Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.

DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA REMATIK

DI DESA SUNGAI PINANG BARU RT. 1 KECAMATAN SUNGAI TABUK


KABUPATEN BANJAR

Nama Mahasiswa : Khairina Liyiny Hilma


Tempat Preaktik : Desa Sungai Pinang Baru
Tanggal Praktik : 11 September 2017 21 Oktober 2017
Tanggal Pengkajian : 27 September 2017

A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
Nama Kepala Keluarga : Tn. M
Umur : 58 tahun
Alamat : Desa Sungai Pinang Baru, RT.1 Kecamatan
Sungai Tabuk, Kabupaten. Barito Banjar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : MAN
Pekerjaan : Pedagang
Suku / bangsa : Banjar / WNI
Komposisi Keluarga : Kepala Keluarga

Hub. Dgn Pendi


No. Nama Umur Gender Pekerjaan Keterangan
Klien dikan
1. Tn. M 58 thn Laki-laki Suami MAN Pedagang Sehat
2. Ny. S 55 thn Perempuan Istri SD Pedagang Rematik
3. Tn.M 22 thn Laki-laki Anak SMA Pedagang Sehat
4. An. A. 16 thn perempuan Anak SMA Siswi Sehat
Genogram:

Keterangan

: Laki-laki : Laki-laki meninggal dunia

: Perempuan (pasien) : Perempuan meninggal dunia

: Tinggal serumah

Tipe Keluarga : Tipe keluarga Tn. M yaitu Nuclear Family


Tn.S dan Ny. S Sebagai orang tua, Mereka memiliki 3
orang anak dan 1 diantaranya sudah menikah dan tinggal
terpisah dengan orangtuanya, sedangkan An. M dan An. A
masih tinggal bersama kedua orang tuanya.

II. Stastus Sosial Ekonomi Keluarga


2.1 Sosial
Hubungan keluarga dengan masyarakat baik, Tn. M tidak begitu aktif
dalam kegiatan masyarakat, namun Ny. S dan An. A cukup aktif dalam
kegiatan masyarakat seperti selalu hadir jika ada kegiatan yasinan
maupun Habsy.
2.2 Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga dalam 1 bulan tidak bisa ditentukan, karena
tergantung dari hasil berdagang, 1.500.000, tetapi pengeluaran keluarga
hanya untuk makan sehari-hari sehingga pendapatan dan pengeluaran
seimbang.
2.3 Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. S mengatakan jarang melakukan rekreasi karena kondisi waktu
keluarga yang tidak memungkinkan. Sarana hiburan di rumah terdapat
televisi, keluarga biasa mengisi waktu luang dengan berkumpul bersama
dan menonton televisi pada waktu malam hari.
2.4 Tahap Perkembangan Keluarga
2.4.1 Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Saat ini keluarga Tn. M berada pada fase keluarga dengan usia
tidak produktif (tidak pasangan usia subur).
2.4.2 Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum terpenuhi
Ny .S mengatakan bahwa masih 2 anak nya belum menikah dan 1
anak belum tamat sekolah.
2.4.3 Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ny. S mengatakan kaki sebelah kirinya terasa nyeri, nyeri terasa
dari lutut kebawah, sedangkan Suami dan anak-anaknya tidak
pernah menderita penyakit yang berat/kronis, biasanya hanya
mengalami batuk, pilek, panas tapi cepat sembuh.
2.4.4 Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ny. S memiliki
riwayat penyakit rematik, Ny. S mengatakan tidak ada keluarga
yang menderita penyakit menular seperti TB paru atau penyakit
kronis yang berat.

III. Data Lingkungan


3.1 Karakteristik Rumah
Luas rumah kira-kira 10 x 8 meter persegi. Terdiri atas 1 ruang tamu, 2
kamar tidur, 1 ruang dapur, dan didepan rumah ada teras serta ada
halaman rumah. Bangunan rumah berbentuk persegi panjang. Tipe rumah
adalah tidak permanen dengan lantai dari kayu dan dinding rumah dari
kayu dengan keadaan rumah cukup bersih.
3.2 Ventelasi dan penerangan
Penerangan dan pencahayaan rumah terang, bila malam menggunakan
lampu listrik, terdapat jendela, terdapat 2 pintu, pintu utama, dan pintu
dapur. Pintu dan jendela rumah klien selalu dibuka setiap saat sehingga
udara masuk kerumah.
3.3 Persediaan air bersih
Ny. S mengatakan sumber air minum menggunakan air Galon, untuk
mencuci dan memasak keluarga Tn. M kadang-kadang juga menggunakan
air sungai yang di tampung dalam tong yang tertutup.

