Anda di halaman 1dari 5

PENCABUTAN GIGI POSTERIOR

RAHANG ATAS
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1-4

UPT dr. SACHARIANO


PUSKESMAS NIP. 19681122 200012 1 003
BUMIAJI

1. Pengertian Pencabutan gigi posterior rahang atas adalah tindakan pemisahan gigi posterior
rahang atas dari jaringan lunak sekitarnya dan tulang yang menyangganya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pencabutan gigi
posterior rahang atas.
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Nomor .. tentang Jenis-jenis
Pelayanan di UPT Puskesmas Bumiaji;
2. SK Kepala Puskesmas Nomor .. tentang
Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur (SOP) di UPT Puskesmas
Bumiaji.
4. Referensi 1. Permenkes No.75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas;
2. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi, Kemenkes RI tahun 2015;
3. Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas,
Kemenkes RI tahun 2012.
5. Alat dan bahan 1. Alat :
a. Kaca mulut;
b. Pinset;
c. Tang mahkota/sisa akar gigi permanen posterior rahang atas;
d. Bein;
e. Cryer;
f. Spuit 3cc.
2. Bahan:
a. Lidocaine Comb/pehacaine 2%;
b. Betadine;
c. Tampon.

1
6. Prosedur 1. Petugas memastikan pasien tidak mempunyai penyakit sistemik dan
kelainan lain (melakukan pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan lab
jika diperlukan);
2. Pasien mengisi informed consent;
3. Pasien dipersilahkan duduk di Dental Chair;
4. Petugas menyiapkan spuit 3 cc danPehacaine 2cc;
5. Petugas memakai masker dan sarung tangan;
6. Asepsis pada daerah yang akan dianastesi dengan betadine;
7. Petugas melakukan anestesi infiltrassi n. Alveolaris superior medius/
posterior 0,5 cc (tiap elemen gigi) dan block n. Palatinus Mayus 0,5 cc;
8. Pasien menunggu 5-10 menit agar obat anestesi bekerja;
9. Tes gingiva dengan sonde, apabila anestesi bekerja bias dilakukan
pencabutan. Apabila masih terasa sakit bias dilakukan penambahan injeksi
anestesi 0,5 - 1 cc lagi;
10. Petugas melakukan pengungkitan gigi dengan bein pada mesial dan distal
gigi bila diperlukan;
11. Petugas melakukan luksasi dan rotasi gigi dengan tang;
12. Lakukan ekstraksi gigi;
13. Berikan tampon dan betadine pada luka bekas pencabutan;
14. Berikan resep analgesik
15. Berikan instruksi kepada pasien:
a. Gigit tampon kurang lebih sekitar 30 menit;
b. Tidak boleh berkumur-kumur;
c. Tidak boleh makan/minum panas kuran glebih 6-12 jam setelah
pencabutan;
d. Mengunyah dengan sisi rahang gigi yang tidak dicabut.

2
3
7. Bagan Alir

Petugas memastikan pasien


tidak mempunyai penyakit
Mengisi informed consent
sistemik & kelainan lain
(pengukuran TD dan periksa
Lab.jika perlu)

Siapkan spuit 3cc dan pehacaine 2 cc Duduk di dental chair

Memakai masker dan sarung tangan Asepsis pada daerah yang


akan di anastesi

Anastesi infiltrasi
Tunggu sampai anestesi bereaksi n.Alveolaris superior
5 -10 menit medius / posterior 0,5 cc
dan block n. Palatinus
Mayus 0,5 cc

Tes gingiva dengan sonde Pengungkitan dengan bein

Luksasi dan rotasi dengan


Ekstraksi gigi
tang

Beri tampon dan betadine pada


daerah bekas pencabutan

Instruksi pasca
pencabutan pada pasien

8. Hal-hal yang 1. Ukur tekanan darah pasien;


perlu
2. Tanyakan ada tidak penyakit sistemik;
diperhatikan
3. Tanyakan ada tidak alergi.
9. Unit Terkait 1. Poli gigi;
2. Poli umum;
3. Laboratorium;
4. Loket;
5. Kamar Obat.

4
10. Dokumen terkait 1. Buku rekam medis;
2. Informed consent;
3. Resep;
4. Buku register poli gigi;
5. Kwitansi pembayaran tindakan;
6. P-care untuk pasien bpjs

11. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai