Anda di halaman 1dari 4

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan kerja praktek di PT. Antam Tbk. UBPN Sultra dan
berdasarkan hasil pengamatan di lapangan mulai tangggal 7 April 13 Maret
2016 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Kegiatan penambangan bijih nikel di PT. ANTAM Pomalaa dilakukan


dengan metode open pit dan open cast.

Metode Open Pit

Penambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka yang


dilakukan untuk menggali endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih
nikel, endapan bijih besi, endapan bijih tembaga, dan sebagainya. Tanah akan
digali ke bagian bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit dengan
batasan penambangannya disebut sebagai pit limit.

Metode Open Cast

Sistem Penambangan yang dilakukan dengan penggalian endapan bijih


pada suatu lereng bukit (letak endapan dangkal). Untuk memudahkan penggalian
maka arah penggalian di desain dari arah bawah ke atas dengan mengikuti kontur
bukit. Bentuk tambang melingkari bukit atau berupa undakan, hal tersebut
tergantung dari letak endapan penambangan.

Pengukuran (mine surveying) merupakan bagian dari satuan kerja


explorasi, mine plan dan survey, yang bertujuan untuk melakukan pemetaan
sebuah lokasi tambang, lokasi daerah baru, mengukur kemajuan front tambang,
development dan produksi, membuat peta topografi, menghitung volume galian
atau timbunan, ore atau waste, dll.
70
Dalam kegiatan pengukuran terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan dengan menggunakan alat total station yaitu Set Azimut, Resection dan
Known Base Point. Namun metode yang digunakan pada pengukuran saat
dilapangan adalah metode resection.

Jumlah alat mekanis dilapangan sangat berpengaruh terhadap

produktivitas.

Produktivitas alat muat dan angkut di bukit Everest dengan alat

muat Excavator Pc200 Komatsu 255.7 ton/jam dengan waktu edar 10.086 detik

sedangkan produktivitas alat angkut Hino 500 FM260Ti 24.64 ton/jam dengan

waktu edar 23.41 menit.

Produktivitas alat muat dan angkut di bukit Cherokee, dengan alat

muat Excavator Pc200 Komatsu 23.39 ton/jam dengan waktu edar 13.802 detik

Inpit Drill

1. Inpit drill dilakukan pada lahan yang sudah di development.


2. Rata-rata kecepatan pemboran satuan kerja inpit drill adalah 6.615
meter/jam
3. Rata-rata core recovery pemboran satuan kerja inpit drill adalah 98%
4. Rata-rata efektifitas pemboran satuan kerja inpit drill 62%
5. Rata-rata produktifitas pemboran satuan kerja in pit drill 6.123 meter/jam

Preparasi sampel merupakan rangkaian kegiatan dalam mempersiapkan


sampel untuk selanjutnya dianalisa di laboratorium instrument.

Adapun tahap-tahap kegiatan preparasi sampel sebagai berikut:

1. Gross sampel
2. Screening
3. Mixing
71
4. Matriks
5. Drying
6. Top grinding
7. Final mixing
8. Final matriks
9. Laboratorium instrumen dan arsip

Reklamasi dilakukan secara bertahap agar memastikan tanaman yang


ditanam dapat berkembang secara baik. Metode penanaman pada reklamasi PT
ANTAM Tbk. UBPN Sultra menggunakan metode penanaman handseeding.

72
5.2 Saran

1. Mempertahankan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) agar terciptanya


lingkungan yang sehat dan aman.
2. Tempat sampah pada lokasi kerja diperlukan guna menjaga kebersihan
lokasi kerja.
3. Penambahan satu tube 50 cm meter di inpit bisa meminimalkan efektivitas
pemboran.
4. Untuk operator alat mekanis supaya lebih memperhatikan jam kerja yang
tesedia.

73

Anda mungkin juga menyukai