Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Pemerintah

Pemerintah (government) secara etimologis berasal dari kata Yunani, Kubernan atau
nahkoda kapal artinya menatap ke depan. Lalu, memerintah berarti melihat ke depan,
menentukan berbagai kebijakan yang diselenggarakan untuk mencapai tujuan masyarakat
Negara, memperkirakan ke arah perkembangan masyarakat pada masa yang akan datang, dan
mempersiapkan langkah-langkah kebijakan untuk menyonsong perkembangan masyarakat, serta
mengelola dan mengarahkan masyarakat ke tujuan yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, kegiatan pemerintah lebih menyangkut pembuatan dan pelaksanaan
keputusan politik dalam rangka mencapai tujuan masyarakat dan Negara. Ada perbedaan
pengertian anatara pemerintahan dan pemerintah. Pemerintahan menyangkut tugas dan
kewenangan, sedangakan pemerintah merupakan aparat yang menyelenggarakan tugas dan
kewenangan kenegaraan.

Pengertian pemerintah dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu dari segi kegiatan(dinamika),
structural fungsional, dan dari segi tugas dan kewenangan (fungsi). Apabila ditinjau dari segi
dinamika, pemerintahan berarti segala kegiatan atau usaha yang terorganisir, bersumber pada
kedaulatan dan berlandaskan pada dasar Negara, mengenai rakayat dan wilayah itu demi
tercapainya tujuan Negara.

Ditinjau dari segi struktural fungsional, pemerintahan berarti seperangkat fungsi Negara
yang satu sama lain saling berhubungan secara fungsional, dan melaksanakan fungsinya atas
dasar-dasar tertentu demi tercapainya tujuan Negara. Lalu jika ditinjau dari aspek tugas dan
kewewenangan Negara. Maka dapat disimpulkan bahwa pemerintahan merupakan segala
kegiatan yang berkaitan dengan tugas dan kewenangan Negara(fungsi Negara).

Pemerintahan dalam arti luas berarti seluruh fungsi Negara, seperti eksekutif, legislatif,
dan yudikatif. Sedangkan pemerintah dalam arti sempit meliputi fungsi eksekutif saja yakni
pemerintahan dan kabinet.

Secara teoritis terdapat dua kemungkinan pelaksanaan fungsi Negara(pemerintahan)


yakni pemusatan fungsi-fungsi Negara pada satu tangan atau struktur dan Pemencaran fungsi-
fungsi Negara kepada beberapa organ atau struktur pemerintahan.

Pemusatan fungsi-fungsi Negara pada satu struktur biasanya ditemui pada seseorang
diktator atau kerajaan absolut ketika semua tugas dan kewenangan Negara dipegang dengan satu
tangan. Pemegangnya dapat saja menugaskan beberapa fungsinya secara vertical ke bawah,
tetapi semua bagian di bawahnya tunduk dan bertanggung jawab kepada organ yang satu.

Pemencaran fungsi-fungsi Negara dapat berwujud pembagian fungsi dan dapat berupa
pemisah fungsi. Pembagian fungsi Negara berarti pemencaran fungsi Negara pada berbagai
struktur pemerintahan yang satu sama lain mempunyai hubungan sederajat tidak saling
membawahkan tetapi berhubungan secara fungsional dalam usaha bersama mencapai tujuan
Negara. Lalu pemisahan fungsi Negara berarti pemencaran fungsi Negara kepada beberapa
struktur pemerintahan satu sama lain terpisah dan berdiri sendiri, tetapi yang satu melakukan
control terhadap yang lain sebagai pengimbang(check and balanced).

Di samping itu, pemencaran fungsi fungsi Negara dapat dilakukan secara horizontal dan
vertikal. Kedua bentuk pemencaran fungsi Negara di atas pada dasarnya merupakan pemencaran
secara horizontal, atau acap kali disebut pemencaran secara fungsional(pembagian kekuasaan).

Salah satu struktur pemerintahan yang mendapatkan fungsi itu baik dalam rangka
pembagian maupun pemisahan mungkin mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangannya
pada daerah tingkat yang lebih rendah. Hal ini dinamakan pemencaran fungsi Negara secara
vertikal, atau disebut pemecahan secara territorial (pembagian kekuasaan secara territorial).

Pemencaran fungsi Negara secara teritorial dibedakan menjadi tiga yaitu, sentralisasi,
dekonsentrasi, dan desentralisasi. Dalam asas sentralisasi, pemerintah local yang menerima tugas
dan kewenangan Negara merupakan perpanjangan tangan dari pemerintahan pusat. Oleh karena
itu, bertanggung jawab penuh kepada pemerintahan pusat. Apabila pemerintahan lokal yang
menerima tugas dan kewewenangan Negara itu, selain tetap tunduk dan bertanggung jawab
kepada pemerintahan pusat, tetap memiliki sejumlah keleluasaan dalam pelaksanaan tugas dan
kewewenangan (sesuai karakteristik daerah). Sedangkan desentralisasi ialah pemencaran fungsi
Negara kepada pemerintahan local yang berhak mengurus rumah tangga sendiri (otonomi).
Pemerintah local yang memiliki otonomi menyelenggarakan pemerintahan sesuai dengan tugas
dan kewenangan yang secara terinci diserahkan oleh pemerintahan pusat. Karena fungsi itu
berasal dari pemerintah pusat, pemerintah pusat dengan alasan yang secara hukum dan politik
dapat dipertanggungjawabkan dapat saja mencabut sebagian atau seluruh fungsi yang otonom
tersebut. Menurut Almond, fungsi pemerintahan dibagi menjadi tiga, dengan mengunakan istilah
peraturan, yaitu pembuatan peraturan(rule making), penerapan peraturan(ruling application), dan
penghakiman peraturan(rule adjudication).

Anda mungkin juga menyukai