Anda di halaman 1dari 16

A.

Tujuan

1. Untuk mempelajari dan mengamati sistem pencernaan pada hewan vertebrata lima
kelas yaitu kelas pisces, amphibi, aves, reptil, dan mammalia.

B. Dasar Teori

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan


menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem
pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh (Hedisasrawan,
2012).
Vakuola makanan, organel seluler dimana enzim hidrolitik merombak makanan
tanpa mencerna sitoplasma sel sendiri, adalah kompartemen yang paling sederhana.
Protista heterotrofik mencerna makanannya dalam vakuola makanan, umumnya setelah
menelan makanan melalui fasogositis atau pinositis. Vakuola makanan menyatu dengan
lisosom, yang merupakan organel yang mengandung enzim hidrolitik. Keadaan ini akan
memungkinkan makanan tercampur dengan enzim, sehingga percenaan terjadi secara
aman di dalam suatu kompartemen yang terbungkus oleh membran. mekanisme
pencernaan ini disebut pencernaan intraseluler (Campbell, 2004: 28).
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan, kelenjar-kelenjar yang
berhubungan. Susunan saluran pencernaan terdiri atas: rongga mulut, faring (tekak),
esophagus (kerongkongan), lambung (ventriculus), usus halus (intestinum minor), usus
besar (intestinum mayor), rectum dan anus. Makanan mengalami proses pencernaan sejak
makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil
pencernaan (Irianto, 2004: 168).
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari mulut (cavum oris). Di dalam rongga
mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada
dasar mulut yang tidak dapat digerakkan serta banyak menghasilkan lender, tetapi tidak
menghasilkan air ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui
faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat
dibelakang insang dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan
makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umunya membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus. Dari lambung makanan masuk ke usus melalui pipa panjang berkelok-
kelok dan sama besarnya, usus bermuara di anus. Kelenjar pencernaan pada ikan , meliputi
hati dan pankreas (Syarifuddin, 2006: 155).

Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hamper sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan salah satu binatang amphibi adalah katak makanan katak
berupa hewan-hewan kecil (serangga). Saluran pencernaan katak dimulai dari rongga mulut,
terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah menangkap mangsa,
kemudian ke esophagus yang berupa saluran pendek, kemudian menuju ke lambung yang
berbentuk kantung bila terisi makanan menjadi lebar, menuju usus usus dapat dibedakan usus
halus dan tebal. Usus halus meliputi: duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas
batas-batasnya. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan kloaka merupaka
muara bersama antara saluran pencernaan makananm saluran reproduksi, dan urine (Gunarso,
1979: 219).

Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan,


terletak dibagian depan rongga badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas. Fungsi
hati menghasilkan empedu yang di simpan dalam kantung empedu, berwarna kehijauan
terletak disebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu
berfungsi untuk menyimpan empedu. Pancreas merupakan organ yang berukuran
mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim
pencernaan dan hormon insulin (Syarifuddin, 2006: 158). Pada burung pemakan biji-bijian
terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan. Kemudian makanan menuju usus
yang terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Tidak berbeda dengan
hewan sebelumnya, letak perbedaan hanya pada struktur giginya, pada kelinci makanan di
kunyah kemudian masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari
kerongkongan makanan menuju lambung, pada lambung proses fermentasi atau
pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak
mengandung bakteri. Kemudian menuju ke usus dan bermuara pada anus (Arthur, 1999: 145)
C. Alat dan Bahan
1. Alat :
- Papan bedah
- Gunting
- Pisau
- Jarum sonde
- Pinset
2. Bahan :
- Ikan mas
- Katak
- Burung Merpati
- Kadal
- Kelinci
D. Prosedur
1. Pisces

Disiapkan alat bedah


Disiapkan ikan mas
Dibius dengan alkohol 70% atau eter dengan menggunakan kapas
Ditunggu hingga pingsan dan ditelentangkan dipapan bedah
Ditusukkan jarum sonde pada bagian sirip dan ekor
Ikan mas dibedah, dimulai dari ekor hingga leher dengan pinset dan gunting
Dibuka kulitnya dengan perlahan
Diidentifikasi dan diamati organ-organ pencernaan pada ikan mas

