Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN PERSPEKTIF GENDER


1
Nuril Huda, 2Aliyah A.Rasyid, 3Pujiati Suyata, 4Sumarno
1)
IAIN Antasari Banjarmasin, 2, 3, 4)Universitas Negeri Yogyakarta
1)
nur.hud2010@gmail.com, 3)pujiati_suyata@uny.ac.id, 4)sumarno.wonosidi@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. menggambarkan dan merancang prosedur pengembangan
model penelitian berperspektif gender, 2. mengembangkan dan menghasilkan model pe-
nelitian berperspektif gender, dan 3. menghasilkan karakteristik model penelitian berperspektif
gender. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan mengadaptasi model penelitian pe-
ngembangan dari Borg dan Gall. Prosedur pengembangan dilakukan melalui sepuluh tahapan,
yaitu: 1. studi pendahuluan, 2. perencanaan model, 3. pengembangan model awal, 4.uji coba
model awal, 5. revisi model awal, 6.uji coba scope terbatas, 7. revisi uji coba scope terbatas, 8.
pengujian model akhir, 9. revisi model akhir, 10. diseminasi dan implementasi. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam,
observasi partisipatif, checklist dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif dengan
teknik analisis kualitatif fenomenologi (grounded) dan dilengkapi dengan analisis gender model
HARMOS (modifikasi dari teknik analisis gender model Harvard dan model Moser). Hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan model penelitian berperspektif gender
dilakukan dengan mengadaptasi model penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh
Borg dan Gall. 2. Menemukan model penelitian berperspektif gender yang secara spesifik
menggunakan analisis gender model HARMOS (modifikasi dari analisis gender model
Harvard dan model Moser) dan pedoman aplikasinya. 3. Menghasilkan karakteristik model
penelitian berperspektif gender.
Kata kunci: pengembangan, model penelitian, perspektif gender

DEVELOPING A MODEL OF RESEARCH WITH GENDER PERSPEKTIF


1)
Nuril Huda, 2)Aliyah A.Rasyid, 3)Pujiati Suyata, 4)Sumarno
1)
IAIN Antasari Banjarmasin, 2, 3, 4)Universitas Negeri Yogyakarta
1)
nur.hud2010@gmail.com, 3)pujiati_suyata@uny.ac.id, 4)sumarno.wonosidi@gmail.com
Absrtact
The objectives of this study are: 1). to describe and to design the procedure of developing a
model of research with gender perspective, 2). to develop and to produce a model of
research with gender perspective. 3) to produce model’s characteristic of research with gender
perspective.This research is a research and development using the research model adapted
from the Borg and Gall.The development was carried out through ten stages, namely: 1.
preliminary study, 2. planning models, 3. developing the initial model, 4. testing the initial
model, 5. revising the initial model, 6. testing it with limited scope, 7. revising the limited
scope testing result, 8. testing the final model, 9. revising the final model, and 10.
dissemination and implementation. The study used the qualitative research. The data were
collected through in-depth interviews, participant observation, checklist and documentaries.
The data were analyzed using the qualitative analysis techniques called Phenomenology and
gender analysis of the HARMOS model. The results are: 1. The development of the model of
gender perspective in the research is carried out using model by Borg and Gall model. 2.
Producing the model of the research with gender perspective that specifically used gender
analysis HARMOS model and its manual 3. Producing model’s characteristic of research with
gender perspective.
Keywords: development, research model, gender perpecstive

304 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

tindak lanjut dari konferensi tersebut, peme-


Pendahuluan
rintah Indonesia memasukkan isu-isu pe-
Allah menciptakan seluruh benda dan rempuan dalam Garis-Garis Besar Haluan
makhluk hidup di alam semesta ini secara Negara (GBHN) dan membentuk lembaga
berpasangan, antara lain: siang dan malam, khusus yang menangani persoalan perem-
bulan dan bintang, langit dan bumi, lautan puan (Trisakti & Sugiarti, 2006, p. 24).
dan daratan, laki-laki dan perempuan. Ma- Pemerintah Indonesia juga membuat
sing-masing memiliki kelebihan dan keku- program pembangunan dalam bentuk Peng-
rangan, semua itu dimaksudkan agar terjadi arusutamaan Gender (PUG) dengan Inpres
keseimbangan dan keselarasan di dunia ini No.9 tahun 2000. Pengarusutamaan gender
sehingga tercipta keadilan dan kedamaian. adalah strategi untuk mewujudkan kesetara-
Keadilan dan kedamaian dapat diwujudkan an dan keadilan gender dalam pembangun-
oleh laki-laki dan perempuan apabila dalam an, dan aspek gender terintegrasi dalam
kehidupan mereka terjadi relasi/hubungan perumusan kebijakan program dengan kegi-
gender yang baik dan harmonis. atan perencanaan, pelaksanaan, pemantau-
Hubungan antara laki-laki dan pe- an dan evaluasi.
rempuan seringkali amat penting dalam me- Tujuan PUG adalah : 1) membentuk
nentukan posisi keduanya. Bentuk hubung- mekanisme untuk formulasi kebijakan dan
an yang bisa berlangsung antara laki-laki dan program yang responsif gender; 2) membe-
perempuan merupakan konsekuensi dari rikan perhatian khusus pada kelompok-
pendefinisian perilaku gender yang semesti- kelompok yang mengalami marjinalisasi, se-
nya oleh masyarakat tertentu yang ditetap- bagai dampak dari bias gender; 3) mening-
kan berdasarkan kelas, gender, ras, etnis dan katkan pemahaman dan kesadaran semua
suku (Mosse, 2007, p. 8). Penetapan peri- pihak, baik pemerintah maupun nonpeme-
laku, sikap dan hubungan antara laki-laki rintah, sehingga mereka mau bertindak di
dan perempuan yang berbeda berdasarkan bidang masing-masing. (Meneg.P.P, 2001,
kelas, gender dan suku, menjadi salah satu Eri, 2003, p. 240).
faktor penyebab ketidakadilan gender di Menurut Badan Perencanaan Pemba-
masyarakat. ngunan Nasional (Bappenas), PUG bertu-
Dewasa ini masalah gender semakin juan untuk memacu efektivitas dan efisiensi
marak diperbincangkan, terlebih lagi setelah pemerintah dan masyarakat dalam upaya
pemerintah Indonesia menetapkan isu gen- mewujudkan sistem pemerintahan yang good
der ini dalam semua program pembangunan governance dalam arti demokratis, berkeadil-
yang berkelanjutan dalam semua aspek. an, terdesentralisi, transparan, responsif,
Gender adalah suatu konsep yang mengacu dan aspiratif serta tidak diskriminatif (Bap-
pada peran-peran dan tanggung jawab laki- penas, 2001, Eri, 2003, p. 238). Oleh karena
laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi itu, tujuan akhir PUG adalah mencapai
sosial dan kultural yang dapat diubah sesuai keadilan dan kesetaraan gender.
dengan perubahan zaman (Fakih, 2005, Arah kebijakan tersebut sudah barang
p.8). Oleh karena itu isu-isu gender masuk tentu perlu dijabarkan ke dalam berbagai
dalam pembangunan di Indonesia. program pembangunan termasuk sektor
Realisasi terhadap semua program pendidikan. Penumbuhkembangan keadilan
pembangunan berwawasan gender, meng- dan kesetaraan gender melalui sektor pen-
acu pada kebijakan global seperti: Konfe- didikan jelas sangat strategis dan efektif
rensi Internasional Perserikatan Bangsa- mengingat: a) pendidikan merupakan proses
Bangsa (PBB) tentang Perempuan yang untuk mentransfer nilai-nilai (value), budaya
pertama tahun 1975 di Mexico dengan tema dan pengetahuan dari generasi ke generasi;
“Persamaan, Pembangunan, dan Perdamai- b) pendidikan melibatkan jutaan peserta
an”, dan menetapkan tahun tersebut sebagai didik yang akan menjadi tulang punggung
“Tahun Perempuan Internasional”. Sebagai pembangunan bangsa di masa depan; c)

Pengembanan Model Penelitian Perspektif Gender − 305


Nuril Huda, Aliyah A. Rasyid, Pujiyati Suyata, Sumarno
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

pendidikan merupakan proses tanpa henti Sebaliknya secara realitas pengkajian


yang bersifat investasi. Program pengarus- permasalahan gender melalui penelitian be-
utamaan gender dalam bidang pendidikan lum banyak dilakukan, hal ini disebabkan
diterapkan dalam semua jenjang pendidikan masih terbatasnya metode penelitian gen-
dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah der. Oleh karena itu penelitian ini adalah
sampai Perguruan Tinggi. salah satu usaha untuk mengkaji permasa-
Perguruan Tinggi Negeri sebagai sa- lahan gender.
lah satu institusi pemerintah yang bergerak Secara realitas permasalahan gender
dalam bidang pendidikan seyogyanya meng- cukup banyak dan perlu dicarikan solusinya,
implementasikan kebijakan tersebut dengan salah satunya adalah dengan melakukan pe-
membuat program yang bernuansa gender. nelitian. Sejauh ini fakta kesenjangan gender
Program gender dapat diterapkan melalui belum terungkap secara jelas dalam peneliti-
aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi baik an, karena peneliti menggunakan model pe-
pada aspek pendidikan dan pengajaran, pe- nelitian konvensional yang tidak berper-
nelitian maupun pengabdian masyarakat. spektif gender, bersifat umum dan tidak
Berbicara tentang Perguruan Tinggi, spesifik gender, sehingga hasilnya menjadi
akhir-akhir ini banyak universitas di Indo- tidak akurat untuk menggambarkan kesen-
nesia yang sedang terkena “demam Research jangan gender. Sehubungan dengan itu di-
University”, dalam rangka meningkatkan mu- perlukan aktivitas pengembangan model pe-
tu dan prestasi dirinya di bidang keilmuan nelitian berperspektif gender dari aspek
atau science. Hal ini merupakan keinginan metode dan analisis gender.
yang positif dan harus diwujudkan dengan Pengembangan model penelitian ber-
usaha yang maksimal melalui penelitian perspektif gender dimaksud adalah proses
yang berbasis budaya ilmiah. Budaya ilmiah mengembangkan model penelitian berper-
memiliki tiga sifat yang fundamental, yaitu: spektif gender dengan mengangkat tema
hasrat mencari dan menemukan, rasa harga dan isu-isu gender, menyajikan data terpilah
diri dan sifat egaliter bukan hirarkis. Di sesuai jenis kelamin, menggunakan teknik
samping itu, ada beberapa sifat yang harus analisis gender, serta mengakomodasi ke-
diimplementasikan dalam dunia Perguruan pentingan laki-laki dan perempuan secara
Tinggi seperti: jujur tak suka berbohong, proporsional dari aspek akses, partisipasi,
transparan, dan ”tak dapat dibeli” (Soewar- kontrol dan manfaat.
di, 2006, p.17), sehingga hasil penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1) meng-
yang berbasis budaya ilmiah tersebut akan gambarkan prosedur atau langkah pengem-
meningkatkan kualitas atau mutu Perguruan bangan model penelitian berperspektif gen-
Tinggi. der; 2) menghasilkan model penelitian ber-
Hasrat mencari dan menemukan me- perspektif gender sesuai standar penelitian;
lalui penelitian adalah usaha untuk peme- 3) menghasilkan karakteristik/ciri-ciri dari
cahan masalah dalam berbagai aspek ke- model penelitian berperspektif gender.
hidupan, termasuk permasalahan gender.
Usaha untuk mengkaji permasalahan pe- Pengembangan Model Penelitian
rempuan telah banyak dilakukan baik di Berperspektif Gender
Indonesia maupun di negara lainnya. Ke- Perkembangan ilmu pengetahuan ter-
hadiran sejumlah penelitian ini di satu pihak jadi antara lain disebabkan oleh fitrah ma-
menggembirakan, di pihak lain menimbul- nusia sebagai makhluk yang ingin tahu,
kan beberapa pertanyaan yang menyangkut mencari dan berpihak kepada kebenaran. Di
kegunaan, tindak lanjut, apa yang belum dan samping itu, manusia juga memiliki sifat
masih perlu diketahui lebih lanjut dan se- hanif (akal budi) yaitu keinginan yang tidak
jauhmana penelitian-penelitian tersebut da- terbatas untuk menggapai yang terbaik
pat ditarik generalisasinya (Bailey,1990, Har- dalam kehidupannya (Suprayogo & Tobro-
tati, 2003, p.129).

306 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

ni, 2003, p. 3). Itulah kelebihan manusia tanggungjawabkan. Produk yang dihasilkan
dari makhluk lainnya di dunia ini. berupa software seperti: buku atau modul
Manusia dalam mencari kebenaran atau bisa juga hardware seperti: model-model
dan menggapai yang terbaik dalam hidup- pendidikan, pelatihan, evaluasi, manajemen,
nya menggunakan cara ilmiah dan nonilmi- dan lain-lain. (Sukmadinata 2010, p.165).
ah. Pencarian kebenaran dengan cara ilmiah Model penelitian R&D menghasilkan sesua-
disebut sebagai aktivitas penelitian. Sejak tu benda/produk.
dua dasa warsa terakhir telah terjadi per- Pengembangan model penelitian ber-
ubahan paradigma pemikiran dalam peneli- perspektif gender dimaksud adalah proses
tian dari yang terfokus pada masalah perem- mengembangkan atau memodifikasi sebuah
puan beralih pada pemikiran tentang sistem model penelitian dengan metodologi yang
dan struktur masyarakat yang tidak adil spesifik gender dan sesuai dengan perma-
berdasarkan pada analisis gender (Trisakti & salahan gender. Pengembangan model pe-
Sugiarti, 2006, p. 54). Analisis gender adalah nelitian berperspektif gender menggunakan
alat untuk memahami realitas sosial yang paradigma dan teori kritis, serta metodologi
digunakan dalam penelitian untuk yang berorientasi pada pendekatan kualitatif
mengungkap kesenjangan gender. dan teknik analisis gender, sehingga hasil
Seiring dengan berkembangnya per- penelitian tersebut dapat mengungkap dan
masalahan penelitian, terutama menyangkut mengarahkan alternatif solusi yang tepat
relasi laki-laki dan perempuan yang kurang terhadap permasalahan gender.
seimbang sehingga menghasilkan kesenjang- Penelitian berperspektif gender adalah
an gender, di samping itu model-model pe- suatu kajian yang dilaksanakan untuk meng-
nelitian yang ada dirasa belum memadai ungkap dan memahami terjadinya ketim-
untuk mengungkap dan memecahkan per- pangan sosial yang disebabkan oleh aspek
masalahan gender. Di sisi lain belum ada gender. Esensi penelitian berperspektif gen-
model penelitian berperspektif gender, ma- der adalah berusaha mengungkap peng-
ka diperlukan pengembangan model peneli- alaman laki-laki dan perempuan dan relasi
tian berperspektif gender. gender sesuai dengan isu sentral yang perlu
Pengembangan model penelitian ber- mendapat perhatian. Penelitian berperspek-
perspektif gender dimungkinkan dalam tif gender bertujuan untuk memahami gejala
rangka menghasilkan produk baru yang se- dan penyebab ketimpangan gender, serta
suai dengan kebutuhan zaman. Pengem- mengembangkan alternatif bagi pemecahan
bangan model dilakukan dengan cara mela- masalah tersebut. Kajian gender mengang-
kukan penelitian dan pengembangan (Re- kat masalah peran dan partisipasi laki-laki
search and Development). Penelitian dan pe- dan perempuan dalam berbagai sektor pem-
ngembangan adalah sebuah strategi atau bangunan sebagai isu pokok, dalam usaha
metode penelitian yang cukup ampuh untuk meningkatkan kesejahteraan dan status laki-
memperbaiki praktik (Sukmadinata, 2010, laki dan perempuan sebagai mitra sejajar.
p.164). Menurut Sugiyono (2011, p.407) Model penelitian yang dikembangkan
metode penelitian dan pengembangan atau dalam penelitian ini adalah model penelitian
dalam bahasa Inggrisnya Research and berperspektif gender pada aspek filosofi
Development disingkat R & D, adalah metode ilmu yang mencakup: ontologi, epistemologi
penelitian yang digunakan untuk menghasil- dan aksiologi. Ontologi terkait dengan haki-
kan produk tertentu, dan menguji keefektif- kat dan materi atau apa yang dikaji dari pe-
an produk tersebut. ngembangan metodologi penelitian berper-
Penelitian dan pengembangan yang spektif gender ini. Pengembangan model
dimaksud adalah suatu proses atau langkah- penelitian berperspektif gender dari aspek
langkah untuk mengembangkan suatu pro- ontologi, secara umum model penelitian ini
duk/model baru atau menyempurnakan ingin mengangkat kesenjangan relasi laki-
produk yang telah ada, yang dapat diper- laki dan perempuan (gender) secara propor-

Pengembanan Model Penelitian Perspektif Gender − 307


Nuril Huda, Aliyah A. Rasyid, Pujiyati Suyata, Sumarno
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

sional, dan mengkaji/mengkritisi permasa- (SDM) (Ali, 2011, p.400). Dengan demikian
lahan atau isu-isu gender yang dikonstruksi pengembangan model penelitian ini menjadi
oleh masyarakat dalam berbagai aspek pem- penting untuk dilakukan.
bangunan, serta keterbatasan pemahaman
atas realitas subjektif tentang permasalahan Prosedur pengembangan
gender yang didasari pada sosial ekonomi, Pengembangan model penelitian ber-
politik, dan budaya, serta berusaha menca- perspektif gender melalui sepuluh tahapan,
rikan alternatif solusinya. seperti dikemukakan Borg dan Gall (1983),
Aspek epistemologi dilihat dari meto- yaitu:
de atau cara kerja dari pengembangan mo- 1. Studi pendahuluan, dengan cara meng-
del penelitian berperspektif gender yang kaji buku-buku dan jurnal penelitian,
menghasilkan pengetahuan melalui kekuat- yang bertema gender atau yang umum
an/kemampuan mengkritisi ideologi patri- dan hasil-hasil penelitian yang relevan.
arkhi, dengan cara melakukan uji coba pe- 2. Perencanaan produk awal. Model pene-
nelitian dalam bidang gender dengan meng- litian berperspektif gender didesain dari
gunakan pendekatan kualitatif dan teknik aspek ontologi, epistemologi dan aksio-
analisis gender (mengkaji akses, partisipasi, logi, meliputi: pendekatan, rancangan
kontrol, dan manfaat yang didapat laki-laki atau desain, metode, instrumen peng-
dan perempuan secara proporsional melalui gali data, analisis data, tujuan dan peng-
wawancara mendalam dan observasi partisi- guna, komponen-komponen yang ada
patif terhadap kesenjangan gender). pada model penelitian berperspektif
Aspek aksiologi, melihat kegunaan/ gender dan penerapannya.
manfaat dari penelitian berperspektif gen- 3. Pengembangan/desain model awal.
der, yakni dengan menemukan dan meng- Rancangan model awal penelitian ber-
kritisi permasalahan gender secara rinci/ bentuk prototipe model. Konsep/pro-
jelas melalui model penelitian berperspektif totipe awal model penelitian berper-
gender, maka hasilnya dapat bermanfaat un- spektif gender, terdiri atas: pengertian,
tuk mengatasi atau mengeleminir dan men- paradigma penelitian, tema dan per-
carikan solusi terhadap permasalahan gen- masalahan, kajian teori, data dan teknik
der secara tepat. pengumpulan data, analisis data dan la-
poran penelitian serta cara penerapan-
Metode Penelitian nya di lapangan.
4. Pengujian produk awal, dengan cara uji
Jenis Penelitian coba di atas meja (desk try out atau desk
Pengembangan model penelitian ber- evaluation) terhadap rancangan model
perspektif gender ini termasuk jenis pene- penelitian. Uji coba ini bersifat expert
litian dan pengembangan. Penelitian dan judgment, dari para pakar, yaitu: dua
pengembangan atau Research and Development orang pakar gender, dua orang pakar
(R&D) adalah sebuah strategi atau metode bahasa, dan dua orang pakar metodo-
penelitian yang sangat ampuh untuk mem- logi penelitian. Analisis menggunakan
perbaiki praktik (Sukmadinata. 2010, p.164). lembar penilaian dan disempurnakan
Menurut Borg dan Gall (1983, p.772) edu- melalui Focus Group Discussion.
cational research and development is a process used 5. Revisi produk awal. Prototipe model
to develop and validate educational product. penelitian berperspektif gender yang di-
Tujuan penelitian pengembangan ini hasilkan disempurnakan, dengan tujuan
memperoleh temuan/teori/ilmu, dan men- mengembangkan spesifikasi rancangan
jawab kebutuhan akan adanya alat/ perang- agar menghasilkan prototipe model pe-
kat yang dapat digunakan memperbaiki atau nelitian berperspektif gender yang baik.
meningkatkan kualitas sumber daya manusia 6. Pengujian produk dengan skope ter-
batas. Desain/rancangan model disem-

