Anda di halaman 1dari 5

10 FAUNA DAN FLORA TERLANGKA DI INDONESIA

Berbicara tentang flora dan fauna di Indonesia tentu saja seperti menceritakan jumlah semut yang sangat
banyak karena keanekaragaman fauna dan flora di Indonesia sangat beragam. Salah satu hal yang membuat
Indonesia memiliki keanekaragaman fauna dan flora yang banyak karena Indonesia memiliki letak geografis
yang sangat mendukung bagi perkembang biakan dan tempat tinggal para fauna dan flora. Iklim tropis di
Indonesia menjadi salah satu faktor yang mendukung akan hal tersebut. Kesuburan tanah serta tumbuhnya
berbagai macam tanaman-tanaman (flora) menjadi salah satu penyebab penting terjadinya populasi fauna
yang sangat beragam. Tumbuhan yang merupakan makanan serta menjadi tempat hunian para fauna banyak
tumbuh di Indoneisa sepanjang tahun. Hal ini lah yang membuat Indonesia memiliki bermacam-macam fauna
langka yang tidak dimiliki oleh negara lai Bahkan untuk beberapa satwa yang bukan berasal dari negara
Indonesia mampu berkembang biak secara baik di Negeri Indonesia ini. Hal ini menjadi parameter penting
penyebab keanekaragaman fauna dan flora yang dimiliki negeri tercinta kita Indonesia.

Jenis Jenis Fauna Di Indonesia


1. Komodo
Komodo adalah salah satu jenis mamalia hanya di miliki oleh Indonesia, nama
latinnya Varanus Komodensis. Komodo merupakan spesies kadal terbesar yang
ada di dunia ini dan hanya hidup di Pulau Komodo, Rinca, Gili Montang, Flores dan
Nusa Tenggara (Gili Dasami). Didaerah tersebut nama komodo lebih dikenal oleh
masyarakat daerah dengan sebutan Ora. Saat ini Komodo menjadi salah satu
hewan yang dimasukkan dalam kategori hewan yang sangat di lindungi karena
keberadaan fauna ini sangat rentan terhadap kepunahan. Kelestarian fauna ini di
jaga dengan di dirikannya taman nasional untuk fauna ini yaitu di Taman Nasional
Pulau Komodo yang khusus didirikan untuk mereka. Fauna spesies kadal raksasa ini ditemukan pada tahun
1910 oleh seorang peneliti dari barat. Ukuran yang sangat besar dengan panjang rata-rata 2 3 meter
membuatnya sangat pantes disebut sebagai raksasa. Hewan pemakan daging yang gemar memburu mangsa
yang lebih besar darinya ini memiliki gigitan yang beracun sehingga sangat mematikan bagi mangsanya.

2. Orang Utan
Orang utan merupakan satu-satunya spesies kera terbesar di Asia. Janis orang
utan yang saat ini ada di Indonesia yaitu spesies Pongo Pygmaeus dan Pongo
Abelii. Kedua spesies ini hanya hidup di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.
Populasi orang utan di Indonesia mencapai 90% dan sisanya tersebar di daerah
Sabah dan Serawak Negara Malaysia. Saat ini populasi dari orang utan juga mulai
masuk daftar merah IUCN karena memiliki potensi keterancaman punah. Keadaan
ini juga di perkuat dengan tercantumnya orang utan dalam Lampiran 1 Konvensi
Perdagangan Internasional Spesies Langka Fauna dan flroa Liar (CITES). Oleh karena itu sebaga warga
negara Indonesia sangat patut untuk menjaga kelestariannya. Tempat tinggal yang nyaman bagi orang utan
berada pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut, namun pada beberap studi juga di temukan populasi
yang berada pada pegunungan dengan ketinggian pada 1000 mdpl.

3. Harimau Sumatera
Harimau sumatra Dalam bahasa latin disebut dengan Panthera tigris sumatrae
merupakan spesies harimau asli dari pulau sumatra yang termasuk subspesies
harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini. Ciri dari harimau ini adalah
ukuran tubuhnya terkecil dibandingkan jenis harimau lainnya dengan warna paling
gelap di antara semua spesiesnya. Harimau jantan memiliki panjang tubuh sekitar 92
inci dari kepala sampai ekor dan berat sekitar 140 kg dengan tinggi 60 cm.
Sedangkan pada harimau betina memiliki panjang sekitar 78 inci dan berat sekitar
91 kg.Populasi liar harimau sumatera saat ini hanya tersisa 400-500 ekor dan termasuk dalam klasifikasi satwa
kritis yang terancam punah (critically endangered). Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar
terhadap populasi ini. Tercatat sekitar 66 ekor harimau sumatra terbunuh antara tahun 1998 2000. Selain
karena pembunuhuan liar harimau sumatra kerap juga di perdagangkan oleh orang orang tidak betanggung
jawab. Perdagangan bagian tubuh harimau di Indonesia saat ini semakin memprihatinkan. Dari survei
Profauna Indonesia yang didukung oleh International Fund fo Animal Welfare (IFAW) pada bulan juli-oktober
2008, selama 4 bulan tim profauna mengunjuni 21 kota/lokasi yang ada di sumatra dan jakarta. Dari 21 kota
yang dikunjungi, 10 kota diantaranya ditemukan adanya perdagangan bagian tubuh harimau sekitar 48%.
Perdagangan bagian tubuh harimau di Indonesia adalah perbuatan kriminal, karena melanggar Undang-
Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Berdasarkan
pasal 21 dalam undang-undang nomor 5 tahun 1990 poin (d) bahwa setiap orang dilarang untuk
memperniagakan, menyimpan atau memiliki, kulit, tubuh atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau
barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian satwa tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di
Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia. Pelanggar dari ketentuan tersebut dapat dikenakan
sanksi pidana berupa hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimum 100 juta.
4. Badak Jawa
Badak jawa atau sering disebut badak bercula satu dalam bahasa latin
disebut Rhinoceros sondaicus adalah anggota famili Rhinocerotidae
yang merupakan satu dari lima spesies yang masih ada sampai saat ini.
Badak ini memiliki genus yang sama dengan badak india dan memiliki
kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak jawa memiliki panjang
sekitar 3 3,2 m dan tinggi sekitat 1,4 1,7m. Meskipun disebut dengan
badak jawa, namun binatang ini tidak terbatas dan hanya ditemukan di
pulau jawa saja. Badak ini pernah menjadi slah satu badak di Asia yang
paling banyak menyebar.Populasi badak saat ini sangat kritis, kemungkinan bdaka jawa termasuk mamalia
terlangka yang ada dibumi. Sekitar 40-50 ekor badak hidup di taman nasional ujung kulon. Dan tidak lebih dari
delapan ekor badak jawa hidup dialam bebas ditaman nasional Cat Tien, Vietnam. Pemburuan liar dan
hilangnya habitat yana aman menjadi faktor berkurangnya populasi badak jenis ini. Badak jawa dapat hidup
selama 30-50 tahun di alam bebas. Badak ini hidup didaratan rendah, padang rumput basah dan daerah
daratan banjir. Badak jawa lebih kecil daripada sepupunya, badak india, dan memiliki besar tubuh yang dekat
dengan badak hitam. Panjang tubuh badak Jawa (termasuk kepalanya) dapat lebih dari 3,13,2 m dan
mencapai tinggi 1,41,7 m. Badak dewasa dilaporkan memiliki berat antara 900 dan 2.300 kilogram.

5. Badak Sumatera
Badak sumatera atau badak Asia bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis),
yang merupakan spesies langka dari famili Rhinocerotidae dan termasuk
salah satu dari lima spesies badak yang masih ada. Badak sumatera
merupakan satu-satunya spesies yang terlestarikan dari genus
Dicerorhinus. Badak ini adalah badak terkecil, meskipun masih tergolong
hewan mamalia yang besar. Sama dengan Badak Jawa, Populasi jenis
badak ini juga terancam punah, saat ini diperkirakan hanya tinggal enam
populasi badak ini yang ada di alam liar, empat berada di Sumatera, satu
beada di Kalimanatan dan satu di semenanjung Malaysia. Jumlah badak sumatera sulit ditentukan, karena
badak ini adlah hewan penyendiri yang tersebar luas. Pada tahun 2015, diperkirakan jumlah mereka hanyya
tersisa 80 ekor, dan para peneliti mengummkan bahwa badak sumatera timur di bagian utara Kalimantan telah
punah.

6. Gajah Sumatera
Gajah sumatra merupakan mamalia terbesar di Indonesia, dengan berat
mencapai 6 ton dengan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu. Gajah
sumatera adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat
dipulau sumatera. Gajah jenis ini berpostur tubuh lebih kecil dibandingkan
gajah india. Sebanyak 65% populasinya lenyap akibat ulah manusia dan
30% akibat dibunuh atau diracuni oleh manusia dari 2000-2700 ekor.
Populasinya semakin menurun dan terancam punah. Gajah sumatera
meyukai habitat hutan dengan daratan rendah. Di masa lalu, ketika
habitatnya belum rusak, gajah mengadakan migrasi luas. Pergerakan ini
pada umumnya mengikuti aliran sungai. Gajah berpindah dari daerah
gunung ke dataran rendah pantai selama musim kering dan naik ke bukit satu kali ketika hujan datang (Van
Heurn, 1929; Pieters, 1938 dalam Satiapillai. 2007). Gajah sumatera memiliki 5 kuku pada kaki depan dan 4
kuku pada kaki belakang. Gajah sumatera dewasa dalam sehari membutuhkan makanan sampai 150 kilogram
dan air 180 liter/hari.Namun dari jumlah itu, hanya sekitar 40% saja makanan yang diserpa oleh
pencernaannya. Dan sisa nya digunakan untuk melakukan perjalanan hingga 20 km perharinya. Dengan
kondisi hutan yang semakin berkurang akibat pembalakan liar dan kebakaran hutan, tidak heran jika nafsu
makan dan daya jelajah bintang berbelalai ini sering terjadi konflik dengan manusia.

7. Anoa
Anoa merupakan satwa endemik Sulawesi, sekaligus emnjadi maskot
provinsi Sulawesi Tenggara. Terdapat dua jenis anoa yaiu anoa pegunungan
(Bubalus quarlesi) dan anoa darata renadah (bubalus depressiconis). Kedu
anya tinggal dihutan yang tidak di jamah oleh manusia. Cara membedakan
dua jenis anoa ini yaitu bedasarkan bentuk tanduk dan ukuran tubuh. Anoa
daratatn rendah relatif berukuran lebih kecil, ekor pendek, lembut dan
memiliki tanduk emlingkar. Sedangkan anoa pegunungan mempunyai
ukuran tubuh yang lebih besar, ekor panjang, kaki putih dan memiliki tanduk
besar. Anoan mirip dengan kerbau, memiliki berat tubuh sekitar 150-300
kilogram dan tinggi 75 cm. Sejak tahun 1960-an anoa termasuk fauna yang berada alam status terancam
punah. Lima tahun terakhir populasi anoa menurun secara drastis. Saat ini diperkirakan hanya tertinggal 5000
ekor anoa yang masih bertahan hidup. Pemburuan menjadi alasan punahnya populasi jenis fauna endemik
sulawesi ini.

8. Kanguru Papua
Kanguru papua merupakan jenis kanguru terkecil yang ada didunia. Beratnya
hanya sekitar 3-6 kg,panjang sekitar 90 cm. Fauna jenis ini merupakan salah
satu jenis fauna yang dilindungi dari kepunahan yang berasal dari Papua.
Kanguru papua hanya terdapat di papua berada dikawasan daratan rendah,
dihutan wilayah selatan papua dan papua nugini. Kanguru papua terdiri atas dua
genus yaitu kanguru pohon (dendrolagus) dan knguru tanah (thylogale). Kanguru
pohon biasa menghabiskan sebagian hidupnya di pohon. Namun kanguru pohon
juga sering turun ke tanah, mislanya untuk mencari minum . Kanguru pohon
mempunyai moncong yang lebih runcing dibanding dengan kanguru darat.
Denagn ekor panjang dan bulat dari pangkal hingga ekor. Sedangkan pada kanguru darat memiliki ukuran kaki
yang lebih pendek di bagian depan. Memiliki moncong agak tumpul dan tidak berbulu, dengan ekor meruncing
ke ujungnya.

9. Burung Cenderawasih
Burung cenderawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo
Passeriformes. Burung cenderawasih banyak ditemukan di bagian
Indonesia timur, pulau-pulau selat tores, Papua nugini dan Australia
timur.Burung jenis ini terkenal karena mempunyai bulu yang indah dan
beraneka warna. Burung Cenderawasih yang paling terkenal adalah
anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, Cenderawasih
kuning-besar, Paradisaea apoda. Burung Cenderawasin sering dianggap
sebagai burung surga. Cukup beralasan jika burung cenderawasih
dikatakan sebagai burung surga, Burung yang menjadi maskot Papua ini
memang memiliki keindahanan dengan warna bulu yang dimilikinya. Warna bulu cenderawasih yang mencolok
biasanya merupakan kombinasi beberapa warna yang lain seperti hitam, cokelat, oranye, kuning, putih, biru,
merah, hijau, dan ungu. Burung ini semakin molek dengan keberadaan bulu memanjang dan unik yang tumbuh
dari paruh, sayap, atau kepalanya. Namun, Burung cenderawasih yang memiliki warna bulu yang indah dan
mencolok hanya dimiliki oleh pejantan. Keindahan yang dimilikinya digunakan untuk menarik perhatian dari
burung betina pada musim kawin. Selain memamerkan keindahan bulu mereka, cenderawasih jantan bahkan
melakukan gerakan-gerakan atraktif serupa tarian yang dinamis dan indah untuk merebut perhatian betina.
Tiap jenis cenderawasih memiliki jenis tarian dan atraksi yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Cenderawasih betina cenderung berukuran lebih kecil dengan warna bulu yang tidak seindah dan sesemarak
warna cenderawasih jantan. Kabarnya, Indonesia merupakan negara dengan jumlah spesies cenderawasih
tebanyak. Ada sekitar 33 jenis cenderawasih di Indonesia.Dengan 28 jenisnya ditemukan di Papua. Karena
keindahan yang dimilikinya, membuat keberadaan burung ini kian lama makin terancam. Pemburuan dan
penangkapan liar karena perdagangan serta kerusakan habitat hidupnya meemnajdi beberapa penyebab
utama makin langkanya burung ini
.
10. Jalak bali
Jalak bali adalah spesies burung pengicau dengan ukuran sedang, panjang
sekitar 25 cm. Ciri khas dari burung ini adlah bulu yang putih diseluruh tubuhnya
kecuali sedikit garis hitam pada ekornya dan pada bagian pipi berwarna
kebiruan. Jalak bali merupakan hewan endemik pulau bali dan hanyan
ditemukan dibagian barat pulau Bali, pada tahun 1991 jalak bali dinobatkan
sebagai lambang fauna di provinsi Bali. Jalak bali merupakan slaah satu burung
yang paling diminati oleh kolektor sebagai burung peliharaan karena
penampilannya yang cantik. Penangkapan liar dan hiangnya habitatnya menjadi penyebab semakin langkanya
jalak bali untuk ditemui. Untuk mencegah kepunahannya jalak bali, sebgaian besar kebun binatang diseluruh
dunia menjalankan program penangkaran jarak bali.

Jenis Jenis Flora di Indonesia


1. Melati
Melati termasuk dalam genus dari semak dan tanaman merambat dalam keluarga
zaitun (Oleaceae). Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang
tegak yang dapat hidup menahun. Merupakan spesies melati yang beasal dari asia
selatan. Penyebarannya dimulai dari hindustan ke Indocina lalu kepulauan Melayu.
Bunga ini salah satu bunga nasiona Indonesia (puspa bangsa) selain Padma
raksasa (Raflesia Arnoldii) dan anggrek bulan. Bunga melati pula menjadi bunga anasional Filipina. Terdiri dari
200 spesies tumbuhan asli daerah beriklim tropis dan hangat dari Eurasia. australasia dan Oseania. Tetapi
hanya ada sekita 8 sampai 9 spesies saja yang dibudidayakan, sedangkan lainnya tumbuh liar dihutan karena
belum ditemukan potensi ekonomi dan soaialnya. Di Indonesa bunga melati melambangkan kesucian dan
kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak suku di Indonesia. Bunga melati menjadi
keharusan hiasan rambut pengantin dlam upara perkawianan beberapa adat di Indonesia. Sebutan untuk
tanaman ini berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia, antara lain: Menuh (Bali), Meulu atau Riwat (Aceh),
Menyuru (BAnda), Melur (Gayo dan Batak karo), Menduru (Manado), Mundu (Bima dan Sumbawa), Manyora
(Timor), Melati salam (UMI), Malete (Madura) dan Beruq-beruq (Mandar).
2. Anggrek
Bunga anggrek mempunyai nama latin Orchidaceae, yang merupakan
salah satu jenis bunga dengan spesies terbanyak di Indonesia. Habitat
bunga anggrek banyak tersebar didaerah tropika, namun terdapat juga
didaerah sirkumpolar sampai kewilayah tropika basah. Anggrek
merupakan salah satu tumbuhan yang hidup menempel atau
menumpang pada pohon lain, namun anggrek bukan bunga parasit.
Mereka mampu hidup mandiri meskipun menumpang pada pohon lain.
Oleh karena itu bunga anggrek banyak dijumpai di dalam hutan dengan menempel pada pohon-pohon besar
maupun dilereng-lereng pegunungan.

