Anda di halaman 1dari 9

DR. ERY LEKSANA SP.

AN KIC KAO
BAGIAN/SMF ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAK. KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO/RS DR. KARIADI
SEMARANG
PRE EKLAMSIA
Berkembangnya hipertensi disertai proteinuria
dengan atau tanpa edema pada usia kehamilan 20
minggu
Pre eklamsia berat bila terdapat satu dari tanda
berikut:
Tekanan darah sistolik 160 mmHg atau diastolik 110
mmHg setiap saat atau tekanan darah 140/90 mmHg
disertai komplikasi
Proteinuria 5 g/24 jam atau +3/+4 urin dipstick
Oliguria < 30 cc/jam selama 3 jam berturut-turut
Gejala sistemik: edema paru, nyeri kuadran kanan atas,
gangguan fungsi liver, nyeri kepala, visual terganggu
atau trombositopenia
Pasien pre eklamsia pada umumnya berusia muda dan
nullipara
Penatalaksanaan:
Terbaik adalah dilahirkan, tetapi perlu
dipertimbangkan maturitas janin. Kebanyakan kasus
pre eklamsia berat yang terjadi setelah 32 minggu
kehamilan, bayi harus dilahirkan
Anti hipertensi
Hidralazin 2,5-5 mg diberikan perlahan secara i.v setiap
15-20 menit dalam 3 dosis
Labetolol 20 mg i.v dan titrasi setiap 10-15 menit
Turunkan MAP 10-15 % secara bertahap
Diuretik tidak boleh diberikan karena pasien pre
eklamsia mempunyai volume plasma yang cenderung
berkurang (constricted)
Cegah kejang
Magnesium sulfat 20 %
Loading dose 4-6 g diikuti dengan infus 1-2 g/jam
Kadar MgSO4 diperiksa setelah 2-4 jam dan tidak
boleh lebih dari 4-7 meq/l
Depresi nafas, somnolen menunjukkan kadar
magnesium lebih dari dosis terapi
Diberikan bila diastolik presure > 100 mmHg dan
terdapat tanda impending seizure (visual blurring,
scotoma, hiperreflexia) atau tanda-tanda dari pre
eklamsia berat
Antidotum untuk MgSO4 toxicity adalah 1 g CaCl 2 (10
ml of 10% solution)
Berikan Oksigen
Untuk mempertahankan PaO2 > 70 torr dan saturasi oksigen >
94%
Eklamsia
Adalah pre eklamsia disertai kejang
Terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu atau 48 jam
post partum
Penatalaksanaan :
1. Anti Kejang
Diazepam : 5 10 mg i.v
MgSO4 : 4 6 gr i.v kemudian 1 2 g/jam sampai
blood level 4 7 mEq/L
2. Anti Hipertensi
Hydralazine 2,5 5 mg i.v dapat diulang sampai
tekanan diastolik < 110 mmHg (without
decreasing uterine blood flow}
3. Oksigen
Bila terjadi left ventricular failure, beri diuretik atau
nitroglycerin.
Kongesti karena cardiac failure menyebabkan systemic dan
pulmonary venous hypertension, mengakibatkan
peningkatan left and right ventricular volume (preload).

Penurunan preload dan menghilangkan gejala dapat


diberikan diberikan diuretic, yang dapat menurunkan
intravascular dan intracardiac volume serta penurunan
systemic dan pulmonary venous pressure, atau
venodilators yang berefek peripheral venous pooling, yang
menyebabkan penurunan venous return ke jantung dan
penurunan intracardiac volume.
HELLP SYNDROME
Terjadi pada usia kehamilan 27 36 minggu, dapat pula 1
2 hari post partum

Tanda HELLP Syndrome :


Hemolisis
hemolytic microangiopathy anemia disertai abnormal
peripheral smear. Bilirubin total > 1,2 mg/dL atau
serum LDH level > 600 U/L.
Elevated Liver Enzyme
Aspartat amino transferase > 70 U/L atau LDH > 600
U/L
Low Platelet Count
< 150.000/mm cubic
Dapat pula hanya timbul tanda-tanda non
spesifik : epigastric atau nyeri quadrant atas
kanan, perdarahan gusi atau hidung, petechiae,
malaise, nausea, dan vomiting.

Terapi : 1. MgSO4 i.v.


2. Anti Hypertensive. Bila Diastolic
Blood Pressure > 110 mmHg
Plasmapharesis diberikan bila symptomatic
thrombocytopenia berlanjut setelah pemberian
platelet secara agresif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai