 2X100
hepatobilier
Pemeriksaan Radiologi traktus digestivus Radiologi BY 4x100
- Dasar-dasar radiologi
- Macam-macam pemeriksaan radiologi
pada traktus digestivus
- Gambaran radiologi traktus digestivus
normal
- Gambaran radiologi penyakit
gastrointestinal
A. Perdarahan Saluran Cerna Bagian
Atas :
Corrosive lesion of Esophageus IPD ZF
1X100
Gastric/duodenal ulcer IPD ZF
Gastrointestinal Bleeding Bedah BP 1x100
B.Perdarahan Saluran Cerna Bagian
Bawah
Colitis IPD ZF 1X100

Proctitis Bedah BP
Ca Colon 2x100
Bedah BP
Anal fissure Bedah BP 1x100
Hemorroid
Bedah BP
Gastroenteritis IPD ST 1X100
a. Patofisiologi diare
IPD ST
b. Manifestasi klinis dan
pemeriksaan penunjang diare IPD ST
c. Rehidrasi cairan pada diare
IPD ST

16
IPD ST
Irritable Bowel Disease IPD ST 1X100
Gastroenteritis pada anak IKA GLH 1x100
Gastroenteritis dengan Dehidrasi
Rehidrasi cairan pada anak
Malabsorbtion IKA HY 1X100
Food Intolerance
IKA HY
Food allergy IKA GLH 1X100
Pyloric Stenosis IKA GLH 1X100
Pendekatan diagnosis Nyeri Abdomen Bedah PS 1x100
Macam macam penyakit penyebab
Nyeri Abdomen :
Pancreatitis IPD ST
1X100
Kolesistitis IPD ST
Esofagitis IPD ST
1X100
Gastritis IPD ST
Perforasi Bedah BP
Peritonitis+ Peritonitis tuberculosis 1x100
Bedah BP
Diverticulosis Bedah BP 1x100
Hernia Bedah BP 1x100
Acut Abdomen pada anak IKA TK 1X100
Ileus pada Anak

Umbilical hernia IKA HY 1X100


Gastro-esophageal reflux IKA HY 1X100
Pendekatan klinik ikterus IPD ZF 1X100
Macam macam penyakit Hepatobilier : IPD ZF 1X100

Hepatitis A
Uncomplicated Hepatitis B
Active Hepatitis C

Choledocholithiasis IPD ZF
Fatty liver IPD ZF 1X100

Amoebic liver abcess IPD ZF


Cirrhosis hepatis IPD ZF

17
1X100
Liver failure IPD ZF
Atresia biliaris IKA TK 1x100
Hepatitis pada anak
IKA TK
Cirrhosis hepatis anak IKA HY 1x100
Manajemen perut KI RB 1x100
Perut sarang penyakit KI RB
Etika makan dalam islam KI RB
Aturan makan dalam islam KI NJ 1x100
Penyimpangan dalam makanan KI NJ
Puasa dan Manfaatnya Menurut Ilmu KI NY 1x100
Kedokteran
Diskusi 8x100
Tutorial
Praktikum - Anamnesis kasus digestif 8x100
Ketrampilan - Pemeriksaan abdomen + Pemeriksaan
khusus lainnya (rectal toucher)
- Pemasangan NGT + Enema/rectal
wash out
- Pembacaan X-foto abdomen
Praktikum - Identifikasi Protozoa 4x100
Biomedik - Pemeriksaan feses
Temu pakar 1x100
Ujian 3x100

18
D. DISIPLIN ILMU terkait
Disiplin ilmu meliputi disiplin ilmu utama dan disiplin ilmu pendukung:
1. Ilmu Penyakit Dalam
2. Ilmu Bedah
3. Ilmu Kesehatan Anak
4. Kedokteran Islam
5. Anatomi
6. Fisiologi
7. Radiologi
8. Patologi Anatomi
9. Kedokteran Keluarga

E. SKENARIO
Skenario 1. SAKIT MAAG
Seorang laki-laki umur 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri ulu
hati seperti rasa terbakar dan ditusuk-tusuk. Nyeri dirasa terutama terjadi
pada malam hari atau dini hari. Bila dibuat makan, rasa sakitnya berkurang.
Sakit seperti ini sudah dirasa kurang lebih 2 bulan, biasanya pasien
membeli obat maag maka sakit agak mereda, namun dalam beberapa hari
ini dengan minum obat, sakit tidak mereda. Dalam beberapa hari ini pasien
juga merasa demam, pusing, tidak nafsu makan dan merasa mual-mual. Ia
tidak memperlihatkan penurunan berat badan maupun melena. Dengan
pemeriksaan fisik tidak tampak distensi maupun massa, ada nyeri tekan
epigastrium. Dokter menyarankan untuk pemeriksaan darah rutin dan
widal serta IgM salmonella.

Skenario 2. USUS BUNTU


Seorang perempuan 17 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri kolik
pada perut kanan bawah disertai muntah-muntah sejak 8 jam yang lalu.

19
Nyeri dirasakan semakin hebat. Disuria, poliuri dan riwayat hubungan seks
disangkal. Mens 1 minggu yang lalu dan siklus haid teratur. Pemeriksaan
fisik didapatkan suhu 38,6 0 C, bising usus menurun, rigiditas otot rektus
meningkat, nyeri tekan di daerah Mc Burney. Nyeri pada colok dubur.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis.

Skenario 3. DIARE
Seorang anak usia 2 tahun dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan BAB cair
1 hari dengan frekuensi lebih dari 5x, disertai muntah dan sakit perut.
Feses bercampur lendir dan darah. Sebelumnya anak sudah mengalami
demam dalam beberapa hari dan nafsu makan turun. Pemeriksaan fisik
menunjukkan turgor anak kurang dan mata cekung. Dokter menyarankan
ibu untuk periksa darah rutin dan feses.

Skenario 4. IKTERUS
Ny. A umur 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama sering
mengeluh nyeri perut kanan atas dan menjalar ke punggung. Keluhan ini
hilang timbul terutama muncul setelah makan makanan berlemak.
Beberapa bulan yang lalu Ny. A sering merasa lemas, nafsu makan dan berat
badan turun dan sering mual, kencing berwarna seperti teh. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 38 0C, sklera ikterik. Pada
pemeriksaan lab darah : HbsAg positif, SGOT 102 U/l, SGPT 125 U/l.
Pemeriksaan urin bilirubin positif.
F. EVALUASI HASIL BELAJAR
Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan dan
kondisi akhir saat ini. Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar

20
dan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Nilai akhir yang
dicapai dalam setiap akhir blok adalah berupa Nilai Blok , dengan
komponen sebagai berikut :
I. Evaluasi Formatif
1. Progress test (CBT)
2. OSCE per Tahun
3. Nilai sikap professional (professional behavior), terdiri dari
kerjasama dan tingkah laku
4. Penugasan
II. Evaluasi Summatif , berupa Nilai Blok yang terdiri dari :
1. Nilai Kognitif (50%), terdiri dari
A. Nilai MCQ : (80%)
a. Ujian tengah blok (25%)
b. Ujian akhir blok (25%)
c. Ujian komprehensif (50%)
B. Nilai Miniquis tutorial (10%)
C. Pretest praktikum (10%)
2. Nilai Motorik (50%), terdiri dari
A. Nilai diskusi Tutorial (10%)
B. Nilai kegiatan harian praktikum (10%)
C. Ujian praktikum/ skill lab (80%)

21

Anda mungkin juga menyukai