Anda di halaman 1dari 7

EMBRIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Mulai terbentuk pada kehidupan mudigah 7 somit (22 hari) sebagai akibat dari
pelipatan mudigah kearah cephalo caudal dan lateral, sehingga rongga yang
dibatasi entoderm sebagian tercakup ke dalam mudigah dan membentuk usus
sederhana.
Pada bagian kepala dan ekor mudigah, usus sederhana membentuk tabung buntu
masing-masing :
Usus sederhana depan (fore gut)
Usus sederhana belakang (hind gut)
Diantaranya usus sederhana tengah (mid gut) yang untuk sementara tetap
berhubungan dengan kandung kuning telur.

Perkembangan usus sederhana depan


Oesopagus
Ketika mudigah berumur 4 minggu, muncul diverticulum pada dinding
ventral usus sederhana depan yang disebut (diverticulum tracheo
bronchiale). Diverticulum ini berangsur-angsur dipisahkan dari bagian
dorsal fore gut melalui septum oesopago tracheale. Dengan cara ini usus
sederhana depan terbagi atas :
Bagian ventral : primordium pernafasan
Bagian dorsal : oesopagus
Pada mulanya oesopagus sangat pendek, akan tetapi dengan gerak turun jantung
dan paru-paru ia memanjang dengan cepat.
2/3 bagian atas otot bersifat serat lintang yang berasal dari mesenchim sekitarnya
dan disarafi oleh N.X.
1/3 bagian bawah ototnya bersifat polos dan disarafi plexus splanchnicus

Kelainan Kongenital
Atresia Oesopagus & Fistula Oesophagotrachealis
Kelainan ini akibat :
1. Penyimpangan septum eosophagotracheale ke posterior
2. Faktor-faktor mekanik yang mendorong dinding dorsal usus depan
sederhana ke arah anterior
Bentuk yang paling sering ditemukan:
1. Bagian proximal berakhir sebagai kantong buntu
2. Bagian distal dihubungkan dengan trachea melalui saluran sempit.
Bentuk lain, saluran fistula diganti oleh tali ligamentum.
Keadaan yang jarang terjadi kedua bagian bermuara kedalam trachea.
Anak yang baru lahir dengan atresia, kelihatannya mungkin normal, tetapi bila minum
pertama bagian proksimal oesophagus terisi penuh dan susu akan mengalir keluar
kedalam trachea dan paru-paru

Lambung
Pertumbuhan lambung mulai pada minggu ke-4 sebagai suatu pelebaran usus
depan yang berbentuk kumparan.
Minggu-minggu berikutnya kedudukannya sangat berubah akibat perbedaan
kecepatan pertumbuhan pada berbagai dindingnya dan perubahan kedudukan alat-
alat disekitarnya.
Perubahan kedudukan lambung karena ia berputar sekitar sumbu memanjang dan
sumbu antero posterior.
Disekitar sumbu memanjang lambung melakukan putaran 90o searah jarum jam.
Akibatnya :
Sisi kiri menghadap ke depan
Sisi kanan menghadap ke belakang
N.X kiri yang semula mensarafi kiri menuju depan
N.X kanan yang semula mensafari kanan menuju belakang
Selama perputaran ini bagian dinding belakang lambung tumbuh lebih cepat dari
bagian depannya. Hal ini mengakibatkan pembentukan :
curvatura mayor
curvatura minor
Ujung cephalic dan kaudal lambung pada mulanya terletak digaris depan. Selama
pertumbuhan, bagian kaudal atau bagian pilorus bergerak kekanan dan keatas, dan
bagian cephalic atau bagian kardia kekiri dan kebawah.
Dengan ini sumbu panjang lambung
berjalan dari kiri dan kanan bawah
Pada tingkat perkembangan ini, lambung terikat pada dinding dorsal dan ventral
tubuh melalui mesogastrium dorsale dan ventrale.
Perputaran disekitar sumbu memanjang menarik mesogastrium dorsale kekiri.
Dengan demikian membantu pembentukan bursa omentalis, yaitu kantong
peritonium dibelakang lambung
Kelainan kongenital
Stenosis Pylorus
Disebabkan oleh otot-otot melingkar di daerah pylorus menebal sehingga
terjadi penyempitan rongga pylorus
Akibatnya perjalanan makanan tersumbat sehingga anak muntah hebat dan
proyektil

Duodenum
Terbentuk dari bagian akhir fore gut dan bagian atas mid gut.
Titik pertemuan fore gut dan mid gut ini terletak tepat distal dari tunas hati.
Sementara lambung berputar, duodenum mengambil bentuk lengkung seperti
huruf C dan akhirnya terletak retroperitoneal

Hati dan Kandung Empedu


Terbentuk pada pertengahan minggu ke tiga sebagai epitel entoderm pada ujung
distal fore gut.
Pertumbuhan ini dikenal sebagi diverticulum hepatis (tunas hati)
Tunas hati terdiri atas berkas-berkas sel yang berproliferasi dengan cepat dan
menempus septum transversum yaitu lempeng mesoderm.
Sementara sel-sel hati menembus septum transversum, hubungan tunas hati dan
duodenum menyempit. Dengan ini terbentuk saluran empedu.
Dari saluran empedu, terbentuk tonjolan ke ventral yang menghasilkan kandung
empedu dan ductus cysticus.
Selama perkembangan sel epitel hati bercampur baur dengan v.vitelinae dan
v.umbilicus untuk membentuk sinusoid hati.
Tali-tali hati berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim hati dan jaringan yang
melapisi ductus biliaris
Sel-sel hemopoitik, sel-sel kuppfer dan sel-sel jaringan penyambung berasal dari
mesoderm septum transfersum.

Hubungan hati dan peritonium


Akibat pertumbuhan cepat yang terus berlangsung, hati menjadi terlalu besar bagi
septum transversum dan berangsur-angsur menonjol kedalam rongga perut.
Mesoderm septum transversum antara dinding ventral perut dan hati menjadi
teregang dan sangat tipis dan membentuk ligamentum falciforme hepatis
Mesoderm septum transversum antara hati dan fore gut akan meregang dan
membentuk selaput omentum minus (ligamentum gastrohepaticum dan
ligamentum hepatoduodenale)
Pada tepi bebas omentum minus terdapat :
Saluran empedu
Vena prota
Arteri hepatica
Mesoderm pada permukaan hati berdiferensiasi menjadi peritonium viscerale,
kecuali pada permukaan atasnya. Pada daerah ini, hati tetap berhubungan dengan
sisa septum transversum.
Bagian septum ini terdiri atas gumpalan mesoderm yang padat dan membentuk
pars tendinosa diafragma.
Permukaan hati yang berhubungan dengan diafragma dan tidak pernah diliputi
peritonium dikenal dengan pars afixa hepatis atau bare area of the liver
Fungsi Hati dalam Janin
Pada minggu 10 berat hati 10% dari berat badan seluruhnya. Hal ini disebabkan
karena:
Sejumlah besar Sinusoid
Fungsi hemopoetik
Diantara sel hati dan dinding pembuluh darah ditemukan sarang-sarang sel yang
menghasilkan sel darah merah dan putih.
Kegiatan ini berangsur-angsur berkurang dalam 2 bulan terakhir kehidupan dalam
rahim.
Pada saat lahir hanya pulau-pulau kecil pembentuk darah yang tertinggal. Pada
saat ini berat hati 5% dari berat badan seluruhnya
Fungsi hati yang penting lainnya dimulai pada minggu ke 12 yaitu dibentuknya
empedu oleh sel-sel hati.

Kelainan Kongenital
1. Atresia kandung empedu
Pada mulanya kandung empedu merupakan alat yang berongga. Akibat
proliferasi epitel yang melapisinya, kandung ini menjadi padat untuk
sementara waktu. Kemudian terjadi rekanalisasi epitel, sehingga rongga
tetapnya terbentuk. Bila rekanalisasi tidak terjadi, kandung empedu tetap

2. Atresia saluran empedu.


Saluran didalam dan luar hati juga mengalami perpadatan. Bila
rekanalisasi tak terjadi akan terbentuk atresia. Biasanya hanya terbatas
pada hanya sebagian kecil ductus choledochus. Kandung empedu dan
ductus hepaticus proximal terhadap atresia sangat melebar.
Anak lahir akan tampak kuning yang tambah lama tambah parah.
3. Pembelahan sebagian vesica felea
4. Diverticula pada kandung empedu.

Pancreas
Dibentuk oleh:
Tunas pancreas dorsal
Tunas pancreas ventral
Yang berasal dari epitel entoderm duodenum
Tunas pancreas dorsal terletak didalam mesenterium dorsale, sedang tunas
pancreas dorsal berhubungan erat dengan ductus choledochus.
Ketika duodenum berputar ke kanan dan membentuk huruf C, tunas pancreas
ventral bergeser ke dorsal seperti ductus choledochus bergeser ke dorsal.
Akhirnya tunas pancreas ventral berada tepat dibawah dan dibelakang tunas
pancreas dorsal.
Kemudian parenkhim maupun saluran tunas pancreas dorsal dan ventral bersatu.
Tunas ventral membentuk processus uncinatus dan bagian bawah caput pancreas.
Bagian kelenjar lainnya berasal dari tunas dorsal.
Ductus pancreaticus mayor (Wirsungi) terbentuk dari bagian distal saluran
pancreas dorsal dan seluruh saluran pancreas ventral.
Bagian proximal saluran pancreas dorsal menutup atau sebagai saluran kecil:
Ductus pancreaticus accesorius (santorini)
Ductus pancreaticus mayor bersama-sama dengan ductus choledochus bermuara
di papila duodeni mayor.
Ductus pancreaticus accesorius bermuara pada papila duodeni minor.
10 % dari kasus kedua saluran gagal bersatu dan susunan ganda tetap
dipertahankan.

Pulau-pulau langerhans.
Berkembang dari jaringan parenchim pancreas pada ketiga kehidupan janin.
Tersebar diseluruh kelenjar.
Sekresi insulin dimulai bulan ke-5.
Kadar insulin janin tidak tergantung pada kadar insulin ibunya.
Kelainan Kongenital
1. Pancreas yang berbentuk cincin
Tunas pancreas terdiri atas 2 bagian yang dalam keadaan normal bersatu
dan berputar disekitar duodenum, sehingga terletak dibawah tunas
pancreas dorsal.
Kadang-kadang bagian kanan berputar secara normal tetapi bagian kiri
bergeser kearah yang berlawanan. Akibatnya duodenum dikelilingi oleh
pancreas yang berbentuk cincin.
Kelainan ini kadang-kadang menjepit duodenum dan menyebabkan
penyumbatan.
2. Pancreas heterotopik
Keadaan dimana jaringan pancreas dapat ditemukan mulai dari ujung
distal oesopagus sampai puncak jerat usus sederhana.
Yang paling sering ditemukan pada selaput lendir lambung dan
diverticulum Meckel.

Perkembangan Usus Sederhana Tengah (mid gut)


Perkembangan usus tengah ditandai oleh cepat memanjangnya usus dan
mesenteriumnya, sehingga terbentuk jerat usus primer.
Pada puncaknya jerat ini tetap berhubungan dengan kandung telur melalui ductus
vitellinus yang sempit.
Bagian cranial jerat usus akan membentuk:
Bagian distal duodenum
Yeyenum
Ileum (sebahagian)

Bagian caudal jerat usus akan membentuk:


Bagian bawah illeum
Caecum
Appendix
Colon ascenden
2/3 proximal colon transfersum

Perbatasan antara bagian cranial dan caudal jerat usus: ductus vitelinus tetap ada
pada orang dewasa yang dikenal sebagai:
Diferticulum meckel dan diverticulum illeal
Hernia phisiology
Pertumbuhan jerat usus primer sangat pesat terutama bagian cranialnya.
Akibat pertumbuhan yang cepat ini dan perluasan hati yang serentak, rongga perut untuk
sementara terlalu kecil untuk menampung jerat-jerat usus ini.
Akibatnya jerat ini memasuki celom extra embrional dan tali pusat (hernia umbilicalis
phisiologic) yang terjadi pada minggu ke enam.

Perputaran usus tengah


Bersamaan dengan pertumbuhan memanjangnya, jerat usus sederhana akan
berputar disekitar poros yang dibentuk oleh A.Mesenterica superior.
Perputaran terjadi 270o yang terdiri atas:
90% selama herniasi
180o selama jerat usus kembali ke rongga perut.
Perputaran ini berlawanan dengan arah jam.
Usus besar juga cukup bertambah panjang, sedangkan yeyenum dan ileum selain
bertambah panjang juga akan membentuk jerat-jerat bergelung selama perputaran.

Retraksi Jerat yang mengalami Herniasi


Akhir bulan ke-3 jerat usus yang mengalami herniasi mulai kembali kedalam
rongga perut.
Hal ini mungkin disebabkan:
Menghilangnya mesonephros.
Berkurangnya pertumbuhan hati.
Bertambah luasnya rongga perut.
Bagian proximal yeyenum merupakan bagian pertama yang masuk dan
mengambil tempat disisi kiri.
Jerat yang masuk berikutnya makin lama makin menetap disisi kanan.
Gelembung caecum yang merupakan bagian caudal jerat usus sederhana terakhir
masuk ke rongga perut.
Untuk sementara terletak langsung dibawah lobus kanan hati.

Dari sini gelembung caecum bergerak turun kedalam fosa iliaca kanan, sambil
membentuk:
Colon ascenden
Flexura hepatica
Selama proses ini ujung distal gelembung caecum membentuk sebuah
diverticulum yang sempit : - Appendix sederhana
Appendix berkembang selama penurunan colon, sehingga kedudukan terakhir
terdapat:
Dibelakang caecum
Dibelakang colon
Kelainan Kongenital
1. Fixasi jerat-jerat usus.
terjadi akibat mesenterium tertekan pada dinding belakang perut dan beberapa
daerah, sehingga selaput ini bersatu dengan peritonium parietal. Akbiatnya jerat-jerat
usus tertentu akan melekat pada kedudukannya.
2. Sisa-sisa ductus vitellinus.
a. Sebagian kecil 2-4% ductus vitellinus tetap ada membentuk sebuah
kantong pada illium (diverticulum Meckel). Pada orang dewasa,
diverticulum ini terletak 40-60 cm dari valvula iliocaecalis, pada tepi
ilium yang berhadapan dengan mesenterium.
b. Fistula umbilicalis atau fistula vitellina.
Kadang-kadang ductus vitelina dipertahankan seluruhnya, sehingga membetuk
hubungan langsung antara pusat dengan saluran pencernaan. Dalam hal ini tinja dapat
keluar melalui pusat.
c. Kista vitellina atau enterocystoma.
Kedua ujung ductus vitellinus diubah menjadi tali-tali fibrosa, sedangan bagian
tengah membetuk kista yang besar. Karena tali-tali fibrosa ini melintasi rongga
peritonium, jerat-jerat usus mudah terjerat disekitarnya sehingga menyebabkan tersumbat
dan menimbulkan strangulasi.
3. Omphalocele
Jerat-jerat usus gagal kembali dari tali pusat ke dalam rongga perut, akibatnya
jerat-jerat tersebut tetap berada dalam coelom extraembrional dari tali pusat. Pada saat
lahir herniasi jerat-jerat ini menyebabkan pembengkakan yang besar pada tali pusat dan
hanya ditutupi oleh amnion.
4. Hernia umbilicalis congenitalis
Pada kelalinan ini lapisan otot dan kulit disekitar pusat tidak ditemukan, sehingga
lapisan permukaan hanya dibentuk oleh amnion.
Alat-alat dalaman kembali kedalam rongga perut, tetapi menerobos lagi keluar
pada masa janin, sehingga menonjol keluar dan ditutupi oleh peritonium dan amnion
tanpa kulit. Pada kasus yang berat semua alat dalaman termasuk hati ditemukan diluar
rongga perut. Keadaan ini disebut eventratio viscra abdominis atau gastroschiziz.
5. Kelainan putaran jerat usus.
Jerat usus sederhana dalam keadaan normal berputar 270o berlawanan dengan
arah jarum jam. Kalau putaran hanya 90o, colon dan caecum yang mula-mula kembali
akan menempati sisi kiri rongga perut. Jerat-jerat yang lain akan terletak makin kekanan.
Bila putaran jerat usus terbalik, 90o sesuai arah jarum jam. Colon transversum
menyilang A.mesenterica superior.
Bahaya utama dari kelainan ini:
a. Terpilinnya jerat usus yang dapat menyebabkan belitan pada arteri, sehingga
menimbulkan penyumbatan pembuluh dari jerat tersebut.
b. penyumbatan langsung jerat oleh ikatan-ikatan peritonium.
6. Bentuk ganda saluran pencernaan.
Bentuk ganda jerat-jerat dapat terjadi dimana-mana sepanjang saluran pencernaan.
Paling sering terjadi di daerah ileum yang dapat berupa :
- Diverticulum kecil
- Kista

7. Atresia dan stenosis usus.


Dapat terjadi disemua tempat sepanjang jerat usus sederhana.
Pada atresia (tidak ada rongga sama sekali) biasanya terbentuk sekat
pemisah yang tipis melintasi rongga usus.
Pada stenosis (penyempitan rongga) mungkin disebabkan rekanalisasi
rongga yang tidak sempurna. Akibat stenosis :
Peregangan bagian proximal
Penyempitan bagian distal.
Biasanya terjadi pada duodenum dengan gejala-gejala:
Duedonum proximal stenosis sangat melebar
Muntah-muntah yang hebat dengan cairan berwarna empedu.
Perkembangan usus sederhana belakang
Usus sederhana belakang membentuk:
1/3 distal colon transversum
Colon ascendens
Sigmoid
Rectum
Bagian atas canalis analis
Bagian usus sederhana belakang bermuara kedalam cloaka (suatu rongga yang di
lapisi entoderm yang berhubungan langsung dengan entoderm permukaan).
Pada pertemuan antara entoderm dan ektoderm terbentuk membrana cloacalis.
Pada perkembangan selanjutnya tumbuh septum urorectal pada sudut antara
alantois dan usus belakang.
Sekat ini berlanjut tumbuh ke caudal sambil membagi cloaka menjadi :
Sinus urogenitalis sederhana (depan)
Canalis anorectalis (belakang)
Ketika mudigah berumur 7 minggu, septum urorectal mencapai membran
cloacalis yang akan terbagi menjadi :
Membran analis (dibelakang)
Membran urogentalis (didepan)
Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenchim. Pada minggu ke 8
selaput ini ditemukan pada dasar lekukan ektoderm yang akan menjadi lobang
anus atau proktodium.
Dalam minggu ke 9, membran analis koyak dan terbentuklah jalan terbuka antara
rektum dan dunia luar.
Bagian atas canalis analis berasal dari entoderm dan didarahi oleh A.mesenterica
inferior
Bagian bawah (1/3 bawah) berasal dari ektoderm dan didarahi oleh A.pudenda
interna.
Pertemuan keduanya disebut linea dentata atau linea pertinatum.

Kelainan kongenital
1. Anus imperforatus dan atresia ani.
Pada kasus yang ringan canalis analis berakhir buntu pada membran analis
yang hanya dipisahkan oleh sekat pemisah.
Pada kasus yang berat dapat ditemukan lapisan tebal jaringan ikat. Ini bisa
disebabkan:
Kegagalan perkembangan lobang anus
Atresia recti
2. Fistula recti
Sering berhubungan dengan anus imperforatus.
Dapat ditemukan :
Antara rectum dan vagina (fistula recto vaginalis)
Antar rectum dan vesica urinaria atau uretra (fistula urorectalis)
Didaerah perineum (fistula recto perinealis)

Anda mungkin juga menyukai