308 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

purnakan dan diuji coba dengan scope mendalam, dokumentasi, dan melakukan uji
terbatas, maksudnya terbatas dari segi coba model. Analisis data menggunakan
wilayah yakni hanya satu kota Banjar- teknik analisis gender model HARMOS
masin dan dari jumlah peneliti, yakni yakni melihat akses/peluang, partisipasi,
hanya dua orang saja. kontrol, dan manfaat yang didapat laki-laki
7. Revisi hasil pengujian skope terbatas. dan perempuan dalam berbagai aspek pem-
Hasil uji coba dengan skop terbatas bangunan, kemudian dipadukan dengan
dipelajari dan dilakukan revisi/penyem- analisis kualitatif fenomenologi grounded, dan
purnaan desain. Penyempurnaan pro- content analysis.
duk awal masih dilakukan pada aspek
materi produk, tanpa melihat kelayakan Hasil Penelitian dan Pembahasan
dalam konteks jumlah dan kapasitas
subjek penelitian. Hasil Studi Pendahuluan
8. Pengujian produk akhir dengan skope
diperluas, maksudnya perluasan dari Penelitian diawali dengan studi pen-
segi wilayah penelitian, yaitu dari satu dahuluan, yaitu mencermati beberapa hasil
Kota diperluas menjadi Provinsi. Jum- penelitian terdahulu tentang gender. Hasil
lah subjek uji coba pada tahap ini, tetap penelitian yang menggunakan metode kon-
sama yakni hanya dua orang. vensional dibandingkan dengan hasil pene-
9. Revisi produk akhir. Hasil akhir pe- litian yang menggunakan metode penelitian
ngembangan model berupa laporan pe- berperspektif gender, diketahui hasilnya
nelitian tertulis dilakukan analisis akhir berbeda. Hal tersebut dapat disajikan dalam
untuk mengetahui reliabilitas/kehan- Tabel 1.
dalan dari produk yang dihasilkan dan Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa
dilakukan revisi akhir sehingga diper- penelitian bertema gender yang mengguna-
oleh produk yang sempurna. kan model penelitian konvensional/yang
10. Diseminasi dan implementasi. Hasil tidak berperspektif gender, berbeda dengan
akhir dari model penelitian berperspek- penelitian yang menggunakan metode pene-
tif gender adalah berupa prototipe dan litian gender. Perbedaan tersebut adalah: da-
pedoman aplikasinya. Selanjutnya di- lam penyajian dan analisis data, dan temu-
buat dalam bentuk buku, untuk di- an/simpulan, serta solusi permasalahan,
diseminasikan, dan diimplementasikan yang tidak spesifik gender. Sebaliknya, hasil
secara luas pada masyarakat. penelitian bertemakan gender yang meng-
gunakan model penelitian berperspektif
Subjek Uji Coba gender, diketahui data disajikan secara terpi-
lah sesuai jenis kelamin dan dirinci dari
Subjek uji coba penelitian ini adalah, aspek partisipasi, akses, kontrol, dan man-
dua orang dosen laki-laki dari Universitas faat yang didapat laki-laki dan perempuan.
Negeri Lambung Mangkurat, dan dua orang Data yang terkumpul disajikan secara rinci,
dosen perempuan dari IAIN Antasari, yaitu dianalisis dengan teknik analisis gender dari
Perguruan Tinggi Negeri di Banjarmasin. berbagai aspek, maka solusi terhadap per-
Masing-masing dosen melakukan uji coba masalahan gender menjadi jelas dan tepat
penelitian secara individual dengan tema sasaran. Hal tersebut menunjukkan bahwa
yang sama dan metode yang berbeda. isu-isu/permasalahan gender yang dicari-
kan solusinya melalui model penelitian ber-
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data perspektif gender, maka hasilnya lebih baik
Teknik pengumpulan data yang digu- dan lebih komprehensif dalam mencarikan
nakan penelitian ini adalah: observasi parti- alternatif solusi permasalahan gender.
sipatif, cheklist/lembar observasi, wawancara

Pengembanan Model Penelitian Perspektif Gender − 309


Nuril Huda, Aliyah A. Rasyid, Pujiyati Suyata, Sumarno
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Tabel 1. Perbedaan Model Penelitian Konvensional dengan Model Penelitian


Berperspektif Gender
No. Model Tema/ judul Subjek Data Analisis Solusi Masalah
Penelitian Data
1 Penelitian Judul boleh Laki-laki, saja, Data disajikan Analisis data Solusi yang
Konvensional menggunakan perempuan, tidak terpilah bisa secara diberikan secara
/yang tidak kata saja, atau menurut jenis kuantitatif umum dan tidak
berperspektif gender/atau gabungan kelamin atau kualitatif mengemukakan
gender tidak ada kata keduanya atau faktor penyebab
gender perpaduan & isu-isu gender.
keduanya.
2 Penelitian Judul harus ada Terdiri dari laki- Data disajikan Analisis data Solusi diberikan
Berperspektif kata Gender laki dan terpilah antara perpaduan secara spesifik,
Gender atau perempuan/ laki-laki dan analisis jelas,
menggunakan gabungan perempuan, kualitatif dan mengemukakan
istilah laki-laki keduanya dilihat dari analisis faktor penyebab
dan perempuan aspek peluang, gender dan isu-isu
partisipasi, gender. Solusi
kontrol, dan lengkap dan
manfaat tepat.

