BAB IV
A. DEFINISI
A. ETIOLOGI
termasuk di dalamnya defisiensi yodium, gaitrogenik glikosida agent (zat atau bahan ini
dapat mensekresi hormon tiroid seperti ubi kayu, jagung, lobak, kangkung, kubis bila
B. GAMBARAN KLINIK
- Sulit menelan
- Sesak nafas
- Pada palpasi kelenjar tiroid, nodul tunggal atau ganda dengan konsistensi keras atau
tidak.
- Biasanya tanpa rasa nyeri kecuali bila timbul perdarahan di daerah nodul.
C. PENCEGAHAN
Dapat di cegah dengan pemberian senyawa yodium pada anak-anak di daerah yang
kandungan yodiumnya buruk. Hipertropi terjadi karena asupan rerata yodium kurang dari
40 mg/hari, WHO menganjurkan yodiosasi garam hingga mencapai konsentrasi satu bagian
dalam 100.000 yang sudah cukup untuk pencegahan pembesaran kelenjar tiroid. Pengenalan
garam beryodium merupakan satu-satunya cara yang paling efektif untuk mencegah
D. PENATALAKSANAAN
53
ASKEP ENDOKRIN BY Dr. AGUSSALIM, MSN.,MST.,DNS.
Untuk menekan aktivitas kelenjar hipofisis yang menstimulasi tiroid di beri preparat
Komplikasi pasca bedah dapat dikurangi dengan menciptakan keadaan eutiroid dengan
preparat antitiroid dan pemberian senyawa yoyida praoperatif untuk mengurangi ukuran
B. PENGKAJIAN
4. Penggunaan obat-obatan :
5. Keluhan klien
- Sulit menekan
6. Pemeriksaan fisik
- Palpasi kelenjar tiroid, nodul tunggal atau ganda, konsistensi, simetris tidaknya,
54
ASKEP ENDOKRIN BY Dr. AGUSSALIM, MSN.,MST.,DNS.
7. Pemeriksaan diagnostik
adanya gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi, cairan dan elektrolit serta gangguan rasa
- Status pernapasan, frekuensi, pola dan teratur tidaknya, dan apakah klien
menggunakan otot pernapasan tambahan seperti retraksi sternal dan cuping hidung
- Kadar Hb.
- Turgor
- Kualitas suara
- Bagaimana ekspresi wajah, cara berkomunikasi dan gaya berinteraksi klien dengan
orang di sekitarnya.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
PRA OPERASI
1. Pola napas tidak efektif b/d penekanan kelenjar tiroid terhadap trachea
55
ASKEP ENDOKRIN BY Dr. AGUSSALIM, MSN.,MST.,DNS.
Tujuan : Selama dalam perawatan, pola napas klien efektif kembali (sambil menunggu
- Akral hangat
Intevensi :
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d asupan nutrien kurang akibat
disfagia.
Tujuan : Nutrisi klien dapat terpenuhi dalam waktu 1-2 minggu dengan kriteria sebagai
berikut :
- Hb 12-14 mg %
Intervensi :
56
ASKEP ENDOKRIN BY Dr. AGUSSALIM, MSN.,MST.,DNS.
Tujuan : setelah menjalani perawatan, klien memiliki gambaran diri yang positif
Intervensi
1. Dorong klien mengungkapkan pikiran dan perasaannya tentang bentuk leher yang
berubah.
2. Jelaskan penyebab terjadinya perubahan bentuk leher dan jalan keluar yang dapat
3. Jelaskan setiap resiko yang perlu diantisipasi dari setiap tindakan yang dapat
dilakukan.
Tujuan : klien dapat menyadari dan menerima keadaannya serta dapat mengekspresikan
Intervensi
57
ASKEP ENDOKRIN BY Dr. AGUSSALIM, MSN.,MST.,DNS.
3. Tinggal bersama klien dan mempertahankan sikap yang tenang serta berikan
4. Diskusikan dengan klien atau orang terdekat penyebab emosi yang labil.
5. Jawab setiap pertanyaan klien dengan penuh perhatian dan berikan informasi yang
benar.
Pasca Operasi
Tujuan : Klien akan mengatakan rasa sakit telah hilang/terkontrol, dengan kriteria
- Dapat tidur/istirahat
Intervensi :
0 : tidak nyeri
6. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d pembatasan pemasukan cairan
Tujuan : klien akan menunjukkan keseimbangan cairan adekuat, dengan kriteria sebagai
berikut :
58
ASKEP ENDOKRIN BY Dr. AGUSSALIM, MSN.,MST.,DNS.
Intervensi
3. Kaji pengeluaran urinarius, terutama untuk tipe prosedur operasi yang dilakukan
4. Periksa pembalut dan drain pada interval regular. Kaji luka untuk terjadinya
pembengkakan.
diperlukan.
Intervensi
59