Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bayi lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah
satu factor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi
khususnya pada masa perinatal. Selain itu bayi berat lahir rendah dapat
mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang
selanjutnya, sehingga membutahkan biaya perawatan yang tinggi.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah salah satu hasil dari ibu hamil
yang menderita energy kronis dan akan mempunyai status gizi buruk. BBLR
berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat
berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan
memperlambat pertumbuhan dan perkambangan anak, serta berpengaruh pada
penurunan kecerdasan.
Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat
adalah angka kematian bayi (AKB). Angka kematian bayi di Indonesia saat
ini masih tergolong tinggi, maka kematian bayi di Indonesia tercatat 510 per
1000 kelahiran hidup pada tahun 2003. Ini memang bukan gambaran yang
indah karena masih tergolong tinggi bila di bandingkan dengan Negara-
negara di ASEAN. Penyebab kematian bayi terbanyak karena kelahiran bayi
berat lahir rendah (BBLR), sementara itu prevalensi BBLR pada saat ini
diperkirakan 7-14% yaitu sekitar 459.200-900.000 bayi (Depkes RI 2005)
Menurut perkiraan WHO, pada tahun 1995 hampir semua 98% dari 5
juta kematian neonatal di Negara berkembang atau berpenghasilan rendah.
Lebih dari 2/3 kematian adalah BBLR yaitu berat badan kurang dari 2500
gram. Secara global diperkirakan terdapat 25 juta persalinan per tahun dimana
17% diantaranya adalah BBLR dan hampir semua terjadi di Negara
berkembang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan BBLR ?
2. Apa etiologi BBLR ?
3. Bagaimana tanda tanda klinis BBLR ?
4. Apa saja komplikasi pada BBLR ?
5. Bagaimana penatalaksanaan pada BBLR ?
6. Bagaimana pemeriksaan diagnostik pada BBLR ?

1
7. Bagaimana pencegahan pada BBLR?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan BBLR
2. Untuk mengetahui etiologi BBLR
3. Untuk mengetahui tanda tanda klinis BBLR
4. Untuk mengetahui komplikasi pada BBLR
5. Untuk megetahui pentalaksanaan pada BBLR
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik pada BBLR
7. Untuk mengetahui pencegahan pada BBLR

2
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN

2.1. Klasifikasi bayi baru lahir (neonatus), dibedakan menurut tiga kategori :
1. Menurut masa gestasi
1) Neonatus kurang bulan (preterm infant) : kurang 259 hari (<37 minggu)
2) Neonatus cukup bulan (term infant): lebih dari 259 sampai 294 hari (37-
42 minggu)
3) Neonatus lebih bulan (postterm infant): lebih dari 294 hari(42 minggu)
atau lebih
2. Menurut berat lahir
1) Neonatus berat lahir rendah: kurang dari 2500 gram.
2) Neonatus berat lahir cukup : antara 2500 sampai 4000 gram
3) Neonatus berat lahir lebih : lebih dari 4000 gram.
3. Menurut berat lahir terhadap masa gestasi dan ukuran berat lahir
Gestasi, dideskripsikan dengan masa gestasi dan ukuran berat lahir yang
sesuai untuk masa kehamilannnya, yaitu neonatus cukup/kurang/lebih
bulan(NCB/NKB/NLB) apakah Appropriate For Gestational Age (sesuai),
Small For Gestational Age (SMK), dan Large Dor Gestational Age (BMK).

2.2. Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) ialah bayi baru lahir yamg berat
lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram ( sampai dengan 2499
gram). Bayi kurang dari bulan disebut bayi premature. Menurut Gruenwald
mengatakan bahwa definisi yang lama, 30%, 40% dari bayi perempuan
sebenarnya mempunyai masa gestasi 37-38 minggu. Untuk mendapatkan
keragaman, pada kogres European Perinatal Medicine ke 11 di london
(1970) telah didefinisikan sebagai berikut :

1. Bayi kurang bulan ialah bayi dengan maka kehamilan mulai 37 minggu
(259 hari).

2. Bayi cukup bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu
sampai 42 minggu (259 sampai 293 hari).

3
3. Bayi lebih bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu
atau lebih ( 294 hari atau lebih).

Dengan pengertian diatas bayi berat lahir rendah dapat didefinisikan


menjadi dua golongan yaitu :

1. Prematuritas murni

Masa gestasi kurang dari 37 minggu dan berat bdannya sesuai dengan
berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan
sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK).

2. Dismaturitas

Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk
masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin
dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK).

2.3. Prematuritas murni

Masa gestasi bayi prematur yaitu kurang dari 37 minggu atau 259 hari.

Penyebab dari prematuritas murni yaitu:

1. Faktor ibu

a. Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan, misalnya


toksemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisis, dan
psikologis. Penyakit lainnya yakni nefritis akut, diabetes melitus, infeksi
akut atau tindakan operatif dapat merupakan faktor etiologi prematuritas.

b. Usia

Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia ibu kurang


dari 20 tahun dan pada multigravida yang jarak antara kelahirannya
terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia ibu antara 26-35 tahun

c. Keadaan sosial ekonomi

Kejadian tertinggi biasanya terjadi pada golongan sosial ekonomi


yang rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan
pengawasan antenatal yang kurang.

4
2. Faktor janin

Faktor janin yaitu hidramnion, kehamilan ganda umumnya akan


mengakibatkan BBLR

Karakteristik klinis dari prematuritas murni, yaitu:

a. Berat badan kurang dari 2500 gram

b. Panjang badan 45 cm

c. Lingkar dada kurang dari 30 cm

d. Lingkar kepala kurang dari 33 cm

e. Masa gestasi kurang dari 37 minggu

f. Tampak luar sangat bergantung pada maturitas atau lamanya masa gestasi

g. Kepala relatif lebih besar daripada badan

h. Kulit tipis, transparan, lanugo banyak, lemak subkutan kurang

i. Ossifikasi tengkorak sedikit, fontanel dan sutura lebar

j. Genetalia immature

k. Desesnsus testikulorum biasanya belum sempurna dan labia minora belum


tertutup oleh labia mayora.

l. Pembuluh darah kulit banyak terlihat dan peristaltik ususpun dapat terlihat

m. Rambut biasanya tipis, halus dan teranyam sehingga sulit terlihat


satu per satu

n. Tulang rawan dan daun telinga, sehingga elastisitas daun telinga masih
kurang

o. Jaringan mamae belum sempurna dan puting susu belum terbentuk dengan
baik

p. Bayi kecil, posisinya posisi fetal yakni posisi dekubitas lateral,


pergerakannya kurang dan masih lemah

q. Bayi lebih banyak tidur daripada bangun

r. Tangisnya lemah, pernapasan belum teratur dan sering terdapat serangan


apnea

5
s. Otot masih hipotonik, sehingga sikap selalu dalam keadaan kedua tungkai
dalam abduksi, sendi lutut dan sendi kaki dalam keadaan fleksi dan kepala
menghadap ke satu jurusan

t. Tonic neck reflek biasanya lemah

u. Refleks moro positif

v. Refleks menelan dan dan menghisap belum sempurna, begitupun refleks


batuk

w. Bila bayi lapar maka menanggis, gelisah dan aktivitas bertambah. Dalam
waktu 3 hari tanda kelaparan tidak ada maka bayi menderita infeksi atau
perdarahan intrakranial.

x. Sering terdapat edema pada anggota gerak, terlihat jelas sesudah 24-48
jam.

y. Kulit tanpa licin dan terdapat pitting edema. Edema dapat berubah sesuai
perubahan posisi. Edema sering berhubungan dengan perdarahan
antepartum, diabetes melitus dan toksemia gravidarum

z. Frekuensi pernafasan pada hari ertama bayi lahir bervariasi. Bila


meninggkat pernafasannya (60/menit), harus waspada ada kelainan
penyakit membran hialin ( sindrom gangguan pernafasan idiopatik.
Penting dilakukan pemeriksaan radiologis torak,

2.4. Penyakit bayi premature

Semua penyakit pada neonatus dapat mengenai bayi premature, tetapi ada
beberapa penyakit tertentu yang terutama terdapat bayi premature

Dibawah ini beberapa penyakit yang dihubungkan dengan prematuritas,


yaitu:

1. Sindrom gangguan pernafasan idiopatik

Disebut juga sebagaipenyakit hialin,.

2. Penemonia aspirasi

Sering ditemukan pada prematur, karena refleks menelan dan


batuknya belum sempurna.

3. Perdarahan intraventrikular

Perdarahan spontan di ventrikuler biasanya disebabkan oleh karena


anoreksia otak.

6
4. Fibroplasia retrolental

Disebabkan oleh gangguan oksigen yang berlebihan.


