Penelitian menurut tujuan: (1) penelitian murni adalah penelitian yang dilakukan guna
mengembangkan teori yang sudah ada atau membuat teori baru yang sebelumnya belum pernah
ada. (2) penelitian terapan merupakan penelitian yang berfungsi untuk memberikan solusi atau
memecahkan masalah masalah yang ada dalam kegiatan sehari-hari
Penelitian menurut metode: (1) penelitian surver adalah penelitian ini mengambil sempel dari
suatu polulasi sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatf, distribusi dan hubungan-hubungan
antar variabel. (2) Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang dilakukan untuk
menemukan penyebab, gejala, fenomena atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
peristiwa tersebut. (3) Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang objektif, sistematis dan
terkontrol untuk mengetahui atau mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain.
(4) Penelitian naturalistic merupakan istilah lain dari penelitian kualitatif, dimana penelitian ini
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek ilmiah. (5) Policy research/penelitian kebijakan
merupakan penelitian yang dilakukan karena adanya masalah-masalah sosial yang mendasar dan
hasil dari penelitian ini digunakan untuk membuat keputusan yang praktis guna menyelesaikan
masalah tersebut. (6) Action Research merupakan penelitian yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien guna menghasilkan perubahan.
(7) Penelitian evaluasi merupakan penelitian guna membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan
produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. (8) Penelitian sejarah merupakan
penelitian yang logis untuk kejadian yang terjadi dimasa lalu.
Penelitian menurut tingkat eksplansi: (1) Penelitan deskriptif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk menjelaksan atau mendeskripsikan suatu keadaan, objek atau orang. (2) Penelitan
komparatif merupakan penelitian yang bertujuan atau bersifat lebih membandingkan. (3)
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua
variabel atau lebih.
bentuk hubungan antar variable : (1) Hubungan simetris adalah hubungan antara variabel di
mana satu variabel mempengaruhi variabel yang lain tetapi hubungan tersebut tidak timbal
balik.(2) Hubungan kasual adalah hubungan sebab akibat, bila X maka Y. (3) Hubungan interaktif
atau reciprocal adalah hubungan yang saling mempengaruhi atau hubungan yang ada timbal
baliknya.
sitasi adalah menunjukan asal-usul atau suatu kutipan mengutip pernyataan atau
menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkan kedalam suatu karya tulis yang
dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu adalah pernyataan orang lain.
Syarat-syarat membuat rumusan masalah: Mendapat informasi dari tangan pertama (first hand
information); Mempelajari semua informasi yang mungkin ada dengan membaca literatur-literatur
(by reading); Masalah harus dirumuskan dengan jelas, singkat, dan padat serta tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda; Hendaknya dilakukan pembatasan masalah yang bertujuan agar
penelitian dapat mengarah ke inti masalahyang sesungguhnya; Hendaknya dapat mengungkapkan
hubungan antara dua variabel atau lebih; Hendaknya dinyatakan dalam kalimat Tanya; Memeberi
petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya metode pemecahannya.
KRITERIA PEMILIHAN MASALAH PENELITIAN: Merupakan bidang masalah dan topik
yang menarik; Mempunyai signifikasi secara teoritis atau praktis; Dapat diuji melalui
pengumpulan dan analisi data; Sesuai dengan waktu dan biaya yang tersedia.
KRITERIA MEMBUAT RUMUSAN MASALAH: Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan;
Dirumuskan dalam kalimat yang sederhana; Rumusan masalah harus singkat, padat, dan tidak
menimbulkan kerancuan dalam pengertian; Mencerminkan keinginkan penulis dalm melakukan
penelitian; Tidak mempersulit dalam pencarian data lapangan; Rumusan masalah dapat dipakai
sebagai rumusan hipotesis; Rumusan masalah dapat direfleksikan ke dalam judul.
Jenis teori: (1) teori yang deduktif, memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu kea rah data akan diterangkan. (2) teori induktif, cara menerangkan
data kea rah teori. (3) teori fungsional, dimana data mempengaruhi pembentukan teori dan
pembentukan teori mempengaruhi data.
Prosedur penyusunan landasan teori: (1) Melakukan kajian pustaka (literlature review yang
relevan seperti buku-buku refrensi, hasil penelitian, jurnal, dll). (2) Melakukan sintesis atau
penyatuan makna antara teori yang satu dengan teori yang lain untuk menjelaskan secara
spesifik tentang variabel penelitian. (3) Atas dasar hasil kajian pustaka, kemudian peneliti
menyusun sendiri kerangka teorinya dalam susunan kerangka pemikiran yang logis, rasional dan
runtut (sistematis). (4) Dengan dilandasi oleh hasil dari kajian pustaka, kemudian peneliti
merumuskan hipotesis penelitian yang harus berdasarkan landasan teori.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan dan harus dibuktikan
kebenarannya secara empiris atau bisa juga diartikan sebagai pernyataan dugaan yang
menunjukkan relasi antara dua variabel maupun lebih.
