PENDAHULUAN
http://adln.lib.unair.ac.id)
Angka kematian kasus (case fatality rate) pada penyakit tetanus neonatorum
sangat tinggi. Sasaran strategi yang diambil pemerintah yaitu dengan Eliminasi
Tetanus Neonatorum (ETN). Menurut Profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2005
dengan tetanus telah sesuai dengan target Kabupaten kecuali imunisasi pada calon
pengantin yaitu TT (91,5%), TT1 ibu hamil (91,79%) dan TT2 ibu hamil (81,04%).
kematian bayi. Angka kejadian 6-7/100 kelahiran hidup di perkotaan dan 11-23/100
kelahiran hidup di pedesaan. Angka kejadian tetanus pada anak di rumah sakit 7-40
kasus/tahun, 50% terjadi pada kelompok 5-9 tahun, 30% kelompok 1-4 tahun, 18%
bayi baru lahir dari Tetanus Neonatorum, melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus
apabila terluka, pencegahan penyakit pada ibu hamil dan bayi kebal terhadap kuman
Tetanus, serta untuk mengeliminasi penyakit Tetanus pada bayi baru lahir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Tetanus adalah suatu penyakit yang sering bersifat fatal yang disebabkan oleh
batang dan bersifat anaerob, gram positif yang mampu menghasilkan spora dengan
Vaksin TT adalah vaksin yang mengandung toksoid Tetanus yang telah dimurnikan
yang terabsorbsi ke dalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan
sebagai pengawet. Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU.
Vaksin TT dipergunakan untuk pencegahan tetanus pada bayi yang baru lahir dengan
mengimunisasi wanita usia subur, dan juga untuk pencegahan tetanus . (Idanati Rukna,
2005 http://adln.lib.unair.ac.id)
Berdasarkan dari cara timbulnya, maka terdapat dua jenis kekebalan.(IDAI, 2001) yaitu
1) Kekebalan Pasif.
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat
oleh individu itu sendiri. Contohnya adalah kekebalan pada janin yang diperoleh dari
Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh.
2) Kekebalan Aktiv.
Kekebalan aktiv yaitu kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan
pada antigen seperti pada manusia (antara lain imunisasi TT), atau terpajan secara
alamiah. Kekebalan aktiv biasanya berlangsung lebih lama karena adanya memori
imunologik. TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil.
Tidak ada bahaya bagi janin apa bila ibu hamil mendapatkan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT).(Saifuddin, 2002).
Usia Subur (WUS) yaitu wanita berusia 15-39 tahun, termasuk ibu hamil (bumil)
dan calon pengantin (catin). Waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksin TT
sekitar dua hingga enam bulan sebelum pernikahan. Ini diperlukan agar tubuh
yang maksimal, imunisasi dilakukan sebanyak 5 kali dengan rentang jarak waktu
vaksinasi Tetanus Toksoid sebelum akad nikah dengan interval pemberian minimal 4
minggu, ibu hamil untuk mendapatkan 2x vaksinasi Tetanus Toksoid dengan interval
a. Imunisasi rutin :
Bayi (dibawah satu tahun)
b. Imunisasi Tambahan
a. Imunisasi Dasar.
Bayi
b. Imunisasi Lanjutan
2006)
persalinan.
3. Untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka yang dapat terjadi pada
sedini mungkin.
pusar.
tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal