Anda di halaman 1dari 2

ASAM ASETIL SALISILAT

Asam asetilsalisilat (asetosal) atau dikenal sebagaiaspirin adalah suatu jenis obat
darikeluarga salisilat yang sering digunakan sebagai analgesik (terhadap rasa sakit ataunyeri
minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi. Aspirin juga memilikiefek
antikoagulan dan digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan
jantung.
Pada dosis sekitar 250-500 mg, asetosal berfungsi sebagai analgetik/antipiretik, tetapi
pada dosis kecil sekitar 60-110 mg), asetosal juga berkhasiat untuk anti agregasi platelet, atau
gampangnya untuk mencegah penggumpalan darah, sehingga banyak digunakan oleh pasien
stroke untuk melancarkan peredaran darah. Asetosal dosis kecil terkenal dengan nama dagang
Aspilet.
Perlu diingat bahwa asetosal bersifat asam (namanya juga asam asetil salisilat), jadi
cukup berefek pada lambung.Buat yang punya gangguan lambung, seperti maag, sebaiknya
menghindari menggunakan aspirin. Tapi sekarang mungkin sudah banyak tersedia dalam
bentuk enteric coated, yang artinya tersalut dengan suatu senyawa yang baru akan larut
setelah sampai di usus, jadi nggak bahaya di lambung. Aspirin tidak baik dikonsumsi oleh
anak-anak (di bawah umur 18 tahun), terutama jika mereka sedang mendapat influensa atau
chikenpox, karena Aspirin bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya, yaitu Reyes
Syndrom.Sebagai gantinya, gunakan parasetamol yang lebih aman.
Serbuk atau kristal asam asetil salisilat dari tidak berwarna sampai berwarnaputih.
Asam asetilsalisilat stabil dalam udara kering tapi terdegradasi perlahan jikaterkena uap air
menjadi asam asetat dan asam salisilat.
Aspirin dibuat dengan mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asamasetat
menggunakan katalis asam kuat sebagai zat penghidrasi. Reaksi yang terjadi merupakan
rekasi esterifikasi atau asetilasi. Asam salisilatadalah asam bifungsional yang mengandung
dua gugusOH- dan COOH-. Sehingga asam salisilat ini dapat mengalami dua jenis reaksi yang
berbeda yaitu reaksi asamdan basa. Reaksi dengan anhidrida asam asetat akan menghasilkan
aspirin.Sedangkan reaksi dengan methanol akan menghasilkan metil salisilat.

Asam asestil salisilat

Tujuan :
1. Mengenal proses reaksi esterifikasi dengan hasil padat
2. Memahami cara pelaksanaan rekristalisasi dengan pelarut campuran
Pembuatan asam asetil salisilat (1/2 dari prosedur asli) :
Masukkan 5 g asam salisilat dan 7,5 g (7 ml) anhidrida asam asetat ke dalam labu
erllenmeyer kecil, tambahkan 3 tetes asam sulfat pekat kemudian panaskan labu sambil
diputar-putar diatas penangas airpada suhu 50-600C, dengan diaduk-aduk dengan
thermometer selama 15 menit. Test dengan larutan FeCl3, sampai tidak berwarna hitam-biru,
bila masih berwarna, panaskan lagi kemudian test lagi.biarkan campuran menjadi dingin dan
putar-putarlah labu tersebut. Tambahkan 75 ml air, aduk dan kemudian disaring dengan
Buchner.
Murnikan dengan mengkristakan kembali aspirin dengan cara berikut : larutkan padatan
dalam kira-kira 15 ml etanol panas dan tuangkan larutannya ke dalam 37,5 ml air hangat. Bila
terjadi endapan, hangatkan larutan ini sampai pelarutan sempurna dan kemudian biarkan
dingin perlahan-lahan sampai timbul Kristal bentuk jarum.cHasilnya keringkan di oven.
Untuk identifikasi bahwa asam asetil salisilat sudah terbentuk
1. Tentukan titik leburnya.
2. Tentukan pola kromatogramnya dengan KLT

Anda mungkin juga menyukai