KESEHATAN LINGKUNGAN
I. PENDAHULUAN
Apabila masalah kesehatan tersebut tidak terkendali maka akan berdampak serius
terhadap kwalitas generasi mendatang yaitu memperlambat pertumbuhan dan
perkembangan mental anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan. Kegiatan
survailance yang merupakan bagian dari kegiatan program pokok puskesmas berperan
penting terhadap kesinambungan penyelesaian masalah kesehatan. Dengan melakukan
pengamatan dan pemantauan dari hasil data yang terkumpul secara terus menerus /
berkesinambungan maka data itu dapat diolah. Data yang telah diolah dapat disajikan
sebagai bahan informasi, yang kemudian disebarluaskan kepada yang berkepentingan.
Apabila ada masalah kesehatan lainya, dalam informasi tersebut maka segera diketahui
secara dini dan segera dilakukan tindakan.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum:
B. Tujuan Khusus :
a. Pengamatan
Pengamatan kesehatan lingkungan dilakukan dengan cara pengumpulan data primer
dan sekunder antara lain data monografi, perumahan, sarana sanitasi dasar, perilaku
buang air besar masyarakat, tempat tempat umum, tempat pengelolaan makanan
minuman,dan angka bebas jentik . Data yang diperoleh diolah dengan alat bantu
elektronika akan menghasilkan berbagai informasi yang akan digunakan untuk
kegiatan selanjutnya.
b. Pengawasan
Melakukan pengawasan kondisi kesehatan lingkungan antara lain pemeriksaan
secara sederhana maupun konvensional terhadap kualitas lingkungan ( TTU, TPM,
Depot air minum, sekolah, Rumah sakit, Puskesmas, Pasar, Pondok Pesantren, salon,
dan pengambilan sampel air minum), pengambilan sampel air, menentukan diagnosis
dan treatmen.
c. Pemberdayaan
Melakukan pemberdayaan individu, kelompok masyarakat, tokoh masyarakat,
pelatihan dan pembinaan kader kesehatan serta pertemuan lintas sektor. Materi yang
disajikan mengacu pada topik tranding seperti STBM, Kawasan sehat, perbaikan
kualitas air, pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.
a. Pengamatan
1) Petugas minta data sekunder kepada kader, Kepala dukuh, Kepala Desa,
Kecamatan maupun stake holder yang ada.
2) Pelaksana melakukan wawancara dan pengamatan langsung maupun minta
bantuan kader untuk melakukan wawancara maupun pengamatan langsung
terhadap kondisi higiene dan sanitasi di masyarakat.
3) Pelaksana mengolah data secara sederhana maupun menggunakan alat bantu
elektronika
4) Pelaksana menyajikan hasil oleh data kepada masyarakat maupun stake holder
yang ada.
b. Pengawasan
1) Melakukan pemeriksaan secara sederhana maupun konvensional terhadap
kualitas lingkungan Tempat Tempat Umum ( Sekolah, Rumah Sakit,
Puskesmas, Pasar, Terminal, Salon, dan Pondok Pesantren )
2) Melakukan pemeriksaan secara sederhana maupun konvensional terhadap
kualitas lingkungan Tempat Tempat Pengelolaan makanan minuman ( jasa
boga, Rumah makan / Restoran / Warung makan, makanan jajanan, kantin, dan
depot air minum isi ulang )
3) Melakukan pemeriksaan secara sederhana maupun konvensional terhadap
kualitas lingkungan Tempat Tempat Pengelolaan Pestisida.
4) Pengambilan sampel air bersih dan air minum.
5) Menentukan diagnosis dan rekomendasi treatmen terhadap penyimpangan
kualitas lingkungan.
c. Pemberdayaan
1) Melatih Fasilitator STBM tingkat desa.
2) Melakukan Pemicuan STBM, verifikasi, dan deklarasi.
3) Melakukan pemberdayaan individu, kader, masyarakat untuk PSN.
4) Melakukan pemberdayaan individu, kader, masyarakat untuk memperbaiki
kulitas air minum dan sarana sanitasi dasar serta kondisi kesehatan rumah.
5) Melakukan pertemuan dengan POKJANAL maupun POKJA dalam hal PSN.
6) Melakukan pembinaan Forum Desa Sehat untuk menuju Kecamatan sehat.
7) Melatih tenaga khusus untuk pengelolaan limbah medis puskesmas.
8) Melakukan pembinaan kader sehat.
E. SASARAN
Kegiatan program kesehatan lingkungan dievaluasi tiap bulan dan disampaikan kepada
koordinator unit sebagai laporan.
Pelaksana program melaporkan hasil hasil kegitan dalam bentuk dokumen rekap hasil
kegiatan kepada kepala puskesmas, MR dan koordinator unit untuk dilakukan analisis
dan menyusun rencana tindak lanjut .