ANALISIS KUALITATIF
Adalah reaksi pengenalan atau identifikasi ion. Kation dan anion merupakan ion-
ion penyusun suatu senyawa sehingga untuk menentukan jenis zat atau senyawa
tunggal secara sederhana dapat dilakukan dengan menganalisis jenis kation dan anion
yang dikandungnya. Kation adalah ion yang bermuatan positif (ion logam) sedangkan
anion adalah ion yang bermuatan negatif. Ion satu dengan ion lainnya dapat dibedakan
karena tiap ion mempunyai reaksi kimia yang spesifik. Banyak reaksi ion yang sama
dan hampir sama satu dengan lainnya. Tetapi salah satu reaksinya akan berbeda.
Kation golongan I adalah kation yang mengendap dengan adanya ion klorida dalam
suasana asam. Kation-kation golongan ini yaitu : Ag+, Hg2+, dan Pb2+.
Kation golongan II adalah kation yang mengendap dengan ion sulfide dalam suasana
sedikit asam. Garam-garam sulfide dari ion-ion dalam golongan ini mempunyai nilai Ksp
yang jauh lebih kecil dari ion-ion golongan II. Ion-ion yang termasuk golongan ini adalah
Cu2+, Cd2+, Bi3+, Sn2+, Sn4+, Hg2+, Sb3+, Sb5+
Kation golongan III adalah ion-ion yang mengendap dengan ion sulfide atau
hidroksida dalam suasana yang sedikit basa. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini
adalah Al3+, Zn3+, Cr3+, Fe2+, Fe3+, Ni2+, Co2+, Mn2+.
Kation golongan IV adalah ion-ion yang mengendap sebagai garam karbonat dengan
pereaksi ammonium karbonat dalam suasana ammonia. Ion-ion yang termasuk pada
golongan ini yaitu : barium (Ba2+), strontium (Sr2+), calcium (Ca2+)
Kation golongan V adalah ion-ion yang tidak mengendap dengan pereaksi-pereaksi
diatas. Ion-ion golongan ini yaitu : sodium (Na+), potassium (K+), magnesium (Mg2+),
ammonium (NH4+) dan (H+).
Pada percobaan analisis kualitatif hal-hal yang harus terlebih dahulu dilakukan adalah
diantaranya :
1. Senyawa akan paling mungkin dalam bentuk/fase padat. Catat warna dan bentuk
kristal. Senyawa-senyawa bentuk ionik dari unsur-unsur representatif cenderung
berwarna putih atau tidak berwarna, sedangkan ion-ion dari unsur-unsur transisi
cenderung berwarna. Berikut tabel dari warna-warna ion logam dalam larutan
dengan NO3-.
Ion Warna
Co2+ Rose
Co3+ Violet
Cr3+ Violet
Cu2+ Biru
Fe3+ Kuning-kecoklatan
Ni2+ Biru-hijau
2. Uji kelarutan atau reaksi anion dan kation dalam air, asam dan basa
Uji kelarutan ini dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan kation dan anion
yang terdapat dalam sampel. Pelarut yang digunakan dalam uji kelarutan yaitu :
air, asam sulfat 2 M, HCl 2 M, HNO3, NH4OH, NaOH 6 M
Ketentuan Umum Kelarutan :
3. Identifikasi dengan pereaksi spesifik (reaksi dengan pemanasan, spot test, uji
nyala dan reaksi Kristal)
a. jika terdapat suatu cairan terkondensasi pada sisi bagian dalam tabung reaksi.
Hal ini disebabkan oleh adanya air, menunjukkan bahwa senyawa tersebut
adalah senyawa hidrat.
b. Jika suatu gas dikeluarkan, catat warna dan bau gas tersebut. Kemungkinan
mengandung ion-ion nitrat, karbonat, dan sulfit karena ion-ion tersebut akan
terurai dengan pemanasan, seperti digambarkan oleh reaksi berikut:
2 Pb(NO3)2(s) + panas --> 2 PbO(s) + O2(g) + 4 NO2(gas, coklat)
Larutan ion-ion, jika dicampur dengan HCl pekat dan dipanaskan pada kawat
nikel/krom dalam suatu nyala, menyebabkan nyala tersebut berubah menjadi
warna yang khas dari suatu atom.
1.1. Identifikasi untuk Ion natrium (Na+), kalium (K+), magnesium (Mg2+), dan
amoium (NH4+)
a. Kedalam larutan sampel, tambahkan 1 tetes larutan amonium oksalat 0,4M dan
1 tetes larutan ammonium sulfat 1M, kocok.
b. Na+: ambil 2 tetes larutan a) tambahkan larutan asam asetat 1 M sehingga
bereaksi asam. Tambahkan 5 tetes larutan seng uranill asetat, kocok. Amati
endapan yang terbentuk dan lihat bentuk kristal di bawah mikroskop.
Natrium membentuk kristal berlian.
c. Mg2+: ambil 10 tetes larutan a) basakan dengan NH4OH 4M, tambahkan 2 tetes
larutan Na2HPO4 1M, kocok. Amati endapan yang terbentuk.
Magnesium: endapan putih
Endapan dilarutkan dalam campuran 2 tetes asam oksalat 1M dan 3 tetes air,
kocok hingga larut. Tambahkan 1 tetes titan kuning dan NaOH/NH 4OH 4M
berlebih. Amati endapan yang terjadi.
d. K+: larutan sampel ditambah 5 tetes asam asetat 4M, kemudian panaskan.
Setelah dingin, tambahkan 2 tetes larutan Na 3[Co(NO2)6], kocok. Amati endapan
yang terjadi.
Kalium: endapan kuning
e. Uji nyala:
Prosedur: Celupkan kawat Ni krom ke dalam HCl pekat, bakar pada nyala api
oksidasi sampai tidak timbul warna nyala.
Ambil padatan atau larutan ion yang akan dianalisa dengan kawat Ni
krom, bakar pada nyala api oksidasi. Amati warna nyala yang
terjadi.
Pengamatan :
1 Na+
2 K+
3 Ca2+
4 Sr2+
5 Ba2+
6 Pb2+
7 As3+
a. Kedalam tabung reaksi berisi 2 ml HCl 6M atau HNO 3 6M atau H2SO4 6M,
masukkan logam Zn. Amati perubahan yang terjadi.
b. Kedalam tabung reaksi berisi larutan asam seperti pada percobaan 1),
celupkan kedalamnya kertas lakmus biru dan lakmus merah. Amati perubahan
yang terjadi.
Pengamatan :
a H+ + logam Zn
H+ + lakmus biru
b
H+ + lakmus merah
Reaksi:
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan :
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
1.4. Identifikasi untuk ion perak (Ag+), timbal (Pb2+), merkuri (Hg2+), dan merkuro
(Hg+)
Prosedur :
Kedalam tiap tabung tambahkan HCl encer, amati perubahan yang terjadi.
Masing-masing tabung dipanaskan dan amati perubahan warna yang terjadi.
Tambahkan kedalamnya larutan NH4OH berlebih; amati perubahan warna yang
terjadi.
b. Sediakan 3 tabung reaksi; pada setiap tabung diisi larutan seperti pada
percobaan a).
Kedalam setiap tabung tambahkan larutan KI, amati apa yang terjadi.
Tambahkan lagi KI berlebih, amati perubahan yang terjadi.
c. Sediakan 3 tabung reaksi, kedalam setiap tabung diisi larutan seperti pada
percobaan a. Kedalam setiap tabung tambahkan larutan K2CrO4; amati
perubahan yang terjadi.
d. Sediakan 3 tabung reaksi, kedalam tiap tabung diisi larutan seperti pada
percobaan a. Tambahkan kedalam tiap tabung larutan NaOH encer; amati
perubahan yang terjadi.
Pengamatan prosedur a)
1. Ag+
2. Pb2+
3. Hg2+
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan prosedur b)
1. Ag+
2. Pb2+
3. Hg2+
Reaksi:
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan Prosedur c)
1. Ag+
2. Pb2+
3. Hg2+
Reaksi:
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan prosedur d)
1. Ag+
2. Pb2+
3. Hg2+
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Tambahkan larutan NaOH 4M kedalam setiap tabung dan amati perubahan yang
terjadi.
1 Hg+
2 Hg2+
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan prosedur c
DITAMBAH DITAMBAH
NO ION DIDIAMKAN
KI 1M KI BERLEBIH
1 Hg+
2 Hg2+
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
1.6. Identifikasi untuk ion barium (Ba2+), kalsium (Ca2+), dan stronsium (Sr2+)
Prosedur:
- Sepuluh tetes larutan sampel ditambah 1 tetes HCl 6M, kocok hingga larut.