3.4 Pembuangan sampah


Ny. S mengatakan membuang sampah di samping rumah dikumpul jadi
satu lalu dibakar.
3.5 Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah menggunakan resapan (air limbah meresap
ditanah).
3.6 Jamban/ WC
Bila BAB (Buang Air Besar) menggunakan WC.
3.7 Denah Rumah
Dapur
U
Kamar 2 Ruang
nonton
Kamar 1 TV B T

Ruang
S
tamu

Teras

3.8 Lingkungan sekitar rumah


ingkungan sekitar rumah klien kurang bersih dan tidak terawat, sekitar
rumah dan halaman rumah ditanami pohon.
3.9 Sarana Komunikasi dan Transportasi
Cara berkomunikasi antar anggota keluarga baik, menggunakan bahasa
banjar dan saling pengertian juga perhatian. Keluarga klien
menggunakan transportasi motor roda dua.
3.10 Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Ny. S mengatakan sebagian besar tetangganya warga asli Banjar,
sebagian kecil merupakan pendatang. Ny. S mengatakan sering
berkumpul dengan tetangga di sekitar rumah. Mayoritas mata pencaharian
tetangga sekitar rumah Ny. S adalah sebagai petani. Ny. S mengatakan di
lingkungannya terdapat kegiatan pengajian dilakukan dua kali dalam satu
minggu yaitu pada Burdahan Pada sore Jumat dan Habsy pada malam
minggu.
3.11 Mobilitas geografis keluarga
Ny. S mengatakan sudah tinggal di rumahnya yang sekarang selama 25
tahun. Jarak rumah dengan tetangga dekat.
3.12 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengatakan sering mengikuti kegiatan pengajian yang
dilaksanakan di sekitar daerah rumahnya dan juga sering berinteraksi
dengan tetangganya. Interaksi yang terjalin antara keluarga Tn. M dengan
tetangganya sangat baik.
3.13 Sistem pendukung keluarga
Ny. S mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai kartu sehat
seperti BPJS dan yang lainnya.

