Anda di halaman 1dari 12

Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

Hadis-hadis Nabi
dalam Berinteraksi dengan
Non Muslim Muharibun
Pendahuluan
Oleh : Johar Arifin
Kesalahpahaman berinteraksi dengan Rasulullah SAW panutan kehidupan,
pihak non Muslim, seperti penempatan tauladan ummat, terbukti lewat sejarah dan
posisi al-Musalimun sama seperti al- hadis-hadis aplikatif dalam penataan
Muharibun yang mengakibatkan terkikisnya konsep berinteraksi dengan non muslim
sikap saling menghargai, menghormati dan yang dalam kajian difokuskan pada
toleransi sehingga di sebagian tempat terjadi kelompok muharibun. Peran dakwah Islam
pertikaian dengan dalil menegakkan hukum dalam berinteraksi memerlukan kajian dan
syariat begitu juga sebaliknya, maka dalam analisa terhadap kondisi mereka. Umat
hal ini perlu disikapi dengan arif dan Islam semakin di tuntut memahami konsep
bijaksana sehingga tidak terjadi kesalahan agamanya dalam berinteraksi dengan
persefsi pada ummat Islam dan kebijakan mereka shingga menjadi salah satu daya
ditingkat pemerintah. tarik bagi mereka untuk memeluk islam.
Rasulullah Saw dalam hal ini penuntun
kehidupan, tauladan ummat, terbukti lewat Keyword : Berinteraksi, Hadis dan
sejarah dan hadis-hadis aflikatif dalam Non Muslim
penataan konsep berinteraksi dengan non
muslim. Ummat Islam semakin dituntut
memahami konsep agamanya dalam melalui Sunnah Filiyah. Kesalapahaman
berinteraksi dan berdakwah dengan penuh sebagian ummat Islam dalam menyikafi
keteladanan sehingga menjadi salah satu mereka dalam hal ini dapat memunculkan
daya tarik bagi mereka untuk memeluk persefsi negatif, menurutnya pihak non
Islam. muslim adalah kelompok yang mesti
Peran dakwah Islam dalam berinteraksi, menjadi lawan dan musuh Islam.
berlandaskan hukum syariah, dalam hal ini Adapun non muslim yang memusuhi
memerlukan kajian dan analisa terhadap dan membenci serta melakukan perlawanan
status dan kondisi mereka. Apakah mereka terhadap Islam dan kaum muslimin, maka
hidup damai berdampingan dengan Rasulullah Saw memberikan arahan dan
komunitas muslim ataukah menampakkan pembekalan terhadap ummatnya untuk
kebencian dan melakukan perlawanan serta berhati-hati terhadap propaganda mereka,
memusuhi Islam?. Begitu juga peran mempersiapkan diri secara matang baik ilmu
masyarakat dan ormas Islam dengan pengetahuan, keimanan maupun fisik.
menampilkan keteladan kolektif dan Rasulullah Saw mengatur format interaksi
pelopor perdamain serta menolak dengan mempersiapkan kekuatan fisik,
permusuhan yang berpegang kepada memakai istilah jihad di jalan Allah,
ketentuan syariah dan sikap Rasulullah Saw Rasulullah Saw telah mengatur konsep jihad

54 JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011


Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

mulai dari persiapan fisik, medan perang, perang terhadap Islam dan
tawanan, harta rampasan dan lainnya, Ummatnya, perang dalam segala
dengan tetap mengedepankan etika dan bidang, ekonomi, politik, pemikiran,
aturan jihad dalam Islam. Beliau juga sosial budaya, dan lain sebagainya.
mempersiapkan generasi ummat dengan 3. Orang Kafir yang tidak ada
melakukan pembinaan keislaman dan perjanjian dengan ummat Islam,
keilmuan sebagaimana yang telah diatur dan tidak pula menyatakan perang.
dalam syariat Islam.
Tulisan ini menitik beratkan pada kajian Kelompok pertama dan kedua,
Hadis tematik dengan cara mengumpulkan mereka dengan jelas menyatakan
hadis-hadis yang berhubungan dengan permusuhan dan memerangi Islam dan
pokok pembahasan, mentakhrij hadis-hadis Ummatnya, maka hubungan interaksi
tersebut dengan memprioritaskan pada dengan mereka adalah pemutusan secara
hadis-hadis shaheh, menjelaskan tujuan dan total segala bentuk interaksi,
sasaran hadis-hadis yang dibahas dengan sebagaimana pendapat mayoritas ulama.
merujuk kepada kitab-kitab syarah hadis dan Al-Quran berbicara tentang sikap
Ulama Mutaqaddimin, menampilkan ayat- seorang Muslim terhadap musuhnya,
ayat Al-Quran yang berhubungan dengan diantaranya adalah:
topik pembahasan dan mengambil pendapat
para ulama kontemporer sehingga terkesan
lebih hidup dan sejalan dengan
perkembangan zaman.