3. Bunga Bangkai
Bunga bangkai atau suweg (dalam bahasa lokal untuk jenis vegetatif) dengan bahasa
latin Amorphophallus titanum Becc. Merupakan tumbuhan dari jenis tals-talasan endemik
dari sumatra, yang dikenal dengan bunga majemuk terbesar. Dinamakan bunga bangkai
karena bunag ini mengeluarkan aroma bau busuk, aroma busuk tersebut sebenarkan
digunakan untuk menarik serangga kumbang atau lalat untuk menyerbuki bunganya.
Tumbuhan ini memiliki dua fase kehidupannya yang muncul secara bergantian, yaitu fase
vegetatif dan fase generatif. pada fase vegetatif muncul daun dan batang semu, Selang
beberapa waktu (tahun) organ vegetatifnya akan layu dan umbinya dorman. Dan apabila
cadangan makanan diumbi mencukupi dan lingkungannya mendukung maka bung
amajemuknya akan muncul. Namun bila cadangan makanannya kurang maka akan muncul kembali daun.

4. Rafflesia Arnoldii
Padma raksasa dalam bahasa latin rafflesia merupakan tumbuhan parasit yang
terkenal karena ukuran bunga yang besar, bahkan merupakan bunga terbesar di
dunia. bunga ini tumbuh dijaringan merambat dan tidak memiliki daun sehingga
tumbuhan ini tidak mampu berfotosintetis. Bunga ini pertama kali ditemukan pada
tahun 1818 dihutan tropis Bengkulu (sumatera) didekat sungai Manna,Lubuk tapi,
kabupaten Bengkulu Selatan oleh seorang pemandui dari Indonesia yang bekerja
untuk Dr. Joseph Arnold dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford
Rafdles, pemimpin expedisi itu. Bunga ini terdiri dari 27 spesies dan dari semua spesiesnya ditemukan di Asia
tenggara. Tumbuha ini tidak emmiliki batang, daun atau akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan
tumbuhan endoparasit pada tumbuhan merambat pada genus Tetratigma, menyebar haustoriumnya yang
mirip akar didalam jaringan tumbuah merambat itu. Karena tanaman Rafflesia Arnoldii merupakan jenis
tanaman yang langka maka Oleh pemerintah ProvinSI bengkulu bunga Rafflesia ditetapkan sebagai lambang
provinsi.Dan emnetapkannya sebagai tanaman yang dilindungi dan harus dilestarikan.

5. Kantong Semar
Kantong semar merupakan tanaman yang unik karena memangsa berbagai
serangga didekatnya yang dalam bahasa latinnya Nepenthes yang termasuk
dalam familia monotipik, terdiri dari 130 spesies. Habitat dengan spesies
terbanyak beradah di puau Borneo dan Sumatera. Ada umumnya Nepenthes
memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah dan
kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, kantong atas
sering digunakan untuk menagkap hewan yang trbang seperti lalat atau nyamuk.
Kantong bawah merupakan kantong yang dihasilakn pada bagian tanaman muda
yang biasa tergeletak diatas tanah, dan memiliki dua sayap yang digunakn untuk membantu bagi serangga
tanah atau semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur kedalam cairan enzim di dalamnya.
sedangkan kantong roset tumbuh pada daun yang berbentuk roset. Namun terkadang beberapa jenisnya
mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas. Tanaman
ini memiliki penyebaran yang sangat luas dari pinggir pantai sampai dataran tinggi, karena inilah nepenthes
dibagi dalam dua jenis yaitu jenis dataran tinggi dan jenis dataran rendah, walau kebanyakan spesies tumbuh
di dataran tinggi.

