Hadis-hadis Nabi
dalam Berinteraksi dengan
Non Muslim Muharibun
Pendahuluan
Oleh : Johar Arifin
Kesalahpahaman berinteraksi dengan Rasulullah SAW panutan kehidupan,
pihak non Muslim, seperti penempatan tauladan ummat, terbukti lewat sejarah dan
posisi al-Musalimun sama seperti al- hadis-hadis aplikatif dalam penataan
Muharibun yang mengakibatkan terkikisnya konsep berinteraksi dengan non muslim
sikap saling menghargai, menghormati dan yang dalam kajian difokuskan pada
toleransi sehingga di sebagian tempat terjadi kelompok muharibun. Peran dakwah Islam
pertikaian dengan dalil menegakkan hukum dalam berinteraksi memerlukan kajian dan
syariat begitu juga sebaliknya, maka dalam analisa terhadap kondisi mereka. Umat
hal ini perlu disikapi dengan arif dan Islam semakin di tuntut memahami konsep
bijaksana sehingga tidak terjadi kesalahan agamanya dalam berinteraksi dengan
persefsi pada ummat Islam dan kebijakan mereka shingga menjadi salah satu daya
ditingkat pemerintah. tarik bagi mereka untuk memeluk islam.
Rasulullah Saw dalam hal ini penuntun
kehidupan, tauladan ummat, terbukti lewat Keyword : Berinteraksi, Hadis dan
sejarah dan hadis-hadis aflikatif dalam Non Muslim
penataan konsep berinteraksi dengan non
muslim. Ummat Islam semakin dituntut
memahami konsep agamanya dalam melalui Sunnah Filiyah. Kesalapahaman
berinteraksi dan berdakwah dengan penuh sebagian ummat Islam dalam menyikafi
keteladanan sehingga menjadi salah satu mereka dalam hal ini dapat memunculkan
daya tarik bagi mereka untuk memeluk persefsi negatif, menurutnya pihak non
Islam. muslim adalah kelompok yang mesti
Peran dakwah Islam dalam berinteraksi, menjadi lawan dan musuh Islam.
berlandaskan hukum syariah, dalam hal ini Adapun non muslim yang memusuhi
memerlukan kajian dan analisa terhadap dan membenci serta melakukan perlawanan
status dan kondisi mereka. Apakah mereka terhadap Islam dan kaum muslimin, maka
hidup damai berdampingan dengan Rasulullah Saw memberikan arahan dan
komunitas muslim ataukah menampakkan pembekalan terhadap ummatnya untuk
kebencian dan melakukan perlawanan serta berhati-hati terhadap propaganda mereka,
memusuhi Islam?. Begitu juga peran mempersiapkan diri secara matang baik ilmu
masyarakat dan ormas Islam dengan pengetahuan, keimanan maupun fisik.
menampilkan keteladan kolektif dan Rasulullah Saw mengatur format interaksi
pelopor perdamain serta menolak dengan mempersiapkan kekuatan fisik,
permusuhan yang berpegang kepada memakai istilah jihad di jalan Allah,
ketentuan syariah dan sikap Rasulullah Saw Rasulullah Saw telah mengatur konsep jihad
mulai dari persiapan fisik, medan perang, perang terhadap Islam dan
tawanan, harta rampasan dan lainnya, Ummatnya, perang dalam segala
dengan tetap mengedepankan etika dan bidang, ekonomi, politik, pemikiran,
aturan jihad dalam Islam. Beliau juga sosial budaya, dan lain sebagainya.
mempersiapkan generasi ummat dengan 3. Orang Kafir yang tidak ada
melakukan pembinaan keislaman dan perjanjian dengan ummat Islam,
keilmuan sebagaimana yang telah diatur dan tidak pula menyatakan perang.
dalam syariat Islam.
Tulisan ini menitik beratkan pada kajian Kelompok pertama dan kedua,
Hadis tematik dengan cara mengumpulkan mereka dengan jelas menyatakan
hadis-hadis yang berhubungan dengan permusuhan dan memerangi Islam dan
pokok pembahasan, mentakhrij hadis-hadis Ummatnya, maka hubungan interaksi
tersebut dengan memprioritaskan pada dengan mereka adalah pemutusan secara
hadis-hadis shaheh, menjelaskan tujuan dan total segala bentuk interaksi,
sasaran hadis-hadis yang dibahas dengan sebagaimana pendapat mayoritas ulama.
merujuk kepada kitab-kitab syarah hadis dan Al-Quran berbicara tentang sikap
Ulama Mutaqaddimin, menampilkan ayat- seorang Muslim terhadap musuhnya,
ayat Al-Quran yang berhubungan dengan diantaranya adalah:
topik pembahasan dan mengambil pendapat
para ulama kontemporer sehingga terkesan
lebih hidup dan sejalan dengan
perkembangan zaman.
a. Pengertian Muharibun
Al-Muharibun berasal dari kata
haraba-yuharibu-muharabah-muharib, al-
Harbu berarti musuh, contohnya Fulan
harab Fulan bermakna Fulan itu
memusuhinya. 1 Sedang secara
terminologi menurut Ulama Fiqh:
Orang yang memusuhi atau 4
memerangi kaum Muslimin, baik secara
lansung maupun tidak lansung.2 Syekh
Abdullah bin Ibrahim al-Thuraiqi Artinya : Hai orang-orang yang
mengatakan tentang tingkatan orang beriman, janganlah kamu mengambil
Kafir Harbi, 3 beliau membaginya musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-
menjadi tiga golongang : teman setia yang kamu sampaikan
1. Orang Kafir yang memerangi atau kepada mereka (berita-berita
memusuhi Ummat Islam dan Muhammad), karena rasa kasih sayang;
melakukan propaganda. padahal sesungguhnya mereka telah
2. Orang Kafir yang menyatakan ingkar kepada kebenaran yang datang
kepadamu, mereka mengusir Rasul dan yang kamu sembah selain Allah, kami
(mengusir) kamu karena kamu beriman ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata
kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu antara kami dan kamu permusuhan dan
benar-benar keluar untuk berjihad di kebencian buat selama-lamanya sampai
jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku kamu beriman kepada Allah saja.
(janganlah kamu berbuat demikian). Kecuali perkataan Ibrahim kepada
Kamu memberitahukan secara rahasia bapaknya : Sesungguhnya aku akan
(berita-berita Muhammad) kepada memohonkan ampunan bagi kamu dan
mereka, karena rasa kasih sayang. Aku aku tiada dapat menolak sesuatupun dari
lebih mengetahui apa yang kamu kamu (siksaan) Allah. (Ibrahim
sembunyikan dan apa yang kamu berkata): Ya Tuhan kami hanya kepada
nyatakan. Dan barangsiapa di antara Engkaulah kami bertawakkal dan hanya
kamu yang melakukannya, maka kepada Engkaulah kami bertaubat dan
sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan hanya kepada Engkaulah kami
yang lurus. kembali..
sebagai pemimpin, jika orang Kafir itu terdapat serangan-serangan dari pihak
secara terang-terang memusuhi Islam. kaum Musrikin, persiapan ini diabadikan
Adapun Kelompok ketiga, mereka al-Quran al-Karim.12
ini dari satu sisi termasuk kelompok Izin perang di dalam al-Quran
Muharibun dan jika ditinjau dari sisi lain memuat beberapa prasyarat. Pertama,
mereka tergolong kedalam kelompok sebelum berperang harus diperhatikan
Musalimun, maka berinteraksi dengan kondisi musuh, apakah cenderung
mereka melalui beberapa tahapan. bersikeras berperang ataukah cenderung
Pertama; mengajak mereka kedalam berdamai, jika cenderung berdamai,
Islam dengan hikmah dan bijaksana berdamailah.13 Menurut ayat ini, perang
melalui menjelaskan prinsif dasar Islam adalah tawaran dan pilihan terakhir.
dan keutamaannya. Kedua; jika mereka Kedua, perang boleh terjadi jika dalam
enggan, lalu di suruh untuk tunduk rangka mengikis kedhaliman,
terhadap aturan Islam dengan menghilangkan gangguan musuh yang
membayar Jizyah. Ketiga; jika masih menyakitkan (fitnah), dan dalam rangka
belum mau, maka kembali kepada pembelaan kepada orang lemah yang
ketentuan kelompok pertama dan tertindas.14 Dan ketiga, berperang tidak
kedua.7 melampaui batas, seperti membunuh
wanita, anak kecil, orang tua, dan
b. Pandangan Islam terhadap mengingkari perjanjian damai atau
peperangan menyerang sepihak.15
Menciptakan keamanan dan Dalam rangka melaksanakan izin
kedamaian dunia menjadi cita-cita Islam, perang seperti ayat di atas, para ulama
hal itu juga menjadi komitnen dakwah mengemukakan hukum berperang. M.