Berinteraksi dengan non Muslim


Muharibun

a. Pengertian Muharibun
Al-Muharibun berasal dari kata
haraba-yuharibu-muharabah-muharib, al-
Harbu berarti musuh, contohnya Fulan
harab Fulan bermakna Fulan itu
memusuhinya. 1 Sedang secara
terminologi menurut Ulama Fiqh:
Orang yang memusuhi atau 4
memerangi kaum Muslimin, baik secara
lansung maupun tidak lansung.2 Syekh
Abdullah bin Ibrahim al-Thuraiqi Artinya : Hai orang-orang yang
mengatakan tentang tingkatan orang beriman, janganlah kamu mengambil
Kafir Harbi, 3 beliau membaginya musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-
menjadi tiga golongang : teman setia yang kamu sampaikan
1. Orang Kafir yang memerangi atau kepada mereka (berita-berita
memusuhi Ummat Islam dan Muhammad), karena rasa kasih sayang;
melakukan propaganda. padahal sesungguhnya mereka telah
2. Orang Kafir yang menyatakan ingkar kepada kebenaran yang datang

JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011 55


Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

kepadamu, mereka mengusir Rasul dan yang kamu sembah selain Allah, kami
(mengusir) kamu karena kamu beriman ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata
kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu antara kami dan kamu permusuhan dan
benar-benar keluar untuk berjihad di kebencian buat selama-lamanya sampai
jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku kamu beriman kepada Allah saja.
(janganlah kamu berbuat demikian). Kecuali perkataan Ibrahim kepada
Kamu memberitahukan secara rahasia bapaknya : Sesungguhnya aku akan
(berita-berita Muhammad) kepada memohonkan ampunan bagi kamu dan
mereka, karena rasa kasih sayang. Aku aku tiada dapat menolak sesuatupun dari
lebih mengetahui apa yang kamu kamu (siksaan) Allah. (Ibrahim
sembunyikan dan apa yang kamu berkata): Ya Tuhan kami hanya kepada
nyatakan. Dan barangsiapa di antara Engkaulah kami bertawakkal dan hanya
kamu yang melakukannya, maka kepada Engkaulah kami bertaubat dan
sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan hanya kepada Engkaulah kami
yang lurus. kembali..

Ayat ini menerangkan haramnya Dalam Ayat ini menyatakan


mengangkat orang Kafir dan musuh ketegasan Nabi Ibrahim as dan
sebagai pemimpin, dan bekerjasama pengikutnya untuk memutuskan
dalam hal memberikan informasi hubungan, dan menyatakan kebencian
tentang kelemahan ummat Islam. dan permusuhan terhadap orang Kafir
yang secara nyata dan lebih awal
melakukan perlawanan dan perang
terhadap Islam.

Artinya : Sesungguhnya Allah hanya


melarang kamu menjadikan sebagai
kawanmu orang-orang yang memerangimu
5
karena agama dan mengusir kamu dari
negerimu, dan membantu (orang lain)
Artinya : Sesungguhnya telah ada suri untuk mengusirmu. Dan barangsiapa
tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim menjadikan mereka sebagai kawan, maka
dan orang-orang yang bersama dengan dia; mereka itulah orang-orang yang zalim.
ketika mereka berkata kepada kaum
mereka: Sesungguhnya kami berlepas Ayat ini juga menjelaskan larangan
diri daripada kamu dari daripada apa berbuat baik dan mengangkat mereka

