304 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
306 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
ni, 2003, p. 3). Itulah kelebihan manusia tanggungjawabkan. Produk yang dihasilkan
dari makhluk lainnya di dunia ini. berupa software seperti: buku atau modul
Manusia dalam mencari kebenaran atau bisa juga hardware seperti: model-model
dan menggapai yang terbaik dalam hidup- pendidikan, pelatihan, evaluasi, manajemen,
nya menggunakan cara ilmiah dan nonilmi- dan lain-lain. (Sukmadinata 2010, p.165).
ah. Pencarian kebenaran dengan cara ilmiah Model penelitian R&D menghasilkan sesua-
disebut sebagai aktivitas penelitian. Sejak tu benda/produk.
dua dasa warsa terakhir telah terjadi per- Pengembangan model penelitian ber-
ubahan paradigma pemikiran dalam peneli- perspektif gender dimaksud adalah proses
tian dari yang terfokus pada masalah perem- mengembangkan atau memodifikasi sebuah
puan beralih pada pemikiran tentang sistem model penelitian dengan metodologi yang
dan struktur masyarakat yang tidak adil spesifik gender dan sesuai dengan perma-
berdasarkan pada analisis gender (Trisakti & salahan gender. Pengembangan model pe-
Sugiarti, 2006, p. 54). Analisis gender adalah nelitian berperspektif gender menggunakan
alat untuk memahami realitas sosial yang paradigma dan teori kritis, serta metodologi
digunakan dalam penelitian untuk yang berorientasi pada pendekatan kualitatif
mengungkap kesenjangan gender. dan teknik analisis gender, sehingga hasil
Seiring dengan berkembangnya per- penelitian tersebut dapat mengungkap dan
masalahan penelitian, terutama menyangkut mengarahkan alternatif solusi yang tepat
relasi laki-laki dan perempuan yang kurang terhadap permasalahan gender.
seimbang sehingga menghasilkan kesenjang- Penelitian berperspektif gender adalah
an gender, di samping itu model-model pe- suatu kajian yang dilaksanakan untuk meng-
nelitian yang ada dirasa belum memadai ungkap dan memahami terjadinya ketim-
untuk mengungkap dan memecahkan per- pangan sosial yang disebabkan oleh aspek
masalahan gender. Di sisi lain belum ada gender. Esensi penelitian berperspektif gen-
model penelitian berperspektif gender, ma- der adalah berusaha mengungkap peng-
ka diperlukan pengembangan model peneli- alaman laki-laki dan perempuan dan relasi
tian berperspektif gender. gender sesuai dengan isu sentral yang perlu
Pengembangan model penelitian ber- mendapat perhatian. Penelitian berperspek-
perspektif gender dimungkinkan dalam tif gender bertujuan untuk memahami gejala
rangka menghasilkan produk baru yang se- dan penyebab ketimpangan gender, serta
suai dengan kebutuhan zaman. Pengem- mengembangkan alternatif bagi pemecahan
bangan model dilakukan dengan cara mela- masalah tersebut. Kajian gender mengang-
kukan penelitian dan pengembangan (Re- kat masalah peran dan partisipasi laki-laki
search and Development). Penelitian dan pe- dan perempuan dalam berbagai sektor pem-
ngembangan adalah sebuah strategi atau bangunan sebagai isu pokok, dalam usaha
metode penelitian yang cukup ampuh untuk meningkatkan kesejahteraan dan status laki-
memperbaiki praktik (Sukmadinata, 2010, laki dan perempuan sebagai mitra sejajar.
p.164). Menurut Sugiyono (2011, p.407) Model penelitian yang dikembangkan
metode penelitian dan pengembangan atau dalam penelitian ini adalah model penelitian
dalam bahasa Inggrisnya Research and berperspektif gender pada aspek filosofi
Development disingkat R & D, adalah metode ilmu yang mencakup: ontologi, epistemologi
penelitian yang digunakan untuk menghasil- dan aksiologi. Ontologi terkait dengan haki-
kan produk tertentu, dan menguji keefektif- kat dan materi atau apa yang dikaji dari pe-
an produk tersebut. ngembangan metodologi penelitian berper-
Penelitian dan pengembangan yang spektif gender ini. Pengembangan model
dimaksud adalah suatu proses atau langkah- penelitian berperspektif gender dari aspek
langkah untuk mengembangkan suatu pro- ontologi, secara umum model penelitian ini
duk/model baru atau menyempurnakan ingin mengangkat kesenjangan relasi laki-
produk yang telah ada, yang dapat diper- laki dan perempuan (gender) secara propor-
sional, dan mengkaji/mengkritisi permasa- (SDM) (Ali, 2011, p.400). Dengan demikian
lahan atau isu-isu gender yang dikonstruksi pengembangan model penelitian ini menjadi
oleh masyarakat dalam berbagai aspek pem- penting untuk dilakukan.
bangunan, serta keterbatasan pemahaman
atas realitas subjektif tentang permasalahan Prosedur pengembangan
gender yang didasari pada sosial ekonomi, Pengembangan model penelitian ber-
politik, dan budaya, serta berusaha menca- perspektif gender melalui sepuluh tahapan,
rikan alternatif solusinya. seperti dikemukakan Borg dan Gall (1983),
Aspek epistemologi dilihat dari meto- yaitu:
de atau cara kerja dari pengembangan mo- 1. Studi pendahuluan, dengan cara meng-
del penelitian berperspektif gender yang kaji buku-buku dan jurnal penelitian,
menghasilkan pengetahuan melalui kekuat- yang bertema gender atau yang umum
an/kemampuan mengkritisi ideologi patri- dan hasil-hasil penelitian yang relevan.
arkhi, dengan cara melakukan uji coba pe- 2. Perencanaan produk awal. Model pene-
nelitian dalam bidang gender dengan meng- litian berperspektif gender didesain dari
gunakan pendekatan kualitatif dan teknik aspek ontologi, epistemologi dan aksio-
analisis gender (mengkaji akses, partisipasi, logi, meliputi: pendekatan, rancangan
kontrol, dan manfaat yang didapat laki-laki atau desain, metode, instrumen peng-
dan perempuan secara proporsional melalui gali data, analisis data, tujuan dan peng-
wawancara mendalam dan observasi partisi- guna, komponen-komponen yang ada
patif terhadap kesenjangan gender). pada model penelitian berperspektif
Aspek aksiologi, melihat kegunaan/ gender dan penerapannya.
manfaat dari penelitian berperspektif gen- 3. Pengembangan/desain model awal.
der, yakni dengan menemukan dan meng- Rancangan model awal penelitian ber-
kritisi permasalahan gender secara rinci/ bentuk prototipe model. Konsep/pro-
jelas melalui model penelitian berperspektif totipe awal model penelitian berper-
gender, maka hasilnya dapat bermanfaat un- spektif gender, terdiri atas: pengertian,
tuk mengatasi atau mengeleminir dan men- paradigma penelitian, tema dan per-
carikan solusi terhadap permasalahan gen- masalahan, kajian teori, data dan teknik
der secara tepat. pengumpulan data, analisis data dan la-
poran penelitian serta cara penerapan-
Metode Penelitian nya di lapangan.
4. Pengujian produk awal, dengan cara uji
Jenis Penelitian coba di atas meja (desk try out atau desk
Pengembangan model penelitian ber- evaluation) terhadap rancangan model
perspektif gender ini termasuk jenis pene- penelitian. Uji coba ini bersifat expert
litian dan pengembangan. Penelitian dan judgment, dari para pakar, yaitu: dua
pengembangan atau Research and Development orang pakar gender, dua orang pakar
(R&D) adalah sebuah strategi atau metode bahasa, dan dua orang pakar metodo-
penelitian yang sangat ampuh untuk mem- logi penelitian. Analisis menggunakan
perbaiki praktik (Sukmadinata. 2010, p.164). lembar penilaian dan disempurnakan
Menurut Borg dan Gall (1983, p.772) edu- melalui Focus Group Discussion.
cational research and development is a process used 5. Revisi produk awal. Prototipe model
to develop and validate educational product. penelitian berperspektif gender yang di-
Tujuan penelitian pengembangan ini hasilkan disempurnakan, dengan tujuan
memperoleh temuan/teori/ilmu, dan men- mengembangkan spesifikasi rancangan
jawab kebutuhan akan adanya alat/ perang- agar menghasilkan prototipe model pe-
kat yang dapat digunakan memperbaiki atau nelitian berperspektif gender yang baik.
meningkatkan kualitas sumber daya manusia 6. Pengujian produk dengan skope ter-
batas. Desain/rancangan model disem-
308 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
purnakan dan diuji coba dengan scope mendalam, dokumentasi, dan melakukan uji
terbatas, maksudnya terbatas dari segi coba model. Analisis data menggunakan
wilayah yakni hanya satu kota Banjar- teknik analisis gender model HARMOS
masin dan dari jumlah peneliti, yakni yakni melihat akses/peluang, partisipasi,
hanya dua orang saja. kontrol, dan manfaat yang didapat laki-laki
7. Revisi hasil pengujian skope terbatas. dan perempuan dalam berbagai aspek pem-
Hasil uji coba dengan skop terbatas bangunan, kemudian dipadukan dengan
dipelajari dan dilakukan revisi/penyem- analisis kualitatif fenomenologi grounded, dan
purnaan desain. Penyempurnaan pro- content analysis.
duk awal masih dilakukan pada aspek
materi produk, tanpa melihat kelayakan Hasil Penelitian dan Pembahasan
dalam konteks jumlah dan kapasitas
subjek penelitian. Hasil Studi Pendahuluan
8. Pengujian produk akhir dengan skope
diperluas, maksudnya perluasan dari Penelitian diawali dengan studi pen-
segi wilayah penelitian, yaitu dari satu dahuluan, yaitu mencermati beberapa hasil
Kota diperluas menjadi Provinsi. Jum- penelitian terdahulu tentang gender. Hasil
lah subjek uji coba pada tahap ini, tetap penelitian yang menggunakan metode kon-
sama yakni hanya dua orang. vensional dibandingkan dengan hasil pene-
9. Revisi produk akhir. Hasil akhir pe- litian yang menggunakan metode penelitian
ngembangan model berupa laporan pe- berperspektif gender, diketahui hasilnya
nelitian tertulis dilakukan analisis akhir berbeda. Hal tersebut dapat disajikan dalam
untuk mengetahui reliabilitas/kehan- Tabel 1.
dalan dari produk yang dihasilkan dan Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa
dilakukan revisi akhir sehingga diper- penelitian bertema gender yang mengguna-
oleh produk yang sempurna. kan model penelitian konvensional/yang
10. Diseminasi dan implementasi. Hasil tidak berperspektif gender, berbeda dengan
akhir dari model penelitian berperspek- penelitian yang menggunakan metode pene-
tif gender adalah berupa prototipe dan litian gender. Perbedaan tersebut adalah: da-
pedoman aplikasinya. Selanjutnya di- lam penyajian dan analisis data, dan temu-
buat dalam bentuk buku, untuk di- an/simpulan, serta solusi permasalahan,
diseminasikan, dan diimplementasikan yang tidak spesifik gender. Sebaliknya, hasil
secara luas pada masyarakat. penelitian bertemakan gender yang meng-
gunakan model penelitian berperspektif
Subjek Uji Coba gender, diketahui data disajikan secara terpi-
lah sesuai jenis kelamin dan dirinci dari
Subjek uji coba penelitian ini adalah, aspek partisipasi, akses, kontrol, dan man-
dua orang dosen laki-laki dari Universitas faat yang didapat laki-laki dan perempuan.
Negeri Lambung Mangkurat, dan dua orang Data yang terkumpul disajikan secara rinci,
dosen perempuan dari IAIN Antasari, yaitu dianalisis dengan teknik analisis gender dari
Perguruan Tinggi Negeri di Banjarmasin. berbagai aspek, maka solusi terhadap per-
Masing-masing dosen melakukan uji coba masalahan gender menjadi jelas dan tepat
penelitian secara individual dengan tema sasaran. Hal tersebut menunjukkan bahwa
yang sama dan metode yang berbeda. isu-isu/permasalahan gender yang dicari-
kan solusinya melalui model penelitian ber-
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data perspektif gender, maka hasilnya lebih baik
Teknik pengumpulan data yang digu- dan lebih komprehensif dalam mencarikan
nakan penelitian ini adalah: observasi parti- alternatif solusi permasalahan gender.