IV. Stuktur Keluarga


4.1 Struktur Peran Keluarga
Tn. M berperan sebagai kepala keluarga yaitu dalam mengambil
keputusan keluarga, sebagai bapak dari anak-anaknya, dan sebagai
pencari nafkah. Ny.S sebagai ibu, mengatur dan mengurus rumah tangga
dan keuangan.
4.2 Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. M dalam menghadapi masalah kesehatan selain membeli
obat di warung yaitu membawa ke perawat/bidan praktek atau ke
puskermas jika sakit yang dirasakan cukup parah. Dan keluarga
memegang teguh nilai-nilai agama Islam, keluarga juga ditekankan untuk
menjaga silahturahmi dengan saudara-saudara dan tetangga setempat.
4.3 Pola Komunikasi dalam Keluarga
Komunikasi dilakukan setiap hari, baik siang hari maupun malam hari,
bahasa yang digunakan dalam komunikasi adalah bahasa Banjar,
komunikasi dalam keluarga ini tidak ada dalam masalah
4.4 Struktur Kekuatan keluarga
Keluarga Tn. M dalam pengambilan keputusan setiap ada permasalahan
dalam keluarga pemecahannya selalu secara musyawarah.
V. Fungsi Keluarga
5.1 Fungsi afektif
Menurut Ny. S dimana yang berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan
rumah tangga sekarang adalah Suaminya. Keluarga tampak harmonis,
saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu
dengan yang lain, selalu mengajarkan dan mencontohkan cara bersopan
santun pada anak-anaknya, apabila ada anggota keluarga lain yang
membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai dengan
kemampuan.
5.2 Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. M dapat bersosialisasi dikeluarga dengan akrab, juga
sosialisasi dengan tetangga maupun dengan masyarakat yang ada di
wilayah tempat tinggal mereka.
5.3 Fungsi reproduksi
Tn. M dan Ny.S memiliki 3 orang anak, anak yang hidup 3 orang. 2 anak
laki-laki dan 1 perempuan. Di mana anak 1 orang sudah menikah dan
bekerja. Ny.S mengatakan sudah tidak menggunakan KB karena beliau
Sudah menopause.
5.4 Fungsi ekonomi
Ny. S mengatakan dalam keluarga sumber penghasilan berasal Berjualan
Kelapa Perut. Pendapatan keluarga hanya untuk makan sehari-hari,
kebutuhan lainnya sebagian dipenuhi dari hasil bertani.
5.5 Fungsi perawatan kesehatan
5.5.1 Mengenal
Keluarga tidak mampu mengenali masalah kesehatan tentang
penyakit rematik hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang
menyadari dampak masalah kesehatan akibat penyakit rematik.
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas
karena keluarga juga tidak mengetahui secara luas tentang
masalah yang terjadi pada penyakit rematik. Keluarga mempunyai
kesadaran tentang terciptanya lingkungan yang sehat, hal ini
dibuktikan dengan aktivitas keluarga bila ada waktu luang
membersihkan ruangan dan lingkungan sekitar rumah. Selama ini
keluarga jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,
karena keluarga lebih cenderung membeli obat bebas diwarung.
5.5.2 Memutuskan untuk merawat
Ny. S mengatakan bila ada salah satu anggota keluarganya yang
sakit biasanya membeli obat diwarung terlebih dahulu kemudian
dibawa kebidan, bila sakit atau keluhan tidak berkurang Tn. M
membawa keluarganya yang sakit ke Puskesmas.
5.5.3 Mampu Merawat
Ny. S mengatakan bila ia atau anggota keluarganya sakit tapi tidak
parah, mereka hanya membeli obat bebas diwarung atau bisa juga
ke bidan. Namun bila sakitnya tidak sembuh-sembuh mereka
membawanya ke puskesmas.
5.5.4 Memodifikasi Lingkungan
Ny. S mengatakan memelihara lingkungan rumah yang sehat
adalah rumahnya selalu dibersihkan setiap hari, jendela selalu di
buka, keadaan rumah cukup bersih dan rapi, pencahayaan dirumah
cukup. Keluarga mampu membuat suasana menjadi tenang,
lingkungan rumah tertata rapi sesuai tempatnya sehingga
menurunkan resiko cedera.
5.5.5 Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
Ny. S mengatakan mengetahui fasilitas kesehatan yang terdekat
adalah di Bidan. Bila ada anggota keluarganya yang sakit biasanya
membeli obat diwarung namun jika sakit parah lalu dibawa
berobat ke Bidan atau puskesmas.

VI. Stress dan Koping Keluarga


6.1 Stresor jangka pendek
Tn. M mengatakan tidak ada masalah yang berat selama ini, ketika ada
masalah kecil, keluarga selalu bisa mengatasi sendiri.
6.2 Stresor jangka panjang
Tn. M mengatakan tidak apa-apa dengan kondisi dan kesehatanya. Ny. S
mengatakan selalu berdoa dan berharap cepat sembuh dan pasrah kepada
Allah SWT.
6.3 Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi dan stresor
Tn. M mengatakan bila ada masalah kesehatan yang berat dikeluarganya
dia langsung membawa kepelayanan kesehatan seperti bidan atau
puskesmas.
6.4 Strategi koping yang digunakan
Tn. M mengatakan bila ada masalah selalu di musyawarahkan dengan
istri, Anak-anaknya dan anggota keluarganya dan bersama-sama mencari
solusinya.
6.5 Strategi adaptasi disfungsional
Tn. M mengatakan biasanya bila ada masalah setelah dibicarakan
bersama maka masalah dapat diselesaikan.
6.6 Harpan Keluarga
Ny.S berharap agar nyeri pada kakinya sembuh, sehingga dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman, Keluarga Tn. M
berharap agar seluruh keluarganya selalu diberi kesehatan dan terhindar
dari segala macam penyakit yang membahayakan.

VII. Pemeriksaan Fisik


N Jenis
Tn. M Ny. S An.M An.A
o pemeriksaan
Keadaan
1 Baik Baik Baik Baik
umum
2 Kesadaran Komposmentis Komposmentis Komposmentis Komposmentis
TTV TD : 120/90 TD : 120/80 TD :120/70 TD :110/70
3 N : 80 x/m N : 86 x/m N :88 x/m N :94 x/m
R : 18 x/m R : 16 x/m R : 20 x/m R :21 x/m
4 Kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala
tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
benjolan. Mata benjolan. Mata benjolan. Mata benjolan. Mata
tidak tidak tidak tidak
anemis, telinga anemis, teling anemis, teling anemis, teling
tidak ada a tidak ada a tidak ada a tidak ada
serumen, fungsi serumen, serumen, serumen,
pendengaran fungsi fungsi fungsi
baik, hidung pendengaran pendengaran pendengaran
tidak ada sekret, baik, hidung baik, hidung baik, hidung
fungsi tidak ada tidak ada tidak ada
penciuman sekret, fungsi sekret, fungsi sekret, fungsi
baik, mukosa penciuman penciuman penciuman
bibir lembab. baik, gigi baik, gigi baik, gigi
tampak tampak tampak
mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir
lembab lembab lembab
5 Leher Tampak tidak Tampak tidak Tampak tidak Tampak tidak
ada pembesaran ada ada ada
kelenjar tiroid pembesaran pembesaran pembesaran
maupun kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
pembesaran maupun maupun maupun
vena jugularis, pembesaran pembesaran pembesaran
pergerakan vena jugularis, vena jugularis, vena jugularis,
leher pergerakan pergerakan pergerakan
normal/tidak leher leher leher
terbatas normal/tidak normal/tidak normal/tidak
terbatas terbatas terbatas
6 Dada/thorax Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris,
frekuensi napas frekuensi frekuensi frekuensi
18x/menit, suara napas 16 napas 20 napas
nafas vesikuler. x/menit, suara x/menit, suara 21x/menit,
nafas nafas suara nafas
vesikuler. vesikuler. vesikuler.
7 Abdomen Bentuk simetris, Bentuk Bentuk Bentuk
tidak terdapat simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
acites, tidak terdapat acites, terdapat acites, terdapat acites,
tedapat nyeri di tedapat nyeri di tedapat nyeri di tedapat nyeri di
abdomen. abdomen. abdomen abdomen
8 Ekstremitas Ekstremitas atas Ny. S Ekstremitas Ekstremitas
dan bawah mengatakan atas dan bawah atas dan bawah
tampak normal, Nyeri pada tampak tampak
tidak ada kaki kirinya normal, tidak normal, tidak
edema, fungsi seperti ada edema, ada edema,
pergerakan baik diremas-remas, fungsi fungsi
skala nyeri 2 pergerakan pergerakan
(ringan), nyeri baik baik
datang saat
beraktivitas,
nyeri hilang
saat dibawa
istirahat

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisa Data
No Data Masalah Kemungkinan Tipologi
Keperawatan Penyebab Masalah
1 Data Subjektif Kurang Ketidak Aktual
Keluarga Ny. S pengetahuan mampuan
mengatakan sejak lama keluarga Tn. keluarga
sudah mengalami rematik M tentang mengenal
Keluarga Ny. S tanda dan masalah
mengatakan bahwa Ny. S gejala Reumatik
sering mengeluhkan nyeri Reumatik
dan keram pada sendi-
sendi Kaki kiri nya
Ny. S mengatakan Nyeri
pada kaki kirinya seperti
diremas-remas, skala
nyeri 2 (ringan), nyeri
datang saat beraktivitas,
nyeri hilang saat dibawa
istirahat
Keluarga Ny.S
menanyakan bahwa
penyakitnya disebabkan
oleh apa dan tanda gejala

Data Objektif
Berdasarkan hasil
pemeriksaan tanda-tanda
vital didapatkan:
TD : 120/80 Mmhg
Nadi: 86 x/menit
RR: 18 x/menit
2 Data Subjektif Ketidak Kurang Aktual
Ny. S kebiasaan makan mampuan pengetahuan
teratur, tetapi tidak keluarga Ny.S keluarga
berpantangan dalam menu memodifikasi tentang
makanan dan tidak lingkungan makanan yang
mengetahui makanan apa dapat
saja yang dapat meningkatkan
menyebabkan sakitnya kadar purin
suami bisa kambuh dalam darah

