Anda di halaman 1dari 12

NAMA : MARIA ULFHA IBRAHIM

NIM : C13114004

TUGAS

1. Gerakan disetiap pola Proprioseptif Neuromuscular Facilitation (PNF) ?


Jawab :
Pola Proprioseptif Neuromuscular Facilitation (PNF) mempunyai 3
komponen gerakan :
Flexion-extension
Abduction-adduction,
Internal-external rotation.

Upper dan Lower Ekstremitas memiliki pola gerakan diagonal


tersendiri pada setiap bagian tubuh yang menunjukkan pola Diagonal 1 (D1)
dan pola Diagonal 2 (D2). Pola diagonal meliputi :
D1 gerakan Flexion
D1 gerakan Extension
D2 gerakan Flexion
D2 gerakan Extension
Pola PNF Upper Ekstremitas :

D1 gerakan pola
upper ekstremitas
pada gerakan flexion.

Posisi Awal

D1 gerakan pola
upper ekstremitas
pada gerakan flexion.

Posisi Akhir

D2 gerakan pola
upper ekstremitas
pada gerakan
extension.
Posisi Awal

D2 gerakan pola
upper ekstremitas
pada gerakan
extension.

Posisi Akhir
Pola PNF Lower Ekstremitas

2. Prinsip- prinsip Proprioceptif Neuromuscular Facilitation (PNF) ?


Jawab :
Prinsip dasar PNF adalah prinsip yang mendasari teknik pelaksanaan PNF
yang harus ada pada setiap penerapan teknik PNF.
a. Tahanan yang optimal : tahanan yang diberikan harus optimal tidak
terlalu kuat maupun tidak terlalu lemah karena bertujuan untuk
menambah kekuatan otot.
b. Manual contact : bentuk kontak fisio dengan pasien. Caranya adalah
dengan memberikan tekanan pada otot pembantu sehingga otot mampu
untuk berkontraksi. Sisi tangan dan atau kaki pasien sebaiknya
diletakkan pada posisi yang netral. Tangan pasien membentuk
lumbrical grip sebagai bantuan kontrol yang baik danpemberian
gerakan.
c. Stimulasi verbal: fisio diharapkan mampu memberikan arahan yang
baik kepada pasien.
d. Visual feed back: Dengan bantuan penglihatannya pasien bisa
mengikuti arah gerakan, mengontrolnya dan megoreksinya bila terdapat
kesalahan. Kontak mata antara pasien dan terapis juga sangat penting.
Untuk melihat expresi pasien.
e. Posisi tubuh: fisio sebaiknya berdiri di daerah dimana ia mudah
memegang/ kontak dengan anggota tubuh pasien yang akan dilatih.
f. Traksi dan approksimasi: Traksi adalah usaha untuk memanjangkan
satu segmen dari satu anggota tubuh. Sehingga stimulasi terjadi lewat
receptor dipersendiannya. Usaha ini akan memperkuat kontraksi
isotonis. Selama berlangsung gerakan traksi diusahakan selalu
diberikan. Approximatie adalah tekanan/kompresi yang diberikan
kepada satu segmen dari satu anggota tubuh. Approximatie
memperkuat stabilisasi dan menstimulasi respons otot, dengan reaksi
isometris kontraksi. Ada dua macam tehnik approximatie yaitu: Quick
Approximation & Maintained Approximation.
g. Iradiasi didefinisikan sebagai penyebaran respon terhadap rangsangan.
respon ini dapat dilihat sebagai peningkatas fasilitasi (kontraksi) atau
inhibisi (relaksasi) pada otot dan pola gerakan yang sinergis
(Sherrington 1947).
h. Reinforcement. Dalam kamus Websters Ninth New Colegiate
Dictionary, reinforce memiliki arti penguatan otot yang lemah dengan
menggunakan tambahan baru, membuat lebih kuat. Terapis
mengarahkan reinforcement otot yang lemah dengan menambah jumlah
tahanan yang diberikan untuk menguatkan otot. Penambahan jumlah
tahanan dan tipe kontraksi otot disesuaikan dengan kondisi pasien dan
goal yang diinginkan dari melakukan treatment.
i. Patron/Komponen gerak: pola gerak, symphony of movements :
Suatu gerakan adalah hasil dari kerjasama otot-otot dengan koordinasi
yang prima.

3. Teknik - teknik Proprioceptif Neuromuscular Facilitation (PNF) ?


Jawab :
a. Rhytmic Initation
Adalah teknik yang dipakai untuk agonis yang menggunakan
gerakan-gerakan pasif, aktif, dan dengan tahanan.
Caranya :
terapis melakukan gerakan pasif, kemudian pasien melakukan
gerakan aktif seperti gerakan pasif yang dilakukan terapis, gerakan
selanjutnya diberikan tahanan, baik agonis maupun antagonis patron
dapat dilakukan dalam waktu yang tidak sama
Indikasi ;
problem permulaan gerak yang sakit karena rigiditas, spasme yang
berat atau ataxia, ritme gerak yang lambat, dan keterbatasan
mobilisasi.
b. Combination of Isotonic
Kombinasi kontraksi dari gerak isotonic antara konsentris dan
eksentris dari agonis patron (tanpa kontraksi berhenti) dengan pelan-
pelan.

c. Reversal of antagonis
Teknik ini didasari oleh Sherringtoms principle of successive
induction, dimana kekuatan sisi antagonis memfasilitasi kelemahan sis
yang sakit (agonis). Agonist difasilitasi melalui tahanan kesisi
antagonis. Kontraksi dari sisi antagonis bisa berupa isotonic, isometric,
atau kombinasi. Teknik ini biasanya digunakan untuk pasien dengan
nyeri dan spastisitas.

d. Replication
Suatu teknik dimana gerakan isotonic untuk otot-otot agonis,
yang setelah sebagian gerakan dilakukan restretch kontraksi diperkuat.
Caranya :
Pasien bergerak pada arah diagonal, pada waktu gerakan
dimana kekuatan mulai turun, terapis membeikan restretch,
pasien memberikan reaksi terhadap restretch dengan
mempertinggi kontraksi, terapis memberikan tahanan pada
reaksi kontraksi yang meninggi., kontraksi otot tidak pernah
berhenti, dalam satu gerakan diagonal restretch diberikan
maksimal empat kali.
NAMA : MARIA ULFHA IBRAHIM

NIM : C13114004

Feldenkrais

1. Definisi Feldenkrais

Metode Feldenkrais merupakan sebuah integrative approach untuk

memberikan pembelajaran dan meningkatkan fungsi pada individu dari

berbagai kemampuan mereka selama rentang kehidupan. Dengan

menekankan pada self- awarness melalui suatu proses pembelajaran dengan

memberikan stimulasi pada penginderaan (sensing), gerakan (moving),

perasaan (feeling), dan pikiran (thinking) (Connors, 2009).

Functional Integrasion (FI)

FI bertujuan untuk meningkatkan body awareness dan

pemahaman bagaimana bergerak dengan efisien (Ginsburg, 2010)

Awarness Through Movement (ATM)

ATM merupakan pelatihan gerak berdasarkan pola tumbuh

kembang yang dimulai dari posisi lying, gerakkan dilakukan dengan

perlahan, lembut, dan pada keseluruhan anggota gerak.

2. Gerakan

Spine

Pasien diminta untuk terlentang dengan rilek dan

mengatur ritme nafas dengan teratur. Pasien diminta untuk


bergerak dengan tempo yang lambat untuk dapat

merasakan gerakan dari tiap sendi, otot, dan tulang bagian

perbagian. Pasien diminta untuk bernafas dengan normal

selama proses pelatihan berlangsung. Pasien diminta

merasakan dan mengingat bagian bagian tubuhnya yang

menyentuh matras.

pasien miring ke salah satu sisi, tangan menumpu seperti


pada gambar kemudian bergerak protraksi dan retraksi
maksimal dari scapula.
pasien miring ke salah satu sisi, tangan menumpu seperti
pada gambar kemudian bergerak menelusuri tangan yang
dibawah kedepan lalu ke belakang

pasien posisi duduk dengan kedua tangan ke belakang dan


kedua lutut ditekuk (hook craine position)
pasien posisi duduk dengan kedua tangan ke belakang dan
kedua lutut ditekuk (hook craine position)

Ekstremitas

Bergerak internal dan external rotasi dengan memberikan


instruksi kepada pasien untuk memutar kakinya kedalam
dan keluar

Bergerak internal dan external rotasi dengan kombinasi


flexi dan abduksi hip. Terapis memberikan instruksi tekuk
lutut dan putar keluar.

Anda mungkin juga menyukai