TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Tindakan
Defenisi tindakan adalah mekanisme dari suatu pengamatan yang muncul dari
a. Persepsi (perception) yaitu mengenal dan memilih berbagai objek yang akan
dilakukan.
b. Respon terpimpin yaitu melakukan segala sesuatu sesuai dengan urutan yang benar.
d. Adaptasi yaitu suatu praktek atau tindakan yang yang sudah berkembang dan
B. Bidan
Defenisi Bidan adalah seorang wanita yang telah menyelesaikan pendidikan bidan
dan sudah mempunyai izasah, dan telah mendapat pengakuan dari negara dan diberi
lisensi oleh pemerintah untuk mengaplikasikan ilmunya dengan buka praktek (Suryani
Soepardan, 2008).
C. Pencegahan Infeksi
Defenisi pencegahan infeksi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menurunkan
dan
c. HIV (AIDS)
Pencegahan infeksi merupakan hal yang esensial dalam memberikan asuhan lengkap
yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin pada
saat menolong persalinan. Saat memberikan asuhan dasar selama kunjungan antenatal,
proses pertolongan persalinan dan nifas. Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap
aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, serta penolong persalinan
atau tenaga kesehatan. Juga upaya-upaya menurunkan resiko terjangkit atau terinfeksi
a. Setiap orang, baik ibu, bayi baru lahir, dan penolong persalinan harus dianggap dapat
menularkan penyakit karena infeksi yang terjadi bersifat asimptomatik atau tanpa
gejala.
c. Permukaan tempat pemeriksaan, peralatan dan benda-benda lain yang akan dan telah
bersentuhan dengan kulit tak utuh seperti selaput mukosa atau darah, harus dianggap
d. Jika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan atau benda lainnya telah diproses
e. Resiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total, tetapi dapat dikurangi hingga
atau mencegah mikroorganisme berpindah dari satu individu ke individu yang lain yang
A. Cuci tangan
A. Cuci Tangan
Cuci tangan adalah prosedur yang paling penting dari pencegahan timbulnya
infeksi yang menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir.
3. Menggosok dengan kuat kedua tangan dengan menggunakan sabun biasa atau
yang mengandung anti mikroba selama 15 sampai 30 detik dan telah di pastikan
sudah menggosok sela-sela jari. Tangan yang terlihat kotor harus dicuci lebih
lama.
kertas tisu yang bersih dan kering atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
a. Menggunakan ember tertutup dengan kran yang bisa ditutup pada saat
b. Menggunakan botol yang sudah diberi lubang agar air bisa mengalir.
gliserin. Kemudian menggosok kedua tangan hingga kering cara ini diulangi
handuk yang juga digunakan orang lain. Handuk basah atau lembab adalah
10. Bila tidak ada saluran air untuk membuang air yang sudah digunakan,
kumpulkan air di baskom dan buang ke saluran limbah atau jamban di kamar
Pakai sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang basah baik kulit tak utuh,
Jika sarung tangan diperlukan, ganti sarung tangan untuk menangani setiap ibu atau
bayi baru lahir setelah terjadi kontak langsung untuk menghindari kontaminasi silang
atau gunakan sarung tangan yang berbeda untuk situasi yang berbeda pula. Sarung
tangan sekali pakai lebih dianjurkan, tapi jika sarananya sangat terbatas, sarung tangan
bisa digunakan berulang kali tetapi lebih dahulu, yaitu dengan cara cuci dan bilas, atau
desinfeksi tingkat tinggi maupun sterilisasi. Jika sarung tangan sekali pakai digunakan
berulang kali, jangan diproses lebih dari tiga kali karena mungkin telah terjadi robekan
atau lubang yang tidak terlihat memungkinkan sarung tangan dapat robek pada saat
sedang digunakan.
Ada beberapa prosedur pelaksanaan tindakan yang memerlukan pakai sarung tangan
diantaranya :
diperlukan).
Buat jadwal rutin yang tetap, misalnya tiap minggu untuk menyiapkan larutan dan
lebih kecil karena pinggiran wadah larutan utama tidak boleh bersentuhan dengan
3. Mengosongkan dan mencuci wadah dengan sabun dan air serta membiarkannya
4. Menuangkan larutan antiseptik kegulungan kapas atau kasa dan jangan merendam
larutan antiseptik.
5. Menyimpan larutan di tempat yang dingin dan gelap (Jhonson, et all, 2005)
Pemrosesan peralatan yang telah bekas pakai, baik terbuat dari logam,
Pemrosesan alat bekas pakai diproses melalui tiga langkah pokok yaitu :
1. Dekontaminasi
terkontaminasi. Untuk perlindungan lebih jauh, pakai sarung tangan karet yang tebal
dan sarung tangan rumah tangga dari lateks, jika menangani peralatan yang sudah
klorin akan cepat mengalami penurunan sehingga harus diganti paling sedikit satu
kali 24 jam, atau lebih cepat jika terlihat telah kotor atau keruh (Syafuddin, 2004).
% Larutan Konsentrat
Jumlah Bagian Air = -1
% Larutan Yang Diinginkan
Contoh : Untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan klorin 5,25%
5,2%
Jumlah Bagian Air = - 1 = 10,5 1 = 9,5
0,5%
pada peralatan dan perlengkapan yang kotor yang sudah digunakan. Baik sterilisasi
maupun disinfeksi tingkat tinggi kurang efektif tanpa proses pencucian sebelumnya,
mungkin.
a. Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga yang terbuat
c. Tabung suntik, minimal ukuran 10 ml, untuk membilas bagian dalam kateter,
e. Air bersih
c) Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari plastik atau karet, jangan dicuci
d) Cuci setiap benda tajam secara terpisah dengan tahapan sebagai berikut:
1. Gunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan
kotoran.
4. Pastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada peralatan.
5. Cuci setiap benda sedikitnya tiga kali atau lebih jika perlu dengan air dan
Jika peralatan akan didesinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi tempatkan peralatan
dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses DTT.
Peralatan yang akan didesinfeksi tingkat tinggi secara dengan cara dikukus atau
direbus, atau disterilisasi di dalam otoklaf atau oven panas kering, tidak usah
Selagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dan sabun dan
berikut ini :
a) Pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks
c) Gunakan tabung suntik untuk mencuci tangan bagian dalam kateter sedikitnya
tiga kali atau lebih jika perlu dengan air dan sabun atau deterjen.
e) Letakkan kateter dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum
Desinfeksi tingkat tinggi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua
mikroorganisme kecuali endospora bakteri dengan cara merebus atau secara kimiawi.
yaitu bakteri, jamur, parasit dan virus, termasuk endospora bakteri pada benda-benda
DTT dapat dilakukan dengan cara merebus, mengukus atau secara kimiawi.
f) Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah penghitungan waktu
dimulai.
(3) Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan atau
(4) Setelah peralatan kering, gunakan segera atau simpan dalam wadah desinfeksi
tingkat tinggi secara tertutup. Peralatan bisa disimpan sampai satu minggu
a) Setelah sarung tangan didekontaminasi dan dicuci, maka sarung tangan ini siap DTT
d) Letakkan sarung tangan pada baki atau nampan pengukus yang berlubang di
bawahnya. Agar mudah dikeluarkan dari bagian atas panci pengukus, letakkan
sarung tangan dengan bagian jarinya ke arah tengah panci. Jangan menumpuk sarung
tangan lima sampai sepuluh pasang sarung tangan bisa diletakkan di panci pengukus
e) Ulangi proses tersebut hingga semua nampan pengukus terisi sarung tangan. Susun
tiga nampan pengukus di atas panci perebus yang berisi air. Letakkan sebuah panci
f) Letakkan penutup di atas panci pengukus paling atas dan panaskan air hingga
mendidih. Jika air mendidih perlahan, hanya sedikit uap air yang dihasilkan dan
g) Jika air mendidih terlalu cepat, air akan menguap dengan capat dan bahan bakar
akan terbuang.
h) Jika uap mulai keluar dari celah-celah di antara panci pengukus, mulailah
penghitungan waktu. Catat lamanya pengukusan sarung tangan dalam buku khusus.
j) Angkat nampan pengukus paling atas yang berisi sarung tangan dan goyangkan
perlahan-lahan agar air yang tersisa pada sarung tangan dapat menetes keluar.
k) Letakkan nampan pengukus di atas panci perebus yang kosong di sebelah kompor.
