Anda di halaman 1dari 3

Nama : Inovira Riesnawati

NIM/Offering : 150341601514/A PBIO 2015


Tanggal : 20 September 2017
Judul Resume : Genetic Engineering

Pengertian Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)


Rekayasa genetika (genetic engineering) adalah teknik untuk menghasilkan molekul DNA
yang berisi gen baru yang diinginkan atau kombinasi gen-gen baru atau dapat dikatakan sebagai
manipulasi organisme. Genetic engineering merupakan penerapan genetika untuk kepentingan
manusia, dengan pengertian ini kegiatan pemuliaaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam
populasi dan penerapan mutasi buatan tanpa target dapat dimasukkan ke dalam rekayasa genetika.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi,
hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Rekayasa genetika
merupakan alat yang mendasar dari bioteknologi, dimana terdapat keterlibatan banyak proses di
dalamnya yang terdiri dari sebagai berikut.
1. Tahap isolasi gen
2. Modifikasi gen sehingga berfungsi sesuai yang diinginkan
3. Mempersiapkan gen untuk disisipkan ke dalam organisme baru
4. Pengembangan transgenik atau GMOs.
Teknologi rekayasa genetika juga merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen
lainnya dimana dapat bersifat antargen dan dapat pula lintas gen. Oleh karena itu, rekayasa genetika
juga diartikan sebagai perpindahan gen. Misalnya, gen bakteri yang menghasilkan toksin pembunuh
hama ditransplantasikan ke tanaman jagung maka akan diperoleh jagung transgenik yang tahan
hama tanaman. Jadi, rekayasa genetika atau genetic engineering adalah suatu penerapan teknik-
teknik genetika molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah
sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kebermanfaatan tertentu.
Rekayasa genetika pertama kali ditemukan oleh Crick dan Watson pada tahun 1953. Pada tahun
1973 Stanley Cohen dan Herbert Boyer menciptakan bakteri melalui rekayasa genetika untuk
pertama kalinya. Prinsip rekayasa genetika dapat dijelaskan sebagai suatu proses penyematan
segmen DNA dari organisme apapun ke dalam genom plasmid atau replikon virus untuk
membentuk rekombinan DNA baru. Sebagai sel inang molekul baru ini dapat berupa sel
prokariotik atau sel eukariotik tergantung dari titik awal replikasi yang ada pada vektor. Enzim
endonuklease restriksi memungkinkan pemotongan rantai DNA, yang menghasilkan ujung-ujung
bersifat lekat atau kohesif dan dapat digabungkan lagi dengan perantaraan enzim ligase DNA.
Genetic engineering termasuk dalam cabang bioteknologi modern dimana dalam aplikasinya
sudah menggunakan rekayasa genetika/DNA, bukan hanya sekedar pemanfaatan mikroorganisme
saja. Aplikasi rekayasa genetika dalam berbagai aspek kehidupan adalah sebagai berikut.
1. Dalam aspek pertanian, memanipulasi struktur genetika tanaman untuk mendapatkan
kombinasi sifat keturunan (unggul) yang diinginkan. Contoh: adanya pemuliaan tanaman
dan varietas baru.
2. Dalam aspek kesehatan, rekayasa genetika dapat digunakan sebagai alat penelitian sikuensi
generasi DNA dan RNA dan koreksi kelainan genetik yang potensial pada hewan dan terapi
gen. Contoh: pengembangan antibiotik dan penyediaan vaksin.
3. Dalam aspek industri, rekayasa genetika dapat digunakan dalam pembuatan sel yang mampu
mensintesis molekul yang penting secara ekonomi.

Keuntungan dan Kerugian Rekayasa Genetika


Produk hasil rekayasa genetika memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan. Adapun
kelebihan dari produk rekayasa genetika adalah sebagai berikut.
1. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman
2. Toleran terhadap jenis herbisida
3. Tahan terhadap serangan penyakit tanaman
4. Toleran terhadap dingin
5. Toleran terhadap kekeringan atau salinitas
6. Produk Rekayasa Genetika sebagai tambahan nutrisi, obat atau vaksin, phytoremediation.
Bahaya lingkungan yang mungkin diakibatkan oleh penggunaan produk rekayasa genetika (PRG)
antara lain sebagai berikut.
1. Kematian organisme bukan target. Hasil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa
varietas jagung B.t. telah menyebabkan kematian yang tinggi pada monarc butterfly
caterpillars meskipun serangga ini tidak menyerang tanaman jagung. Hal ini karena pollen
jagung B.t terbawa oleh angin ke tanaman milkweed yang merupakan inang monarc
butterfly caterpillars.
2. Penurunan efektifitas dari pestisida. Penggunaan PRG tumbuhan yang tahan terhadap hama
secara terus menerus dapat menstimulir munculnya gen-gen baru hama yang tahan/resisten
terhadap beberapa jenis pestisida.
3. Transfer gen kepada spesies yang tidak menjadi target. Kasus munculnya superweeds
yang sangat resisten terhadap herbisida akibat penggunaan PRG (soybean roundup). Hal ini
terjadi karena adanya transfer gen dari PRG tumbuhan ke gulma.
4. Gangguan kesehatan seperti alergi.
Pertanyaan:
1. Dalam rekayasa genetika khususnya teknologi DNA rekombinan, bagaimanakah jika
fragmen DNA yang diinginkan sulit diidentifikasi tetapi membawa fungsi yang dapat
diseleksi dan diungkapkan dalam sel inang?
Jawab: Memang terkadang fragmen DNA yang diinginkan sulit untuk diidentifikasi, tetapi
membawa fungsi yang dapat diseleksi dan diungkapkan dalam sel inang. Dalam kasus ini
dapat dilakukan cloning shotgun (senapan tabor). Klon yang tepat dapat diseleksi dengan uji
biologik.
2. Bagaimana perkembangan rekayasa genetika jika dikaitkan dengan perpindahan gen?
Apakah bisa gen yang diinginkan dipindahkan dari satu jenis makhluk hidup ke makhluk
hidup lainnya?
Jawab: Rekayasa genetika menyeleksi gen DNA dari suatu organisme ke organisme lainnya.
Pada awalnya, perkembangan tersebut hanya antara satu jenis mahkluk hidup, tetapi kini
perkembangan sudah sedemikian maju sehingga bisa dimungkinkan untuk memindahkan
gen dari satu jenis mahkluk hidup ke mahkluk hidup lainnya yang berbeda jenisnya, sebagai
contohnya adalah gen ikan yang hidup di daerah dingin dipindahkan ke dalam tomat untuk
mengurangi kerusakan akibat dari pembekuan.

Anda mungkin juga menyukai