Pengobatannya sebagai berikut yaitu pada bayi BBLR penggunaan oksigen
tidak melebihi 40, pemberian oksigen pada bayi yang berat badannya lebi
dari 2 kg harus berhati-hati, dan PaO2 selalu dimonitor.

5. Hperbilirubinemia

Hal ini terjadi karena faktor kematangan hepar.

Dismaturitas

Dismaturitas ialah bayi baru lahir, dimana saebagai berikut gejala klinis:

1. Dapat terjadi pre-term, post-term, . Pada pre-term akan terlihat gejala fisis bayi
preamature murni ditambahkan dengan gejala dismaturitas

Komplikasi disimaturitas

a. Sindrom aspirasi mekonium

b. Hipiglikemia simtomatik

c. Afiksia neonatorum

d. Penyakit membran hialin

e. Hiperbillirubinemia

2.5. Penatalakasanaan bayi dismaturitas

1. Bayi biasanya tampak haus, berikan makanan dini


2. Gula darah diperiksa tiap 8-12jam.

Penatalaksanaan bayi dismaturitas

Bayi BBLR seperti yang telah diuraikan dapat berupa bayi premature ,urni
dan premature dismature. Hal ini sangat penting dibedakan karena :

1. Morbilitas yang berlainan, misal prematuritas murni mudah menderita


komplikasi seperti membran hialin, perdarahan intraventikular, pneumonia
aspirasi.

2. Bayi dismatur mudah menderita sindrom aspirasi mekonium hipoglikemia


simtomatik dan hiperbilirubinemia.

7
3. Pada bayi dismatur yang preterm dengan sendirinya komplikasi bayi
prematuritas murni juga dapat terjadi,

4. Membedakan hal yang penting, sebab batyi dismatur mendapat makanan


dini yang lebih dini dari bayi premature.

8
Analisa Jurnal

Jurnal Populasi Intervensi Metode Hasil

Long Term 140 neonatus Perawatan Metode Responden pada Hasil penelitian
Outcomes of dengan berat lahir < Kangguru: penelitian ini menunjukkan tidak
Kangaroo Mother 1500 gram Neonatus diberikan berjumlah 140 ada perbedaan
Care in kontak kulit ke kulit neonatus yang signifikan antara
Very Low Birth diantara payudara diambil secara acak kedua kelompok
Weight Infants ibu dalam posisi dan kemudian dalam hal berat
tegak berpakaian dibagi menjadi dua badan, pada
dengan topi, kaus kelompok yaitu, 71 kelompok
kaki dan popok dan kelompok perawatan metode
disanggah dengan perawatan metode kangguru rata-rata
sling kain. Ibu kangguru dan 69 berat badan 1145
dimotivasi untuk kelompok sedangkan pada
terus melakukan perawatan metode kelompok
perawatan kangguru inkubator perawatan inkubator
semampunya 1192 dengan p-
dengan waktu value sebesar 0,21
minimum 8 jam per
hari. Neonates
direncanakan
pulang apabila telah
mengalami
kenaikan berat
badan > 10 gr/hari
selama 3 hari
berturut-turut dan
memiliki berat
badan > 1300 gram.
Effect of Physical 60 neonatus dengan Stimulasi fisik: Responden pada Hasil menunjukkan
Stimulation on berat lahir < 1500 Prosedur terapi ini penelitian ini bahwa terdapat
Premature Very gram dan usia melibatkan ekstensi, diambil secara perbedaan yang
Low Birth Weight gestasi di bawah 38 fleksi, dan ROM purposive sampling signifikan antara
Infants minggu pada ekstremitas berjumlah 60 kelompok
atas dan bawah. neonatus dengan eksperimen dengan
Gerakan ekstensi berat lahir < 1500 kelompok kontrol
dan fleksi dilakukan gram dan usia dalam hal berat
lima kali di gestasi di bawah 38 badan. Pada
pergelangan tangan, minggu. Penelitian kelompok
siku, bahu, ini menggunakan eksperimen rata-rata
pergelangan kaki, quasi experimental berat badan
lutut dan sendi design. Responden 1668.332.81.1
pinggul. Intervensi dibagi menjadi dua gram sedangkan

9
ini dilakukan sekitar kelompok, yaitu pada kelompok
5-10 menit dalam sebanyak 30 kontrol
sehari sebelum bayi neonatus sebagai 1513.33141.4
menyusui. Terapi kelompok gram dengan p-
ini dilakukan eksperimen dan value sebesar 0,05
selama 5 hari tiap sebanyak 30
minggu, selama 3 neonatus sebagai
minggu kelompok kontrol
Effect of body 40 neonatus dengan Terapi pemijatan: Responden yang Hasil penelitian
massage on increase usia gestasi 33-37 Pemijatan dilakukan berjumlah 40 menunjukkan
of low birth weight minggu dan berat oleh ibu selama neonatus diambil bahwa terdapat
neonates growth lahir 1500-1999 sepuluh menit dan secara acak perbedaang yang
parameters: A gram tiga kali per hari kemudian dibagi cukup signifikan
randomized clinical (pagi, siang dan menjadi dua dalam hal
trial sebelum tidur) dan kelompok, yaitu peningkatan berat
hal itu dilakukan sebanyak 20 badan pada
selama dua minggu. neonatus sebagai kelompok perlakuan
Pertama, pijat kelompok perlakuan dibandingkan
diberikan pada bayi dan 20 neonatus dengan kelompok
yang berada dalam sebagai kelompok kontrol, yaitu rata-
posisi terlentang kontrol rata berat badan
dan telungkup pada kelompok
dilakukan dari leher perlakuan 3250305
dan di kedua bahu, gram dan pada
punggung atas dan kelompok kontrol
kemudian masing- 2948121 gram
masing dua tungkai dengan p-value
atas dan bawah sebesar 0,05
secara terpisah
dipijat (kecuali
wajah dan kepala).
Kemudian pijat
dilakukan dalam
telentang posisi,
dada, perut, tungkai
atas, tungkai bawah,
telapak tangan dan
telapak dipijat
secara terpisah
digunakan sepuluh
pukulan lembut di
setiap area
pemiijatan. Terapi
ini dilakukan
selama 14 hari.

10
Effects of Tactile 40 neonatus dengan Stimulasi Taktil Responden pada Hasil penelitian
Kinesthetic berat lahir > 1500 - Kinestetik: penelitian ini menunjukkan
Stimulation on Low < 2499 gram Terapi terdiri tiga berjumlah 40 terdapat perbedaan
Birth Weight segmen yaitu dua neonatus dengan dalam hal kenaikan
Neonates fase stimulasi taktil berat lahir > 1500 - berat badan yaitu
selama lima menit < 2499 gram yang pada kelompok
dan satu fase dibagi menjadi dua perlakuan rata-rata
stimulasi kinestetik kelompok, yaitu 20 kenaikan berat
selama lima menit neonatus sebagai badan 317,46 dan
yang diberikan kelompok perlakuan pada kelompok
selama fase dan 20 neonatus kontrol 305,96 gram
pertengahan. sebagai kelompok dengan p-value
Selama stimulasi kontrol sebesar 0,05
taktil, neonatus
ditempatkan pada
posisi terlungkup
dan membelai
dengan jari-jari
kedua tangan terapis
selama 5 menit
lebih pada fase
pertama masing-
masing daerah
dengan urutan
sebagai berikut,
(1) dari atas kepala
ke leher
(2) dari leher ke
bahu dan kembali
ke leher
(3) dari punggung
atas ke bokong dan
kembali kepada
punggung atas
(4) dari bagian paha
ke kaki dan paha
pada kedua kaki
secara bersamaan
(5) dari bahu ke
tangan , lalu ke
bahu pada kedua
lengan secara
bersamaan
Pada fase kinestetik,
neonates diletakkan
pada posisi

11
telentang. Fase ini
terdiri dari enam
gerakan fleksi /
ekstensi pasif, yang
masing-masing
berlangsung sekitar
10 detik. Gerakan-
gerakan ini terjadi
dengan urutan
sebagai berikut:
lengan kanan,
lengan kiri, kaki
kanan, kaki kiri, dan
kedua kaki secara
bersamaan.
Terapi ini dilakukan
selama 10 hari.
Pengaruh 30 bayi dengan Beberapa langkah Desain penelitian Hasil penelitian
Fisioterapi Oral berat lahir rendah dalam melakukan ini adalah Pra menunjukkan
Terhadap Refleks fisioterapi oral Experiment dengan bahwa fisioterapi
Hisap Pada Bayi adalah dengan rancangan One oral berpengaruh
Berat Badan Lahir melakukan Group Pre test terhadap refleks
Rendah Di Ruang pemijatan yang Post test dengan hisap pada bayi
Perinatologi Rsd Dr. diawali dari daerah jumlah responden Berat Badan Lahir
Soebandi Jember sekitar hidung, sebanyak 30 sampel Rendah dengan nilai
diakhiri pada daerah p value = 0,000.
rahang bayi. Teknik Sebanyak 22
yang dapat responden memiliki
dilakukan adalah reflek hisap yang
dengan senyum I, kuat (73,3 %)
senyum II, senyum setelah dilakukan
III, dan lingkaran fisioterapi oral
kecil dirahang
(small circles
around jaw)
(Krausen, 1985).

12
ANALISIS SWOT JURNAL

No Jurnal Strength Weakness Opportunity Threat

1 Long Term Suatu metode yang Perlunya Perawatan Penggunaan


Outcomes of efektif untuk lebih partisipasi ibu atau metode kangguru alat
Kangaroo Mother mendekatkan hubungan keluarga dalam telah dikenal dan inkubator
Care in Very Low ibu dengan bayinya melakukan follow diterima sebagian untuk
Birth Weight up terhadap terapi besar negara di merawat bblr
Perawatan metode
Infants dunia, khususnya
kangguru mudah
negara
dilakukan dan hemat
berkembang
biaya
Terdapat
Lebih fleksibel dalam
beberapa Negara
melakukan mobilitas
di dunia yang
mengakui
perawatan
metode kangguru
memiliki efek
yang sama
dengan
perawatan
menggunakan
inkubator

2 Effect of Physical Memiliki standar Belum terdapat Berdasarkan Masih


Stimulation on prosedur terapi yang penelitian terkait penelitian kurangnya
Premature Very telah terbukti efektif efek samping dari stimulasi fisik kesepakatan
Low Birth Weight dilakukan untuk terapi stimulasi pada bayi berat klinis terkait
Infants meningkatkan berat fisik lahir rendah dapat terapi
dijadikan standar

13
badan Stimulasi fisik terapi pada ruang
perlu dilakukan NICU
Dapat dilakukan di
sesuai jadwal dan
rumah tanpa harus
dengan terapis
dengan terapis
yang sama untuk
Dapat memperbaiki kefektifan terapi
fisiologis bayi, seperti
pernapasan, denyut
nadi

3 Effect of body Dapat meningkatkan Perlunya langkah- Terapi pemijatan Ada


massage on parameter langkah pemijatan bayi terbukti sebagian
increase of low perkembangan pada bayi yang sesuai tidak memiliki masyarakat
birth weight bayi, meliputi panjang standar untuk hasil efek yang yang
neonates growth badan, berat badan, dan yang efektif membahayakan mempercaya
parameters: A lingkar kepala bayi dan dikenal di kan bayinya
Terapi harus
randomized kalangan untuk
Merupakan intervensi dilakukan dalam
clinical trial masyarakat dilakukan
non farmakologis yang rentang waktu
pemijatan
dipercaya dapat tertentu dan
pada pihak
menstimulai berkesinambungan
yang tidak
pertumbuhan pada bayi
professional
dalam
pemijatan
bayi

Masih
kurangnya
kesepakatan
secara klinis
terkait
pemijatan
pada bayi

14
4 Effects of Melibatkan seluruh Perlunya Stimulasi taktil- Masih
Tactile rangsangan pada bagian partisipasi aktif kinestetik kurang
Kinesthetic tubuh bayi dari ibu bayi terbukti tidak pertanggungj
Stimulation on melalui interaksi memiliki efek awaban
Memiliki standar
Low Birth Weight yang intens dengan berbahaya secara klinis
prosedur terapi yang
Neonates bayinya terhadap fungsi untuk
terbukti efektif terhadap
fisiologis bayi melakukan
peningkatan berat
dan membuat terapi secara
badan bayi
perilaku bayi rutin pada
Berpengaruh terhadap lebih adaptif bayi
perkembangan perilaku
motorik bayi menjadi
lebih adaptif

5 Pengaruh Memiliki standar Tidak dapat Mayoritas Terapi perlu


Fisioterapi Oral prosedur terapi yang dilakukan pada masalah pada dilakukan
Terhadap Refleks terbukti efektif untuk bayi dengan BBLR adalah secara rutin
Hisap Pada Bayi peningkatan reflek kelainan pada imaturitas reflex untuk hasil
Berat Badan Lahir hisap pada bayi daerah mulut hisap, maka yang
Rendah di Ruang fisioterapi oral maksimal
Dapat dilakukan sendiri
Perinatologi RSD dapat menjadi
oleh ibu sehingga
dr. Soebandi terapi yang
meningkatkan
Jember dianjurkan
hubungan batin yang
baik antara ibu dan
anak

Tidak memerlukan
waktu yang lama dalam
melakukan terapi

15
Berdasarkan telaah kelima jurnal, terdapat lima intervensi yang dapat dilakukan dan
terbukti efektif dan berpengaruh untuk meningkatan berat badan pada neonatus dengan berat
lahir rendah yaitu perawatan metode kangguru, stimulasi taktil-kinestetik, stimulasi fisik,
pemijatan bayi, dan fisioterapi oral. Terapi fisioterapi oral disimpulkan merupakan intervensi
yang paling efektif dan berpengaruh terhadap peningkatan reflek hisap pada bayi sehingga
dapat meningkatkan berat badan pada neonates dengan berat lahir rendah dibuktikan dengan
nilai p-value sebesar 0,000.

16
DAFTAR PUSTAKA:

Aliabadi, F. & Askary, R.K. 2013. Effects of TactileKinesthetic Stimulation on Low Birth
Weight Neonates. Iran J Pediatr. 23(3): 289-294.

Arief, N. (2008). Panduan lengkap kehamilan dan kelahiran sehat. Yogyakarta: AR


Group.
Bulechek, Gloria M,. dkk. (2016). Nursing Intervensions classification (NIC). Ed. 6.
Bahasa indonesia. United Kingdom : CV.Mocomedia Elsevier Inc

Bulechek, Gloria M,. dkk. (2016). Nursing Outcomes classification (NOC). Ed. 6.
Bahasa indonesia. United Kingdom : CV.Mocomedia Elsevier Inc

Hanifah.,dkk. 2012. Buku Saku Anak Pediatricia. Yogjakarta: Tosca Enterprise

Fayed, N.,M. 2016. Effect of Physical Stimulation on Premature Very Low Birth Weight
Infants. American Journal of Nursing Research. 4(1): 6-12.

Gavhane, S., Eklare, D., & Mohammad, H. 2016. Long Term Outcomes of Kangaroo Mother
Care in Very Low Birth Weight Infants. Journal of Clinical and Diagnostic
Research. 10(12): 13-15.

Herman, T. Heather. (2015). Nanda Internasional Inc. Diagnosis keperawatan:


definisi dan klasifikasi 2015-2017. Ed.10. Jakarta: EGC

Karbasi, S.A., et al. 2013. Effect of Body Massage on Increase of Low Birth Weight
Neonates Growth Parameters: A Randomized Clinical Trial. Iran J Reprod Med.
11(7): 583-588.

Maryunani, A. (2009). Ilmu kesehatan anak dalam kebidanan. Jakarta: TIM.

Nurarif, A.H., Kusuma, H. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan


diagnosa medis dan Nanda Nic-Noc edisi revisi jilid 1.Yogjakarta:
Mediaction.
Retnodwi, R.D., Roymond, H.S., & Supriyadi. 2013. Pengaruh Fisioterapi Oral Terhadap
Refleks Hisap Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Ruang Perinatologi RSD dr.
Soebandi Jember. The Indonesian Journal Of Health Science. 3(2).

Rukiyah, A.Y., Lia, Y. (2010). Asuhan kebidanan IV (Patologi kebidanan). Jakarta:


Trans Info Media.

17
Sofian, A. (2012).Rustammochtar synopsis obstetri:Obstetrioperatifobstetri social
edisi 3. Jakarta: EGC.
Staf pengajar kesehatan anak. (2007). Ilmu kesehatan anak. Buku kuliah 3. Jakarta :
infomedika

Sutaryo,.dkk. (2005). Buku Ajar Hematologi-onkologi anak. Jakarta : Ikatan dokter


anak indonesia

Stright, Barbara. 2004. Keperawatan Ibu dan Bayi baru lahir. Edisi pertama.
Jakarta : EGC

Tanto, chris,.dkk. (2014). Kapita selekta kedokteran.Ed.4. Jakarta : Media


Aesculapieus

Walyani, Elisabeth.,dkk. 2015. Asuhan persalinan dan bayi baru lahir. Yogjakarta: PT
Pustaka Baru

18

Anda mungkin juga menyukai