l) Ulangi langkah tersebut hingga semua nampan pengukus yang berisi sarung tangan
tersusun di atas panci perebus yang kosong. Letakkan penutup di atasnya hingga
panci selama 4-6 jam. Jika diperlukan segera biarkan sarung tangan menjadi dingin
selama 5-10 menit dan kemudian gunakan dalam waktu 30 menit pada saat masih
basah atau lembab (setelah 30 menit bagian jari sarung tangan akan menjadi lengket
n) Jika sarung tangan tidak akan dipakai segera, setelah kering, gunakan cunam
penjepit atau pinset desinfeksi tingkat tinggi untuk memindahkan sarung tangan.
Letakkan sarung tangan tersebut dalam wadah desinfeksi tingkat tinggi lalu tutup
rapat sarung tangan bisa disimpan di dalam panci pengkus yang berpenutup rapat.
DTT Kimiawi :
a) Letakkan peralatan yang kering, sudah didekontaminasi dan dicuci ke dalam wadah.
Kemudian isi wadah tersebut dengan larutan kimia. Perlu diingat jika peralatan
masih dalam kondisi basah sebelum direndam dalam larutan kimia maka dapat
kurang efektif.
d) Catat lama waktu peralatan direndam dalam larutan kimia di buku khusus
e) Bilas peralatan dengan air matang dan angin-anginkan sampai kering di wadah
f) Setelah kering peralatan dapat digunakan dengan segera atau disimpan dalam wadah
Pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks
b) Letakkan kateter yang sudah dicuci dan kering di dalam larutan klorin. Gunakan
tabung suntik steril atau desinfeksi tingkat tinggi yang besar untuk membilas bagian
dalam kateter dengan larutan klorin. Ulangi pembilasan tiga kali. Pastikan kateter
d) Gunakan tabung suntik desinfeksi tingkat tinggi atau steril yang besar dan air yang
digunakan atau disimpan dalam wadah desinfeksi tingkat tinggi yang bersih.
Selain DTT, petugas dapat menggunakan metode sterilisasi pada instrumen logam
a) Sterilisasi dengan otoklaf 106 pada temperatur 1210C selama 30 menit jika
DEKONTAMINASI
Selama 10 menit
Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda-benda tajam
TINGGI
106 kPa
Kimiawi 1700C Panci Rendam
1210C 60 menit tertutup 20 menit
30 menit 20 menit
jika
terbungkus 20
menit jika tidak
terbungkus
(Peralatan yang sudah diproses biasa disimpan dalam wadah tertutup yang
didesinfeksi tingkat tinggi sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka)
pembilasan)
aktifkan mikro
organisme
Waktu kerja Rendam selama Cuci hingga Cuci hingga Rebus Kukus :
wi 20 Panas
menit kering : 60
menit pada
suhu
1700C
Sampah terdiri dari yang terkontaminasi dan tidak terkontaminasi. Sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai maka penelitian difokuskan kepada sampah terkontaminasi
(darah, nanah, urin, kotoran manusia, dan benda-benda yang tercemar oleh cairan tubuh)
yang berpotensi untuk menginfeksi siapapun yang melakukan kontak atau menangani
1) Setelah selesai melakukan suatu tindakan dan sebelum melepaskan sarung tangan,
kantong.
dalam wadah tahan bocor (misalnya botol air mineral dari plastik atau botol infus),
kotak karton yang tebal atau wadah yang terbuat dari logam.
4) Singkirkan sampah terkontaminasi dengan cara dibakar. Jika hal ini tidak
5) Bersihkan percikan darah dengan larutan klorin 0,5% kemudian seka dengan kain
atau pel.
6) Bungkus atau tutupi linen bersih dan simpan dalam kereta dorong atau lemari
7) Bersihkan tempat tidur, meja, dan troli dengan kain yang dibasahi klorin 0,5% dan
deterjen.
9) Bersihkan lantai dengan lap kering, jangan disapu. Seka lantai dengan campuran
10) Gunakan sarung tangan karet tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks.
11) Bersihkan dinding, gorden, dan tirai sesering mungkin untuk mencegah
terkumpulnya debu. Bila terpercik darah segera bersihkan dengan klorin 0,5%