Islam sebagai pelopor perdamaian, Quraish Shihab mengemukakan bahwa
keamanan dunia dan membenci jihad membela negara selama musuh
peperangan. Kata Perang diungkap al- masih di luar wilayah negara hukumnya
Quran dengan term qitl, dengan fardlu kifayah. Jika musuh sudah masuk
beberapa bentuknya term ini ditemukan ke dalam wilayah negara yang wajib
terulang 170 kali dalam 33 surat,8 tetapi dipertahankan hukumnya fardlu ain.16
ternyata tidak semuanya berarti perang. Peperangan adalah sesuatu yang
Ada yang berarti lain seperti bunuh,9 mengandung kesulitan tinggai dan
kutuk atau siksa,10 dan sebagainya. melelahkan sehingga diperlukan ekstra
Peperangan di dalam Islam tidak kemampuan dan memerlukan
dimaksudkan untuk menggiring dan pengorbanan baik harta maupun jiwa
memaksa manusia masuk Islam, Tidak bahkan sanak keluarga. Karena perang
ada paksaan dalam beragama.11 Pada menurut al-Quran dan Sunnah bukan
saat Islam masih belum kuat di kota untuk kehancuran dan kedhaliman,
Mekkah, ummat Islam selalu dihalang- tetapi untuk nilai-nilai kemanusiaan. Jadi
halangi untuk melaksanakan syariat perang dalam ajaran Islam sangat mulia,
Islam, dilempari batu, di siksa dan di terkendali dan untuk menegakkan
bunuh. Sehingga akhirnya, orang Islam agama Allah.17 Perang dalam visi al-
hijrah ke Madinah. Di Madinah, umat Quran beretika, tidak brutal, dan
Islam mempersiapkan diri apabila bertujuan sangat mulia, tidak sekedar
3
Golongan mereka dapat di lihat pada Kitab al- 17
Hal ini dipertegas oleh Rasulullah Saw dalam
Istianah bi Ghairi al-Muslimin fi al-Fiqh al-Islami, Hadisnya yang diriwayatkan dari Abu Musa al-
Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim al-Thuraiqi, Asyari; Barangsiapa yang berperang untuk menegakkan
hal 132. agama Allah, maka dia berada di jalan-Nya HR.
4
Surat al-Mumtahanah : 1 Bukhari dan Muslim.
5
Surat al-Mumtahanah : 4 18
Beliau adalah Busaisah bin Amru bin Tsalabah bin
6
Surat al-Mumtahanah : 9 Harsyah bin Zaid, Sahabat yang di utus Rasulullah
7
Ibid hal 135-136 Saw untuk menjadi mata-mata terhadap kelompok
8
Muhammad Fuad Abdul Baqy, Mujam al-Mufahris Abu Sofyan. Lihat Ibnu Hajar, al-Ishabah fi tamyiz
Li-Alfaz al-Quran, Maktabah Islamiyah, Istanbul, al-Sahabah, nomor 640, jilid 1, hal 1471.
Turki, 1984, hal 196. 19
Imam Muslim dalam kitab al-Imarah bab Tsubut
9
Terdapat dalam surat At-Takwir : 9, artinya : al-Jannah li al-Syahid, no 1901, jilid 3, hal 1510.
Karena dosa apakah mereka di bunuh. Abu Daud dalam sunannya kitab al-Jihad bab Bas
10
Lihat surat al-Buruj: 4, artinya: Binasa dan al-Uyun, no 2618, jilid 3, hal 39.
terlaknatlah orang-orang yang membuat parit. 20
Lihat Muhammad Rakan Dukmi, al-Tajassus wa
11
Surat al-Baqarah : 256, artinya: Tidak ada paksaan ahakmuhu fi al-Syariah al-Islamiyah, Dar-Salam, Cairo,
untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas 1985, hal 117-150.
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu 21
Lihat surat al-Hujarat : 12
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman 22
Hadis riwayat Imam Bukhari dalam sahehnya kitab
kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang Adab bab Ya Aiyuhal lazi naamnu ijtanibu., no
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. 6066, jilid 10, hal 593.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 23
Surat al-Anfal : 60
12
Lihat surat Al-Anfal : 60, artinya: Dan siapkanlah 24
Lihat Muhammad al-Gazali, Fiqh Sirah
untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu Nabawiyah,Maktabah Rihab, Mesir,1987M, hal 236.
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk 25
Imam Bukhari dalam sahehnya kitab al-Jihad bab
ber perang (yang dengan persiapan itu) kamu qatlu al-Shibyan fi al-Harb, no 3014, jilid 6, hal
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang 183. Imam Muslim dalam Sahehnya kitab al-Jihad
orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; bab Tahrim Qatlu al-Nisa wa al-Syibyan fi al-Harb,
sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu no 1744, jilid 3, hal 1364.
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan 26
Ibnu Hajar, Fath al-Bari, jilid 6, hal 148.
cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya 27
Lihat Sunan Abu Daud kitab Hudud bab fi al-
(dirugikan). Majnun yasriq, no 4400, jilid 4, hal 139. Imam
13
Lihat surat Al-Anfal : 62, artinya : Dan jika mereka Nasai dalam Sunannya, no 3432, jilid 6, hal 156.
bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Tirmidzi kitab sunan bab Ma jaa fiman la yujib juz
Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu V hal 477, Ibnu Majah kitab sunan bab talak
dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin. maqthu wa shaghir, juz VI, hal 298, Ahmad kitab
14
Surat Annisa : 75, artinya : Mengapa kamu tidak Musnad, juz II, hal 458, Darimi kitab sunan bab
mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang Rufial Qalam, juz VII, hal 147.
yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak- 28
Lihat Sunan Tirmidzi juz IV, hal 32.
anak yang semuanya berdoa: Ya Tuhan kami, 29
Lihat Imam Syaukani, Nail al-Authar, jilid 8, hal
keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim 74.
penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, 30
Lihat Imam Nawawi, Syarah Sahih Muslim, jilid 12,
dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!. Begitu hal 48.
juga terdapat dalam surat al-Hajj : 40, surat al- 31
Syekh Taqiyuddin bin Daqiq, Ihkam ahkam fi syarah
Baqarah : 193. ahadis said al-Anam, jilid 2, hal 117.
15
Terdapat dalam surat al-Anfal : 58, artinya: Dan 32
Diantara hadis yang berbicara tentang hal diatas
jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari adalah, Hadis dari Anas bin Malik perawinya Imam
suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada Abu Daud dalam Sunannya kitab Jihad bab Dua
mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak al-Musyriqin, no 2614, jilid 3, hal 39.
menyukai orang-orang yang berkhianat. 33
Lihat Abu Ishaq al-Syairazi, Al-Muhazzab Syarah
16
M. Quraisy Shihab, Wawasan al-Quran, Mizan, Mazhab Imam Syafii, jilid 2, hal 328.
Bandung, 2001 M, hal 518. Sebelumnya sudah 34
Hadis riwayat Imam Baihaqi dalam sunannya , kitab
dijelaskan oleh Said Sabiq, Fiqh Sunnah, Dar-Fatah al-sair bab tarku man la qitala fihi min al-ruhban
Lil Ilam al-Arabi, Cairo, 1997 M, jilid 3, hal 23. wa al-kabir wa ghairihima, no 17938, jilid 9, hal 91.
35
Imam Baihaqi dalam sunannya kitab al-sair bab 39
Imam Nawawi, Syarah Saheh Muslim, jilid 12, hal
tarku man la qitala fihi min al-ruhban wa al-kabir 50. Pendapat diatas di dukung oleh Abdurrahman
wa ghairihima, no 17938, jilid 9, hal 91. bin Qasim, Nafi Maula Ibnu Umar, Malik, Sofyan
36
al-Buwairah suatu tempat terkenal terletak antara al-Tsauri, Imam Abu Hanifah, Imam Syafii, Imam
Hudaibiyah dan Taima, berada di arah barat Masjid Ahmad, dan Jumhur Ulama. Bisa juga dilihat Imam
Quba. Lihat Imam Syaukani, Nail al-Authar, jilid Ibnu Hajar, Fath al-Bari, jilid 6, hal 155.
8, hal 176. 40
Beliau mengatakan : Dalam kondisi suatu perang,
37
Imam Bukhari dalam Sahehnya kitab al-Hartsu wa jika tidak ada cara atau jalan lain untuk
al-Muzaraah bab qata syajar wa al-Nakhil, no 2326, menundukkan masuh atau ada alternatif lain
jilid 5, hal 10. Imam Muslim dalam Sahehnya kitab namun menimbulkan efek yang lebih besar, maka
al-Jihad wa al-Sair bab jawaz qata asyjar al-Kuffar wa dibolehkan melakukan pembakaran. Lihat
tahriqaha, no 1746, jlid 3, hal 1365. Muhammad bin Hasan al-syibani, Syarah Sair al-
38
Surat al-Baqarah : 205. Kabir, Syirkah Ilanat Syarqiyah, 1971 M, hal 13.