Pengembangan Prototipe Model Penelitian wawancara mendalam, serta melihat se-


Berperspektif Gender (Validasi Konsep) cara kontekstual kesenjangan gender
dalam peran/aturan, menyajikan, me-
Tahap ini dilakukan pengembangan
ngolah dan menganalisis data serta me-
model penelitian berperspektif gender, ter-
nafsirkannya secara kritis terhadap sis-
utama pada bagian analisis data dengan
tem sosial.
mengembangkan analisis gender model
3. Aspek aksiologi yaitu dilihat dari ke-
HARMOS yaitu modifikasi/perpaduan dari
gunaan atau manfaat yang diperoleh
analisis Model Harvard dan Model Moser.
masyarakat dari aktivitas pengembang-
Konsep awal prototipe model penelitian
an model penelitian berperspektif gen-
berperspektif gender terdiri atas:
der. Berdasarkan paradigma dan teori
1. Aspek ontologi yang terkait dengan ha-
kritis, peneliti perlu mengakui nilai-nilai
kikat dan materi yang dikaji pada pe-
yang dianut dan mengkritisi bias gender
ngembangan model penelitian berper-
yang terjadi di masyarakat, untuk di-
spektif gender ini yaitu: permasalahan
carikan alternatif solusinya, dengan de-
yang terjadi terhadap relasi laki-laki dan
mikian permasalahan gender dapat di-
perempuan yang terkait dengan sosial
eliminasi.
ekonomi, politik, dan budaya dalam ke-
hidupan bermasyarakat dianalisis secara Desain konsep awal model penelitian
kritis dari aspek gender. berperspektif gender yang masih tentatif,
2. Aspek epistemologi dilihat dari bagai- selanjutnya divalidasi oleh delapan orang
mana cara kerja model penelitian ini, penilai, yang terdiri atas enam orang pakar
dalam keterbatasan pemahaman atas dan dua orang pengguna. Mereka itu adalah
realitas subjektif, mulai dari: meng- dua orang pakar Model Penelitian yang ter-
identifikasi permasalahan gender, me- diri atas satu orang pakar laki-laki, dan satu
ngumpulkan data, menyelidiki penye- orang pakar perempuan, dua orang pakar
bab masalah kesenjangan gender de- gender keduanya perempuan, dan dua orang
ngan teknik observasi partisipatif dan pakar bahasa (satu orang laki-laki dan satu

310 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

orang perempuan). Para pakar ter-sebut subjek uji coba dalam aplikasi model
memiliki pangkat IVb, IVc, dan IVd dan penelitian berperspektif gender yang sedang
telah banyak melakukan penelitian. Va-lidasi dirancang. Validasi dilakukan dengan meng-
juga diberikan oleh dua orang peng-guna, gunakan cheklist atau lembar evaluasi. Hasil
yaitu: satu orang dosen laki-laki dan satu validasi pakar dan pengguna dapat disajikan
orang dosen perempuan sekaligus se-bagai dalam tabel berikut:

Tabel 2. Hasil Validasi Pakar terhadap Prototipe Model Penelitian Berperspektif Gender
Rekomendasi Pakar
No Aspek yang dinilai revisi tdk revisi Hasil Penilaian Para Pakar

L P L P
1. Definisi penelitian 3 5 - - Menurut para pakar definisi
berperspektif gender masih belum jelas, perlu revisi
2. Karakteristik model 1 - 2 5 Karakteristik harus mengacu
penelitian pada equal research and social
theory
3. Paradigma penelitian - - 3 5 Paradigma kritis sudah tepat

4. Tema dan masalah 3 5 - - Istilah gender dipertegas


penelitian
5. Kajian teori 3 5 - - Penggunaan teori kritis harus
konsisten
6. Data, sumber data, & - - 3 5 Uraian sudah lengkap dan jelas
alat pengumpul data
7. Pengolahan dan 1 2 2 3 Matriks yang dibuat jangan
penyajian data hanya bersifat normatif
8. Analisis data 3 5 - - Perlu dibuat pedoman
aplikasinya
9. Laporan penelitian 3 5 - - Tampilkan ciri khas penelitian
berperspektif gender.
Keterangan:
L = Laki-laki P = Perempuan (maksudnya komentar pakar laki-laki dan pakar perempuan)
Angka: 1, 2, 3, 4, dan 5 menunjukkan jumlah pakar yang menilai.

Tabel 2 merupakan data yang dihim- rakteristik model penelitian, paradigma dan
pun berdasarkan validasi pakar dan peng- teori kritis, tema/judul dan masalah pe-
guna terhadap konsep prototipe model pe- nelitian, kajian teori, data, sumber data,
nelitian berperspektif gender. Hasil penilai- serta teknik/alat pengumpulan data. Bagian
an delapan orang pakar menunjukkan bah- ana-lisis data, perlu dibuat pedoman aplikasi
wa konsep yang dirancang masih perlu model penelitian berperspektif gender. Pada
revisi karena kurang tepat, terutama pada 9 laporan penelitian harus ditampilkan ciri
(sem-bilan) aspek yaitu: Aspek definisi, ka- khas penelitian berperspektif gender, se-

Pengembanan Model Penelitian Perspektif Gender − 311


Nuril Huda, Aliyah A. Rasyid, Pujiyati Suyata, Sumarno
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

hingga jelas perbedaannya dari penelitian dan istilah yang digunakan dalam rancangan
yang tidak berperspektif gender. prototipe/konsep model penelitian berper-
Banyaknya saran yang diberikan un- spektif gender. Selanjutnya di seminarkan
tuk kesempurnaan prototipe tersebut, ber- melalui Focus Group Discussion (FGD) de-
makna bahwa konsep awal prototipe pe- ngan para Pakar Gender, Pakar Metodologi
ngembangan model penelitian berperspektif Penelitian, dan Pakar Bahasa serta Pakar
gender yang dikembangkan masih perlu Evaluasi. FGD terhadap prototipe model
dilakukan revisi pada beberapa bagian yang penelitian berperspektif gender. Perkem-
mendasar dari prototipe tersebut sesuai bangan prototipe model penelitian berper-
dengan yang disarankan oleh para pakar dan spektif gender sebelum dan sesudah FGD,
pengguna. Revisi dilakukan dengan me- sebagai berikut.
nyempurnakan substansi, kalimat, bahasa

Tabel 3. Perkembangan Prototipe Model Penelitian


No. Kriteria Definisi Subjek Penelitian Analisis Data Pedoman
Aplikasi
1. Sebelum Semula Laki-laki saja, Mixing methods Belum ada
FGD responsif perempuan saja, dan analisis
gender, dan atau gabungan gender
belum jelas keduanya
arahnya
2. Sesudah Menjadi Laki-laki dan Analisis kualitatif Sudah ada
FGD berperspektif perempuan. dan analisis Pedoman
gender dan gender aplikasinya
jelas arahnya
Keterangan: FGD = Fokus Group Discussion

Tabel 3 di atas menggambarkan per- penelitian berperspektif gender. Pengem-


kembangan prototipe model penelitian ber- bangan selanjutnya adalah pada teknik ana-
perspektif gender yang sedang dikembang- lisis gender, yang memadukan dan memodi-
kan. Sebelum dilakukan FGD konsep/pro- fikasi analisis gender model Harvard dan
totipe belum jelas, seperti: definisi, dan model Moser sehingga menjadi model
istilah responsif gender diganti dengan ber- HARMOS, dengan tujuan mendapatkan da-
perspektif gender, sehingga dengan demiki- ta yang lengkap dan analisis gender yang
an definisinya semakin jelas arah dan tuju- lebih mudah dan komprehensif dalam apli-
annya. Selain itu ditambah pedoman aplikasi kasinya di lapangan, khususnya bagi peneliti
model penelitian berperspektif gender, se- pemula.
hingga mudah untuk diaplikasikan oleh
dosen/peneliti atau mahasiswa sebagai pe- Hasil Akhir Prototipe Model Penelitian
neliti pemula pada saat pengumpulan data Berperspektif Gender (Model Final)
di lapangan. Konsep akhir model penelitian ber-
Banyaknya masukan dan saran yang perspektif gender yang disempurnakan se-
diberikan oleh para pakar dan pengguna un- sudah FGD, menghasilkan model final
tuk kesempurnaan prototipe model peneliti- berupa: prototipe model penelitian berper-
an yang dikembangkan, hal tersebut menun- spektif gender, dan pedoman aplikasinya
jukkan besarnya dukungan dan apresiasi pe- yang siap untuk diaplikasikan dalam bentuk
serta FGD terhadap pengembangan model

312 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

penelitian lapangan. Prototipe tersebut, pada level Perguruan Tinggi maupun ma-
dapat disajikan sebagai berikut. syarakat luas.
Pengembangan model penelitian ber- Komponen model penelitian berper-
perspektif gender adalah proses mengem- spektif gender ini adalah: a) definisi peneli-
bangkan model/pola penelitian berperspek- tian berperspektif gender; b) karakteristik
tif gender, yaitu model penelitian yang ber- model penelitian berperspektif gender; c)
usaha memecahkan persoalan gender yang paradigma penelitian; d) tema atau judul dan
terjadi di masyarakat dan menemukan solu- permasalahan penelitian; e).kajian teori; f).
sinya dengan cara yang spesifik/khas gen- pendekatan penelitian; g) data, sumber data
der. dan teknik pengumpulan data, h) analisis
Model penelitian ini dalam aplikasi- data perpaduan analisis kualitatif dan ana-
nya, dimulai dengan mengangkat tema/ju- lisis gender model HARMOS; i). laporan
dul dan isu-isu gender, menyajikan data penelitian.
terpilah sesuai jenis kelamin, menggunakan
teknik analisis gender, dan menggunakan Hasil Akhir Produk/Model Penelitian
pendekatan dan analisis kualitatif, serta Berperspektif Gender (Validasi Emperik)
mengakomodasi kepentingan laki-laki dan Berdasarkan laporan hasil penelitian
perempuan secara proporsional. yang ditulis oleh dua orang dosen pada uji
Materi/isi yang dibahas dalam pene- coba skala terbatas diketahui adanya per-
litian berperspektif gender adalah permasa- bedaan cara penyajian data, pola analisis,
lahan atau isu-isu gender yang terjadi di temuan dan kesimpulan yang dihasilkan. Pe-
masyarakat dalam berbagai bidang pemba- nelitian yang menggunakan model peneliti-
ngunan (seperti bidang kesehatan, pendidik- an berperspektif gender terbukti lebih rinci,
an, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain) jelas, dan komprehensif dalam mengungkap
yang menyebabkan ketidakadilan gender. permasalahan gender, sebab penyajian data
Permasalahan gender tersebut dilihat dari ditampilkan dengan tabel-tabel kerja yang
aspek partisipasi, akses/peluang, kontrol, mencermati empat aspek yakni, kesempatan
dan manfaat yang diperoleh laki-laki dan mendapatkan peluang atau akses, partisipa-
perempuan. si, kontrol dan manfaat terhadap pemba-
Tujuan penggunaan model penelitian ngunan yang didapat oleh kaum laki-laki
berperspektif gender adalah untuk mene- dan perempuan.
mukan dan mengungkap permasalahan gen- Hasil pengamatan dan wawancara
der, menyajikan data kesenjangan gender yang dilakukan pada kedua orang subyek uji
secara rinci berdasarkan jenis kelamin dan coba penelitian tahap II (skope diperluas)
menemukan alternatif solusi permasalahan diketahui bahwa para subjek uji coba dalam
gender secara konkrit. Dengan demikian melakukan penelitian tidak diragukan lagi
hasil dari penelitian berperspektif gender karena mereka sudah sering melakukan pe-
dapat bermanfaat antara lain memberdaya- nelitian baik secara individu maupun kelom-
kan laki-laki dan perempuan secara pro- pok dalam bidang keahlian masing-masing
porsional dalam berbagai aspek pemba- dengan menggunakan model konvensional/
ngunan, mencarikan alternatif solusi per- yang tidak berperspektif gender yang selama
masalahan gender secara konkrit, dan me- ini sudah familiar di kalangan peneliti.
ngeliminir kesenjangan gender yang terjadi Penelitian dengan tema gender menu-
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa rut pengakuan tiga orang subjek uji coba
dan bernegara. baru kali ini dilakukan, sebelumnya tidak
Model penelitian berperspektif gender pernah melakukan penelitian, sedangkan
yang dihasilkan dari penelitian ini, dapat di- satu orang subjek uji coba sudah pernah
gunakan oleh mahasiswa, dosen dan pene- melakukan penelitian gender dengan analisis
liti, serta masyarakat dalam kegiatan pene- gender model Gender Analysis Pathway(GAP),
litian diberbagai sektor pembangunan, baik sehingga terlihat dalam mengaplikasikan