2. Amphibi

Disiapkan alat bedah


Disiapkan katak
Dibius dengan alkohol 70% atau eter dengan menggunakan kapas
Ditunggu hingga pingsan dan ditelentangkan dipapan bedah
Ditusukkan jarum sonde pada bagian tangan dan kaki
Katak dibedah, dimulai dari ekor hingga leher dengan pinset dan gunting
Dibuka kulitnya dengan perlahan
Diidentifikasi dan diamati organ-organ pencernaan pada katak
3. Reptil

Disiapkan alat bedah


Disiapkan kadal
Dibius dengan alkohol 70% atau eter dengan menggunakan kapas
Ditunggu hingga pingsan dan ditelentangkan dipapan bedah
Ditusukkan jarum sonde pada bagian tangan dan kaki
Kadal dibedah, dimulai dari ekor hingga leher dengan pinset dan gunting
Dibuka kulitnya dengan perlahan
Diidentifikasi dan diamati organ-organ pencernaan pada kadal

4. Aves

Disiapkan alat bedah


Disiapkan burung merpati
Burung merpati dibunuh dengan menggunakan pisau
Ditusukkan jarum sonde pada bagian sayapnya
Burung merpati dibedah, dimulai dari ekor hingga leher dengan pinset dan
gunting
Dibuka kulitnya dengan perlahan
Diidentifikasi dan diamati organ-organ pencernaan pada burung merpati

5. Mammalia

Disiapkan alat bedah


Disiapkan kelinci
Dibius dengan alkohol 70% atau eter dengan menggunakan kapas
Ditunggu hingga pingsan dan ditelentangkan di papan bedah
Ditusukkan jarum sonde pada bagian tangan dan kaki
Kelinci dibedah, dimulai dari ekor hingga leher dengan pinset dan gunting
Dibuka kulitnya dengan perlahan
Diidentifikasi dan diamati organ-organ pencernaan pada kelinci
E. Hasil Pengamatan

a b

a c

g d

Sumber :
h https://www.slideshare.net/adamharson

Nama : Sistem Pencernaan Katak o/pisces-amphibian-presentation

Perbesaran : -

Keterangan :

a. Paru-paru
b. Jantung
c. Lambung
d. Hati
e. Empedu
f. Usus besar
g. Usus kecil
h. Kloaka
a

b
e
c

d
f

h
g

Nama : sistem Pencernaan Kadal Sumber :


https://www.pinterest.com/pin/5054587
Perbesaran :
58155783391/
Keterangan:

a. Jantung
b. Paru-paru
c. Lambung
d. Usus kecil
e. Hati
f. Induk telur
g. Kelenjar lemak
h. Kloaka
a

c
e
d
f

Nama : Sistem Pencernaan Burung Merpati Sumber :

Perbesaran : - https://consisteria /2013/06/sistem-


ekskresi-burung-merpati.html
Keterangan :

a. Trakea
b. Jantung
c. Empedal
d. Usus besar
e. Hati
f. Usus kecil
g. Kloaka
a
d
b

e
c

g
Sumber :
http://www.sridianti.com/sistem-
Nama : Sistem Pencernaan Merpati
pencernaan-vertebrata.html
Perbesaran : -

Keterangan :

a. Hati
b. Lambung
c. Usus kecil
d. Emepedu
e. Usus besar
f. Kandung kemih
g. Anus
a

d e

Sumber :
http://www.kingbritish.co.uk/news/201
Nama : Sistem Pencernaan Ikan
5/10/21/how-does-a-fish-digestive-
Perbesaran : - system-work

Keterangan :

a. Insang
b. Lambung
c. Usus besar
d. Usus kecil
e. Gelembung udara
f. Kloaka
F. Analisis dan Pembahasan

