Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Jamur merupakan salah satu penyebab infeksi pada penyakit terutama di negara-negara
tropis. Penyakit kulit akibat jamur merupakan penyakit kulit yang sering muncul di tengah
masyarakat Indonesia. Iklim tropis dengan kelembaban udara yang tinggi di Indonesia sangat
mendukung pertumbuhan jamur. Banyaknya infeksi jamur juga didukung oleh masih
banyaknya masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan sehingga masalah
kebersihan lingkungan, sanitasi dan pola hidup sehat kurang menjadi perhatian dalam
kehidupan seharihari masyarakat Indonesia (Hare, 1993).
Di dalam alam ini terdapat kurang lebih 200.000 spesies jamur dari jumlah tersebut yang
telah diketahui patogen pada manusia ialah 100 spesis dan dikenal hanya 50 spesies, yaitu 20
spesies menyerang kulit, 12 spesies menyerang jaringan di bawah kulit (sub kutan) dan 18
menyerang alat-alat dalam (sistemik).

Jamur yang bersifat oportunistik yaitu apabila ada faktor predisposisi tertentu jamur tersebut
mampu menimbulkan penyakit atau kelainan-kelainan.

Peran jamur dalam kehidupan sehari-hari dapat bersifat buruk atau menguntungkan. Buruk
apabila merusak barang yang ada di sekitar kita, misalnya : makanan, pakaian, sepatu.
Menguntungkan apabila dapat dipergunakan untuk menunjang kesejahtraan manusia.
Misalnya dalam bidang industri makanan, minuman, obat-obatan dan lain sebagainya.

Beberapa jamur dapat membentuk racun, contoh : Aspergilus flavus, jamur ini membentuk
aflatoksin, yaitu sejenis mikotoksin.

Jamur hidup hampir pada semua tempat dan tidak memerlukan makanan kusus, faktor yang
mempengaruhi terhadap pertumbuhan jamur meliputi : suhu, kelembapan, zat organik, dan
kebutuhan oksigen.

amur yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia antara lain adalah dermatofita
(dermatophyte, bahasa yunani, yang berarti tumbuhan kulit) dan jamur serupa ragi candida
albican, yang menyebabkan terjadinya infeksi jamur superficial pada kulit, rambut, kuku, dan
selaput lendir. Jamur lainnya dapat menembus jaringan hidup dan menyebabkan infeksi
dibagian dalam. Jamur yang berhasil masuk bisa tetap berada di tempat (misetoma) atau
menyebabkan penyakit sistemik (misalnya, histoplasmosis).1

Mikosis Profunda terdiri atas beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur dengangejala
klinis tertentu di bawah kulit misalnya traktus intestinalis, traktus respiratorius,
traktusurogenital, susunan kardiovaskular, susunan saraf sentral, otot, tulang, dan kadang
kulit.Mikosis profunda biasanya terlihat dalam klinik sebagai penyakit kronik dan
residif.Manifestasi klinis morfologik dapat berupa tumor, infiltrasi, peradangan vegetative,
fistel, ulkus,sinus, tersendiri maupun bersamaan.Pemeriksaan dalam mikosis profunda antara
lain sediaan langsung KOH, biakan jamur, pemeriksaan histopatologik, dan pemeriksaan
imunologik, termasuk tes kulit, maupun serologik,dan pemeriksaan imunologik lainnya.

Indensi mikosis profunda sangat jarang sehingga jarang dibicarakan oleh masarakat luas
namun kita tidak boleh mengabaikannya karena jamur ini langsung masuk /menyerng alat
alat dalam(misal: paru) melalui luka atau menyebar dari permukaan kulit atau lt dalam yang
lainnya

Ditinjau dari jenis infeksinya Ada dua macam infeksi yaitu : Infeksi sistemik primer dan
infeksi oportunis.

1. INFEKSI SISTEMIK PRIMER : Ada beberapa infeksi yang disebabkan oleh jamur
yaitu : Nocardiosis, Kriptokokosis, Histoplasmosis, Koksidioidomikosis, Blastomikosi
s

2. INFEKSI OPORTUNIS : Ada beberapa infeksi yang disebabkan oleh jamur


yaitu : Kandidiasis, Aspergilosis

Ditinjau dari penyakit jamur subkutan yang dijumpai di Indonesia:

1. Misetoma

2. Sporotrikosis

3. Kromomikosis

4. Zigomikosis, Fikomikosis, Mukormikosi


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

MIKOSIS DALAM.

1. Pengertian Fikomikosis
Seperti yang diketahui dari pengertianya bahwa penyakit ini disebabkan oleh jamur jenis
Mucorales. Dan biasanya jamur ini tumbuh pada daerah yang dekat dengan lingkungan kotor
atau busuk, namun hal lain yang lebih berperan seseorang bisa terjangkit penyakit ini adalah
karena gangguan sistem kekebalan tubuh. Selain itu penyakit lain yang bisa menyebabkan
penyakit ini adalah penyakit kencing manis, konsumsi obatan mengandung steroid secara
berlebihan, penyakit asidosis metabolic dan penyakit leukhimia.
BAB III

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai