Anda di halaman 1dari 3

BAB B

HAKEKAT ILMU PENDIDIKAN

A. HAKEKAT PENDIDIKAN

1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan dapat diartikan sebagai proses kegiatan mengubah perilaku


individu ke arah kedewaasaan dan kematangan. Pendidikan adalah usaha
mempersiapkan peserta didik semaksimal mungkin untuk dapat mengikuti
perubahan zaman dan dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam
hidupnya.

Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak


didik menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota
masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.

2. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan nasional atau negara indonesia tercantum dalam


Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional;
pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhla
mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadin warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

3. Pilar pendidikan

Pendidikan tidsak dapat dipisahkan dengan belajar. Di dalam kegiatan


pendidikan sudah pasti akan terjadi kegiatan belajar. UNES CO mengemukakan
bahwa pendidikan disokong empar pilar yang disebut dengan empat pilar
pendidikan yakni; Learning to Know, Learning to Do, Learning to Be, learning to
Live Together.

4. Aliran-Aliran Pendidikan

a. Nativisme

Aliran ini di[elopori oleh Schopenhauerfilsuf bangsa Jerman yang


berpendapat bahwa manusia lahir dengan pembawaan baik dan buruk.
Lingkungan tidak mempunyai peran apapun, pembawaan yang menentukan.
Dengan kata lain pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa, merupakan pekerjaan
yang sia-sia.

b. Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J. J. Rousseau seorang filsuf bangsa Perancis.
Beliau berpendapat bahwa semua adalah baik pada waktu baru datang dari Sang
Pencipta, tetapi semua menjadi buruk di tangan manusia. Aliran ini disebut juga
negativisme, karena berpendapat bahawa pendidikan hanya membiarkan
pertumbuhan dan perkembangan anak dengan sndirinya sesuai dengan
bawaannya; serahkan anak kepada alamnya.

c. Empirisme

Aliran empirisme berpendapat berlawanan dengan penganut aliran


nativisme. Meraka berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi
manusia dewasa sama sekali ditentukan oleh lingkungannya.Penganut aliran
inimengabaikan pengaruh faktor pembawaan dan malah menurutnya tidak ada
faktor pembawaan.

d. Konvergensi

Tokoh aliran atau teori ini adalah William Stern, seorang ahli ilmu jiwa
bangsa Jerman. Ia berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-duanya
menentukan perkembangan manusia. Kenyataan menunjukkan dan telah diakui
oleh ilmu pengetahuan bahwa pembawaan dan lingkungan sama-sama
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

5. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan adalah semua lingkungan yang memberikan


pengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Sartain(ahli psikologi)
membagi lingkungan itu menjadi tiga bagian yaitu:

a. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluargan adalah lingkungan oendidikan yang pertama,


karena keluargalah yang pertama menyambut kelahiran anak, dan merupan buah
kasihdari orangtua.

b. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah disebut sebagai lingkunagn kedua dalam pelaksanaan


pendidikan anak. Lingkungan sekolah berbeda dengan lingkungan keluarga
seperti dalam hal suasana dan tanggung jawab.

c. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan ketiga dalam proses


pembentikan kepribadian anak-anak sesuai dengan keberadaannya. Pendidikan
dalam lingkungan masyarakat berfungsi sebagai pelengkap, pengganti dan
tambahan terhadap pendidikan yang diberikan lingkungan lain.

C. Pendidikan Karakter

1. Pengrertian Karakter

Karakter adalah sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang,


yang terbentuk melalui pengaruh turunan dan lingkungan, yang membedakan
seseorang dengan orang laing yang sifatnya khas atau unik yang diwujudkan
dalam sikan dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter sangat perlu ditumbuh kembangkan melalui


pendidikan di tengah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Karakter dikembangkan
melalui tiga tahapan yaitu, tahap pengetahuan (knowing), perbuatan (action), dan
pembiasaan (habit). Karakter dapat dicontoh, oleh sebab itu keteladanan sangan
baik membantu berkembangnya karakter terutama di rumah dan di sekolah.

D. Hakekat Manusia

1. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan sebagaimana juga makhluk-makhluk lain


di muka bumi ini dan setiap makhluk inin memiliki ciri tertentu yang
membedakannya dengan makhluk lainnya. Manusia adalah makhluk yang
mempunyai pola, ulah, tingkah laku, dan banyak sekali keinginan dan dorongan
nafsunya, sehingga pada manusia perlu ada peraturan. Namun di sisi lain manusia
adalah makhluk yang luar biasa hebat.

2. Beberapa Pandangan tentang Manusia

a. Manusia adalah makhluk yang berpikir

b. Manusia adalah makhluk yang suka berbuat, menciptakan, dan menghasilkan


sesuatu.

c. Manusia disebut juga sebagai animal educandum, yaitu makhluk yang dapat
dididik

3. Eksistensi Manusia

a. Manusia sebagai Makhluk Individu

Tiap-tiap anak mempunyai sifat kepribadian yang unik.

Anda mungkin juga menyukai