1. Sistem Pencernaan Pada Pisces

Saluran pencernaan pada pisces dimulai dari rongga mulut. Didalam rongga
mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah
pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi
tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esofagus
(kerongkongan) melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus
(kerongkongan) berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila
tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari esofagus (kerongkongan) makanan
di dorong masuk ke lambung, lambung pada umumnya membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk
memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus
yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada
kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran yaitu saluran reproduksi, saluran
urinaria, dan saluran ekskresi.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan
kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan
rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan
dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan
empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan
lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak di sebelah
kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk
menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan
organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara
lain menghasilkan enzim enzim pencernaan dan hormon insulin.
2. Sistem Pencernaan Pada Amphibi

Saluran pencernaan pada amphibi dimulai dari rongga mulut. Didalam rongga
mulut terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk
menangkap mangsa. Dari rongga mulut makanan masuk ke esofagus. Esofagus sendiri
berupa saluran pendek. Dari esofagus makanan masuk ke lambung yang merupakan
salauran berukuran besar dan panjang. Dari lambung, makanan masuk ke usus. Usus
sendiri dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus terdiri dari
Duodenum (usus 12 jari), Jejunum (usus kosong), dan Ileum (penyerapan), tetapi
belum jelas batas-batasnya. Sedangkan usus tebal (peneyerapan) berakhir pada rektum
dan menuju kloaka. Setelah itu usus bermuara pada kloaka yang meruapakan muara
tiga saluran yaitu saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi dan saluran
urinaria.

Kelenjar pencernaan pada amphibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati
berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua
lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu
yang berwarna kehijauan dan pancreas bewarna kekuningan, melekat diantara
lambung dan usus dua belas jari (duadenum). Pankreas berfungsi menghasilkan enzim
dan hormon yang bermuara pada duodenum.

3. Sistem Pencernaan Pada Reptil

Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut. Pada bagian rongga mulut
disokong oleh rahang atas dan bawah, masing-masing memiliki deretan gigi yang
berbentuk kerucut, gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga
mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan
ujung bercabang dua. Dari rongga mulut makanan masuk ke esofagus. Saluran
esofagus pada reptil dibagi menjadi dua bagian yaitu kerongkongan yang terletak
dibagian depan dan bagian tenggorokan yang terletak dibagian belakang
kerongkongan. Dari kerongkongan makanan didorong masuk ke lambung. Lambung
memiliki ukuran besar dan panjang, karena makanan tidak dikunyah akan tetapi
makanan dihancurkan dan langsung ditelan. Dari lambung, makanan masuk ke usus.
Usus sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu usus halus dan usus besar. Usus halus
terletak dilambung, memiliki ukuran pendek sampai berwarna hitam. Hal ini
dikarenakan agar bakteri tidak masuk ke dalam usus. Usus bermuara pada kolaka.
Kloaka merupakan muara tiga saluran yaitu saluran reproduksi, saluran urinaria, dan
saluran ekskresi.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas.
Hati pada reptilian memiliki dua lobus (glambir dan yang berwarna kemerahan).
Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara
lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.

4. Sistem Pencernaan Pada Aves

Hewan unggas memiliki pencernaan monogastrik (perut tunggal) yang


berkapasitas kecil. Makanan ditampung di dalam crop kemudian empedal atau gizzard
terjadi penggilingan sempurna hingga halus. Makanan yang tidak tercerna akan keluar
bersama ekskreta. Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan kemudian terus
ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok yang berada ditengah-tengah
saluran esofagus untuk dilunakkan dan dicampur dengan getah pencernaan
proventrikulus yang kemudian digiling dalam empedal. Empedal unggas sendiri tidak
mengeluarkan enzim pencernaan. Dari empedal, makanan bergerak melalui lekukan
usus yang disebut duodenum. Duodenum tersebut secara anatomis sejajar dengan
pankreas. Pankreas tersebut mempunyai fungsi penting dalam pencernaan unggas
yaitu menghasilkan getah pankreas dalam jumlah banyak yang mengandung enzim
amilolitik, enzim lipolitik dan enzim proteolitik. Enzim-enzim tersebut berturut-turut
menghidrolisa pati, lemak, proteosa dan pepton. Selain itu empedu hati yang
mengandung amilase, juga masuk ke dalam duodenum. Setelah itu bahan makanan
bergerak melalui usus halus yang dindingnya mengeluarkan getah usus. Getah usus
tersebut mengandung erepsin dan beberapa enzim yang memecah gula. Erepsin
sendiri berfungsi untuk menyempurnakan pencernaan protein dan menghasilkan
asam-asam amino, enzim yang memecah gula mengubah disakharida ke dalam gula-
gula sederhana (monosakharida) yang kemudian dapat diasimilasi tubuh. Penyerapan
makanan melalui villi usus halus. Dalam kelas aves terdapat ciri khas dari kelas-kelas
lain yaitu pada saluran ususnya. Saluran usus pada kelas aves dibagi menjadi dua
yaitu usus halus dan usus besar. Jika usus halus pada kelas aves memiliki ukuran
besar sedangkan usus besar memiliki ukuran kecil. Unggas tidak mengeluarkan urine
cair. Urine pada unggas mengalir ke dalam kloaka dan dikeluarkan bersama-sama
feses.
Dalam kelas aves terjadi enam macam sistem pencernaan yaitu pencernaan
karbohidrat, pencernaan lemak, pencernaan protein, pencernaan zat-zat mineral dan
vitamin, penyerapan dan assimilasi, dan pengangkutan zat-zat makanan.
1. Pencernaan karbohidrat
Setelah makanan yang dihaluskan melalui empedal ke lengkukan duodenal
maka getah pankreatik dikeluarkan dari pankreas ke dalam lekukan duodenal. Pada
waktu yang bersamaan, garam empedu alkalis yang dihasilkan dalam hati dan
disimpan dalam kantong empedu dikeluarkan pula ke dalam lekukan duodenal.
Garam empedu menetralisir keasaman isi usus di daerah tersebut dan menghasilkan
keadaan yang alkalis. Tiga macam enzim pencernaan dikeluarkan ke dalam getah
pankreas. Salah satu diantaranya adalah amilase yang memecah pati kedalam
disakharida dan gula-gula kompleks. Apabila makanan melalui usus kecil maka
sukrase dan enzim-enzim yang memecah gula lainnya yang dikeluarkan di daerah ini
selanjutnya menghidrolisis atau mencerna senyawa-senyawa gula ke dalam gula-gula
sederhana, terutama glukosa. Gula-gula sederhana adalah hasil akhir dari pencernaan
karbohidrat. Pati dan gula mudah dicerna oleh unggas sedangkan pentosan dan serat
kasar sulit dicerna. Saluran pencernaan pada unggas adalah sedemikian pendeknya
dan perjalanan makanan yang melalui saluran tersebut begitu cepatnya sehingga jasad
renik mempunyai waktu sedikit untuk mengerjakan karbohidrat yang kompleks.
2. Pencernaan Lemak
Garam-garam empedu hati mengemulsikan lemak dalam lekukan duodenal.
Lemak berbentuk emulsi tersebut kemudian dipecah ke dalam asam lemak dan giserol
oleh enzim lipase, suatu hasil getah pankreas. Zat-zat tersebut merupakan hasil akhir
pencernaan lemak.
3. Pencernaan Protein
Pada waktu bahan makanan dihaluskan dan dicampur di dalam empedal,
campuran pepsin hidrokhlorik memecah sebagian protein ke dalam bagian-bagian
yang lebih sederhana seperti proteosa dan pepton. Pada saat lemak dan karbohidrat
dicerna dalam lekukan duodenal maka tripsin getah pankreas memecah sebagian
proteosa dan pepton ke dalam hasil-hasil yang lebih sederhana, yaitu asam-asam
amino. Erepsin yang dikeluarkan ke dalam usus halus melengkapi pencernaan hasil
pemecahan protein ke dalam asam-asam amino. Zat-zat tersebut merupakan hasil
akhir pencernaan protein.
4. Pencernaan Zat-Zat Mineral dan Vitamin
Zat-zat mineral dalam saluran pencernaan dilarutkan, bukan dicerna. Sebagian
besar zat mineral tersebut berubah dari bentuk padat ke bentuk cair di dalam empedal.
Kulit kerang dan grit misalnya dilarutkan di bagian tersebut. Pencernaan dan
metabolisme vitamin dalam tubuh belum banyak dapat diketahui. Karoten,
prekursor vitamin A, dirubah ke dalam vitamin A dalam tubuhnya dapat membantu
vitamin C dari bagian-bagian makanan yang ditelan, kholesterol dalam tubuh dirubah
ke dalam vitamin D karena penyinaran sinar matahari atau sinar ultraviolet.
5. Penyerapan dan Assimilasi
Zat-zat makanan yang dicerna masuk melalui dinding-dinding usus ke dalam
peredaran darah. Sebagian besar penyerapan sangat dipertinggi dengan adanya villi
yang tidak terhitung jumlahnya. Zat-zat makanan yang tercerna dalam bentuk gula
sederhana, asam-asam amino dan zat-zat mineral yang larut, masuk melalui
permukaan dinding usus kedalam kapiler-kapiler darah. Cara bagaimana zat-zat
tersebut masuk melalui dinding usus belum banyak diketahui. Lemak yang dicerna
masuk melalui dinding usus ke dalam cairan yang menyerupai susu sistema limfatik.
Di sini zat-zat tersebut membentuk lemak netral. Lemak dalam limfa lebih banyak
merupakan lemak tubuh daripada sebagai lemak yang diperoleh dari bahan makanan.
Lemak bergerak bersama-sama limfa dan memasuki aliran darah vena dekat jantung.
6. Pengangkutan zat-zat makanan
Zat-zat makanan yang telah dicerna setelah masuk ke peredaran darah melalui
kapiler-kapiler dalam dinding usus dikumpulkan di dalam vena porta. Vena porta
tersebut mengangkut darah dan zat-zat makanan yang telah diserap ke hati dalam
perjalanannya ke jantung. Setelah makanan yang dicerna masuk melalui kapiler-
kapiler hati, sebagian besar glukosa dirubah kedalam glikogen untuk disimpan di
dalam hati dan otot. Sebagian asam-asam amino dan hasil-hasil zat yang mengandung
nitrogen dan metabolisme jaringan mengalami deaminasi pada waktu zat-zat tersebut
melalui hati. Bagian-bagian karbohidrat dapat digunakan untuk panas dan kegunaan-
kegunaan energi dan bagian zat yang mengandung nitrogen diangkut ke ginjal untuk
disingkirkan. Hati memindahkan pula sebagian lemak dan aliran darah untuk
disimpan. Hal tersebut dapat dilihat pada hati yang berwarna pucat kekuning-
kuningan dari ayam yang gemuk dan anak ayam yang baru menetas. Kotoran-kotoran
yang terserap dan saluran pencernaan ke dalam peredaran darah diambil oleh sel-sel
hati pada waktu darah masuk melalui kapiler-kapiler hati. Bila racun ikut terserap
maka konsentrasi racun yang tinggi tersebut biasanya terdapat pada hati. Darah yang
membawa zat-zat makanan yang telah dicerna meninggalkan hati dengan perantaraan
vena hepatika menuju ke jantung. Darah tersebut melanjutkan perjalanannya dari
jantung ke paru-paru untuk melepaskan karbondioksida dan air dan mengambil
oksigen. Darah kembali dari paru-paru ke jantung untuk kemudian dialirkan melalui
arteri-arteri ke seluruh jaringan tubuh. Zat-zat makanan yang telah dicerna mengalir
ke kapiler-kapiler ke limfa yang membasahi sel-sel jaringan. Limfa berguna sebagai
medium pertukaran antara kapiler-kapiler dan sel-sel jaringan. Limfa tersebut
membawa makanan yang telah dicerna ke sel dan mengangkut sisa-sisa makanan dari
sel.
5. Sistem Pencernaan Pada Mammalia