Basakan larutan dengan dengan NH4OH 4M, tambahakan 2 tetes (NH4)2CO3
1M. Amati perubahan yang terjadi. Panaskan dalam penangas air, biarkan
campuran sampai dingin. Amati perubahan yang terjadi.
- Tambahkan 2 tetes asam asetat 4M dan 4 tetes larutan ammonium asetat 4M,
kocok dan amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 1 tetes larutan K 2CrO4
1M, kocok. Amati perubahan yang terjadi.
- Jika terbentuk endapan warna kuning, tambahkan 4 tetes larutan HCl 6M,
kocok hingga larut.
- Tambahkan 1 tetes H2SO4 4M, amati perubahan yang terjadi.
- Jika terbentuk endapan putih, lakukan uji nyala.
Pengamatan:
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
Reaksi:
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
- Jika larutan berwarna kuning pucat, panaskan larutan sampai mendidih dan
tambahkan 2 tetes larutan ammonium oksalat 0,4M. Amati endapan yang
terjadi. Endapan putih menunjukkan adanya ion kalsium. Lakukan uji nyala.
Pengamatan:
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
Reaksi:
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Sepuluh tetes sampel diasamkan dengan asam asetat 4M, kemujdian ditambah
larutan K4Fe(CN)6 0,1N. Amati endapan yang terjadi. Endapan merah muda
menunjukkan adanya ion tembaga. Endapan putih menunjukkan adanya ion
kadmium.
Pengamatan:
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
Reaksi:
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Prosedur :
Pengamatan
1 Cu2+
2 Cu2+
3 Cu2+
4 Cu2+
Reaksi:
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan:
1 Co2+
2 Co2+
3 Co2+
Reaksi:
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
1.9. Identifikasi untuk ion nikel (Ni2+)
Prosedur
Kedalam tabung reaksi berisi larutan nikel, tambahkan larutan NH 4OH 4M hingga
basa. Tambahkan beberapa tetes larutan dimetilglioksim (DMG). Endapan merah
menunjukkan adanya ion nikel
Pengamatan
1 Ni2+
Reaksi:
.................................................................................................
1.10. Identifikasi untuk ion aluminium (Al 3+) dan seng (Zn2+)
Prosedur:
Pengamatan
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Prosedur
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Prosedur
Kedalam tabung reaksi berisi larutan ion fero, tambahkan asam sulfat encer,
tambahkan larutan o-fenantrolin, amati perubahan yang terjadi.
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Prosedur
Kedalam tabung reaksi yang berisi larutan Fe3+ tambahkan larutan NH4CNS
atau KCNS, amati perubahan yang terjadi. Tambahkan larutan 1-2 ml eter atau
amil alkohol.
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
Prosedur
Kedalam tabung reaksi masukkan larutan ion arsen, tambahkan 5 tetes HCl pekat
dan logam Zn. Tambahkan kapas yang dibasahi larutan Pb-asetat 1 cm di bawah
mulut tabung yang dipasang longgar. Tutup mulut tabung dengan kertas yang
dibasahi dengan larutan HgCl2 atau AgNO3. Amati warna kertas.
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
ANALISIS KUALITATIF ANION
Golongan 1
Acid Volatile Group
- Acid Volatile Group adalah golongan anion yang didalamnya terdiri dari ion-ion
yang membentuk gas jika direaksikan dengan larutan asam.
- Golongan ini terdiri dari 5 ion, yaitu ion karbonat, ion sulfida, ion sulfit, ion tiosulfat
ion nitrit.
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
- Siapkan tabung reaksi. Masukkan sampel yang berisi ion karbonat, tambahkan
larutan barium nitrat. Tambahkan asam nitrat encer. Amati perubahan yang
terjadi
- Siapkan tabung reaksi. Masukkan sampel yang berisi ion karbonat, tambahkan
larutan perak nitrat. Tambahkan asam nitrat encer. Amati perubahan yang terjadi
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
b. Ion Sulfida :
Sulfida larut dalam air
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
c. Ion Sulfit
Sifat Ion Sulfit : Hanya sulfit dari logam alkali dan dari amonium larut dalam air,
sulfit dari logam lainnya larut sangat sedikit atau tidak larut. Hidrogen sulfit dari
logam alkali larut dalam air
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan
d. Ion Tiosulfat
Reaksi dengan larutan asam
Siapkan tabung reaksi, tambahkan ion tiosulfat. Tambahkan ke dalamnya asam
encer (asam klorida, asam nitrat atau asam sulfat). Amati gas yang timbul dan
hasil sampingannya.