Data Objektif
Berdasarkan hasil
pemeriksaan tanda-tanda
vital didapatkan:
TD : 120/80 Mmhg
Nadi: 86 x/menit
RR: 18 x/menit
3 Faktor resiko Resiko Ketidakmampu Resiko
Ny. S mengatakan jarang terjadinya an keluarga
berobat kepuskesmas hanya kesalahan menggunakan
membeli obat bebas dalam fasilitas
diwarung dan mengonsumsi penatalaksana kesehatan
obat tersebut saat nyeri an keluarga secara optimal
rematik datang. Ny. S
Pendidikan terakhir ny. A terhadap
adalah SD. penyakit
Keluarga jarang rematik
memeriksakan diri ke
puskesmas.
2. Perumusan Diagnosa Keperawata:
a. Kurangnya pengetahuan keluarga Ny. S tentang, gejala, penyebab,
pencegahan dan penatalakasanaan penyakit rematik b/d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit rematik.
b. Ketidak mampuan keluarga Ny. S memodifikasi lingkungan b/d kurang
pengetahuan tentang makanan yang dapat meningkatkan kadar purin
dalam tubuh.
c. Resiko terjadinya kesalahan dalam penatalaksanaan keluarga Ny. S
terhadap penyakit rematik b/d Ketidakmampuan keluarga menggunakan
fasilitas kesehatan secara optimal.

3. Skoring Prioritas Masalah:


a. Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. M tentang, gejala, penyebab,
pencegahan dan penatalakasanaan penyakit rematik b/d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit rematik

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 Ketidaktahuan keluarga
Tidak/kurang tentang masalah penyakit
sehat (3) rematik merupakan bahaya
terhadap kondisi klien.
2. Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Kondisi klien pada usia
masalah dapat dewasa
diubah : Lama penyakit kurang
Sebagian (1) lebih setahun
Berdasarkan prognosa
masalah rematik hanya
sebagian kecil bisa
sembuh, dan hanya bisa
dilakukan tindakan
pencegahan.
3. Kemungkinan 3 1 3/3 x 1 = 1 Penyakit rematik
masalah dapat memungkinkan untuk
dicegah: dicegah dengan
menghindari faktor
Tinggi (3) resiko
Keluarga mau diajak
kerjasama (kooperatif).
4. Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Bila tidak segera ditangani
masalah : maka akan terjadi
Masalah komplikasi lebih lanjut,
berat harus seperti osteoartritis, asam
segera urat akut.
ditangani (2)
Total 4
b. Ketidak mampuan keuarga Tn. M memodifikasi lingkungan b/d kurang
pengetahuan tentang makanan yang dapat meningkatkan kadar purin
dalam tubuh

No Kriteria Score Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah ada
Tidak/kurang
sehat (3)
2. Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Kondisi klien pada usia
masalah dapat dewasa
diubah Lama penyakit kurang
Sebagian (1) lebih setahun
Berdasarkan prognosa
masalah rematik hanya
sebagian kecil bisa
sembuh, dan hanya bisa
dilakukan tindakan
pencegahan.
3. Kemungkinan 3 1 3/3 x 1 = 1 Kepekaan terhadap
masalah dapat penyakit rematik dapat
dicegah: dikurangi / dihilangkan
bila mau memperhatikan
Tinggi (3) pola makan yang baik
dan memperhatikan
makanan yang dimakan

4. Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Bila tidak segera ditangani


masalah : maka akan terjadi
Masalah komplikasi lebih lanjut,
berat harus seperti osteoartritis, asam
segera urat akut.
ditangani (2)
Total 4
c. Resiko terjadinya kesalahan dalam penatalaksanaan keluarga Tn, S
terhadap penyakit rematik b/d Ketidakmampuankeluarga menggunakan
fasilitas kesehatan secara optimal