sipatif, cheklist/lembar observasi, wawancara
310 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
orang perempuan). Para pakar ter-sebut subjek uji coba dalam aplikasi model
memiliki pangkat IVb, IVc, dan IVd dan penelitian berperspektif gender yang sedang
telah banyak melakukan penelitian. Va-lidasi dirancang. Validasi dilakukan dengan meng-
juga diberikan oleh dua orang peng-guna, gunakan cheklist atau lembar evaluasi. Hasil
yaitu: satu orang dosen laki-laki dan satu validasi pakar dan pengguna dapat disajikan
orang dosen perempuan sekaligus se-bagai dalam tabel berikut:
Tabel 2. Hasil Validasi Pakar terhadap Prototipe Model Penelitian Berperspektif Gender
Rekomendasi Pakar
No Aspek yang dinilai revisi tdk revisi Hasil Penilaian Para Pakar
L P L P
1. Definisi penelitian 3 5 - - Menurut para pakar definisi
berperspektif gender masih belum jelas, perlu revisi
2. Karakteristik model 1 - 2 5 Karakteristik harus mengacu
penelitian pada equal research and social
theory
3. Paradigma penelitian - - 3 5 Paradigma kritis sudah tepat
Tabel 2 merupakan data yang dihim- rakteristik model penelitian, paradigma dan
pun berdasarkan validasi pakar dan peng- teori kritis, tema/judul dan masalah pe-
guna terhadap konsep prototipe model pe- nelitian, kajian teori, data, sumber data,
nelitian berperspektif gender. Hasil penilai- serta teknik/alat pengumpulan data. Bagian
an delapan orang pakar menunjukkan bah- ana-lisis data, perlu dibuat pedoman aplikasi
wa konsep yang dirancang masih perlu model penelitian berperspektif gender. Pada
revisi karena kurang tepat, terutama pada 9 laporan penelitian harus ditampilkan ciri
(sem-bilan) aspek yaitu: Aspek definisi, ka- khas penelitian berperspektif gender, se-
hingga jelas perbedaannya dari penelitian dan istilah yang digunakan dalam rancangan
yang tidak berperspektif gender. prototipe/konsep model penelitian berper-
Banyaknya saran yang diberikan un- spektif gender. Selanjutnya di seminarkan
tuk kesempurnaan prototipe tersebut, ber- melalui Focus Group Discussion (FGD) de-
makna bahwa konsep awal prototipe pe- ngan para Pakar Gender, Pakar Metodologi
ngembangan model penelitian berperspektif Penelitian, dan Pakar Bahasa serta Pakar
gender yang dikembangkan masih perlu Evaluasi. FGD terhadap prototipe model
dilakukan revisi pada beberapa bagian yang penelitian berperspektif gender. Perkem-
mendasar dari prototipe tersebut sesuai bangan prototipe model penelitian berper-
dengan yang disarankan oleh para pakar dan spektif gender sebelum dan sesudah FGD,
pengguna. Revisi dilakukan dengan me- sebagai berikut.
nyempurnakan substansi, kalimat, bahasa
312 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
penelitian lapangan. Prototipe tersebut, pada level Perguruan Tinggi maupun ma-
dapat disajikan sebagai berikut. syarakat luas.
Pengembangan model penelitian ber- Komponen model penelitian berper-
perspektif gender adalah proses mengem- spektif gender ini adalah: a) definisi peneli-
bangkan model/pola penelitian berperspek- tian berperspektif gender; b) karakteristik
tif gender, yaitu model penelitian yang ber- model penelitian berperspektif gender; c)
usaha memecahkan persoalan gender yang paradigma penelitian; d) tema atau judul dan
terjadi di masyarakat dan menemukan solu- permasalahan penelitian; e).kajian teori; f).
sinya dengan cara yang spesifik/khas gen- pendekatan penelitian; g) data, sumber data
der. dan teknik pengumpulan data, h) analisis
Model penelitian ini dalam aplikasi- data perpaduan analisis kualitatif dan ana-
nya, dimulai dengan mengangkat tema/ju- lisis gender model HARMOS; i). laporan
dul dan isu-isu gender, menyajikan data penelitian.
terpilah sesuai jenis kelamin, menggunakan
teknik analisis gender, dan menggunakan Hasil Akhir Produk/Model Penelitian
pendekatan dan analisis kualitatif, serta Berperspektif Gender (Validasi Emperik)
mengakomodasi kepentingan laki-laki dan Berdasarkan laporan hasil penelitian
perempuan secara proporsional. yang ditulis oleh dua orang dosen pada uji
Materi/isi yang dibahas dalam pene- coba skala terbatas diketahui adanya per-
litian berperspektif gender adalah permasa- bedaan cara penyajian data, pola analisis,
lahan atau isu-isu gender yang terjadi di temuan dan kesimpulan yang dihasilkan. Pe-
masyarakat dalam berbagai bidang pemba- nelitian yang menggunakan model peneliti-
ngunan (seperti bidang kesehatan, pendidik- an berperspektif gender terbukti lebih rinci,
an, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain) jelas, dan komprehensif dalam mengungkap
yang menyebabkan ketidakadilan gender. permasalahan gender, sebab penyajian data
Permasalahan gender tersebut dilihat dari ditampilkan dengan tabel-tabel kerja yang
aspek partisipasi, akses/peluang, kontrol, mencermati empat aspek yakni, kesempatan
dan manfaat yang diperoleh laki-laki dan mendapatkan peluang atau akses, partisipa-
perempuan. si, kontrol dan manfaat terhadap pemba-
Tujuan penggunaan model penelitian ngunan yang didapat oleh kaum laki-laki
berperspektif gender adalah untuk mene- dan perempuan.
mukan dan mengungkap permasalahan gen- Hasil pengamatan dan wawancara
der, menyajikan data kesenjangan gender yang dilakukan pada kedua orang subyek uji
secara rinci berdasarkan jenis kelamin dan coba penelitian tahap II (skope diperluas)
menemukan alternatif solusi permasalahan diketahui bahwa para subjek uji coba dalam
gender secara konkrit. Dengan demikian melakukan penelitian tidak diragukan lagi
hasil dari penelitian berperspektif gender karena mereka sudah sering melakukan pe-
dapat bermanfaat antara lain memberdaya- nelitian baik secara individu maupun kelom-
kan laki-laki dan perempuan secara pro- pok dalam bidang keahlian masing-masing
porsional dalam berbagai aspek pemba- dengan menggunakan model konvensional/
ngunan, mencarikan alternatif solusi per- yang tidak berperspektif gender yang selama
masalahan gender secara konkrit, dan me- ini sudah familiar di kalangan peneliti.
ngeliminir kesenjangan gender yang terjadi Penelitian dengan tema gender menu-
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa rut pengakuan tiga orang subjek uji coba
dan bernegara. baru kali ini dilakukan, sebelumnya tidak
Model penelitian berperspektif gender pernah melakukan penelitian, sedangkan
yang dihasilkan dari penelitian ini, dapat di- satu orang subjek uji coba sudah pernah
gunakan oleh mahasiswa, dosen dan pene- melakukan penelitian gender dengan analisis
liti, serta masyarakat dalam kegiatan pene- gender model Gender Analysis Pathway(GAP),
litian diberbagai sektor pembangunan, baik sehingga terlihat dalam mengaplikasikan
314 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
316 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 17, Nomor 2, 2013
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Eri, Rossatria, & Abdurahman, Shaleh,. Moser, C.O.N. (1993). Gender planing and
(2003) Gender Mainstreaming dalam development; theory, practice and training.
“Pengantar kajian gender”.Jakarta : PSW London: Routledge.
UIN Syarif Hidayatullah.
Soewardi, Herman. (2006). Pengembangan
Fakih, Mansour. (2005). Analisis gender dan paradigma keilmuan IAIN-UIN me-
transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka nuju research university: Dalam Res-
Pelajar. earch University. Bandung: Suguda
Press.
Gall, M.D, Gall, J.P & Borg,W.R,. (1983).
Educational research: an introduction. Bos- Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan
ton: Pearson Education, Inc. (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R
&D). Bandung: Alfabeta.
Hartati, Netty. (2003). Metodologi peneliti-
an berwawasan gender: Dalam Peng- Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010), Metode
antar Kajian Gender. Jakarta: Pusat penelitian pendidikan. Bandung: PT.
Studi Wanita UIN Syarif Hidayatullah Remaja Rosda Karya.
kerja sama dengan McGill Project/
IIESP. Suprayogo, Imam, & Tobroni. (2003). Meto-
dologi penelitian sosial-agama. Bandung:
Meneg. PP. (2001). Konsep-konsep dasar untuk PT.Rosda Karya
pengarusutaman gender. Jakarta: Kemen-
trian Pemberdayaan Perempuan. Trisakti & Sugiarti. (2006). Konsep dan teknik
penelitian gender. Malang: Universitas
Mosse, J.C. (2007). Half the worl, half a Muhammadiyah Malang.
chance an introduction to gender and
development. (Terjemahan Hartian
Silawati) Gender dan Pembangunan.