Anda di halaman 1dari 15

BAB I

DEFINISI

A. Pengertian identifikasi adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala


keterangan tentang bukti bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan
menyamakan keterangan tersebut dengan individu seseorang
B. Identifikasi Pasien adalah suatu proses untuk menentukan kesesuaian antara individu
yang akan menerima pelayanan atau pengobatan dengan pelayanan atau pengobatan
yang akan diterimanya.
C. Proses Identifikasi Pasien adalah proses yang digunakan untuk mengidentifikasi pasien
saat pemberian obat, darah atau produk darah ; pengambilan darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis ; atau memberikan pengobatan atau tindakan lain.
D. Pemasangan gelang identitas adalah proses kegiatan memasang gelang identitas pasien
rawat inap, IGD, rawat jalan yang akan menjalani tindakan pada pergelangan tangan
kiri / kanan, atau tempat lain yang mencantumkan nama pasien, nomor rekam medik,
dan tanggal lahir pasien.
E. Pemasangan gelang risiko adalah gelang yang dipasang setelah dilakukan pengkajian
awal keperawatan dan dinyatakan berisiko.

F. Pelepasan gelang pasien adalah proses kegiatan melepaskan gelang pasien pada saat
pasien pulang dan pada kondisi yang memerlukan pelepasan gelang sementara
G. Kesalahan Identifikasi Pasien adalah kesalahan atau keliru pasien yang dapat terjadi di
semua aspek diagnosis dan pengobatan.
H. Keadaan yang dapat mengarahkan terjadinya error/kesalahan dalam mengidentifikasi
pasien adalah pasien yang dalam keadaan terbius/tersedasi, mengalami disorientasi,
atau tidak sadar sepenuhnya, mungkin bertukar tempat tidur, kamar, lokasi di dalam
rumah sakit ,mungkin mengalami disabilitas sensori atau akibat dari situasi yang lain.
I. Penandaan pada pasien dengan nama yang sama adalah pemberian tanda berupa
bintang merah di ujung kanan atas berkas rekam medis.

BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap , pasien instalasi Gawat
Darurat ( IGD), pasien rawat jalan dan pasien yang menjalani suatu prosedur tindakan /
pengobatan maupun pemeriksaan.

1
Panduan ini memberikan arahan bagi petugas/ staf di rumah sakit (dokter, dokter gigi,
perawat, bidan, analis, apoteker, ahli gizi, radiografer, terapis dan tenaga kesehatan lainnya),
staf administrasi dan staf lainnya di rawat jalan dan rawat inap untuk melaksanakan
identifikasi pasien yang berkunjung ke rumah sakit serta mengurangi terjadinya risiko
kesalahan.
Dengan adanya panduan ini diharapkan pasien dapat diidentifikasi dengan cara yang
dapat dipercaya/reliable sebagai individu yang dimaksudkan untuk mendapatkan pelayanan
atau pengobatan serta mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut.
Kebijakan dan/atau prosedur yang secara kolaboratif dikembangkan untuk
memperbaiki proses identifikasi, khususnya pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika
pemberian obat, darah, atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain. Kebijakan dan/atau
prosedur memerlukan sedikitnya dua cara untuk mengidentifikasi seorang pasien, seperti
nama pasien, nomor rekam medis, tanggal lahir, gelang identitas pasien, dan lain-lain. Nomor
kamar pasien atau lokasi tidak bisa digunakan untuk identifikasi.
Kesalahan atau kekeliruan yang berhubungan dengan identifikasi pasien dapat
disebabkan ada beberapa aspek, aspek diagnosis, pengobatan, pasien dalam keadaan terbius/
tersedasi, mengalami disorientasi atau tidak sadar sepenuhnya, bertukar tempat tidur, kamar,
lokasi, penulisan tidak tepat/ tidak jelas didalam rumah sakit. Maka dari itu betapa
pentingnya identifikasi pasien yang tepat serta akurat dan dipahami, dimengerti dan
diterapkan oleh seluruh SDM yang berhubungan pelayanan terhadap pasien. Identifikasi
pasien yang sebagai individu yang dimaksud untuk mendapatkan pelayanan atau pengobatan,
mencocokan pelayanan, tindakan, pemeriksaan penunjang atau pengobatan terhadap pasien.

Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam
identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian/ kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi.
Kesalahan ini dapat berupa : salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan
medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostic dan
kesalahan mengantar bayi ke orang tua pasien .

2
Lingkup Area
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat jalan dan kususnya pada
pasien rawat inap yang berasal dari instalasi Gawat Darurat/ kamar bersalin,
rawat jalan/ poliklinik, dll.
2. Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi,
bidan, dan tenaga kesehatan lainnya) ; staf di ruang rawat, staf administratif, dan
staf pendukung yang bekerja di rumah sakit.

BAB III
TATA LAKSANA

A. PRINSIP
1. Semua pasien rawat inap, IGD, rawat jalan dan yang akan menjalani suatu
prosedur/tindakan harus diidentifikasi dengan benar saat berkunjung, di rawat
dan selama masa perawatannya.
2. Pasien yang menggunakan gelang identitas harus menggunakan gelang identitas
dengan 3 (tiga) identitas (nama lengkap pasien, tanggal lahir dan nomor rekam

3
medis), untuk verifikasi dilakukan minimal dengan 2 (dua) data identitas pasien
( nama lengkap pasien dan tanggal lahir).
3. Tujuan utama gelang pengenal ini adalah untuk mengidentifikasi pemakainya.
4. Tanda pengenal ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika
pemberian obat, darah atau produk darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan
klinis, pemberian pengobatan, mengantar bayi atau tindakan lain.
5. Gelang identitas diberikan bersamaan berkas rekam medis pasien yang akan
rawat inap / tindakan.

B. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB


1. Seluruh Staf Rumah Sakit
a. Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien
b. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika pemberian obat, darah,
atau produk darah ; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan
klinis ; atau pemberian pengobatan, mengantar bayi atau tindakan lain.
c. Melaporkan kejadian salah identifikasi ; termasuk terlepas dan hilangnya
gelang identitas.
2. Perawat yang bertugas (perawat penanggung jawab pasien)
a. Bertanggung jawab memakaikan gelang identitas pasien dan memastikan
kebenaran data yang tercatat di gelang identitas.
b. Memastikan gelang identitas terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan
data, gelang identitas harus diganti dan bebas coretan.
3. Kepala Instalasi/ Kepala perawat
a. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur identifikasi pasien
dan menerapkannya.
b. Mengintegrasi semua insidens kejadian salah identifikasi pasien dan
memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya
kembali insidens tersebut.
4. Manajer
a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan baik
oleh Kepala Instalasi / Kepala Perawat dan diseluruh pelayanan .
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien.
C. PROSEDUR PEMAKAIAN GELANG IDENTITAS

