Anda di halaman 1dari 4

111

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis menerapkan pemberian tindakan Systematic Oral Care

menggunakan madu terhadap kerusakan membran mukosa oral akibat

kemoterapi pada asuhan keperawatan An.A dengan Leukemia Limfoblastik

Akut di ruang rawat inap anak Melati II Rumah Sakit Dr.Moewardi Surakarta.

Kesimpulan yang dapat ditarik :

1. Pada pengkajian An.A dengan Leukemia Limfoblastik Akut didapatkan

data subyektif dan obyektif, terdapat keluhan utama nyeri sendi pada

tangan dan kaki An.A. Data obyektif An.A bibir pucat, tidak nafsu makan

merupakan tanda dan gejala dari penyakit Leukemia Limfoblastik Akut.

2. Prioritas diagnosa keperawatan yang muncul berdasarkan kebutuhan dasar

Maslow pada pasien adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis (mulut kering dan

stomatitis). Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (penyakit

leukemia limfoblastik akut). Kerusakan membran mukosa oral berhubungan

dengan agen cidera kimiawi (efek obat kemoterapi). Defisiensi

pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif (kurang informasi).

3. Intervensi keperawatan untuk diagnosa yang pertama ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis.

ketahui makanan kesukaan pasien, pantau kandungan nutrisi dan kalori.

111
112

Diagnosa yang kedua nyeri akut berhubungan agen cidera biologis

(leukemia), intervensi berikan relaksasi nafas dalam. Diagnosa yang ketiga

kerusakan membran mukosa oral berhubungan dengan agen cidera kimiawi

(efek obat kemoterapi), intervensi berikan systematic oral care

menggunakan madu. Diagnosa yang keempat defisiensi pengetahuan

berhubungan dengan keterbatasan kognitif (kurang informasi), berikan

informasi tentang leukemia limfoblastik akut.

4. Implementasi yang diberikan penulis sesuai dengan intervensi yang sudah

dibuat penulis. Pemberian systematic oral care menggunakan madu

merupakan salah satu tindakan untuk meminimalkan kerusakan membran

mukosa oral pada An.A dalam menurunkan disfungsi oral. Pada diagnosa

keperawatan yang ketiga yaitu, kerusakan membran mukosa oral

berhubungan dengan agen cidera kimiawi (efek obat kemoterapi).

5. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari, evaluasi masalah

pada ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan faktor biologis (mulut kering dan stomatitis) sudah teratasi. Dengan

intervensi dipertahankan masukan dan protein adekuat. Masalah

keperawatan yang kedua yaitu nyeri akut berhubungan dengan faktor

biologis, telah teratasi dan pertahankan intervensi relaksasi nafas dalam.

Diagnosa keperawatan yang ketiga yaitu kerusakan membran mukosa oral

berhubungan dengan agen cidera kimiawi, telah teratasi dan pertahankan

perawatan oral care dengan madu. Diagnosa yang keempat defisiensi


113

pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif dengan intervensi

pertahankan pemajanan informasi.

6. Analisa hasil implementasi aplikasi jurnal penelitian yang telah dilakukan

oleh Sutari, I Gusti Ayu Anik (2014). Pemberian tindakan systematic oral

care menggunakan madu yang diberikan selama tiga hari pada An.A

dengan LLA disertai kemoterapi yang dilakukan selama tiga hari, setiap

sebelum atau sehabis makan. Hasil analisa dari implementasi berupa

penilaian dari skor BOAS 5 (tidak ada disfungsi), yang sebelumnya skor

BOAS 11 (disfungsi sedang).

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan kepada An.A dengan

Leukemia Limfoblastik Akut mengungkapkan usulan dan masukan positif pada

bidang kesehatan antara lain :

1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit)

Diharapkan asuhan keperawatan pada anak saat dilakukan perawatan di

rumah sakit dengan perlunya kemoterapi tetap memperhatikan kesehatan

oral dan mukosa anak dengan memberikan Systematic Oral Care

menggunakan madu.

2. Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya Perawat

Diharapkan tenaga kesehatan yang memberikan asuhan keperawatan pada

anak dengan kemoterapi hendaknya lebih intensif pada anak untuk

memdapatkan perawatan oral dalam mempertahankan dan meningkatkan

kesehatan oral dan membran mukosa anak dengan kemoterapi.


114

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan mampu mewujudkan inovasi dan meningkatkan mutu dalam

pembelajaran untuk melahirkan tenaga kesehatan khususnya perawat yang

kompetitif, profesional, inovatif, berkualitas, dan komunikatif.

Anda mungkin juga menyukai