Sistem pencernaan pada mammalia dibagi menjadi dua yaitu saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Saluran Pencernaan dimulai dari rongga mulut. Didalam
rongga mulut terjadi pencernaan secara kimiawi (dibantu oleh enzim petialin) dan
pencernaan secara mekanik (dibantu oleh gigi). Gigi sendiri dibagi menjadi tiga yaitu
gigi seri (inchisifum), gigi taring (kaninus), dan gigi geraham (premolar dan molar).
Dalam mammalia terjadi perubahan gigi selama dua kali yaitu gigi susu dan gigi
sekarang. Dari rongga mulut makanan menuju Faring kemudian didorong ke esofagus
(kerongkongan) yang didalam saluran esofagus (kerongkongan) terjadi gerak
peristaltik atau gerak meremas dan mendorong makanan. Dari esofagus
(kerongkongan) makanan didorong menuju lambung. Didalam lambung terjadi gerak
peristaltik yang dibantu oleh empat enzim. Enzim-enzim tersebut diantaranya yaitu
enzim pepsin yang berfungsi untuk mengubah pepsinogen menjadi peptin atau
protein, enzim renin yang berfungsi untuk mengubah kaseinogen menjadi kasein,
enzim lipase yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol,
dan enzim HCl yang berfungsi untuk menstimulus pepsin dan mengubah pepsinogen
menjadi pepsin (hanya menjadi perangsang). Dalam Ruminansia terdapat empat
macam lambung yaitu rumen berkapasitas 80%, yang berfungsi untuk menyimpan
makanan sementara, retikulum berkapasitas 5% yang berfungsi untuk melumatkan
makanan lagi ( membentuk lobus) dan terjadi pencernaan secara kimiawi yang
dibantu oleh enzim selulase, Omasum berkapasitas 7-8%, dan Abomasum
berkapasitas 7-8%. Dari lambung, makanan masuk ke usus. Usus pada mammalia
dibagi menjadi dua yaitu usus kecil dan usus besar. Usus kecil terdiri dari Duodenum
(usus 12 jari), Jejunum (usus kosong), dan Ileum (usus halus). Pada usus kecil
berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan dan berada didekat lambung sedngkan
pada usus besar berfungsi untuk proses penyerapan air. Usus bermuara pada anus
yang berfungsi untuk mengeluarkan feses.
Kelenjar Pencernaan pada mammalia terdiri dari hati dan pankreas. Pada hati
yang berfungsi untuk mengemulsikan lemak, mendeteksi racun, menyimpan glukosa
menjadi glikogen.

G. Kesimpulan

1. Pada kelas pisces, saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, esofagus, lambung,
usus, dan kloaka.

2. Pada kelas amphibi, saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, esofagus,
lambung, usus (usus kecil dan usus besar), dan kloaka.

3. Pada kelas reptil, sistem pencernaan dimulai dari rongga mulut, esofagus
(kerongkongan dan tenggorokan), lambung, usus (usus halus dan usus besar), dan
kloaka.

4. Pada kelas aves, sistem pencernaan dimulai dari rongga mulut, esofagus, tembolok,
esofagus lagi, proventrikulus, ventrikulus, usus halus, usus bresar, dan kloaka.

5. Pada kelas mammalia, sistem pencernaan dimulai dari rongga mulut, esofagus,
lambung, usus kecil, usus besar, dan kloaka.

H. Daftar Pustaka

Arthur. Kamus Pintar Bergambar . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999.


Campbell, N.A., Reece, J. B., Mitchell, L. G. 2002. Biologi , edisi Kelima, Jilid 3,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Djuhanda, Tatang.1984.Analisa Struktur Vertebrata Jilid 2. Bandung : Armico.
Gunarso, Wisnu. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta: Erlangga, 1979.
Johson, Raven, 2001. Biology, sixth edition
Syarifuddin. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran, 2006.
Ville. 1988. Zoology umum Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Yennya friyani. 2015. System Pencernaan. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai