Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

1. Istilah gender sudah digunakan secara luas masyarakat di berbagai forum,baik yang bersifat
akademis maupun non-akademis ataupun dalam diskursus pembuatan kebijakan (law making process).
2. Konsep gender tidak merujuk kepada jenis kelamin tertentu (laki-laki atau perempuan). Berbeda
dengan jenis kelamin, gender merupakan konsep yang dipergunakan untuk menggambarkan peran dan
relasi sosial laki-laki dan perempuan.
3. Gender merumuskan peran apa yang seharusnya melekat pada laki-laki dan perempuan dalam
masyarakat. Konsep inilah yang kemudian membentuk identitas gender atas laki-laki dan perempuan
yang diperkenalkan, dipertahankan, dan disosialisasikan melalui perangkat-perangkat sosial dan
norma hukum yang tertulis maupun tidak tertulis dalam masyarakat.
4. Berbeda dengan jenis kelamin yang ditentukan oleh aspek-aspek fisiologis, gender merupakan
pengertian yang dibentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan, adat istiadat, dan perilaku sosial
masyarakat.
PENGERTIA
N
1. Pengarusutamaan Gender adalah strategi yang dibangun
untuk mengintegrasikan gender menjadi suatu dimensi
integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,
pemantauan, & evaluasi atas kebijakan & program
pembangunan.
2. Gender adalah konsep yang mengacu pada peran-peran
& tanggungjawab laki-laki & perempuan yang terjadi
akibat dari dapat berubah oleh keadaan sosial & budaya
masyarakat.
Lanjutan

3. Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki
& perempuan untuk memperoleh kesempatan & hak-
haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dalam
kegiatan politik, ekonomi, sosial, budaya, & kesamaan
dalam menikmati hasil pembangunan tersebut
4. Keadilan gender adalah suatu proses untuk menjadi adil
terhadap laki-laki & perempuan
PENGARUSUTAMAAN
GENDER DALAM
PEMBANGUNAN
Konsep Pengarusutamaan Gender (PUG) pertamakali muncul saat Konferensi PBB
untuk Perempuan ke IV di Beijing tahun 1995. Pada saat itu, berbagai area kritis
yang perlu menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat di seluruh dunia untuk
mewujudkan kesetaraan gender mulai dipetakan.
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) mendefinisikan PUG sebagai:
“Strategi agar kebutuhan dan pengalaman perempuan dan laki-laki menjadi
bagian tak terpisahkan dari desain, implementasi, monitoring, dan evaluasi
kebijakan dan program dalam seluruh lingkup politik, ekonomi, dan sosial,
sehingga perempuan dan laki-laki sama-sama mendapatkan keuntungan, dan
ketidakadilan tidak ada lagi.”
KETERKAITAN PUG DAN
MILLENIUM DEVELOPMENT
GOALS (MDG’s)
Millennium Development Goals (MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil
kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-
bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000.
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan.
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua.

3. Mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan


perempuan.
4. Menurunkan angka kematian anak.
STRATEGI : “PENINGKATAN
KESETARAAN GENDER DAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN”

1.Pelayanan pendidikan dalam rangka mengurangi kesenjangan


taraf pendidikan antar tingkat sosial ekonomi ; serta
peningkatan akses dan kualitas pendidikan nonformal yang
responsive gender.

2.Pelayanan di bidang ketenagakerjaan, melalui pengutamaan penegakan


hokum yang ada untuk memastikan bahwa laki-laki dan perempuan
mampu berpartisipasi tanpa diskriminasi dalam angkatan kerja ; penguatan
koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah terutama dalam penegakan
undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan ; pengautan dan
pengawasan ketenagakerjaan untuk memastikan terlaksananya
pengawasan dan penegakan aturan ketenagakerjaan dgn baik.
Lanjutan

3.Mengupayakan perlindungan social bagi kelompok


perempuan yang bekerja di kegiatan ekonomi informal ;
peningkatan kualitas pekerja dan calon tenaga kerja
perempuan.

4. Peningkatan pendidikan dan partisipasi politik untuk


perempuan.

5.Pengarusutamaan Gender pada penyelenggaraan pemerintah daerah


melalui pengembangan pedoman umum untuk SKPD dalam mengintegrasi
perspektif gender ke dalam proses perencanaan, implementasi,
penganggaran, pemantauan, dan evaluasi dari kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan di tingkat local baik provinsi dan kab/kota.
Lanjutan

6.Merubah sikap dan perilaku anggota keluarga khususnya laki-


laki/suami untuk kemajuan perempuan dan kesetaraan dan
keadilan gender diberbagai bidang.

7.Meningkatkan kesadaran pengetahuan, kepedulian


perempuan dan laki-laki terhadap berbagai permasalahan
kualitas hidup perempuan dan anak.

8.Peningkatan kepedulian dan peren serta pemerintah daerah,


lembaga masyarakat serta anggota masyarakat dalam upaya
peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak dalam
perwujudan kesetaraan gender.
Lanjutan

9.Mengembangkan system pendataan yang terpilah dan


pemutakhirana data.

10.Melakukan advokasi, fasilitasi, sosialisas, koordinasi,


pemantauan, evaluasi dan kajian tentang perkembangan dan
keberhasilan program beserta permasalahannya dan solusinya.

11.Meningkatkan koordinasi pelaksanaan dan sinkronisasi


kebijakan yang terkait dengan pemenuhan hak anak,
perlindungan, tumbuh kembang dan partisipasi anak.

Anda mungkin juga menyukai