Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

AKPER SURYA NUSANTARA


PEMATANGSIANTAR Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
Jl. Rakutta Sembiring km.5 1 1/4
Pematangsiantar

Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit
Direktur Akper Surya Nusantara
PROSEDUR
TETAP

Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos


PENGERTIAN artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antrometri adalah
ukuran dari tubuh.

Pengukuran antropometri bertujuan untuk menilai status gizi


TUJUAN balita/anak.

Berdasarkan SK Direkur Akper SN dengan nomor :


KEBIJAKAN

A. Pengukuran Berat Badan


Persiapan Alat :
1. Dacin minimum 20 kg dan maksimum 25 kg.
2. Celana/sarung timbang.
3. Pasir dalam kantong plastik.

Prosedur Kerja :
a. Langkah I
Gantungkan dacin pada dahan pohon, palang rumah,
atau penyangga kaki tiga.
b. Langkah II
Perikasalah apakah dacin sudah tergantung kuat. Tarik
batang dacin ke bawah kulit kuat-kuat.
c. Langkah III
Sebelum dipakai letakkan bandul geser pada angka 0
PROSEDUR
(nol). Batang dacin dikaitkan dengan tali pengaman.
d. Langkah IV
Pasanglah celana timbang, kotak timbang, atau sarung
timbang yang kosong pada dacin. Ingat bandul geser
pada angka nol.
e. Langkah V
Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana
timbang, sarung timbang, atau kotak timbangan dengan
cara memasukkan pasir ke dalam kantong pasir.
f. Langkah VI
Anak ditimbang, lalu seimbangkan.
g. Langkah VII
Tentukan berat badan anak dengan membaca angka di
ujung bandul geser.
PENGUKURAN ANTROPOMETRI

AKPER SURYA NUSANTARA


PEMATANGSIANTAR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
Jl. Rakutta Sembiring km.5
02.02.02.005 1 2/4
Pematangsiantar

h. langkahVIII
Catat hasil penimbangan di atas dengan secarik kertas.
i. Langkah IX
Geserlah bandul ke angka nol, letakkan batang dacin
dalam tali pengaman, setelah itu bayi atau anak
diturunkan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Menimbang bayi
a. Pakaian dibuka seminimal mungkin serta aksesori
lainnya seperti sepatu, baju, atau pakaian yang cukup
tebal juga harus ditanggalkan.
b. Bila kantong celana timbang tidak dapat digunakan,
maka bayi dapat ditidurkan dalam kain sarung.
c. Geserlah anak timbang sampai tercapai keadaan
setimbang, kedua ujung jarum terdapat pada satu ttitk.
d. Lihatlah angka pada skala batang dacin yang
menunjukkan berat badan bayi. Catat berat badan
dengan teliti sampai satu angka desimal, misalnya 7,5
kg.
2. Menimbang Anak
Dengan cara yang sama seperti menimbang bayi,
menimbang anak dapat menggunakan kantong celana
timbang, kain sarung, atau keranjang. Hal yang harus diingat
sebelum anak ditimbang adalah jarum menunjukkan skala 0
PROSEDUR (nol) setelah ditambahkan kain sarung.
3. Kesulitan dalam menimbang.
a. Anak selalu aktif, sehingga sulit melihat skala.
b. Anak biasanya menangis.

B. Pengukuran Tinggi Badan


Persiapan Alat :
1. Alat pengukur tinggi barat (mikrotoise) yang mempunyai
ketelitian 0,1 cm.
2. Alat tulis dan formulir atau buku catatan.

Prosedur Kerja :
1. Pilihlah lantai yang rata dan dinding yang memenuhi
syarat berikut.
Dinding harus rata dan tegak lurus dengan lantai
(90)
Bagian dinding yang rata tidak kurang dari lebar
bahu anak (25cm).
Jangan memilih dinding yang bagian bawahnya
menonjol.
2. Tempelkan dengan paku mikrotoise pada dinding yang
lurus datar sehingga tepat 2 meter. Angka 0 (nol) pada
lantai yang datar.
3. Lepaskan sepatu atau sandal.
PENGUKURAN ANTROPOMETRI

AKPER SURYA NUSANTARA


PEMATANGSIANTAR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
Jl. Rakutta Sembiring km.5
02.02.02.005 1 3/4
Pematangsiantar

4. Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna


dalam baris berbaris, kaki lurus, tumit, pantat,
punggung, dan kepala bagian belakang harus
menempel pada di dinding, serta muka menghadap lurus
dengan pandangan ke depan.
5. Turunkan mikrotoise sampai pada kepala bagian atas,
siku-siku harus lurus menempel pada dinding.
6. Baca angka pada skala yang tampak pada lubang dalam
gulungan mikrotoise, angka tersebut menunjukkan tinggi
anak yang diukur.
7. Catatlah segera hasil ukur pada formulir yang
disediakan.

C. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA)


Persiapan Alat :
1. Pita pengukur terbuat dari fiberglass atau jenis kertas
tertentu berlapis plastik.
2. Formulir atau buku catatan.

Prosedur Kerja :
a. Cara mengukur LLA pada bayi atau anak
1. Lengan yang diukur adalah pertengahan lengan atas
sebelah kiri. Pertengahan lengan dihitung jarak dari
siku sampai batas lengan dan kemudian dibagi dua.
2. Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak
PROSEDUR tertutup kain/pakaian.
3. Pita dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut
sampai cukup terukur keliling lingkar lengan, tetapi
pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu longgar.
b. Cara mengukur LLA wanita usia subur (WUS)
1. Tetapkan posisi bahu dan siku.
2. Letakkan pita antara bahu dan siku.
3. Tentukan titik tengah lengan.
4. Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan.
5. Pita jangan terlalu ketat atau longgar.
6. Cara pembacaan skala yang benar.

Hal yang perlu diperhatikan :


Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku
lengan kiri (kecuali orang kidal dilakukan pengukuran pada
lengan kanan).

D. Pengukuran Lingkar Kepala


Persiapan Alat :
Alat pengukur dari serat fiberglass dengan lebar kurang 1 cm,
fleksibel, dan tidak mudah patah. Pengukuran sebaiknya
dibuat medekati desimal.

Prosedur Kerja :
1. Anak dalam posisi duduk
PENGUKURAN ANTROPOMETRI

AKPER SURYA NUSANTARA


PEMATANGSIANTAR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
Jl. Rakutta Sembiring km.5
02.02.02.005 1 4/4
Pematangsiantar

2. Lingkarkan pita dan pada kepala di atas supraorbita


dan bagian yang paling menonjol dari oksiput.

E. Pengukuran Lingkar Dada


Persiapan Alat :
Alat yang digunakan adalah pita kecil, tidak mudah patah
biasanya dari serat kaca (fiberglass).

Prosedur Kerja :
1. Anak dalam posisi duduk.
2. Pengukuran dilakukan pada garis putting susu.
3. Pengukuran dilakukan di antara inspirasi dan ekspirasi.
4. Pita ditarik dari bagian depan dengan ujung yang
berangka 0 (nol), kemudian dilingkarkan sampai
ujungknya bertemu di angka 0 (nol), kemudian baca.
5. Masalah yang sering dijumpai adalah akurasi
pengukuran (pembacaan), karena pernapasan anak
yang tidak teratur.
6. Pengukuran sebaiknya dibuat mendekati 1 desimal.

F. Pengukuran Lemak Tubuh (Subkutan)


Persiapan Alat :
a. Skin fold calipers.
b. Alat tulis, formulir, atau buku catatan.

PROSEDUR Prosedur Kerja :


1. Mengukur lipatan kulit (skin fold) terdiri dari dua lapisan
kulit dan lemak subkutan.
2. Untuk tempat pengukuran lemak tubuh bergantung pada
tujuan penelitian, umur klien yang akan diperiksa (karena
distribusi lemak berbeda umur), jenis kelamin, ketelitian
daerah yang akan diukur, ketebalan daerah yang
sebaiknya tidak berbeda antara lapisan kulit dan lemak,
mudah dilaksanakan, dan tidak melanggar norma.
Sebaiknya diukur pada bagian tubuh sebelah kiri.
3. Dalam survey berskala besar disarankan pengukuran
pada trisep, bisep, dan subskapula, serta suprailiaka.
4. Penigkatan atau penurunan penyimpanan lemak di
jaringan subkutan tidak sama pada seluruh permukaan
tubuh, oleh karena itu harus dipilih daerah yang praktis
dan dapat memberikan petunjuk tentang persediaan
energi. Untuk tujuan tersebut, baik orang kurus atau
gemuk paling praktis diukur pada trisep.
5. Pengukuran sebaiknya dilakukan tiga kali dan hasilnya
dibuat rata-rata.
6. Pengukuran lemak tubuh ketelitiannya sulit didapat
karena adanya peningkatan kepadatan dan edema.

Anda mungkin juga menyukai