Fungsi hipotesis: Hipotesis menjelaskan masalah dan pemecahannya secara rasional; Hipotesis
menunjukkan variabel-variabel yang diteliti perlu diuji secara empiris; Hipotesis dijadikan acuan
untuk menentukan metode pengujian data; Hipotesis digunakan sebagai dasar untuk membuat
kesimpulan penelitian.
Bentuk-bentuk hipotesis: (1) hipotesis deskriptif adlah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah deskriptif; (2) hipotesis komparatif: jwaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif; (3) hipotesis asosiatif: jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif
(menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih).
Kriteria rumusan hipotesis yg baik: Pernyataan mengarah pada tujuan penelitian yaitu
pemecahan masalah dan menjawab pertanyaan penelitian secara rasional; Pernyataan dirumuskan
agar teori atau hipotesis dapat diuji secara empiris; Pernyataan dikembangkan dengan teori-teori
yang lebih kuat dari hipotesis rivalnya.
SAP 6 ( POPULASI,SAMPEL TEKNIK)
Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik
tertentu. sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-aturan
tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri
yang dimiliki oleh populasi.
Kriteria pemilihan sampel yang baik: (1) akurasi , dikatakan akurat apabila sejauh mana
statistic sampel dapat mengestimasikan parameter populasi dengan tepat. (2)ketelitian/ presisi,
merupakan sejauh mana hasil penelitian berdasarkan sampel dapat merefleksikan realitas
populasinya dengan teliti.
Prosedur pemilihan sampel: mengidentifikasi populasi target (populasi yang tepat,spesifik dan
relevan); memilihi kerangka pemilihan sampel; menentukan metode pemilihan sample
(probabilitas/nonprobabilitas); merencanakan prosedur penentuan unit sampel; menentukan
ukuran sampel; menentukan unit sampe.
Probabilitas sampling berarti bahwa setiap sample yang dipilih berdasarkan prosesdur seleksi
dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih. A. sampel random sederhana. Merupakan desain
pemilihan sampel yang paling sederhana dimana setiap elemen dalam populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih. Dapat dilakukan dengan cara undian. Kelebihan: prosedur
pemilihan sample sangat mudah, kesalahan klasifikasi dapat dihindari, unit pemilihan sample
sangat sederhana. Kelemahan: gambaran umum populasi tidak dipergunakan seluruhnya, tingkat
ketelitian dan kecermatan peneliti menjadi lebih rendah. B. sample sistematis. Dalam pemilihan
sistematis, seluruh elemen yang ada pada unit pemilihan sampel diberi nomor urut mulai dari
nomor 1. Kelebihan: apabila nomor urut eleme disusun berdasarkan kriteria tertentu maka elemen
yang terpilih menjadi sample secara otomatis sudah mewakili setiap strata yang ada dalam
populasi, prosedur pemilihan sangat mudah. Kelemahan: apabila nomor urut elemen berdasarkan
lokasi atau variable lain yang tidak ada hubungannya dengan kriteria stratifikasi penelitian, maka
akan memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah daripada sampel random stratifikasi. C. sample
stratifikasi. Dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa sub populasi dan kemudian
pengambilan sampel random sederhana dapat dilakukan dalam masing-masing strata(karakteristik
tertentu). Kelebihan: sample secara keseluruhan akan mampu mewakili populasi yang ada dengan
baik; pengelompokan sample pada suatu strata tertentu yang tidak mencerminkan populasi dapat
dihindari. Kelemahan: diperlukan info yang cukuo banyak sehingga peneliti dapat menentukan
proporsi yang benar agar tidak menimbulkan bias; apabila data proporsi tidak diperoleh maka
memerlukan biaya yang cukup besar disamping adanya kesalahan proporsi yang disusun. D.
sample cluster. Pengambilan sample dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa
grup. Grup bagian ini disebut cluster. Kemudian beberapa cluster dipilih secara random, item-item
data yang berada di cluster yang terpilih merupakan samplenya. Kelemahan: efisiensi statistic yang
lebih rendah dibandingkan dengan sample random sederhana karena klusternya homogen.
Kelebihan: efisiensi ekonomis sample kluster biasanya cukup besar. E. sampel daerah
multitahap. Merupakan prosedur pengambilan sample yang melibatkan penggunaan kombinasi
teknik sampel probabilitas.
Non probabilitas/non random sampling. Merupakan teknik pengambilan yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. A.
raliance on available subject/penarikan sample secara kebetulan. Yaitu siapa saja yang secara
kebetlan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber dta. B. purposive sampling. Digunakan pada
penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam
menentukan sample penelitian. C. snowball sampling. Yaitu sebuah prosedur pengambilan
sampel dimana respnden pertama dipilih dengan metode proabilitas, dan kemudian responden
selanjutnya diperoleh dari informasi yang diberikan responden pertama. D. quota sampling.
Digunakan untuk memastikan bahwa berbagai subgroup dalam populasi telah terwakili dengan
berbagai karakteristik sample sampai batas tertentu seperti yang dikehendaki oleh peneliti.