Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bencana menurut UU No. 24 Tahun 2007 merupakan peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banyak pihak yang kurang menyadari pentingnya mengelola bencana dengan
baik. Salah satu faktor adalah karena bencana belum pasti terjadinya dan tidak
diketahui kapan akan terjadi. Sebagai akibatnya, manusia sering kurang peduli,
dan tidak melakukan langkah pengamanan dan pencegahan terhadap berbagai
kemungkinan yang dapat terjadi.
Cara mengelola risiko bencana adalah dengan memfokuskan pada hal yang
bersifat bantuan (relief) dan tanggap darurat (emergency response).Pengelolaan
resiko harus merupakan bagian integral dari pembangunan. Resiko memiliki dua
prasyarat utama yakni ancaman (hazard) dan kerentanan/kerapuhan
(vulnerabilities/fragilities). Management Pembangunan haruslah mampu
mengintegrasikan management resiko bencana dan sebaliknya, management
resiko bencana merupakan bagian dari upaya menuju pembangunan berkelanjutan.
Dan dengan demikian tujuan dari manajemen bencana untuk mengurangi atau
menghindari kerugian secara fisik, ekonomi maupun jiwa yang dialami oleh
perorangan atau masyarakat dan negara,mempercepat pemulihan dan memberikan
perlindungan kepada pengungsi atau masyarakat yang kehilangan tempat ketika
kehidupannya terancam pun akan tercapai

B. Saran
Baik untuk kita semua agar pengelolaan risiko yang merupakan bagian
integral dari pembangunan harus dilakukan sesuai dengan prinsip yakni hazard
dan kerentanan diusahakan seminimal mungkin. Pada saat terjadinya bencana
biasanya begitu banyak pihak yang menaruh perhatian dan mengulurkan tangan
memberikan bantuan tenaga, moril maupun material. Banyaknya bantuan yang
datang sebenarnya merupakan sebuah keuntungan yang harus dikelola dengan

161
baik, agar setiap bantuan yang masuk dapat tepat guna, tepat sasaran, tepat
manfaat, dan terjadi efisiensi. Dengan demikian diharapkan pelaksanaan
manajemen logistik dan peralatan dapat berjalan secara efektif dan efisien dan
terkoordinasi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aquium, Martin Hojo. 2012. Analisis SWOT Terapan.


https://www.scribd.com/doc/81186042/Analisis-SWOT-TERAPAN (tanggal
6 September Pukul 13: 55 wita)

Aulia, Kamila. 2017. Analisa Risiko Bencana.


https://www.scribd.com/document/337835821/analisa-resiko-bencana
(tanggal 6 September Pukul 14.00 Wita)

Ayu, Dewa. 2017. Analisis Risiko Bencana. (online). Available :


https://www.scribd.com/document/338332660/BAB-I-II-III-doc (tanggal 6
September Pukul 14.00 Wita)

162
Bakornas. 2004. Bencana alam di Indonesia. Jakarta : Pt Balindo

BNPB. .2011. Indeks Rawan Bencana Indonesia. Jakarta : Pt Global

Canon, Terrry. 1994. Vulnerability Analysis and The Explanation of Natural


Disaster. Dalam. Disaster. Development and Environment. Oleh Ana
Varley.ed.1994. Chichester : John Wilwy& Sons

Firmansyah.2005. Identifikasi Risiko Bencana dan Implikasinya Terhadap


Penataan Ruang. ITB : Wahyu Publisher

Naisbitt, John, 1994. Global Paradox. Jakarta : Binapura Aksara

Risk Management Planning. Hospital Preparedness for Emergencies & Disasters.


Indonesian Hospital Association. Participan Manual. Jakarta 2003.

Velasquea, German.T.et. ALL. 2003. Sebuah Pendekatan Baru Mitigasi Bencana


alam dan Perencanaan Kota. Dalam. Takashi Inoguchi.et all.eds.(2003).
Jakarta : Pustaka LPSES

Wacana, Petra. 2011. Analisa Risiko Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana.
Dalam https://petrasawacana.wordpress.com/2011/02/21/analisa-risiko-
bencana-dan-pengurangan-risiko-bencana/ (Diakses tangggal 6 September
Pukul 15.00 wita)

World Tourism Organixation (WTO). 2003. Safety and Security in Tourism


Parttnership and Pratical Giudelines for Destinationas World Tourism
Organization. Jakarta : Y Publisher

163

Anda mungkin juga menyukai