No Kriteria Score Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah: 2 1 2/3 x 1 = Penyakit rematik, bila
Ancaman 2/3 dalam melakukan tindakan
kesehatan (2) pengobatan yang salah akan
memperberat penyakit
rematik
2. Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 = 2 Respon keluarga mau
masalah dapat menerima masukan berupa
diubah pendidikan kesehatan
Mudah (2) Setelah dilakukan tindakan
penyuluhan keluarga mau
menggunakan fasilitas
kesehatan
3. Kemungkinan 2 1 2/3 x 1 = Keluarga telah berusaha
masalah dapat 2/3 merawat keluarganya yang
dicegah: menderita rematik walaupun
masih belum tepat
Cukup (2)

4. Menonjolnya 0 1 0/2 x 1 = 0 Rematik harus segera


masalah : ditangani agar tidak terjadi
Masalah tidak komplikasi lanjut.
dirasakan (0)
Total 3 1/3

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan


NO Diagnosa Keperawatan Skor
1. Kurangnya pengetahuan keluarga Ny. S tentang, gejala, penyebab, 4
pencegahan dan penatalakasanaan penyakit rematik b/d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita penyakit rematik.
2. Ketidak mampuan keluarga Ny. S memodifikasi lingkungan b/d 4
kurang pengetahuan tentang makanan yang dapat meningkatkan
kadar purin dalam tubuh.
3. Resiko terjadinya kesalahan dalam penatalaksanaan keluarga Ny. S 3 1/3
terhadap penyakit rematik b/d Ketidakmampuan keluarga
menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.
C. Perencanaan/ Intervensi Keperawatan
Tujuan Kriteria evaluasi
Diagnosa Rencana
No Jangka
Keperawatan Jangka Pendek Kriteria Standar intervensi
Panjang
1. Kurangnya Keluarga dapat Setelah Respon Keluarga dapat 1. Kaji pengetahuan
pengetahuan mengenal dilakukan 8 kali verbal menjelaskan keluarga tentang
keluarga Ny. S masalah kunjungan, keluarga kembali tanda, gejala,
tentang, gejala, rematik yang diharapkan tentang tanda, penyebab, serta
penyebab, dialami keluarga gejala, akibat lanjut dari
pencegahan dan keluarga mengetahui penyebab, serta rematik.
penatalakasanaan tanda, gejala dan akibat lanjut 2. Jelaskan kepada
penyakit rematik penyebab serta dari penyakit keluarga tentang
b/d akibat lanjut dari rematik akibat lanjut dari
Ketidakmampuan rematik rematik
keluarga merawat 3. Berikan pujian
anggota keluarga kepada keluarga
yang menderita
penyakit rematik

Ketidakmampuan Setelah Respon


2. Setelah 1. Keluarga 1. Jelaskan
keluarga Ny. S dilakukan verbal
dilakukan 3 mengerti bagaimana cara
memodifikasi tindakan keluarga
kali kunjungan bagaimana pencegahan
lingkungan b/d rumah, keperawatan cara Reumatik
kurang keluarga dapat keluarga dapat pencegahan 2. Beri informasi
pengetahuan merawat menyebut Reumatik tentang cara
tentang makanan anggota tentang : 2. Keluarga memilih makanan
yang dapat keluarga yang Cara dapat yang
meningkatkan sakit dan pencegahan menyebutkan menyebabkan
kadar purin dalam mengetahui Mengetahui makanan yang Reumatik
tubuh proses dan makanan yang menyebabkan
pencegahannya dapat Reumatik
menyebabkan 1.
Reumatik 2.
1.Keluarga 1. Kaji sejauh mana
Setelah Respon
3. Resiko terjadinya Setelah dapat pengetahuan
kesalahan dalam dilakukan 3 dilakukan 3 kali verbal keluarga tentang
keluarga mengerti apa
penatalaksanaan kali kunjungan kunjungan, penyakit rematik
keluarga Ny. S rumah, keluarga dapat itu penyakit 2. Jelaskan apa itu
terhadap penyakit diharapkan menyebutkan rematik penyakit rematik
rematik b/d keluarga tentang : 2.Keluarga kepada keluarga
Ketidakmampuan mengerti akan dapat dengan
keluarga pentingnya 1. Mengetahui menyebutkan menggunakan
menggunakan berobat ke penyakit yang fakto-faktor bahasa yang
fasilitas kesehatan tempat dideritanya yang mudah dipahami
secara optimal pelayanan 2. Faktor-faktor menyebabkan 3. Jelaskan faktor-
kesehatan yang timbulnya faktor penyebab
menyebabkan penyakit penyakit rematik
penyakitnya rematik serta
3. Akibat / 3.Keluarga komplikasinya.
komplikasinya dapat 4. jelaskan
4. Cara menyebutkan pentingnya
penanganan cara memeriksakan ke
penyakit penanganan fasilitas kesehatan
rematik penyakit apabila ada
rematik keluhan.
Tujuan Kriteria evaluasi
Diagnosa Rencana
No Jangka
Keperawatan Jangka Pendek Kriteria Standar intervensi
Panjang

D. Implementasi Keperawatan
Tanggal/Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi
Kamis, Kurangnya pengetahuan 1. Mengkaji pengetahuan keluarga
28 September 2017 keluarga Ny. S tentang, tentang tanda, gejala, penyebab,
Jam 16.30 wita gejala, penyebab, serta akibat lanjut dari rematik.
pencegahan dan 2. Menjelaskan kepada keluarga
penatalakasanaan penyakit tentang akibat lanjut dari rematik
rematik b/d 3. Memberikan pujian kepada
Ketidakmampuan keluarga keluarga
merawat anggota keluarga
yang menderita penyakit
rematik
Kamis, Ketidakmampuan keluarga 1. Menjelaskan bagaimana cara
28 September 2017 Ny. S memodifikasi pencegahan Reumatik
Jam 16.40 wita lingkungan b/d kurang 2. Memberi informasi tentang cara
pengetahuan tentang memilih makanan yang
makanan yang dapat menyebabkan Reumatik
meningkatkan kadar purin
dalam tubuh
Kamis, Resiko terjadinya 1. Mengkaji sejauh mana
28 September 2017 kesalahan dalam pengetahuan keluarga tentang
Jam 16.50 wita penatalaksanaan keluarga penyakit rematik
Ny. S terhadap penyakit 2. Menjelaskan apa itu penyakit
rematik b/d rematik kepada keluarga dengan
Ketidakmampuan keluarga menggunakan bahasa yang mudah
menggunakan fasilitas dipahami
kesehatan secara optimal 3. Menjelaskan faktor-faktor
penyebab penyakit rematik serta
komplikasinya.
4. Menjelaskan pentingnya
memeriksakan ke fasilitas
kesehatan apabila ada keluhan.

E. Evaluasi
No.
Tanggal Jam Evaluasi Paraf
Diagnosa
1 28/09/2017 17.00 S: Klien mengatakan masih kurang tahu Ema
mengenai rematik secara lebih lengkap
Wita
O:
- Klien masih nampak bingung saat
ditanya mengenai penyakitnya
- Klien hanya mengatakan tidak boleh
makan kacang-kacangan
- Klien kurang tahu mengenai tanda gejala
dan penyebab rematik
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
tanda, gejala, penyebab, serta akibat
lanjut dari rematik.
2. Jelaskan kepada keluarga tentang akibat
lanjut dari rematik
3. Berikan pujian kepada keluarga
2 28/09/2017 17.10 S : Klien tidak dapat menyebutkan Ema
Wita pengertian, tanda dan gejala, penyebab
akibat dan cara pencegahannya dan
keluarga dapat menjelaskan dan
mengetahui cara penanganan terjadinya
Reumatik
O : Klien tampak bingung
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Jelaskan bagaimana cara pencegahan
Reumatik
2. Beri informasi tentang cara memilih
makanan yang menyebabkan
Reumatik
3 28/09/2017 17.20 S: Klien mengatakan jarang berobat ke Ema
Wita puskesmas, bila nyeri datang dan klien
hanya istirahat
O: Klien tampak menatap perawat saat
menjawab pertanyaan
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Mengkaji sejauh mana pengetahuan
keluarga tentang penyakit rematik
2. Menjelaskan apa itu penyakit rematik
kepada keluarga dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami
3. Menjelaskan faktor-faktor penyebab
penyakit rematik serta komplikasinya.
4. Menjelaskan pentingnya
memeriksakan ke fasilitas kesehatan
apabila ada keluhan.

Anda mungkin juga menyukai