Anda di halaman 1dari 7

Epilepsi

1. Definisi
- Serangan mendadak, sementara
- kelainan neurologis
- kondisi yang berbeda-beda ditandai dengan kejang yang tiba-tiba dan berulang dua
atau lebih (kejang epileptik)
- Tidak ada perbedaan usia, jenis kelamin, atau ras
- puncaknya pada saat masa kanak-kanak dan setelah usia 60 tahun (WHO, 2012)
- manifestasi gangguan fungsi otak dengan berbagai etiologi
- gejala tunggal yang khas, yakni kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik
neuron otak secara berlebihan dan paroksimal, Kejang (sacire, yang berarti untuk
mengambil alih), suatu kejadian tiba-tiba yang disebabkan oleh lepasnya agregat
dari sel-sel saraf di sistem saraf pusat yang abnormal dan berlebihan.
- tidak dipicu oleh penyebab yang akut (Markand, 2009).
2. Etiologi
Kelompok Usia Penyebab
Neonatal Kelainan kongenital
Kelainan saat persalinan
Anoksia
Kelainan metabolik (hipokalsemia,
hipoglisemia, defisiensi vitamin B6,
defisiensi biotinidase, fenilketonuria).
Bayi (1-6 bulan) Kelainan kongenital
Kelainan saat persalinan
Anoksia
Kelainan metabolik
Spasme infantil
Sindroma West.
Anak (6 bulan 3 tahun) Spasme infantil
Kejang demam
Kelainan saat persalinan
Anoksia,
Infeksi
Trauma
Kelainan metabolik
Disgenesis kortikal
Keracunan obat-obatan
Anak (3-10 tahun) Anoksia perinatal
Trauma saat persalinan atau setelahnya
Infeksi
Thrombosis arteri atau vena serebral
Kelainan metabolik,
Sindroma Lennox Gastaut
Rolandic epilepsi
Remaja (10-18 tahun) Epilepsi idiopatik, termasuk yang diturunkan
secara genetik,
Epilepsi mioklonik juvenile
Trauma
Obat-obatan.
Dewasa muda (18-25 tahun) Epilepsi idiopatik
Trauma
Neoplasma
Keracunan alkohol atau obat sedasi lainnya.
Dewasa (35-60 tahun) Trauma
Neoplasma
Keracunan alkohol atau obat lainnya.
Usia lanjut (>60 tahun) Penyakit vascular (biasanya pasca infark)
Tumor
Abses
Penyakit degeneratif
Trauma

3. Faktor Risiko

4. Klasifikasi
1) Kejang parsial
Lesi yang terdapat pada kejang parsial berasal dari sebagian kecil dari otak atau satu
hemisfer serebrum. Kejang terjadi pada satu sisi atau satu bagian tubuh dan kesadaran
penderita umumnya masih baik.
a. Kejang parsial sederhana
Gejala yang timbul berupa kejang motorik fokal, femnomena halusinatorik,
psikoilusi, atau emosional kompleks. Pada kejang parsial sederhana, kesadaran
penderita masih baik.
b. Kejang parsial kompleks
Gejala bervariasi dan hampir sama dengan kejang parsial sederhana, tetapi
yang paling khas terjadi adalah penurunan kesadaran dan otomatisme.

Berdasarkan letak lesi pada epilepsi parsial


Lobus frontalis: kepala+mata deviasi ke arah kontralateral lesi
Lobus parietalis: sensasi yg tidak enak di lambung, kesemutan
Lobus temporalis: mengecap bibir dan/ gerakan mengunyah
Lobus ocipitalis : mengedip berlebihan dan gangguan penglihatan

2) Kejang umum
Lesi yang terdapat pada kejang umum berasal dari sebagian besar dari otak atau kedua
hemisfer serebrum. Kejang terjadi pada seluruh bagian tubuh dan kesadaran penderita
umumnya menurun.
a. Kejang Absans
Hilangnya kesadaran sessat (beberapa detik) dan mendadak disertai amnesia.
Serangan tersebut tanpa disertai peringatan seperti aura atau halusinasi,
sehingga sering tidak terdeteksi.
b. Kejang Atonik
Hilangnya tonus mendadak dan biasanya total pada otot anggota badan, leher,
dan badan. Durasi kejang bisa sangat singkat atau lebih lama.
c. Kejang Mioklonik
Ditandai dengan kontraksi otot bilateral simetris yang cepat dan singkat.
Kejang yang terjadi dapat tunggal atau berulang.
d. Kejang Tonik-Klonik
Sering disebut dengan kejang grand mal. Kesadaran hilang dengan cepat dan
total disertai kontraksi menetap dan masif di seluruh otot. Mata mengalami
deviasi ke atas. Fase tonik berlangsung 10 - 20 detik dan diikuti oleh fase
klonik yang berlangsung sekitar 30 detik. Selama fase tonik, tampak jelas
fenomena otonom yang terjadi seperti dilatasi pupil, pengeluaran air liur, dan
peningkatan denyut jantung.

e. Kejang Klonik
Gejala yang terjadi hampir sama dengan kejang mioklonik, tetapi kejang yang
terjadi berlangsung lebih lama, biasanya sampai 2 menit.
f. Kejang Tonik
Ditandai dengan kaku dan tegang pada otot. Penderita sering mengalami jatuh
akibat hilangnya keseimbangan.
5. Diagnosis
Anamnesis (auto dan aloanamnesis),
a. Pola / bentuk serangan
b. Lama serangan
c. Gejala sebelum, selama, dan sesudah serangan
d. Frekuensi serangan
e. Faktor pencetus
f. Ada / tidaknya penyakit lain yang diderita sekarang
g. Usia saat terjadinya serangan pertama
h. Riwayat kehamilan, persalinan, dan perkembangan
i. Riwayat penyakit, penyebab, dan terapi sebelumnya
j. Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga
Pemeriksaan Fisik

6. Penatalaksanaan
Tahap tahap dalam pertolongan pertama saat kejang:
a. Jauhkan penderita dari benda - benda berbahaya (gunting, pulpen,
kompor api, dan lain lain).
b. Jangan pernah meninggalkan penderita.
c. Berikan alas lembut di bawah kepala agar hentakan saat kejang tidak
menimbulkan cedera kepala dan kendorkan pakaian ketat atau kerah
baju di lehernya agar pernapasan penderita lancar (jika ada).
d. Miringkan tubuh penderita ke salah satu sisi supaya cairan dari mulut
dapat mengalir keluar dengan lancar dan menjaga aliran udara atau
pernapasan.
e. Pada saat penderita mengalami kejang, jangan menahan gerakan
penderita. Biarkan gerakan penderita sampai kejang selesai.
f. Jangan masukkan benda apapun ke dalam mulut penderita, seperti
memberi minum, penahan lidah.
g. Setelah kejang selesai, tetaplah menemani penderita. Jangan
meninggalkan penderita sebelum kesadarannya pulih total, kemudian
biarkan penderita beristirahat atau tidur.

Diazepam per rektal dengan dosis 5 mg bila berat badan anak < 10 kg
atau 10 mg bila berat badan anak > 10 kg. Masih kejang? Ulang
setelah 5 menit, masih? Bawa ke RS

Pengobatan epilepsi dikatakan berhasil dan penderita dinyatakan sembuh apabila


serangan epilepsi dapat dicegah atau dikontrol dengan obat-obatan sampai pasien
tersebut 2 tahun bebas kejang.

Jenis obat anti epilepsi (OAE) baku yang biasa diberikan di Indonesia
adalah obat golongan fenitoin, karbamazepin, fenobarbital, dan asam
valproat.
O2 Diazepam sups masih kejang
Diazepam sups masih kejang Infus
Nacl 15tpm masih kejang Fenitoin
20mnt masih kejang fenobarbital
20mnt masih kejang ICU !!!
Intubasi??
Kalau misal sudah kejang 30menit baru dibawa kekita kita ngasih darimanaa? Dariawal Diazepam apa
langsung apaa fenitoin?

Kejang ga berhenti2 jangan2 ada kelainan metabolik, cek darah rutin


Indikasi kejang rawat inap??
Kanul 2-4 lt >80-95%
Masker < 80%
Infus Nacl 0,9% max 4 jam 1 flabot (500ml)
Fenitoin bisa blok jantung
Diazepam depresi pernapasan

Anda mungkin juga menyukai