4
1. Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat, darah
atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan
klinis atau pemberian pengobatan, mengantar bayi atau tindakan lain.
2. Pakaikan gelang identitas di pergelangan tangan pasien yang dominan, jelaskan
dan pastikan gelang terpasang dengan baik dan nyaman untuk pasien.
3. Jika tidak dapat dipakaikan di pergelangan tangan, pakaikan di pergelangan kaki.
4. Pada situasi di mana gelang identitas tidak dapat dipasang di pergelangan tangan
atau kaki maka dapat menggunakan identitas yang ditempelkan pada tubuh
pasien menggunakan perekat transparan / tembus pandang. Hal ini harus dicatat
di rekam medis pasien dan harus selalu menyertai pasien sepanjang waktu, dapat
juga dilakukan dengan menggunakan tali dan kalungkan pada leher.
5. Gelang identitas hanya boleh dilepas saat pasien keluar atau pulang dari rumah
sakit.
6. Gelang identitas pasien sebaiknya mencakup tiga detail wajib yang dapat
mengidentifikasi pasien, yaitu:
1) Nama pasien dengan minimal dua suku kata, jika nama pasien hanya satu
suku kata maka ditambahkan BIN/ BINTI nama orang tua/ ayah/ ibu
kandung, untuk ibu yang melahirkan identitas untuk bayi menggunakan
gelang sesuai dengan identitas ibu dan setelah mendapatkan nomor RM maka
gelang bayi akan dipasang gelang identitas sesuai dengan data nama by
ny.tgl lahir bayi dan nomor RM bayi,gelang identitas bayi sesuai jenis
kelamin dan dipasang pada sisi yang sama
2) Tanggal lahir pasien (tanggal/bulan/tahun), jika pasien tidak ingat tanggal
lahir, tanggal lahir pasien dituliskan 30 Februari
3) Nomor Rekam Medis pasien
Detail lainnya adalah warna gelang identitas sesuai jenis kelamin pasien.
7. Nama tidak boleh disingkat. Nama harus sesuai dengan yang tertulis di rekam
medis.
8. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identitas. Ganti gelang
identitas jika terdapat kesalahan penulisan data.
9. Jika gelang identitas terlepas, segera berikan gelang identitas yang baru.
10. Gelang identitas harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di rumah
sakit.

5
11. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien.
12. Periksa ulang tiga detail data di gelang identitas sebelum dipakaikan ke pasien.
13. Saat melakukan verifikasi kepada pasien, petugas meminta pasien untuk
menyebutkan nama dan tanggal lahir.
14. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak
sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien kepada keluarga/
pengantarnya.Jika pasien tidak didampingi oleh keluarga ( pasien ICU ) identitas
pasien di verifikasi dengan cara mencocokan gelang identitas dengan berkas
rekam medis dan disaksikan oleh petugas yang berbeda
15. Pengecekan gelang identitas dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.
16. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi pasien dengan benar
dan pastikan gelang identitas terpasang dengan baik.
17. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan
membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang identitas.
18. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang identitas:
a. Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti:
1) Menolak penggunaan gelang identitas
2) Gelang identitas menyebabkan iritasi kulit
3) Gelang identitas terlalu besar / terlalu kecil
4) Pasien melepas gelang identitas
b. Pasien harus diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika gelang
identitas tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada Rekam Medis.
c. Jika pasien menolak menggunakan gelang identitas, petugas harus lebih
waspada dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar
sebelum dilakukan prosedur kepada pasien.
D. JENIS JENIS GELANG SEBAGAI BERIKUT :
1. Merah muda : untuk pasien berjenis kelamin perempuan
2. Biru muda : untuk pasien berjenis kelamin laki-laki
3. Merah : untuk pasien yang risiko alergi
4. Kuning : untuk pasien risiko jatuh
5. Ungu : untuk pasien DNR ( Do Not Resuscitation )
E. PROSEDUR YANG MEMBUTUHKAN IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN
BENAR

6
1. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien:
a. Pengambilan darah / produk darah
b. Pengambilan specimen untuk pemeriksaan klinis
c. Pemberian pengobatan
d. Tindakan / prosedur
e. Transfer pasien
f. Mengantar bayi
2. Para staf RS harus mengkonfirmasi identifikasi pasien dengan nama dan tanggal
lahir pasien, kemudian mencocokan / membandingkannya dengan yang tercantum
direkam medis dan gelang identitas. Gunakan pertanyaan terbuka mohon
bapak / ibu untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir
3. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang identitas
untuk pasien rawat inap, IGD, dan rawat jalan yang akan menjalani tindakan.
Gelang identitas harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani
pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur.
4. Identifikasi pasien yang menjalani prosedur pemeriksaan radiologi:
a. Operator harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum
melakukan prosedur, dengan cara:
1) Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
2) Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam medis.
3) Jika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur.
4) Jika terdapat 2 pasien di instalasi radiologi dangan nama yang sama,
periksa ulang identitas (nama pasien, tanggal lahir dan nomor RM)
b. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh
sebelum pajanan radiasi (exposure) dilakukan.
5. Identifikasi pasien yang menjalani tindakan operasi:
a. Petugas di kamar operasi harus mengkonfirmasi identitas pasien sebelum
masuk kamar operasi.
b. Jika diperlukan untuk melepas gelang pengenal selama dilakukan operasi,
tugaskanlah seorang perawat di kamar operasi untuk bertanggungjawab
melepas dan memasang kembali gelang pengenal pasien.
c. Gelang pengenal yang dilepas harus didokumentasikan diberkas RM pasien.

7
F. PROSEDUR PENGAMBILAN DAN PEMBERIAN PRODUK/ KOMPONEN
DARAH
1. Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan dan penyerahan komponen
darah transfusi merupakan tanggung jawab petugas yang melakukan pengambilan
dan pemberian produk / kompenen darah
2. Minimal dua orang staf rumah sakit yang kompeten harus memastikan
kebenaran : Mencocokan labu darah dengan nama pasien, golongan darah, nomor
labu darah,tanggal pengambilan, tanggal kadaluarsa dan jenis komponen darah
antara kartu labu darah, label labu darah, formulir permintaan serta status pasien
(minimal 2 orang petugas) menggunakan check list pemberian tranfusi darah
3. Staf rumah sakit harus meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan
tanggal lahirnya
4. Jika staf RS tidak yakin / ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan lakukan
transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan benar.

G. PROSEDUR IDENTIFIKASI PADA BAYI BARU LAHIR/ NEONATUS


1. Identitas bayi baru lahir, gunakan warna gelang identitas sesuai dengan jenis
kelamin, (bayi laki laki menggunakan gelang biru ,bayi perempuan
menggunakan gelang pink),data identitas menggunakan identitas ibu , setelah
registrasi bayi menggunakan identitas bayi ( by .ny. dengan data tgl lahir dan
no RM bayi ) dengan menggunakan barcode , khusus bayi baru lahir
menggunakan dua identitas yaitu data ibu dan data bayi sendiri dengan
pemasangan pada lokasi yang sama.

2. Untuk bayi lahir dengan kembar ditambahkan dengan nama by ny Intan G1 , by


ny Intan G2 dst ) dengan no RM masing masing

3. Data bayi kembar harus diyakinkan kebenarannya , pemasangan didepan orang


tua / keluarga pasien dan jika ada tanda khusus maka harus didokumentasikan
(misalkan ada tahi lalat dipipi dan tanda yang lain yang diketemukan )

H. PASIEN RAWAT JALAN


1. Pasien yang memerlukan tindakan dari rawat jalan harus dipasang gelang
identitas seperti tindakan hemodialisa.

8
2. Sebelum melakukan suatu prosedur / terapi, tenaga medis harus menanyakan
identitas pasien berupa nama dan tanggal lahir pasien. Data ini harus dikonfirmasi
dengan yang tercantum pada rekam medis pasien.
3. Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum / puskesmas / layanan kesehatan
lainnya, surat rujukan harus berisi identitas pasien berupa nama lengkap, tanggal
lahir dan alamat. Jika data tidak ada maka harus dilakukan konfirmasi terhadap
pasien / pengantar
4. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi
data dengan menanyakan keluarga / pengantar pasien.

I. PASIEN DENGAN NAMA YANG SAMA DI RUANG RAWAT


1. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada
perawat yang bertugas setiap kali pergantian jaga dan diberikan tanda bintang
warna merah pada berkas rekam medis.
2. Perawat pemegang pasien ( PN ) dibedakan untuk mengantisipasi terjadinya
kesalahan.
J. PASIEN YANG IDENTITASNYA TIDAK DIKETAHUI
1. Pasien akan dilabel menurut prosedur setempat sampai pasien dapat diidentifikasi
dengan benar. Contoh pelabelan yang diberikan berupa : Pria/ Wanita Tidak
Dikenal: Mr/Mrs/Miss 1,2,3,dst...
2. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang identitas baru dengan
identitas yang benar.

K. PASIEN YANG TIDAK MUNGKIN DIPASANG GELANG IDENTITAS ATAU


TIDAK KOOPERATIF
Identitas pada pasien yang tidak mungkin atau tidak kooperatif untuk dipasang gelang
identitas ( contohnya pada pasien yang tidak memiliki extremitas, pasien dengan luka
bakar ,atau pasien dengan gangguan psikiatri yang tidak kooperatif) dilakukan dengan
menggunakan mencocokan foto pasien yang dicantumkan di rekam medis. Gelang
identitas dapat dipasangkan pada tali, kemudian dikalungkan dileher pasien atau
ditempel pada tubuh pasien

L. PASIEN YANG TIDAK SADAR


9
Pada pasien yang tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa dan kondisi lainnya
dimana pasien tidak mampu memberitahukan namanya, verifikasi dilakukan dengan
menanyakan identitas pasien kepada keluarga / pengantarnya. Jika pasien tidak
didampingi oleh keluarga (pasien ICU) identitas pasien diverifikasi dengan cara
mencocokkan gelang identitas dengan berkas rekam medis dan disaksikan oleh petugas
yang berbeda

M. PASIEN YANG MENINGGAL


1. Pasien yang meninggal di ruang rawat rumah sakit harus dilakukan konfirmasi
terhadap identitasnya dengan gelang pengenal dan rekam medis (sebagai bagian
dari proses verifikasi kematian). Kartu identitas jenazah diikat di jari kaki pasien.
2. Semua pasien yang telah meninggal harus diberi identifikasi
3. Satu salinan surat kematian harus ditempelkan di kain penutup/ berdekatan
dengan jenazah untuk kemudian disimpan di berkas rekam medis pasien, salinan
kedua diberikan ke keluarga untuk mengurus pemakaman
N. MELEPAS GELANG PASIEN
1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. Lakukan verifikasi dengan meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal
lahir, kemudian mencocokan dengan gelang identitas dan berkas rekam medik
3. Melepas gelang pasien, baik gelang identitas maupun gelang risiko oleh perawat
yang bertanggung jawab terhadap pasien / Primary Nurse yang bertugas dengan
menggunakan gunting gelang dan ucapkan terima kasih pada pasien.Selanjutnya
gelang pasien baik gelang identitas maupun gelang risiko dapat dibuang ke
tempat sampah/ dibawa pulang jika pasien menghendaki. Pada bayi, gelang
disertakan saat pulang bersama dengan data-data lain. Pada kondisi yang
memerlukan pelepasan gelang pasien sementara , segera setelah prosedur selesai
dilakukan, gelang pasien dipasang kembali
4. Untuk pelepasan gelang risiko jatuh, dilakukan saat didapatkan skoring risiko
tinggi telah berubah menjadi risiko rendah.

10
BAB IV
DOKUMENTASI

A. IDENTIFIKASI PASIEN TERDOKUMENTASI PADA :


1. Identifikasi pasien ,data identitas yang diperoleh dari pasien / keluarga dengan
mengisi data di bagian admission yang meliputi nama , tanggal lahir , sesuai
dengan data identitas pasien ( KTP , SIM, Pasport dll)
2. Data yang telah diisi oleh pasien / keluarga diinput pada komputer untuk
mendapatkan no rekam medik .

11
3. Pasien rawat inap, IGD, rajal akan mendapatkan gelang identitas pasien.
4. Jika ada pasien yang tidak dapat dipasang gelang identitas sesuaikan dengan
kondisi / keadaan pasien
B. PELAPORAN INSIDENS / KEJADIAN KESALAHAN IDENTIFIKASI PASIEN
1. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien
harus segera melapor kepada petugas yang berwenang di ruang rawat / instalasi
tersebut, kemudian melengkapi laporan insidens.
2. Petugas harus berdiskusi dengan Kepala Instalasi/ Kepala Jaga atau Manajer
mengenai solusi/ pemberitahuan tentang kesalahan/ masalah yang disebabkan
salah identifikasi kepada keluarga/ pasien.
3. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
a. Kesalahan penulisan alamat di rekam medis
b. Kesalahan informasi/ data di gelang identitas
c. Tidak adanya gelang identitas di pasien
d. Misidentifikasi data/ pencatatan di rekam medis
e. Misidentifikasi pemeriksaan radiologi (rontgen)
f. Misidentifikasi laporan investigasi
g. Misidentifikasi perjanjian (appointment)
h. Registrasi ganda saat masuk rumah sakit
i. Salah memberikan obat ke pasien
j. Pasien menjalani prosedur yang salah
k. Salah pelabelan identitas pada sampel darah
4. Kesalahan juga termasuk insidens yang terjadi akibat adanya misidentifikasi,
dengan atau tanpa menimbulkan bahaya, dan juga insidens yang hampir terjadi di
mana misidentifikasi terdeteksi sebelum dilakukan suatu prosedur.
5. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah:
a. Kesalahan pada administrasi/ tata usaha
1) Salah memberikan label
2) Kesalahan mengisi formulir
3) Kesalahan memasukkan nomor / angka pada rekam medis
4) Penulisan alamat yang salah
5) Pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak terbaca
b. Kegagalan verifikasi
1) Tidak adekuatnya / tidak adanya protokol verifikasi

12
2) Tidak mematuhi protokol verifikasi
c. Kesulitan komunikasi
1) Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien, atau
keterbatasan bahasa
2) Kegagalan untuk pembacaan kembali
3) Kurangnya kultur / budaya organisasi
6. Jika terjadi insidens akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal berikut ini:
a. Pastikan keamanan dan keselamatan pasien
b. Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan
c. Staf yang terkait dengan insiden ( ditempat terjadinya insiden ), membuat
kronologis dalam waktu 1 x 24 jam
d. Kronologis dilaporkan ke atasan langsung untuk dilakukan Risk Grading dan
pembuatan laporan IKP (Insiden Keselamatan Pasien)
e. Selanjutnya dilakukan simple Investigasi setelah itu ditentukan apakahss
dibuat RCA (Root Caused Analisis)
f. Tindakan terakhir adalah pembuatan laporan ke tim KPRS (Keselamatan
Pasien Rumah Sakit)

Algoritma Identifikasi Pasien

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Komite keselamatan pasien rumah sakit ( KKP-RS ) PERSI 2007


14
2. Departement of Health, Government of Western Australia. Western Australian patient
identification policy 2010; 2010.
3. World Health Organization Collaborating Centre for Patient Safety Solutions. Patient
identification. Dalam: Patient Safety Solutions. Volume 1. Solution 2. 2007.
4. Critical Management Solutions. Patient identification policy. [diakses tanggal 25
Februari 2012]
Diunduh dari www.kraskerhc.com. 2009.
5. Mid Western Regional Hospital, Mid Western Regional Orthopaedic Hospital, Mid
Western
Regional Maternity Hospital. Patient identification policy and procedure; 2010.
6. Tameside Hospital NHS Foundation Trust. Patient identification policy; 2010.
7. Royal United Hospital Bath. Policy for the positive identification of patients; 2010.
8. Primary Care Provision. Patient identification policy. [diakses tanggal 25 Februari
2012].
Diunduh dari www.bolton.nhs.uk. 2009.
9. Bath and North Somerset. Patient identification policy and procedure; 2009.
10. California Association for Medical Laboratory Technology Distance Learning
Program. Patient identification; 2010.
11. Royal Free Hampstead NHS Trust. Patient identification policy; 2

15

Anda mungkin juga menyukai