Pengembanan Model Penelitian Perspektif Gender − 313


Nuril Huda, Aliyah A. Rasyid, Pujiyati Suyata, Sumarno
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

masing-masing model penelitian berbeda, penelitian dan alternatif solusi permasalahan


terutama dalam pengumpulan data, penya- yang diberikan sesuai dengan permasalahan
jian data dan analisis data, yang dapat dilihat gender/spesifik gender, sehingga temuan
dari laporan penelitian secara tertulis. Se- dan solusi yang dikemukakan dapat meng-
hingga diketahui hasilnya juga berbeda. eleminir kesenjangan gender, dan pada
Hasil laporan penelitian secara tertulis akhirnya diharapkan dapat mewujudkan ke-
menunjukkan bahwa penelitian dengan adilan dan kesetaraan gender.
menggunakan model penelitian konvensio- Berdasarkan hasil uji coba tahap I dan
nal/yang tidak berperspektif gender hasil- tahap II, maka dapat disimpulkan perbeda-
nya sangat umum, kurang detail dan tidak an antara model penelitian konvensional/
mengemukakan solusi terhadap kesenjangan yang tidak berperspektif gender dengan mo-
gender karena data yang digali tidak spesifik del penelitian berperspektif gender. Perbe-
gender. daan dilihat dari aspek kelebihan dan keku-
Sebaliknya penelitian dengan meng- rangan serta keragaman temuan/hasil yang
gunakan model penelitian berperspektif diperoleh.
gender datanya sangat lengkap dan terpilah Gambaran lebih jelas perbedaaan ke-
berdasarkan jenis kelamin dan dilihat dari dua model penelitian tersebut dapat disaji-
berbagai profil partisipasi, akses, kontrol kan dalam Tabel 4.
dan manfaat, sehingga analisis data, temuan

Tabel 4. Kelebihan dan Kekurangan serta Keragaman Temuan Model Penelitian


No. Model penelitian Kelebihan/Keungulan Kekurangan Tingkat Keragaman
Temuan
1 Penelitian Mudah membuat Data kurang Solusi
Konvensional/yang instrumen pengumpul lengkap dan tidak permasalahan
tidak berperspektif data (IPD), karena terpilah antara laki- bersifat umum,
gender data yang digali laki dan perempuan, sehingga kurang
bersifat umum. serta tidak melihat beragam dan
dari aspek peluang , kurang tepat untuk
Keunggulannya dapat partisipasi, kontrol, mengatasi
diterapkan pada dan manfaat yang permasalahan
semua tema penelitian didapat laki-laki dan gender
perempuan

Analisis data dan


temuan penelitian
bersifat umum

2 Penelitian Instrumen pengumpul Penerapannya Temuan beragam


Berperspektif data (IPD) jelas dan terbatas pada dan solusi
Gender lengkap serta data penelitian bertemapermasalahan jelas
rinci dan terpilah gender dan rinci, sehingga
antara laki-laki dan solusi penelitian
perempuan. Memerlukan waktu dapat
Keunggulannya pada yg banyak untuk mengeleminasi
analisis data yang membuat instrumen kesenjangan
lengkap tinjauannya yg lengkap gender
dalam berbagai aspek

314 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Tabel 4 di atas menggambarkan per- wokshop, divalidasi oleh pakar gender,


bedaan model penelitian konvensional/yang pakar penelitian, dan pakar bahasa, serta
tidak berperspektif gender dibandingkan pengguna. Terakhir uji coba dalam bentuk
dengan model penelitian berperspektif penelitian dan sosialisasi hasil penelitian
gender dilihat dari aspek kelebihan dan dalam bentuk seminar.
kekurangan serta keragaman temuan/hasil Langkah pengembangan model pene-
yang diperoleh. Perbedaan yang mendasar litian berperspektif gender: a) menyusun
adalah pada pembuatan instrumen pengum- rancang bangun filosofi model penelitian; b)
pul data (IPD) dan data yang digali serta mendesain konseptualisasi produk awal mo-
temuan dan solusi permasalahan yang di- del penelitian; c) menetapkan komponen
hasilkan, yang hasilnya menunjukkan bahwa dan karakteristik model penelitian; d) mela-
model penelitian berperspektif gender mes- kukan validasi konsep dan validasi empirik.
kipun sulit mempersiapkannya, tetapi mu- Hasil akhir dari pengembangan model
dah diterapkan, data yang diperoleh sangat penelitian berperspektif gender ini berupa
lengkap dan terpilah menurut jenis kelamin produk/model penelitian berperspektif gen-
dan hasil penelitian ini mengemukakan so- der dengan analisis gender model HAR-
lusi permasalahan gender secara jelas, se- MOS, dan pedoman aplikasinya. Model pe-
hingga diharapkan dapat mengeleminir ke- nelitian berperspektif gender terdiri atas
senjangan gender. Dengan demikian dapat aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi.
disimpulkan bahwa penerapan model pene- Aspek ontologi yaitu mengangkat isu-isu/
litian berperspektif gender dengan analisis permasalahan gender yang terjadi di masya-
gender model HARMOS pada penelitian ini rakat. Aspek epistemologi yaitu dengan cara
sangat tepat, guna melihat kesenjangan dan mencermati kesenjangan gender dari aspek
permasalahan gender baik dalam bidang partisipasi, akses/peluang, kontrol dan man-
ekonomi maupun dalam bidang pendidikan, faat yang didapat laki-laki dan perempuan
dan pada akhirnya dapat mencarikan solusi dengan teknik observasi partisipatif dan wa-
permasalahan gender dengan tepat pula. wancara mendalam dan aspek aksiologi
Berdasarkan hasil uji coba lapangan adalah diperolehnya manfaat secara propor-
dengan skala besar atau diperluas (tahap II) sional antara laki-laki dan perempuan dalam
setelah dilakukan revisi akhir terhadap pro- berbagai aspek pembangunan. Rangkuman
totipe yang dikembangkan, dapat dihasilkan model yang dihasilkan sebagai berikut.
prototipe model penelitian berperspektif 1. Model penelitian berpespektif gender
gender yang mulai sempurna sesuai standar adalah model penelitian yang difokus-
model penelitian. Oleh karena itu, prototipe kan pada isu/permasalahan gender
model penelitian berperspektif gender yang yang dilakukan secara cermat dan siste-
dikembangkan sudah dapat dikatakan se- matis dengan menggunakan teknik ana-
bagai model penelitian yang sesuai standar lisis gender untuk mengatasi kesenjang-
metodologi penelitian. Selanjutnya model an gender.
akhir penelitian berperspektif gender dapat 2. Model penelitian ini dalam aplikasinya,
disebarluaskan melalui seminar hasil dimulai dengan mengangkat tema/ju-
penelitian. dul dan isu-isu gender, menyajikan data
terpilah/terpisah sesuai jenis kelamin,
Simpulan menggunakan teknik analisis gender,
dan menggunakan pendekatan dan ana-
Pengembangan model penelitian ber- lisis kualitatif, serta mengakomodasi ke-
perspektif gender mengacu pada penelitian pentingan laki-laki dan perempuan se-
dan pengembangan model Borg dan Gall cara proporsional.
dengan tahapan: studi pendahuluan, mem- 3. Materi yang dikaji/dibahas dalam mo-
buat desain prototipe model penelitian del penelitian berperspektif gender ada-
berperspektif gender melalui FGD dan lah permasalahan atau isu-isu gender

Pengembanan Model Penelitian Perspektif Gender − 315


Nuril Huda, Aliyah A. Rasyid, Pujiyati Suyata, Sumarno
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

yang terkait dengan kesehatan, pendi- Saran-Saran


dikan, ekonomi, sosial, budaya, politik, Berdasarkan hasil analisis dan temuan
dan lain-lain yang menyebabkan keti- penelitian ini, maka disarankan kepada pe-
dakadilan gender. Permasalahan terse- neliti, pemerhati gender dan pengambil ke-
but dilihat dari aspek partisipasi, akses bijakan sebagai berikut.
/peluang, kontrol, dan manfaat yang 1. Penelitian ini hanya mengembangkan
diperoleh laki-laki dan perempuan. analisis gender model Harvard dan
4. Tujuan penggunaan model penelitian analisis model Moser yang menghasil-
berperspektif gender adalah untuk me- kan analisis gender model HARMOS,
nemukan dan mengungkap permasa- karena itu bagi peneliti lain yang ber-
lahan gender, menyajikan data kesen- minat melakukan penelitian gender di-
jangan gender secara rinci berdasarkan sarankan mengembangkan model ana-
jenis kelamin dan menemukan alterna- lisis gender seperti: GAP, Munro, dan
tif solusi permasalahan gender secara
model lainnya.
konkrit. 2. Permasalahan gender cukup banyak
Model penelitian berperspektif gender dan aktual untuk diteliti, oleh karena itu
memiliki karakteristik yaitu: a) mengangkat disarankan kepada pengambil kebijakan
tema gender; b) objek studinya laki-laki dan agar mengalokasikan dana atau anggar-
perempuan; c) datanya memperhatikan dan an secara khusus untuk penelitian gen-
mengakomodasi kepentingan laki-laki dan der, di samping penelitian lainnya. Se-
perempuan secara proporsional; d) meng- lain itu untuk mengeleminasi kesen-
analisis dan mengkritisi kegiatan dan per- jangan gender diberbagai bidang diper-
bedaan peran yang dilakukan laki-laki dan lukan dukungan dan kebijakan berper-
perempuan dalam kehidupan bermasyara- spektif gender, baik dari para Pimpinan
kat; e) menganalisis partisispasi, akses, kon- Perguruan Tinggi maupun Pemerintah
trol, dan manfaat yang didapat laki-laki dan Pusat dan Daerah.
perempuan dalam aspek pembangunan; f) 3. Peneliti lain dapat menggunakan ana-
mengangkat pengetahuan dan pengalaman lisis gender model Harvard, analisis
laki-laki dan perempuan secara poporsio- gender model Moser, dan analisis gen-
nal; g) menemukan dan melakukan kritik der model HARMOS dalam penelitian
terhadap isu-isu gender, serta faktor-faktor ilmu-ilmu sosial, karena sangat sesuai
penyebab terjadinya kesenjangan gender; h) dan sudah teruji dalam penelitian ini.
menggunakan teknik analisis gender model 4. Para Peneliti yang tertarik melakukan
HARMOS dan analisis kualitatif. penelitian gender disarankan untuk
Aplikasi model penelitian berperspek- menggunakan model penelitian berper-
tif gender adalah dengan mengikuti cara spektif gender, karena terbukti dapat
kerja analisis gender model HARMOS. mengangkat dan mengarahkan solusi
Analisis gender model HARMOS adalah permasalahan gender secara kompre-
suatu analisis yang digunakan untuk melihat hensif dan konkrit.
suatu profil gender dari suatu kelompok 5. Uji coba penelitian ini terbatas pada
sosial, dan peran gender dalam suatu prog- ilmu-ilmu sosial, karena itu bagi peneliti
ram pembangunan, yang mengutamakan yang berminat, bisa melakukan pene-
perlunya empat komponen dan interelasi litian berperspektif gender pada ilmu-
satu sama lain, yaitu: profil partisipasi, profil ilmu eksakta.
akses, profil kontrol dan profil manfaat.
Selain itu dilihat faktor-faktor penyebab Daftar Pustaka
yang menimbulkan pengaruh dan kendala,
Ali, Muhammad. (2011) Memahami riset peri-
dan mengidentifikasi keperluan gender
jangka pendek dan jangka panjang. laku dan sosial. Jakarta: Pustaka Cende-
kia Utama

316 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Bappenas. (2001). Rangkuman pembangunan Oxford: Oxfam. (Buku asli terbit


berperspektif gender. Jakarta: Bappenas tahun 1985).

Eri, Rossatria, & Abdurahman, Shaleh,. Moser, C.O.N. (1993). Gender planing and
(2003) Gender Mainstreaming dalam development; theory, practice and training.
“Pengantar kajian gender”.Jakarta : PSW London: Routledge.
UIN Syarif Hidayatullah.
Soewardi, Herman. (2006). Pengembangan
Fakih, Mansour. (2005). Analisis gender dan paradigma keilmuan IAIN-UIN me-
transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka nuju research university: Dalam Res-
Pelajar. earch University. Bandung: Suguda
Press.
Gall, M.D, Gall, J.P & Borg,W.R,. (1983).
Educational research: an introduction. Bos- Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan
ton: Pearson Education, Inc. (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R
&D). Bandung: Alfabeta.
Hartati, Netty. (2003). Metodologi peneliti-
an berwawasan gender: Dalam Peng- Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010), Metode
antar Kajian Gender. Jakarta: Pusat penelitian pendidikan. Bandung: PT.
Studi Wanita UIN Syarif Hidayatullah Remaja Rosda Karya.
kerja sama dengan McGill Project/
IIESP. Suprayogo, Imam, & Tobroni. (2003). Meto-
dologi penelitian sosial-agama. Bandung:
Meneg. PP. (2001). Konsep-konsep dasar untuk PT.Rosda Karya
pengarusutaman gender. Jakarta: Kemen-
trian Pemberdayaan Perempuan. Trisakti & Sugiarti. (2006). Konsep dan teknik
penelitian gender. Malang: Universitas
Mosse, J.C. (2007). Half the worl, half a Muhammadiyah Malang.
chance an introduction to gender and
development. (Terjemahan Hartian
Silawati) Gender dan Pembangunan.

Pengembanan Model Penelitian Perspektif Gender − 317


Nuril Huda, Aliyah A. Rasyid, Pujiyati Suyata, Sumarno

Anda mungkin juga menyukai