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
e. Ion Nitrit
Sifat ion nitrit : Perak nitrit sangat sedikit larut dalam air dan semua nitrit lainnya
larut dalam air
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
Golongan 2
Barium Group
a. Oksalat ( C2O4 )
Prosedur
a. Ke dalam tabung reaksi berisi larutan sampel (ion oksalat) tambahkan 10 tetes
H2SO4 4 M, kocok. Kemudian tambahkan beberapa tetes larutan KMnO 4 0,002 M
sampai warna larutan KMnO4 hilang.
b. Ke dalam tabung reaksi berisi larutan sampel (ion oksalat) tambahkan 2 tetes
larutan CaCl2. Jika reaksi (+) maka akan terbentuk endapan kristalin yang dapat
dilihat di bawah mikroskop.
Pengamatan :
Reaksi :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
......
Bentuk Kristal :
Reaksi :
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
..........................................
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
.......................................................................................................
Prosedur :
Asam sulfat pekat dan alkohol :
Kedalam cawan porselen masukkan ion borat, tambahkan beberapa tetes asam
sulfat dan beberapa tetes metanol (CH3OH), bakar, amati warna nyala yang
terjadi.
Pengamatan
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
e. Identifikasi Kromat
Prosedur
Pada pelat tetes, isi tiga lubang masing-masing dengan 2 tetes larutan kromat
dan 1 tetes AgNO3. Amati perubahan yang terjadi.
Pada lubang pertama, tambahkan 1 tetes HCl 4M. Amati perubahan yang terjadi.
Pada lubang kedua, tambahkan 1 tetes asam HNO3 2M. Amati perubahan yang
terjadi. Pada lubang ketiga, tambahkan 1-2 tetes larutan NH4OH 4M. Amati
perubahan yang terjadi.
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Pada pelat tetes, isi tiga lubang masing-masing dengan 2 tetes larutan kromat
dan 1 tetes larutan timbal asetat. Amati perubahan yang terjadi.
Pada lubang kedua, tambahkan 1 tetes asam HNO 3 2M. Amati perubahan yang
terjadi. Pada lubang ketiga, tambahkan 3 tetes larutan NaOH 2M. Amati
perubahan yang terjadi.
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan :
Reaksi :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Golongan III
Silver Group
Pengamatan a
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan b
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan c
Pengamatan
NO ION PERLAKUAN PENGAMATAN
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
Golongan 4
Soluble Group
Anion golongan ini disebut juga sebagai Soluble group. Tidak ada tes atau uji spesifik
untuk menguji anion-anion tersebut. Anion-anion golongan ini meliputi: Nitrat (NO),
Asetat (CHCOO).
Pengamatan
NO ION PERLAKUAN PENGAMATAN
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
Pengamatan
Reaksi :
.................................................................................................
.................................................................................................
MODUL 6-7
ANALISA KUANTITATIF
I. ASIDIMETRI - ALKALIMETRI
Titrasi asam dengan basa atau basa dengan asam, memakai indikator asam-
basa untuk mengetahui titik akhir titrasi.
Prosedur Pembakuan
Dipipet 25 mL larutan baku asam oksalat 0,1 N ditambahkan beberapa tetes
indikator fenolftalein lalu dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai tepat mulai
berwarna rosa.
Prosedur Pembakuan
Dipipet 25 mL larutan boraks 0,1 N ditambahkan beberapa tetes indikator merah
metil atau jingga metil. Titrasi dengan larutan HCl/H2SO4 0,1 N.
Indikator Asam-Basa
7 Kresol Merah 7,2 8,8 Kuning Rosa 100 mg + 2,65 mL NaOH 0,1 N +
20 mL alkohol 96 % + H2O ad 100
mL
10 Metil Merah 4,4 6,2 Merah Kuning 200 mg + 7,4 mL NaOH 0,1 N +
20 mL alkohol 96 % + H2O ad 100
mL
12 Fenol Merah 6,8 8,0 Kuning Rosa 100 mg + 12,85 mL NaOH 0,1 N +
20 mL alkohol 96% + H2O ad 100
mL
13 Thymol Biru 1,2 2,8 Merah Kuning 100 mg + 2,15 mL NaOH 0,1 N +
20 mL alkohol 96 % + H2+O ad
100 mL
14 Thymol Biru 8,0 9,6 Kuning Biru 100 mg + 2,15 mL NaOH 0,1 N +
20 mL alkohol 96% + H2O ad 100
mL
Pustaka
1. Ph. Ned. VI, 1958
2. F. Indonesia, III.
3. Vogel, Quantitative Inorganic Analysis
TUGAS
1. Berapa berat baku primer natrium karbonat yang dapat digunakan sebagai
sampel untuk membakukan asam sulfat 0,01 N dengan banyaknya asam sulfat
yang digunakan untuk titrasi sebesar 35,00 mL
2. Sebanyak 50 mL sampel larutan kalsium hidroksida membutuhkan 19,50 mL HCl
0,105 N dalam suatu titrasi. Hitung banyaknya kalsium hidroksida dalam 50 mL
sampel tersebut
II. ARGENTOMETRI
Titrasi dimana terjadi endapan yang sempurna antara zat (umumnya ion
halogen) dengan larutan AgNO3.
Titik akhir titrasi ditandai oleh terbentuknya kekeruhan atau perubahan warna
indikator.
Titrasi pengendapan ini dapat dilakukan secara :
Langsung (Cara Mohr & Fajans)
Tidak langsung (Volhard)
Prosedur pembakuan :
Dipipet 10 mL larutan baku NaCl 0,1 N tambahkan 15 mL air tambahkan 1
mL larutan indikator K2CrO4 5 % , titrasi dengan larutan AgNO3 0,1 N
sampai tepat mulai berwarna merah.
( 1 grol 1 grek)
3. Indikator
Reaksi :
...
2. NH4Br, KBr
400 mg zat (murni) larutkan dalam 100 mL aquadest, tambahkan 5 mL HNO3
pekat, 50 mL AgNO3 0,1 N , kocok 1 menit tambahkan indikator ferri
ammonium sulfat titrasi dengan larutan NH4CNS 0,1 N sampai warna merah
coklat.
Reaksi :
....
3. NaCl , KCl
250 mg zat (murni) larutkan dalam 50 mL aquadest titrasi dengan larutan
AgNO3 0,1 N indikator K2CrO4 .
Reaksi :
....
4. HgAc2 , Hg(NO3)2 , HgO
400 mg zat, larutkan dalam 40 mL aquadest, tambahkan 5 mL HNO3 4 N,
tambahkan indikator ferri ammonium sulfat, titrasi dengan larutan NH4CNS 0,1
N.
Catatan : Prosedur untuk Hg, HgO
400 mg zat tambahkan 5 mL HNO3 pekat, 10 mL aquadest setelah larut
tambahkan aquadest sampai 100 mL. Dan seterusnyas.d.a.
Reaksi :
....
TUGAS
1. Jika ammonium iodide 95,6% akan diukur dengan metode Volhard
menggunakan 50 mL larutan perak nitrat 0,0942 N, berapa berat sampel yang
diambil sehingga 20 mL larutan baku ammonium tiosianat 0,102 N dibutuhkan
untuk titrasi kembali
III. GRAVIMETRI
A. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah labu takar 100 mL, gelas piala
100, 400 mL, pipet volum 10 mL, gelas ukur 100 mL, gelas arloji, pengaduk gelas,
buret 50 mL, pipet tetes, erlenmeyer 250 mL, kertas saring, oven, desikator,
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah EDTA 0,01 M, cuplikan
garam nikel, larutan HCl, dimetilglioksim 1% (DMG), NH3, aquades, indikator EBT,
1. Disiapkan larutan baku 0,01 M EDTA dengan cara pengenceran lima kali dari
0,05 M
3. Ditimbang dengan teliti cuplikan garam nikel dan larutan dalam gelas piala 100
ml, dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu takar 100 ml dan diencerkan
sampai tanda batas.