56 JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011


Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

sebagai pemimpin, jika orang Kafir itu terdapat serangan-serangan dari pihak
secara terang-terang memusuhi Islam. kaum Musrikin, persiapan ini diabadikan
Adapun Kelompok ketiga, mereka al-Quran al-Karim.12
ini dari satu sisi termasuk kelompok Izin perang di dalam al-Quran
Muharibun dan jika ditinjau dari sisi lain memuat beberapa prasyarat. Pertama,
mereka tergolong kedalam kelompok sebelum berperang harus diperhatikan
Musalimun, maka berinteraksi dengan kondisi musuh, apakah cenderung
mereka melalui beberapa tahapan. bersikeras berperang ataukah cenderung
Pertama; mengajak mereka kedalam berdamai, jika cenderung berdamai,
Islam dengan hikmah dan bijaksana berdamailah.13 Menurut ayat ini, perang
melalui menjelaskan prinsif dasar Islam adalah tawaran dan pilihan terakhir.
dan keutamaannya. Kedua; jika mereka Kedua, perang boleh terjadi jika dalam
enggan, lalu di suruh untuk tunduk rangka mengikis kedhaliman,
terhadap aturan Islam dengan menghilangkan gangguan musuh yang
membayar Jizyah. Ketiga; jika masih menyakitkan (fitnah), dan dalam rangka
belum mau, maka kembali kepada pembelaan kepada orang lemah yang
ketentuan kelompok pertama dan tertindas.14 Dan ketiga, berperang tidak
kedua.7 melampaui batas, seperti membunuh
wanita, anak kecil, orang tua, dan
b. Pandangan Islam terhadap mengingkari perjanjian damai atau
peperangan menyerang sepihak.15
Menciptakan keamanan dan Dalam rangka melaksanakan izin
kedamaian dunia menjadi cita-cita Islam, perang seperti ayat di atas, para ulama
hal itu juga menjadi komitnen dakwah mengemukakan hukum berperang. M.
Islam sebagai pelopor perdamaian, Quraish Shihab mengemukakan bahwa
keamanan dunia dan membenci jihad membela negara selama musuh
peperangan. Kata Perang diungkap al- masih di luar wilayah negara hukumnya
Quran dengan term qitl, dengan fardlu kifayah. Jika musuh sudah masuk
beberapa bentuknya term ini ditemukan ke dalam wilayah negara yang wajib
terulang 170 kali dalam 33 surat,8 tetapi dipertahankan hukumnya fardlu ain.16
ternyata tidak semuanya berarti perang. Peperangan adalah sesuatu yang
Ada yang berarti lain seperti bunuh,9 mengandung kesulitan tinggai dan
kutuk atau siksa,10 dan sebagainya. melelahkan sehingga diperlukan ekstra
Peperangan di dalam Islam tidak kemampuan dan memerlukan
dimaksudkan untuk menggiring dan pengorbanan baik harta maupun jiwa
memaksa manusia masuk Islam, Tidak bahkan sanak keluarga. Karena perang
ada paksaan dalam beragama.11 Pada menurut al-Quran dan Sunnah bukan
saat Islam masih belum kuat di kota untuk kehancuran dan kedhaliman,
Mekkah, ummat Islam selalu dihalang- tetapi untuk nilai-nilai kemanusiaan. Jadi
halangi untuk melaksanakan syariat perang dalam ajaran Islam sangat mulia,
Islam, dilempari batu, di siksa dan di terkendali dan untuk menegakkan
bunuh. Sehingga akhirnya, orang Islam agama Allah.17 Perang dalam visi al-
hijrah ke Madinah. Di Madinah, umat Quran beretika, tidak brutal, dan
Islam mempersiapkan diri apabila bertujuan sangat mulia, tidak sekedar

JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011 57


Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

untuk mendapatkan kepentingan berburuk sangka, karena berburuk


tertentu. sangka itu seburuk-buruk pembicaraan,
dan janganlah mencari-cari keburukan
c. Sikap Rasulullah Saw dalam orang lain.
berinteraksi dengan mereka 2. Melakukan mata-mata terhadap kaum
muslimin untuk mengetahui kebutuhan
1. Melakukan Tajassus (mata-mata) untuk mereka. Ini merupakan salah satu sarana
menggali informasi tentang musuh untuk mengetahui keadaan rakyat dan
kondisi kehidupan mereka, agar
pemimpin dapat memberikan bantuan
dan pemerataan pembangunan baik
fisik maupun non fisik.
3. Musuh melakukan mata-mata terhadap
kaum muslimin. Bentuk semacam ini
mesti di sikapi oleh kaum muslimin
18 dengan berbagai cara agar terhindar
dari rencana tipu muslihat mereka.
Artinya: Rasulullah Saw mengutus 4. Kaum Muslimin melakukan mata-mata
Busaisah 19 sebagai mata-mata untuk terhadap musuh untuk mengetahui
melihat apa yang dilakukan oleh kuda kondisi dan kekuatan mereka. Bentuk
pembawa makanan milik Abu Sofyan. ke empat inilah yang di fokuskan
pada pembahasan ini.
Islam senantiasa mengajak kepada
kedamaian, jika tidak menemukan solusi Tajassus merupakan bagian
dari perselisihan maka perang dalam Islam terpenting dalam proses mengetahui
adalah kondisi terakhir dengan menge/ kondisi lawan dan strategi
depankan etika dan ketentuan syariat. mengalahkannya. Proses tersebut melalui
Kondisi perang tersebut membolehkan penggalian informasi dan mempelajari
melakukan sesuatu yang di haramkan, kekuatan lawan. Maka perlu dipersiapkan
seperti berdusta terhadap lawan, penipuan untuk menghadapi musuh sebagaimana
dan melakukan mata-mata. Sebelum hal tersebut bagian dari kewajiban syariat,
membahas hadis di atas perlu kiranya kita Allah Swt tegaskan dalam firman-Nya,
ketahui macam-macam tajassus dan
hukumnya menurut syariat Islam :20
1. Malakukan mata-mata terhadap kaum
Muslimin untuk membuka aib dan
keburukan saudaranya. Hal ini
dilarang karena bertentangan
dengan Akhlak Islami, sebagaimana
firman Allah Swt21 : artinya Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang.
Begitu juga hal yang sama di larang
Rasulullah Saw dalam sebuah
23
Hadis 22 yang artinya: Jauhilah

58 JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011


Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

Artinya: Dan siapkanlah untuk


menghadapi mereka kekuatan apa saja
yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda
yang ditambat untuk berperang (yang
dengan persiapan itu) kamu
meng gentarkan musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka
yang kamu tidak mengetahuinya; sedang
Allah mengetahuinya. Apa saja yang 25

kamu nafkahkan pada jalan Allah


niscaya akan dibalasi dengan cukup Artinya : Sesung guhnya seorang
kepadamu dan kamu tidak akan perempuan ditemukan terbunuh disaat
dianiaya (dirugikan). peperangan Rasulullah Saw, Maka
Rasulullah Saw melarang membunuh
Rasulullah Saw memerintahkan para perempuan dan anak-anak.
Sahabat agar merancang strategi terbaik
dan tepat untuk mengetahui keadaan Perang dalam Islam tidaklah identik
musuh, hal semacam ini sangat penting dengan pelumpuhan dan pemusnahan
di zaman sekarang ini. Ketika perang total segala asset, baik manusia maupun
Badr terjadi Rasulullah Saw mengirim lingkungan. Rasulullah Saw memberikan
Ali, Zubair dan Saad untuk mengamati, pelajaran moral yang sangat tinggi dalam
memantau dan menggali informasi berperang diantaranya mengedepankan
tentang musuh.24 etika dan aturan syariat, karena
Pengamatan dan analisa peperangan dalam Islam syarat dengan
menyeluruh di lakukan untuk penegakan keadilan dan kedamaian
mengetahui keadaaan musuh, apa yang bagi seluruh manusia. Maka dalam
sedang mereka rancang, dan apa yang peperangan dilarang membunuh
akan mereka lakukan. Strategi ini orang-orang yang tidak ada kaitannya
meliputi seluruh stuasi, kondisi dan dengan aktivitas perang, seperti anak-
kelemahan mereka. anak, para wanita, orang yang sudah
Para pemimpin Islam mesti tua, para ruhban (pendeta). Islam
membuka mata, bangun dari melarang para tentaranya membunuh
ketertinggalan informasi dan strategi, orang-orang yang tidak melakukan
sehingga dapat bersaing dengan ummat perlawanan, Imam Ibnu Hajar berkata
lain, dengan harapan pertolongan Allah tentang hadis diatas : Para Ulama
swt datang kepada ummat Islam. sepakat untuk melarang membunuh
Pertolongan itu tidak datang secara tiba- para wanita karena mereka kaum
tiba namun di awali dengan sebuah lemah, dan anak-anak karena mereka
proses usaha meraih sebab-sebab tidak memiliki keterkaitan dengan
terjadinya kemenangan, yaitu dengan kekafiran.26
persiapan strategi yang matang. Melalui pesan hadis diatas dan hadis
lain, ditemukan beberapa golongan yang
2. Mentaati dan mengikuti aturan syariat tidak boleh di perangi, mereka itu
dalam peperangan adalah:

JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011 59


Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

1. Anak-anak, dalam syariat Islam ikut berperang, namun apabila


mereka tergolong orang yang belum mereka ikut serta dalam
dikenakan hukum taklifi peperangan, maka mereka berhak di
(pembebanan), karena hukum taklifi bunuh. 29 Hikmah dilarangnya
berkaitan dengan pemahaman membunuh mereka sesuai dengan
terhadap unsur syariat, dalam apa yang di katakana oleh Imam
sebuah hadis riwayat dari Aisyah ra Ibnu Daqiq al-Aid ; Pada diri
dan Imam Ali ra, Rasulullah Saw wanita dan anak-anak terdapat
bersabda: kecendrungan terhadap kebaikan
dan tidak memiliki atau kurangnya
keteguhan hati, dengan tidak
dibunuhnya mereka diharapkan
mendapat petunjuk kebenaran.30

3. Orang yang sudah tua, Demikian


halnya Islam melarang membunuh
27
orang yang sudah tua yang mereka
tidak melakukan perlawanan dan
Artinya: Tidaklah dibebankan memerangi Islam, banyak sumber
hukum syara kepada tiga golongan; Hadis yang menyatakan hal
1. Orang tidur hingga dia bangun, demikian,31 karena para orang tua
2. Anak-anak hingga dia baligh, 3. ini termasuk golongan yang lemah
Orang gila hingga dia berakal. sama seperti para wanita dan anak-
anak. Berkaitan dengan perlawanan
Rasulullah Saw melarang mereka secara non fisik seperti
membunuh anak-anak karena melalui pikiran dan pendapat
tidak terdapat unsur tentang strategi perang maka boleh
kemaslahatan secara syariat, di perangi hal ini ditegaskan oleh
demikian halnya para Khulafa Pengarang kitab al-Muhazzab Imam
al-Rasyidun, Sahabat Abu Bakar Abu Ishaq al-Syairazi berpendapat;
Siddiq menyampaikan sepuluh Jika mereka melontarkan pendapat
pesan kepada para tentaranya tentang perang, maka boleh
sebelum mereka di kirim ke membunuhnya, karena pendapat
Syam, diantaranya; larangan tersebut lebih dahsyat pengaruhnya
membunuh anak-anak.28 dari pada keikutsertaan mereka
dalam berperang.32
2. Para Wanita, mereka termasuk
golongan yang di larang melakukan 4. Masyarakat sipil, Adalah orang-
pembunuhan kecuali mereka ikut orag yang bekerja sehari-hari
serta berperang. Imam Nawawi sebagai bagian dari aktivitas
berpendapat tentang hadis yang di masyarakat jauh dari keikutsertaan
bahas; Para Ulama sepakat mereka dalam peperangan,
diharamkan membunuh para wanita termasuk pada golongan ini para
dan anak-anak, jika mereka tidak pedagang, petani, pegawai, dan

60 JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011


Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

aktivitas harian lainnya, mereka ini


dilindungi dalam ketentuan hukum Ada beberapa jenis hak milik yang
syariat Islam, selama mereka tidak dipergunakan orang kafir Muharib
merusak dan membahayakan Islam. dalam kondisi perang ;
Banyak riwayat mendukung 1. Segala aset musuh yang berkaitan
argumen ini, diantaranya adalah; dengan sarana dan prasarana
Hadis riwayat Imam Baihaqi dari perang, seperti Kebutuhan pokok,
Ayyub Sakhtiyani dari Bapaknya alat komunikasi, dan alat-alat
tentang larangan Rasulullah Saw perang, jenis ini wajib dimusnahkan
membunuh pemilik modal dan sebagaimana kesepakatan ulama
pembantu,33 Kemudian hadis dari Fiqh. Karena alat-alat tersebut
Jabir tentang larangan membunuh secara lansung digunakan dalam
para pedagang Musyrikin.34 peperangan.
2. Segala aset musuh yang bermanfaat
Risalah Islam dalam peperangan bagi kepentingan kaum muslimin,
adalah memupus kezhaliman dan seperti jembatan, perusahaan air
menegakkan keamanan, dengan minum, dan aset kemanfaatan umum
senantiasa mentaati aturan syariat dalam yang sifatnya kemanusian, seperti
berperang, terutama mereka yang tidak rumah sakit, para ulama Fiqh sepakat
mendatangkan dampak bahaya dan diharamkan menghancurkannya.
kemudaratan bagi Islam sebagaimana 3. Segala aset yang tidak termasuk
yang telah di terangkan di atas. Apa yang peralatan pendukung perang, maka
dilakukan orang Yahudi di Israel terhadap dalam hal memusnahkannya,
rakyat Palestina pada hari ini, baik itu tergantung kepada kepenting Islam,
agresi, serangan, pencamplokan tanah jika terdapat kemaslahatan bagi
Palestina, dan sejenisnya kesemuanya itu ummat Islam maka boleh
jauh dari aturan perang, etika, dan nilai- dimusnahkan, jika tidak maka tidak
nilai kemanusian yang kesemuanya boleh dimusnahkan, bagian ketiga
bertentangan dengan prinsif Islam. ini yang dibahas dalam tulisan ini.

3. Boleh melumpuhkan aset orang Islam senantiasa mempelopori


Kafir dalam kondisi darurat pembangunan dan kemakmuran dunia,
mengutuk mereka yang memusnahkan dan
membiarkan kerusakan lingkungannya,
maka Allah Swt mengkategorikan mereka
kepada golongan al-Mufsidin (orang-orang
yang berbuat binasa), firman Allah tentang
35 hal ini,

Artinya : Sesungguhnya Nabi Saw


membakar kebun kurma Bani Nadhir
dan memotongnya, yang terletak di al-
Buwairah.36

JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011 61


Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

Artinya : Dan apabila ia berpaling mereka, apakah mereka termasuk non


(dari kamu), ia berjalan di bumi untuk Muslim Musalimun (mereka yang
mengadakan kerusakan padanya, dan menyatakan hidup damai dengan orang Islam)
merusak tanam-tanaman dan binatang atau Muharibun (mereka yang memusuhi
ternak, dan Allah tidak menyukai Islam dan Kaum Muslimin), Karena tidak
kebinasaan. memahami hakekat mereka akan
menimbulkan kesalahan dalam
Namun dalam kondisi darurat, berinteraksi sehingga mengakibatkan
kondisi peperangan terdapat salah persefsi terhadap Islam.
kelonggaran sehingga para Ulama 3. Perang menurut visi al-Quran dan
membolehkan memusnuhkan aset yang Sunnah adalah alternatif pilihan terakhir
di miliki orang kafir. Hadis diatas untuk menegakkan nilai-nilai
menyatakan bahwa membakar dan kemanusiaan, beretika, tidak brutal, dan
memotong pohon milik orang kafir bertujuan sangat mulia, bukan untuk
boleh dimusnahkan, selama disana ada kehancuran dan kedhaliman. Karena
faktor kemaslahatan dan kepentingan perang mengandung kesulitan yang sangat
penyelamatan ummat Islam.39 Pendapat tinggi dan melelahkan serta diperlukan
ini juga dikuatkan oleh Muhammad bin ektra kemampuan dan pengorbanan
Hasan al-Syibani dalam kitab Beliau harta, jiwa bahkan sanak keluarga.
Syarah Sair al-Kabir.40 4. Di bolehkan untuk menggali informasi
dan melakukan tajassus terhadap non
Kelonggaran Islam dalam kondisi Muslim Muharibun, agar diketahui
darurat dengan dibolehkannya strategi yang mereka gunakan dalam
memusnahkan aset-aset orang Kafir, memerangi Islam baik secara pemikiran
tidaklah bertentangan secara hukum Islam atau senjata.
ataupun undang-undangn peperangan. 5. Islam memiliki konsep yang jelas tentang
Pembolehan ini berdasarkan azas peperangan, seperti dalam peperangan
kemaslahatan bagi ummat Islam dan solusi tidak boleh membunuh anak-anak, para
terakhir untuk melumpuhkan musuh. wanita, orang yang sudah tua, dan
masyarakat sipil yang kesemua mereka
tidak ikut andil dalam perang.
Penutup dan Kesimpulan 6. Dalam kondisi tertentu, dibolehkan
melumpuhkan aset-aset orang kafir dengan
Dari kajian dan penjelasan penulis cara membakar dan lain sebagainya,
tentang pembahasan diatas, maka dapat dikuatkan lagi jika terdapat didalamnya
disimpulkan sebagai berikut : unsur maslahah bagi ummat Islam.
1. Peran ummat Islam dalam berinteraksi
dengan ummat lain adalah pelopor
kedamaian dan keamanan dunia, Islam Endnotes:
tidak menggunakan cara kekerasan, 1
Lihat Muhammad bin Mukram, Ibnu Manzur,
karena dakwah Islam mengacu kepada Lisan al-Arab, Dar- Shadir, Beirut, 1955 M, jilid 1,
hal 303
dakwah hidayah tidak pemaksaan. 2
Syamsuddin Muhammad bin Abi al-Fath al-
2. Dalam berinteraksi dengan non Muslim Hanbali, al-Muthli ala abwa al-Muqni, al-Maktab al-
mesti di pahami golongan dan kondisi Islami, Damaskus, 1965 M, hal 226.

62 JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011


Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

3
Golongan mereka dapat di lihat pada Kitab al- 17
Hal ini dipertegas oleh Rasulullah Saw dalam
Istianah bi Ghairi al-Muslimin fi al-Fiqh al-Islami, Hadisnya yang diriwayatkan dari Abu Musa al-
Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim al-Thuraiqi, Asyari; Barangsiapa yang berperang untuk menegakkan
hal 132. agama Allah, maka dia berada di jalan-Nya HR.
4
Surat al-Mumtahanah : 1 Bukhari dan Muslim.
5
Surat al-Mumtahanah : 4 18
Beliau adalah Busaisah bin Amru bin Tsalabah bin
6
Surat al-Mumtahanah : 9 Harsyah bin Zaid, Sahabat yang di utus Rasulullah
7
Ibid hal 135-136 Saw untuk menjadi mata-mata terhadap kelompok
8
Muhammad Fuad Abdul Baqy, Mujam al-Mufahris Abu Sofyan. Lihat Ibnu Hajar, al-Ishabah fi tamyiz
Li-Alfaz al-Quran, Maktabah Islamiyah, Istanbul, al-Sahabah, nomor 640, jilid 1, hal 1471.
Turki, 1984, hal 196. 19
Imam Muslim dalam kitab al-Imarah bab Tsubut
9
Terdapat dalam surat At-Takwir : 9, artinya : al-Jannah li al-Syahid, no 1901, jilid 3, hal 1510.
Karena dosa apakah mereka di bunuh. Abu Daud dalam sunannya kitab al-Jihad bab Bas
10
Lihat surat al-Buruj: 4, artinya: Binasa dan al-Uyun, no 2618, jilid 3, hal 39.
terlaknatlah orang-orang yang membuat parit. 20
Lihat Muhammad Rakan Dukmi, al-Tajassus wa
11
Surat al-Baqarah : 256, artinya: Tidak ada paksaan ahakmuhu fi al-Syariah al-Islamiyah, Dar-Salam, Cairo,
untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas 1985, hal 117-150.
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu 21
Lihat surat al-Hujarat : 12
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman 22
Hadis riwayat Imam Bukhari dalam sahehnya kitab
kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang Adab bab Ya Aiyuhal lazi naamnu ijtanibu., no
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. 6066, jilid 10, hal 593.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 23
Surat al-Anfal : 60
12
Lihat surat Al-Anfal : 60, artinya: Dan siapkanlah 24
Lihat Muhammad al-Gazali, Fiqh Sirah
untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu Nabawiyah,Maktabah Rihab, Mesir,1987M, hal 236.
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk 25
Imam Bukhari dalam sahehnya kitab al-Jihad bab
ber perang (yang dengan persiapan itu) kamu qatlu al-Shibyan fi al-Harb, no 3014, jilid 6, hal
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang 183. Imam Muslim dalam Sahehnya kitab al-Jihad
orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; bab Tahrim Qatlu al-Nisa wa al-Syibyan fi al-Harb,
sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu no 1744, jilid 3, hal 1364.
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan 26
Ibnu Hajar, Fath al-Bari, jilid 6, hal 148.
cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya 27
Lihat Sunan Abu Daud kitab Hudud bab fi al-
(dirugikan). Majnun yasriq, no 4400, jilid 4, hal 139. Imam
13
Lihat surat Al-Anfal : 62, artinya : Dan jika mereka Nasai dalam Sunannya, no 3432, jilid 6, hal 156.
bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Tirmidzi kitab sunan bab Ma jaa fiman la yujib juz
Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu V hal 477, Ibnu Majah kitab sunan bab talak
dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin. maqthu wa shaghir, juz VI, hal 298, Ahmad kitab
14
Surat Annisa : 75, artinya : Mengapa kamu tidak Musnad, juz II, hal 458, Darimi kitab sunan bab
mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang Rufial Qalam, juz VII, hal 147.
yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak- 28
Lihat Sunan Tirmidzi juz IV, hal 32.
anak yang semuanya berdoa: Ya Tuhan kami, 29
Lihat Imam Syaukani, Nail al-Authar, jilid 8, hal
keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim 74.
penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, 30
Lihat Imam Nawawi, Syarah Sahih Muslim, jilid 12,
dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!. Begitu hal 48.
juga terdapat dalam surat al-Hajj : 40, surat al- 31
Syekh Taqiyuddin bin Daqiq, Ihkam ahkam fi syarah
Baqarah : 193. ahadis said al-Anam, jilid 2, hal 117.
15
Terdapat dalam surat al-Anfal : 58, artinya: Dan 32
Diantara hadis yang berbicara tentang hal diatas
jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari adalah, Hadis dari Anas bin Malik perawinya Imam
suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada Abu Daud dalam Sunannya kitab Jihad bab Dua
mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak al-Musyriqin, no 2614, jilid 3, hal 39.
menyukai orang-orang yang berkhianat. 33
Lihat Abu Ishaq al-Syairazi, Al-Muhazzab Syarah
16
M. Quraisy Shihab, Wawasan al-Quran, Mizan, Mazhab Imam Syafii, jilid 2, hal 328.
Bandung, 2001 M, hal 518. Sebelumnya sudah 34
Hadis riwayat Imam Baihaqi dalam sunannya , kitab
dijelaskan oleh Said Sabiq, Fiqh Sunnah, Dar-Fatah al-sair bab tarku man la qitala fihi min al-ruhban
Lil Ilam al-Arabi, Cairo, 1997 M, jilid 3, hal 23. wa al-kabir wa ghairihima, no 17938, jilid 9, hal 91.

JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011 63


Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

35
Imam Baihaqi dalam sunannya kitab al-sair bab 39
Imam Nawawi, Syarah Saheh Muslim, jilid 12, hal
tarku man la qitala fihi min al-ruhban wa al-kabir 50. Pendapat diatas di dukung oleh Abdurrahman
wa ghairihima, no 17938, jilid 9, hal 91. bin Qasim, Nafi Maula Ibnu Umar, Malik, Sofyan
36
al-Buwairah suatu tempat terkenal terletak antara al-Tsauri, Imam Abu Hanifah, Imam Syafii, Imam
Hudaibiyah dan Taima, berada di arah barat Masjid Ahmad, dan Jumhur Ulama. Bisa juga dilihat Imam
Quba. Lihat Imam Syaukani, Nail al-Authar, jilid Ibnu Hajar, Fath al-Bari, jilid 6, hal 155.
8, hal 176. 40
Beliau mengatakan : Dalam kondisi suatu perang,
37
Imam Bukhari dalam Sahehnya kitab al-Hartsu wa jika tidak ada cara atau jalan lain untuk
al-Muzaraah bab qata syajar wa al-Nakhil, no 2326, menundukkan masuh atau ada alternatif lain
jilid 5, hal 10. Imam Muslim dalam Sahehnya kitab namun menimbulkan efek yang lebih besar, maka
al-Jihad wa al-Sair bab jawaz qata asyjar al-Kuffar wa dibolehkan melakukan pembakaran. Lihat
tahriqaha, no 1746, jlid 3, hal 1365. Muhammad bin Hasan al-syibani, Syarah Sair al-
38
Surat al-Baqarah : 205. Kabir, Syirkah Ilanat Syarqiyah, 1971 M, hal 13.

64 JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011


Johar Arifin: Hadis-hadis Nabi dalam Berinteraksi dengan Non Muslim Muharibun

DAFTAR PUSTAKA Tanwir al-Abshar, , Dar kitab Imiyah,


Baerut, 1994 M
Departemen Agama RI, al-Quran al-Karim Ibnu Qudamah, al-Mughni, Dar Ihya al-
dan Ter jemahannya, perct. tiga Turats al-Arabi, Beirut, 1995 M
serangkai, 2008 M Muhammad bin Abd. Kadir, Min Fiqh al-
Imam Bukhari, Jami Shaheh Bukhari, Dar Aqalliyat al-Muslimah, Perct.
Yamamah, Baerut, 1987 M Kementrian Agama dan Urusan
Imam Muslim, Shaheh Muslim, Dar Ihya Islam, Daulah Qatar, 1998 M
Turats Arabi, Baerut, 1985 M Said Sabiq, Fiqh Sunnah, Dar-Fatah Lil Ilam
Imam Abu Daud, Sunan Abi Daud, Dar- al-Arabi, Cairo, 1997 M, jilid 3, hal
Hadits, Cairo, 1988 M 23
Imam Turmuzi, Sunan Turmuzi, Dar al-kutub Syamsuddin Muhammad bin Abi al-Fath al-
al-Ilmiyah, Baerut, 1987 M Hanbali, al-Muthli ala abwa al-
Imam Nasai, Sunan Nasai, Dar Ihya Turats Muqni, al-Maktab al-Islami,
Arabi, Baerut, tanpa tahun Damaskus, 1965 M
Ibnu Majah, Sunan ibnu Majah, Dar Fikr, Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim al-
Baerut, tanpa tahun Thuraiqi, al-Istianah bi Ghairi al- M.
Ibnu Hajar Atsqalani, Fath al-Bari Syarah Quraisy Shihab, Wawasan al-Quran,
Shaheh al-Bukhari, mathbaah Mizan, Bandung, 2001 M
Amiriah, Mesir, 1314 H Ibnu Hajar, al-Ishabah fi tamyiz al-Sahabah,
Imam Nawawi, Syarah saheh Muslim, Dar Maktabah al-Mutsanna, Bagdad,
Fikr, Baerut, 1972 M tanpa tahun
Imam Syaukani, Nail al-Authar, Dar fikr, Muhammad al-Gazali, Fiqh Sirah Nabawiyah,
Beirut, tanpa tahun Maktabah Rihab, Mesir, 1987 M
Muhammad bin Mukram bin Manzur, Lisan Muhammad Rakan Dukmi, al-Tajassus wa
Al-Arab, Dar Shadir, Beirut, 1955 M Ahakmuhu fi al-Syariah al-Islamiyah,
Muhammad Fuad Abdul Baqy, Mujam al- Dar-Salam, Cairo, 1985 M
Mufahris Li-Alfaz al-Quran, Abu Ishaq al-Syairazi, Al-Muhazzab Syarah
Maktabah Islamiyah, Istanbul, Mazhab Imam Syafii, Dar Fikr,
Turki, 1984 M Baerut, 1999 M
Nuruddin Mohd. Tahir al-Jazairi, Asalib
Taamul maa al-Khusum fi Daui al-
sunnah al-Nabawiyah, Dar kitab, Irbit, Tentang Penulis
Jordan, 2005 M
Ahmad bin Muhammad Al-Faiyomi, Al- Johar Arifin, Dosen Fakultas Ushuluddin UIN
Misbah Al-Munir, Dar al-Qalam, Suska Riau. Menyelesaikan studi S1 pada
1995 M Universitas Al-Azhar, Mesir dan studi S2 di IAIN
Muhammad Amin ibnu Abidin, Radd al- Susqo Pekanbaru.
Mukhtar ala al-Dar al-Mukhtar Syarah

JURNAL USHULUDDIN Vol. XVII No. 1, Januari 2011 65

Anda mungkin juga menyukai