SAP 5
NAMA KELOMPOK 3:
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM NON REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
PERBANDINGAN SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO
DAN UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN SERTA PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS
TRANSAKSI
Tiga penentu penting dari ukuran sampel adalah tingkat keyakinan yang diinginkan, salah
saji yang dapat diterima, dan salah saji yang diestimasi. Tujuan sampling audit adalah untuk
menarik kesimpulan mengaenai seluruh populasi dari hasil suatu sampel.
Dalam pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas
rincian saldo memiliki resiko sampling maupun nonsampling. Untuk mengatasi resiko sampling,
auditor dapat menggunakan metode nonstatistik atau statistik atas ketiga jenis pengujian tersebut.
Perbedaan utama antara pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi,
pengujian atas rincian saldo terletak pada apa yang ingin diukur oleh auditor.
Jenis Pengendalian Apa yang Diukurnya
Pengujian Pengendalian Keefektifan operasi pengendalian internal
Pengujian substantif atas Keefektifan pengendalian
transaksi Kebenaran moneter transaksi dalam sistem akuntansi
Pengujian atas rincian Apakah jumlah dolar saldo akun mengandung salah saji yang
saldo material
Auditor melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi:
a. Untuk menentukan apakah tingkat pengecualian populasi cukup rendah.
b. Untuk mengurangi penilaian risiko pengendalian dan karenanya mengurangi pengujian
atas rincian saldo.
c. Untuk perusahaan publik, guna menyimpulkan bahwa pengendalian telah beroperasi secara
efektif demi tujuan audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
SAMPLING NONSTATISTIK
Ada 14 langkah yang diperlukan dalam sampling audit untuk pengujian atas rincian saldo.
Langkah-langkah tersebut sejalan dengan 14 langkah yang digunakan untuk pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, walaupun tujuannya berbeda.
Langkah-langkah Audit untuk Langkah-langkah Audit untuk
Pengujian atas rincian saldo Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi
Merencakanan Sampel Merencakanan Sampel
1. Menyatakan tujuan pengujian 1) Menyatakan tujuan pengujian
audit. audit
2. Memutuskan apakah sampling 2) Memutuskan apakah sampling
audit dapat diterapkan. audit dapat diterapkan.
3. Mendefinisikan salah saji. 3) Mendefinisikan atribut dan
pengecualian.
4. Mendefinisikan populasi. 4) Mendefinisikan populasi.
5. Mendefinisikan unit sampling. 5) Mendefinisikan unit sampling.
6. Menetapkan salah saji yang 6) Menetapkan tingkat pengecualian
dapat ditoleransi. yang dapat ditoleransi.
7. Menetapkan risiko yang dapat 7) Menetapkan resiko yang dapat
diterima atas penerimaan yang salah. diterima atas penilaian risiko
pengendalian yang terlalu rendah
(ARACR).
8. Mengestimasi salah saji dalam 8) Mengestimasi tingkat
populasi. pengecualian populasi.
9. Menentukan ukuran sampel 9) Menentukan ukuran sampel awal.
awal.
Memilih Sampel dan Melaksanakan Memilih Sampel dan Melaksanakan
Prosedur Audit Prosedur Audit
10. Memilih sampel. 10) Memilih sampel.
11. Melaksanakan prosedur audit. 11) Melaksanakan prosedur audit.
Mengevaluasi Hasil Mengevaluasi Hasil
12. Menggeneralisasi dari sampel ke 12) Menggeneralisasi dari sampel ke
populasi populasi
13. Menganalisis salah saji 13) Menganalisis pengecualian.
14. Memutuskan akseptabilitas 14) Memutuskan akseptabilitas
populasi populasi
SAMPLING VARIABEL
Sampel variable adalah metoda statistik yang digunakan auditor.Sampling variable an
sampling non-statistik memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengukur kesalahan penyajian
dalam saldo akun.
Sejumlah tehnik sampling membentuk metoda yang disebut variable
sampling,yaitu:estimasi selisih,estimasi rasio,dan estimasi mean-perunit.
Perbedaan antara Variabel Sampling Dengan Sampling Non-Statistik
Ada 14 tahapan yang telah ibahas untuk sampling non-statistik semuanya harus dilakukan
untuk metoda variabel an kebanyakan identik.Beberapa perbeaan antara sampling variabel dengan
sampling non-statistik akan diterangkan setelah membahas distribusi sampling.
Distribusi Sampling
Auditor tidak mengetahui nilai mean kesalahan penyajian dalam populasi,distribusi
jumlah kesalahan penyaji,atau nilai perauitnya.Karakteristik populasi ini harus diestiminasi dari
sampel yang suah barang tentu meruakan tujuan dari pengujian audit.
INFERENSI STATISTIK
Pada umumnya apabila sampel diambil dari suatu populasi dalam situasi audit yang
sesungguhnya,auditor tidak mengetahui karakteristi populasi,dan biasanya hanya satu sampel yang
diambil dari populasi.
METODA-METODA VARIABEL
Masing-masing metoda berbeda tergantung pada apa yang diukur.Dibawah ini akan
diuarikan masing-masing metoda tersebut.
Estimasi Selisih
Estimasi Ratio
Estimasi Mean-per-unit
Metoda statistika berjenjang
Risiko sampling
ILUSTRASI PENGGUNA ESTIMASI SELISIH
Untuk estimasi selisih,ada 14 tahapan yang sama seperti halnya dalam sampling non-
statistika digunakan untuk menentukan apakah saldo akun dalam pengauditan piutang usaha telah
itetapkan dengan benar.
Dalam merencanakan sampel dan menghitung ukuran sampel dengan menggunakan
estimasi selisih,sebagai berikut:
Jusup, Al Haryono.2014. Auditing Edisi II. Yogyakata: Bagian Peneritan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN