RAHANG ATAS
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-4
1. Pengertian Pencabutan gigi posterior rahang atas adalah tindakan pemisahan gigi posterior
rahang atas dari jaringan lunak sekitarnya dan tulang yang menyangganya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencabutan gigi
posterior rahang atas.
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Nomor .. tentang Jenis-jenis
Pelayanan di UPT Puskesmas Bumiaji;
2. SK Kepala Puskesmas Nomor .. tentang
Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur (SOP) di UPT Puskesmas
Bumiaji.
4. Referensi 1. Permenkes No.75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas;
2. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi, Kemenkes RI tahun 2015;
3. Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas,
Kemenkes RI tahun 2012.
5. Alat dan bahan 1. Alat :
a. Kaca mulut;
b. Pinset;
c. Tang mahkota/sisa akar gigi permanen posterior rahang atas;
d. Bein;
e. Cryer;
f. Spuit 3cc.
2. Bahan:
a. Lidocaine Comb/pehacaine 2%;
b. Betadine;
c. Tampon.
1
6. Prosedur 1. Petugas memastikan pasien tidak mempunyai penyakit sistemik dan
kelainan lain (melakukan pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan lab
jika diperlukan);
2. Pasien mengisi informed consent;
3. Pasien dipersilahkan duduk di Dental Chair;
4. Petugas menyiapkan spuit 3 cc danPehacaine 2cc;
5. Petugas memakai masker dan sarung tangan;
6. Asepsis pada daerah yang akan dianastesi dengan betadine;
7. Petugas melakukan anestesi infiltrassi n. Alveolaris superior medius/
posterior 0,5 cc (tiap elemen gigi) dan block n. Palatinus Mayus 0,5 cc;
8. Pasien menunggu 5-10 menit agar obat anestesi bekerja;
9. Tes gingiva dengan sonde, apabila anestesi bekerja bias dilakukan
pencabutan. Apabila masih terasa sakit bias dilakukan penambahan injeksi
anestesi 0,5 - 1 cc lagi;
10. Petugas melakukan pengungkitan gigi dengan bein pada mesial dan distal
gigi bila diperlukan;
11. Petugas melakukan luksasi dan rotasi gigi dengan tang;
12. Lakukan ekstraksi gigi;
13. Berikan tampon dan betadine pada luka bekas pencabutan;
14. Berikan resep analgesik
15. Berikan instruksi kepada pasien:
a. Gigit tampon kurang lebih sekitar 30 menit;
b. Tidak boleh berkumur-kumur;
c. Tidak boleh makan/minum panas kuran glebih 6-12 jam setelah
pencabutan;
d. Mengunyah dengan sisi rahang gigi yang tidak dicabut.
2
3
7. Bagan Alir
Anastesi infiltrasi
Tunggu sampai anestesi bereaksi n.Alveolaris superior
5 -10 menit medius / posterior 0,5 cc
dan block n. Palatinus
Mayus 0,5 cc
Instruksi pasca
pencabutan pada pasien
4
10. Dokumen terkait 1. Buku rekam medis;
2. Informed consent;
3. Resep;
4. Buku register poli gigi;
5. Kwitansi pembayaran tindakan;
6. P-care untuk pasien bpjs
11. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
perubahan