Kegiatan poliklinik dilaksanakan dari hari Senin hingga hari Sabtu, dimulai dari
pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 13.00 siang, kecuali pada hari Jumat dimulai pada
pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 11.00 pagi. Kegiatan yang dijalankan selama di
Puskesmas antara lain melakukan anamnesis kepada pasien maupun keluarga pasien,
pemeriksaan fisik, diagnosis penyakit, pemberian obat/terapi dan penulisan resep. Dalam
program mengikuti kegiatan poliklinik ini kami dapat mempelajari cara berkomunikasi
yang benar dengan pasien yang datang dari berbagai golongan dan latar belakang, yang
menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam mengikuti kegiatan poliklinik.
Sosialisasi Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu indicator umtuk mencapai kecamatan sehat. Di
Puskesmas Rappokaling sendiri, kegiatan KIA dilakukan setiap hari Senin sampai Sabtu adapun program
KIA Puskesmas Rappokaling pada tahun 2017, antara lain:
Indikator Target
K1 100%
K4 95%
PERSALINAN OLEH NIKES 90%
KUNJUNGAN NIFAS 3 KALI 95%
KN LENGKAP 100%
1. CAKUPAN K1 (kunjungan ibu hamil ke-1)
Berdasarkan table dan grafik di atas kelurahan Tallo dan Buloa melampaui cakupan target tetapi
mengalami penurunan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian status cakupan kelurahan Tallo
dan Buloa adalah kurang sehingga perlu mendapatkan perhatian agar cakupannya tidak terus menurun
yang ditentukan dan mengalami penurunan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian, status
cakupan kelurahanRappokaling, Tummua dan Puskesmas adalah jelek. Jadi kelurahan Rappokalling,
Tummua dan Puskesmas perlu diprioritaskan untuk pembinaan agar cakupan bulanan selanjutnya dapat
ditingkatkan diatas target, sehingga dapat pula mencapai target tahunan yang ditentukan.
2. Cakupan K4 (kunjungan Ibu Hamil ke-4)
86.90%
79.00%
71.10%
63.20%
55.30%
47.40%
39.50%
31.60%
23.70%
15.80%
7.90%
0.00%
Rappokaling Tummoa Tallo Buloa PUSKESMAS
Berdasarkan table dan grafik di atas kelurahan Tallo dan Buloa melampaui cakupan target tetapi
mengalami penurunan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian status cakupan kelurahan Tallo
dan Buloa adalah kurang sehingga perlu mendapatkan perhatian agar cakupannya tidak terus menurun
Sedangkan cakupan kelurahan Rappokaling, Tummua dan Puskesmas berada di bawah target
yang ditentukan dan mengalami penurunan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian, status
cakupan kelurahan Rappokaling, Tummua dan Puskesmas adalah jelek. Jika keadaan ini terus
terlaksana, maka kelurahan-kelurahan tersebut perlu diprioritaskan untuk pembinaan agar cakupan
bulanan selanjutnya dapat ditingkatkan di atas cakupan bulanan minimal agar dapat mengejar
kekurangan target sampai bulan Agustus, sehingga dapat pula mencapai target tahunan yang
ditentukan.
3. CAKUPAN Pn ( Persalinan oleh tenaga kesehatan)
Berdasarkan table dan grafik di atas kelurahan Rappokaling, Tallo, Buloa dan Puskesmas melampaui
cakupan target tetapi mengalami penurunan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian status
cakupan kelurahan Rappokaling, Tallo, Buloa dan Puskesmas adalah kurang sehingga perlu mendapatkan
perhatian agar cakupannya tidak terus menurun dan dapat mencapai target tahunan yang ditentukan.
Sedangkan cakupan kelurahan Tummua berada di atas target yang ditentukan dan mengalami
menetapan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian, status cakupan kelurahan Tummua adalah
cukup.
4. CAKUPAN kunjungan Nifas 3 Kali
Table cakupan Kunjungan Nifas 3 Kali Puskesmas Rappokaling bulan Agustus 2017
Berdasarkan table dan grafik di atas kelurahan Tummua berada di bawah target yang ditentukan dan
mengalami peningkatan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian, status cakupan kelurahan
Sedangkan berrdasarkan table dan grafik di atas kelurahan Tallo dan Puskesmas melampaui
cakupan target tetapi mengalami penurunan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian status
cakupan kelurahan Tallo dan Puskesmas adalah kurang sehingga perlu mendapatkan perhatian agar
cakupannya tidak terus menurun dan dapat mencapai target tahunan yang ditentukan.
Sedangkan cakupan kelurahan Rappokaling dan Buloa berada di bawah target yang ditentukan
dan mengalami penurunan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian, status cakupan kelurahan
Rappokaling dan Buloa adalah jelek. Jika keadaan ini berterusan, maka kelurahan-kelurahan tersebut
perlu diprioritaskan untuk pembinaan agar cakupan bulanan selanjutnya dapat ditingkatkan di atas
cakupan bulanan minimal agar dapat mengejar kekurangan target sampai bulan Agustus, sehingga
Table . Analisa Grafik Cakupan Kunjungan Neonatal lengkap Puskesmas Rappokaling bulan Agustus 2017
Sasaran pencapaian kumulatif Pn sampai bulan Agustus 2017 adalah sebesar 66.66%.
Berdasarkan table dan grafik di atas cakupan kelurahan Tummua berada di bawah target yang
ditentukan dan mengalami peningkatan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian, status cakupan
Berdasarkan table dan grafik di atas kelurahan Tallo melampaui cakupan target tetapi
mengalami penurunan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian status cakupan kelurahan Tallo
adalah kurang sehingga perlu mendapatkan perhatian agar cakupannya tidak terus menurun dan dapat
Sedangkan cakupan kelurahan Rappokaling, Buloa dan Puskesmas berada di bawah target yang
ditentukan dan mengalami penurunan terhadap cakupan bulan lalu. Dengan demikian, status cakupan
kelurahan Rappokaling, Buloa dan Puskesmas adalah jelek. Jika keadaan ini berterusan, maka
kelurahan-kelurahan tersebut perlu diprioritaskan untuk pembinaan agar cakupan bulanan selanjutnya
dapat ditingkatkan di atas cakupan bulanan minimal agar dapat mengejar kekurangan target sampai
bulan Agustus, sehingga dapat pula mencapai target tahunan yang ditentukan.
Rumusan Masalah Dan Intervensi
Dari data kunjungan pasien yang didapatkan untuk bulan Agustus, didapatkan terdapat
beberapa penurunan pada tren kunjungan ibu hamil ke Puskesmas Rappokaling, dari analisa masalah
tersebut,kami dapat simpulkan terdapat 4 masalah untuk kunjungan K1- K4 dan persalinan oleh Nikes.
1.Adanya tanggal merah khususnya pada saat tanggal untuk kunjungan ANC. Pada tanggal merah,
institusi puskesmas tidak dibuka, jadi jadwal kunjungan terpaksa dialihkan ke tanggal lain,dan hal ini
agak sulit untuk mencari tanggal yang sesuai. Kadang-kadang ibu hamil tidak terlalu ambil peduli
terhadap peralihan jadwal atau biasanya mungkin lupa akan jadwal yang ditetapkan. Masalah ini sulit
2.Masalah kedua yang didapatkan adalah banyaknya atau bertambahnya akseptor KB MKJP. Hal ini
membuatkan menurunnya jumlah ibu hamil sekaligus menurunkan jumlah kunjungan ibu hamil ke
Puskesmas. Masalah ini juga sulit untuk diintervensi karena melibatkan soal teknikal.
3. Masalah ketiga adalah Fasilitas Kesehatan (FasKes) BPJS tidak ada di Puskesmas Rappokaling, hal ini
terjadi karena ada pasien yang FasKes BPJS nya ada di tempat lain seperti rumah sakit, klinik swasta atau
tempat praktek dokter. Untuk mengatasi masalah ini disarankan agar pihak Puskesmas atau sarana
kesehatan setempat melakukan kunjungan ke masyarakat atau lapangan. Contohnya adalah seperti
Program Sweeping Ibu Hamil. Selain itu, pihak sarana kesehatan juga perlu memberi kesepakatan ANC
walaupun untuk pasien yang bukan dari FasKes BPJS di Puskesmas Rappokaling.
4.Masalah keempat kesadaran dari pasien itu sendiri, kadang pasien tidak terlalu mengambil berat
terhadap ANC. Oleh itu, pihak Puskesmas harus meningkatkan penyuluhan agar pasien mempunyai
tingkat kesadaran ANC yang lebih baik. Selain itu juga, kelas bumil juga dapat memainkan peran penting
Untuk kunjungan nifas, masalah yang kami dapatkan agak berbeda daripada masalah kunjungan Ibu
1.Masalah pertama yang kami dapatkan adalah biasanya setelah bersalin atau melahirkan anak, pasien
biasanya langsung pulang ke kampung atau ke rumah orang tua mereka, jadi hal ini menyebabkan
Puskesmas tidak dapat mengambil data pasien dan melakukan tindak lanjut. Hal ini dapat diintervensi
dengan meningkatkan penyuluhan kepada pasien tentang pentingnya kunjungan Nifas terhadap
2.Masalah kedua adalah apabila sudah bersalin atau melahirkan, pasien tidak melapor ke petugas
kesehatan atau Puskesmas. Hal ini menyebabkan pihak Puskesmas tidak tahu akan kelahiran bayi
tersebut.
3. Masalah seterusnya yang biasa didapatkan adalah ada juga pasien yang biasanya pergi ke serata
rumah sakit atau sarana kesehatan seperti rumah sakit swasta, praktek dokter atau praktek bidan.
Penyelesaiannya adalah dengan menasehati pasien untuk mengunjungi Posyandu yang biasa atau sering
4. Masalah lain yang didapatkan adalah berkaitan dengan adat dan kepercayaan masyarakat yang
menganggap bahwa setelah melahirkan anak,ibu dan anak tidak dibolehkan untuk keluar dari rumah
dan ini menyebabkan mereka tidak dapat untuk mengunjungi Puskesmas. Intervensinya adalah untuk
terbatas. Hal ini dapat diatasi dengan membuat jadwal kunjungan nifas optimal ke lapangan agar
cakupan Puskesmas terhadap pasien lebih terjangkau. Biasanya juga pasien agak keberatan untuk ke
Puskesmas karena terlalu lama antrian. Jadinya mereka lebih senang kalau dilakukan kunjungan ke
rumah.