6. Cendana
Cendana atau cendana wangi merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya
digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, dan wewangian lainnya. Di
Indonesia kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, meskipun sekarang dapat juga di temukan di
berbagai wilayah Indonesia lainnya, seperti di Pulau Jawa, Sumatera dan Daerah lainnya. Cendana
merupakan tumbuhan parasit pada awal kehidupannya, kecambahnya memerlukan inang untuk mendukung
pertumbuhannya, karena akarnya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya.
7. Damar
Pohon damar mempunyai nama latin Agathis dammara merupakan sejenis pohon
anggota tumbuhan runjung dan merupakan tumbuhan asli Indonesia. Damar
menyebar di Maluku, Sulawesi, Sumatera hingga ke Filipina. Di Jawa tumbuhan ini
dibudidayakan untuk diambil getahnya. Getah ini dimanfaatkan untuk diolah menjadi
kopal. Pohon damar merupakan pohon yang besar dengan tinggi hingga 65m,
dengan batang silindris diameter sekitar 1,5m. damar dapat tumbuh secara alami di
hutan hujan daratan rendah samapi ketinggian 1.200 mdpl. Namun untuk
pembudidayaan tumbuhan ini ditanam di pegunungan.

8. Edelweiss Jawa
Edelweiss Jawa atau bunga Senduro (Anaphalis javanica) merupakan tumbuhan
endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi nusantara. Edelweiss
merupakan tumbuhan pelopor bagi tanha vulkanik muda di hutan pegunungan dan
mampu memperthankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus. Bunga
edelweiss biasanya muncul diantara bulan April dan Agustus yang sangat disukai
serangga. Edelweiss saat ini merupakan salah satu jenis bunga yang sudah sangat
langka keberadaannya, karena bagian-bagian edelweiss sering dipetik dan dibawa
turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis maupun spriritual atau sekedar oleh-
oleh dan kenang-kenangan. Pada bulan februari hingga Oktober 1988 terdapat 636
batang yang tertcatat telah diambil dari Taman NAsional Gunung Gede Pangrano,
yang merupakan salah satu tempat perlindunga terakhir tumbuhan ini. Salah satu tempat terbaik untuk melihat
dan menikmati edeweiss adalah di Tegal Alun (Gunung Papandayan), Alun-Alun Surya Kencana (Gunung
Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung Pangrango), dan Plawangan Sembalun (Gunung Rinjani).

9. Daun Payung
Daun payung atau banyak yang mengatakan daun raksasa, daun sang atau salo
dengan bahasa latin (Johannesteijsmannia altifrons) merupakan tumbuhan
sejenis palem-paleman yang mempunyai daun besar dan lebar. Daun payung
adalah salah satu tanaman di Indonesia tepatnya di Sumatera Utara. Tanaman
ini dapat ditemukan dekat Taman Nasional Gunung Leuser. Daun payung adalah
jenis tanaman yang tumbh tunggal. Mempunyai ukuran daun panjang sekitar 3-
6meter denagn lebar 1m. Tanaman ini tidak tahan terhadap paparan sinar
matahari langsung, oleh karena itu tanaman ini sering ditemukan tumbuh diantara pepohonan lebat.
Keberadaan tanaman raksasa ini semakin berkurang karena banyaknya kebakaran hutan sehingga pohon
tempatnya berlindung juga berkurang

10. Ulin
Ulin adalah sejenis pohon besar yang sering disebut dengan pohon besi atau
bulian yang merupakan tumbuhan khas dari Kalimantan. Pohon ini mampu
menghasilkan kayu yang sangat kuat sehingga banyak digunakan untuk
konstruksi bangunan, jembatan, rumah, tinag listrik dan perkapalan. Ulin
merupakan jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah
sumatera bagian selatan dan Kalimanta. Ulin termasuk jenis pohon besar yang
tingginya dapat mencapai 50m dengan diameter smapai 120cm. Tumbuhan ini
tumbuh di dataran rendah samapi ketinggian 400mdpl. Namun, karena pohon ini
cukup sulit untuk diperkembang biakkan sehingga populasinya menurun.

Anda mungkin juga menyukai