Anda di halaman 1dari 9

Pentingnya Strategi Keputusan Tata Letak

Tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi
secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata
letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas,
biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra
perusahaan.Tata letak yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi
bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon
yang cepat.
Hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan desain tata letak adalah:
Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi
Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik
Modal karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih
aman
Interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik
Fleksibilitas
Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak, para manager melatih silang
karyawan, merawat peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan sel
kerja berdekatan, dan menggunakan peralatan kecil yg mudah dipindahkan.

Jenis-Jenis Tata Letak


Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi terjadinya: aliran bahan, manusia
dan informasi di dalam-atau-antar wilayah.
Sebuah tata letak yang baik perlu menetapkan hal-hal berikut:
a) Peralatan penangan bahan Manager harus memutuskan peralatan yang akan
digunakan, seperti ban berjalan, cranes, automated storage and retrieval system,
juga kereta otomatis untuk mengirim dan menyimpan bahan.
b) Kapasitas dan persyaratan luas ruang Desain tata letak dan penyediaan ruang
hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin, dan perakitan
diketahui. Seperti persyaratan ruangan persegi empat minimal berukuran 6 x 6
kaki, ditambah toilet, kantin, tangga, lift, juga pencegahan masalah keamanan,
kebisingan, debu, temperature, dan ruangan peraltan dan mesin.
c) Lingkungan hidup dan estetika Penentuan tata letak juga membutuhkan
keputusan mengenai jendela, penghijauan, dan tinggu atap untuk menyediakan
aliran udara, mengurangi kebisingan, dan menyediakan keleluasaan pribadi.
d) Aliran informasi Penentuan tata letak harus memperhatikan kelancaran
komunikasi antar divisi, misalnya jarak antar ruang, pembatas setengah badan,
atau ruang kantor terpisah.
e) Biaya pergerakan antarwilayah kerja pertimbangkan hal hal yang berkaitan
dengan pemindahan bahan dan kepentingan beberapa wilayah tertentun untuk
didekatkan satu sama lain.

Tata Letak Kantor


Adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan pekerja, dan ruang
dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi.
Hal yang membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan
informasi. Tata letak dan fungsi kantor terus berubah akibat perubahan teknologi.
Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa diagram
hubungan (relationship chart). Diagram yang disiapkan untuk sebuah kantor
desainer produk menyatakan kepala bidang pemasaran haruslah: (1) dekat dengan
wilayah desainer, (2) kurang dekat dengan sekretaris pusat, (3) tidak dekat sama
sekali dengan ruang fotokopi atau departemen keuangan.
Pada layout ini, ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan. Pertama,
teknologi seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA menyebabkan
layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan memindahkan informasi secara
elektronik. Kedua, perusahaan modern menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang
dan jasa. Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan
lebih sedikit berada di kantor.

Tata Letak Toko Eceran


Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian
ruang dan merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pada ide
bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian
konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan
produk kepada konsumen sebanyak mungkin.
Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu:
1) Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.
2) Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai nilai
keuntungan besar seperti kosmetika, asesories.
3) Distribusikan produk kuat yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung
berbelanja, pada kedua sisi lorong dan letakkan secara tersebar untuk bisa
dilihat lebih banyak konsumen.
4) Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat pertontonan yang tinggi
5) Sampaikan misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama
bagi konsumen.

Tata Letak Gudang dan Penyimpanan


Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik
optimal antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas
ruang dalam gedung. Sebagai konsekuensinya adalah memaksimalkan penggunaan
sumber daya (ruang) dalam gudang, yaitu memanfaatkan kapasitas secara penuh
dengan biaya perawatan material rendah.
Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan tranfortasi
material masuk, penyimpanan, dan transformasi bahan keluar untuk dimasukkan
dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, biaya pengawasan,
asuransi, dan penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga meminimalkan
kerusakan material dalam gudang.
Cross-Docking
Cross-docking adalah menghindari penempatan material atau barang-barang
dalam gudang dengan langsung memprosesnya saat diterima. Artinya bahan
dipindahkan langsung dari penerima untuk pengiriman dan tidak ditempatkan
dalam penyimpanan di gudang. Dalam sebuah fasilitas manufaktur, produk
diterima langsung pada lini perakitan. Pada sebuah pusat distribusi, muatan yang
telah diberi label dan disusun sebelumya tiba pada dok pengiriman untuk dirute
ulang sehingga menghindari aktivitas penerimaan secara formal, perhitungan
stok/penyimpanan, dan pemilihan pesanan. Karena aktivitas ini tidak menambah
nilai pada produk, jika dihapuskan, penghematan biayanya akan sebesar 100%.
Walaupun Cross-Docking mengurangi biaya penanganan bahan, persediaan, dan
fasilitas, namun hal ini memerlukan penjadwalan yang ketat dan juga identifikasi
produk yang datang secara akurat dengan sistem barcode.
Random Stocking
Automatic Identification System (AIS) biasanya berbentuk barcode,
mengerjakan identifikasi barang secara akurat dan cepat. Jika AIS dipadukan
dengan sistem informasi manajemen yang efektif, maka manajer operasi dapat
mengetahui jumlah dan lokasi setiap unit yang ada. Informasi ini dapat digunakan
dengan operator manusia atau dengan ASRS untuk memuat unit dimana pun di
dalam gudang-secara acak. Jumlah dan lokasi persediaan yang akurat berarti
pemanfaatan fasilitas keseluruhan secara potensial karena ruang tidak perlu
dipersiapkan untuk unit penjaga persediaan (stock-keeping unit-SKU) atau
keluarga komponen.
Sistem random stocking yang terkomputasi meliputi tugas-tugas berikut:
Membuat daftar lokasi terbuka atau yang tersedia.
Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juga lokasinya.
Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan waktu
perjalanan yang dibutuhkan untuk mengambil pesanan.
Menggabungkan pesanan untuk mengurangi waktu penjemputan.
Menugaskan barang atau sekumpulan barang tertentu, seperti barang-barang
yang sering digunakan pada wilayah gudang tertentu sehingga jarak tempuh
total dalam gudang dapat diminimalkan.
Secara acak, sistem perhitungan persediann dapat meningkatkan pemanfaatan
fasilitas dan menurunkan biaya, tenaga kerja, tetapi membutuhkan catatan yang
akurat.
Customizing
Walaupun gudang diharapkan dapat menyimpan produk sekecil mungkin dan
menyimpannya dalam waktu sesingkat mungkin, sekarang, permintaan yang ada
adalah bagaimana gudang dapat mengustomisasikan produk. Gudang dapat
menjadi tempat di mana nilai produk ditambahkan melalui kustomisasi.
Kustomisasi gudang biasanya merupakan cara yang baik dalam menghasilkan
keunggulan bersaing pada pasar di mana terdapat perubahan produknya terjadi
sangat cepat. Sebagai contoh, gudang dapat menjadi tempat di mana komponen
computer dipasang, peranti lunaknya dimuat, dan perbaikannya dilakukan. Gudang
juga menyediakan label dan pengemasan yang terkostumisasi untuk pedagang
eceran sehingga barang yang datang dapat langsung dipajang.
Saat ini, semakin banyak gudang yang ditempatkan bersebelahan dengan
bandara besar, seperti dalam fasilitas yang dimiliki oleh terminal Federal Express
di Memphis. Menambahkan nilai gudang yang bersebelahan dengan bandara besar
memungkinkan dilakukannya pengiriman dalam satu malam. Sebagai contoh, jika
terminal computer Anda rusak, penggantinya dapat dikirimkan kepada anda dari
sebuah gudang untuk diantarkan keesokan paginya. Saat terminal lama Anda tiba
kembali ke gudang, terminal itu akan diperbaiki dan dikirim kepada orang lain lagi.
aktivitas penambahan nilai seperti ini pada gudang semu mengontribusikan
strategi-strategi kustomisasi, biaya rendah, dan respons cepat.

Tata Letak Posisi Tetap


Pada tata letak ini, proyek tetap berada di satu tempat, sementara para pekerja
dan peralatan datang ke tempat tersebut. Contoh jenis proyek seperti ini adalah
proyek pembuatan kapal, jalan layang, jembatan, rumah dan meja operasi di ruang
operasi rumah sakit.
Jika tidak dikembangkan dengan baik, tata letak ini akan bertambah
kerumitannya dikarenakan tiga faktor. Pertama, terbatasnya tempat pada semua
lokasi produksi. Kedua, setiap tahapan yang berbeda pada proses konstruksi
membutuhkan bahan yang berbeda, oleh karena itu banyak hal menjadi penting
sejalan dengan perkembangan proyek. Ketiga, volume bahan yang dibutuhkan
bersifat dinamis sesuai perkembangan proyek.
Karena permasalahan tata letak dengan posisi tetap sulit dipecahkan di lokasi,
strategi alternative yang ada adalah melengkapi proyeknya sedapat mungkin di luar
lokasi atau berubah menjadi strategi yang lebih berorientasi pada produk.

Tata Letak Berorientasi Proses


Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat
menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara
tradisional untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini
paling efisien di saat produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat
penanganan pelanggan, pasien atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata
letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume rendah
dengan variasi tinggi.
Pada tugas akhir ini hanya dibahas mengenai layout dari lokasi departemen.
Dengan penataan lokasi departemen yang baik, diharapkan perusahaan mendapat
keuntungan, antara lain:
Biaya penanganan bahan baku menjadi minimal.
Penggunaan ruangan yang efisien.
Mencegah terjadinya kemacetan aliran bahan.
Penggunaan tenaga kerja yang efisien.
Mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pabrikasi atau untuk melayani
konsumen.

Tata Letak Sel Kerja


Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan khusus
mesin dan peralatan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok
mengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik sama dan kemungkinkan tidak
hanya batch tertentu (sebagai contoh, beberapa unit dari produk yang sama) tetapi
juga sekumpulan batch, untuk diproses dalam sel kerja tertentu. Sel kerja dapat
dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak yang berorientasi pada proses.
Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang
biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu
mengatur mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat
memusatkan perhatian dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang
saling berkaitan. Oleh karena itu, sel kerja dibangun di sekitar produk. Sel kerja ini
dikonfigurasi ulang sewaktu desain atau volume produk berubah.
Beberapa keunggulan sel kerja adalah:
Mengurangi persediaan bahan setengah jadi
Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit
Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi
Mengurangi biaya tenaga kerja langsung
Mengurangi modal pada mesin dan peralatan
Persyaratan Sel Kerja
Persyaratan persyaratan produksi selular kerja mencakup:
Indentifikasi kelompok produk
Tingkatan pelatihan dan pemberdayaan karyawan tinggi
Swasembada dengan peralatan dan sumber daya sendiri
Pengujian pada masing-masing post di sel
Sel-sel kerja memiliki lima keuntungan: (1) inspeksi berlangsung sesegera
mungkin, (2) lebih sedikit perkerja yang dibutuhkan, (3) pekerja mendapat lebih
banyak pekerjaan, (4) area kerja dapat seimbang secara efisien, dan (5) komunikasi
berjalan lebih baik.
Menyeimbangkan Sel Kerja dan Susunan Kepegawaian
Begitu sel kerja memiliki perlengkapan yang layak dilokasikan dalam urutan
yang benar, tugas berikutnya adalah mengatur pekerja dan menyeimbangkan sel
tersebut. Hal ini melibatkan dua langkah, yakni:
1) Memerlukan waktu takt
= Total waktu kerja yang tersedia/Unit yang diperlukan
2) Menentukan jumlah operator yang diperlukan
= Jumlah waktu operasi total yang diperlukan/Waktu takt

Tata Letak Repetitif dan Berorientasi Produk


Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau
keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah.
Produksi yang berulang dan terus-menerus, menggunakan tata letak produk.
Asumsi yang digunakan adalah:
1) Volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi.
2) Permintaan produk cukup stabil untuk memberikan kepastian akan penanaman
modal yang besar untuk peralatan khusus.
3) Produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya, yang
memberikan penilaian adanya penanaman modal pada peralatan khusus.
4) Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan mempunyai kualitas yang
seragam (cukup terstandarisasi) untuk memastikan bahwa mereka dapat
dikerjakan dengan peralatan khusus tersebut.
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi
dan perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban
mobil dan komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini perakitan
(assembly line) meletakan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan pada
sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini ini merupakan proses yang berulang, dan
dalam kedua kasus, lini ini harus seimbang, yaitu waktu yang dihabiskan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan harus sama atau seimbang dengan waktu yang
dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi,
sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh seoarang pekerja
di lini perakitan harus seimbang dengan waktu yang dihabiskan pada stasiun
kerja berikutnya yang dikerjakan oleh pekerja berikutnya.
Keuntungan utama dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk yang
terstandarisasi dan bervolume tinggi.
Biaya penanganan bahan yang rendah.
Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah.
Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.
Kelemahan tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk
menjalankan proses cukup besar.
Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan seluruh
operasi pada lini yang sama juga terganggu.
Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat
produksi yang berbeda.
Karena permasalahan lini pabrikasi dan lini perakitan serupa, pembahasan kali
ini ditujukan pada lini perakitan. Pada sebuah lini perakitan, biasanya sebuah
produk berjalan melalui wahana yang otomatis, seperti sebuah ban berjalan, melalui
serangkaian stasiun kerja hingga selesai. Ini merupakan cara mobil dirakit, televisi
dan pemanggang kue dibuat, dan roti lapis pada restoran cepat saji dibuat. Tata letak
yang berorientasi pada produk menggunakan peralatan yang lebih otomatis dan
didesain secara khusus dari pada tata letak yang berorientasi pada proses.
Keseimbangan Lini Perakitan
Lini perakitan biasanya dilaksanakan untuk meminimalkan ketidakseimbangan
antara mesin atau karyawan dan memenuhi output yang dibutuhkan dari lini
perakitan. Untuk dapat memproduksi pada tingkat tertentu, pihak manajemen harus
mengetahui perkakas, peralalatan, dan metode kerja yang digunakan.
Kemudian persyaratan waktu untuk setiap tugas perakitan (seperti membuat
lubang, mengencangkan baut, atau mengecat komponen dengan cara menyemprot)
harus ditentukan. Manajemen juga harus mengetahui hubungan prioritas antar-
aktivitas yaitu, urutan beragam tugas yang harus dikerjakan.

Anda mungkin juga menyukai