Anda di halaman 1dari 20

A.

Tujuan
1. Untuk mempelajari dan mengamati sistem pernafasan pada hewan vertebrata
lima kelas yaitu kelas pisces, amphibi, aves, reptil, dan mammalia.

B. Dasar Teori

Respirasi atau pernapasan dapat diartikan sebagai suatu proses pengambilan O2 dari
lingkungan luar ke dalam tubuh dan pelepasan CO2 dari dalam tubuh ke lingkungan yang
ditujukan untuk mendapatkan energi (Eva Latifah, 2005).
Sistem pernapasan meliputi sekalian organ-organ maupun struktur-struktur yang
mempunyai peranan dalam pengambilan oksigen dari medium lingkungan tempat hewan
itu hidup. Sistem pernapasan berperan pula dalam peredaran oksigen ke sel-sel tubuh serta
terhadap pembuangan zat-zat sisa hasil metabolism yang tidak dipakai oleh tubuh ke
lingkungan eksternal. Secara umum, organ pernapasan dapat berupa kulit, insang atau paru-
paru dan beberapa organ lain seperti trakea yang terdapat pada serangga (Suripto, 1994).
Respirasi dibedakan menjadi dua kelompok menurut tempat terjadinya pertukaran gas,
yaitu respirasi eksternal (luar) dan respirasi internal (dalam). Respirasi eksternal terjadi di
dalam paru-paru, yaitu adanya pengikatan oksigen dalam alveolus oleh haemoglobin dalam
pembuluh kapiler dan pelepasan karbondioksida oleh darah menuju paru-paru. Pada
respirasi internal terjadi proses pelepasan oksigen menuju sel-sel tubuh dan pelepasan
karbondioksida dari sel tubuh ke dalam darah. Adapun reaksi sederhana dari kedua macam
reaksi tersebut secara sederhana adalah:
Respirasi eksternal, terjadi di alveolus paru-paru
Hb+O2 HbO2 (oksihemoglobin, berwarna merah jernih)
HbCO2 Hb+CO2
Respirasi internal terjadi di sel-sel tubuh
HbO2 Hb+O2
Hb+CO2 HbCO2 (karbonmonosihemoglobin, berwarna merah gelap)
Sistem pernapasan pada manusia dibangun oleh paru-paru dan serangkaian saluran
udara yang berturut-turut dari luar ke dalam yang terdiri atas rongga hidung-nasofarink-
orofarink-larink-trakea-bronkhi-bronkhioli-bronkhioli respiratori-dan jaringan respirasi
yang terdiri atas duktus alveoli dan alveoli (Suripto, 1994).
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang secara anatomis memiliki struktur tubuh
paling kompleks; memiliki alat respirasi lebih lengkap. Dimulai dari yang sederhana pada
ikan, sampai ke alat yang paling lengkap pada unggas dan mamalia (Eva Latifah, 2005).
Sebagai hewan akuatik, ikan memiliki alat pernapasan yang disebut insang. Jumlah insang
tiap sisi ada lima sampai tujuh buah. Pada ikan gurame dan lele, insangnya mengalami
pelebaran berlipat-lipat ke atas yang disebut labirin. Ikan jenis lain yang dinamakan Dipnoi
(ikan pari) menyimpan cadangan oksigen dalam pulmoris, gelembung renang yang
berfungsi sebagai paru-paru).
Vertebrata yang memiliki struktur tubuh lebih maju daripada ikan adalah katak. Kulit
katak berperan penting dalam Sistem respirasi. Hal ini terjadi karena kulit katak
mengandung banyak pembuluh darah, dan kulit tersebut tipis serta permiabel terhadap air
dan gas. Akan tetapi, kulit akan berfungsi dalam pernapasan jika dalam keadaan basah
sebab oksigen dari udara baru dapat berdifusi dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, kulit
katak dilapisi lender untuk menghindari kekeringan (Latifah Eva, 2005).
Organ pernapasan kelompok reptilian sepenuhnya dilakukan oleh paru-paru. Paru-paru
reptilian jauh lebih besar daripada katak. Pada saat bernapas, paru-paru dibentuk dengan
kontraksi otot dada yang merenggangkan tulang-tulang rusuk sehingga menyempitkan
rongga dada, menekan gas karbondioksida ke luar dari paru-paru. Kulit reptile tidak
membantu proses pernapasan karena kering dan bersisik. Keadaan kulit seperti ini
mencegah hilangnya cairan tubuh kulit.
Kelompok unggas atau burung memiliki perangkat pernapasan lebih baik. Pada
pernapasan buung terjadi pertukaran gas (pengambilan oksigena dan pelepasan
karbondioksida) pada parabronkus, baik pada waktu inspirasi maupun waktu respirasi
(Latifah Eva, 2005).
C. Prosedur Kerja
1. Pisces

Disiapkan alat bedah


Disiapkan ikan mas
Dibius dengan alkohol 70% atau eter dengan menggunakan kapas
Ditunggu hingga pingsan dan ditelentangkan dipapan bedah
Ditusukkan jarum sonde pada bagian sirip dan ekor
Ikan mas dibedah, dimulai dari ekor hingga leher dengan pinset dan gunting
Dibuka kulitnya dengan perlahan
Diidentifikasi dan diamati organ-organ pernafasan pada ikan mas

2. Amphibi

Disiapkan alat bedah


Disiapkan katak
Dibius dengan alkohol 70% atau eter dengan menggunakan kapas
Ditunggu hingga pingsan dan ditelentangkan dipapan bedah
Ditusukkan jarum sonde pada bagian tangan dan kaki
Katak dibedah, dimulai dari ekor hingga leher dengan pinset dan gunting
Dibuka kulitnya dengan perlahan
Diidentifikasi dan diamati organ-organ pernafasan pada katak

3. Reptil

Disiapkan alat bedah


Disiapkan kadal
Dibius dengan alkohol 70% atau eter dengan menggunakan kapas
Ditunggu hingga pingsan dan ditelentangkan dipapan bedah
Ditusukkan jarum sonde pada bagian tangan dan kaki
Kadal dibedah, dimulai dari ekor hingga leher dengan pinset dan gunting
Dibuka kulitnya dengan perlahan
Diidentifikasi dan diamati organ-organ pernafasan pada kadal
4. Aves

Disiapkan alat bedah


Disiapkan burung merpati
Burung merpati dibunuh dengan menggunakan pisau
Ditusukkan jarum sonde pada bagian sayapnya
Burung merpati dibedah, dimulai dari ekor hingga leher dengan pinset dan
gunting
Dibuka kulitnya dengan perlahan
Diidentifikasi dan diamati organ-organ pernafasan pada burung merpati

5. Mammalia

Disiapkan alat bedah


Disiapkan kelinci
Dibius dengan alkohol 70% atau eter dengan menggunakan kapas
Ditunggu hingga pingsan dan ditelentangkan di papan bedah
Ditusukkan jarum sonde pada bagian tangan dan kaki
Kelinci dibedah, dimulai dari ekor hingga leher dengan pinset dan gunting
Dibuka kulitnya dengan perlahan
Diidentifikasi dan diamati organ-organ pernafasan pada kelinci
D. Hasil Pengamatan

a c

Sumber : zoologi

Nama : Sistem Pernafasan Katak


Perbesaran : -
Keterangan :
a. Rongga mulut
b. Paru-paru
c. Jantung
d. Hati

Sumber :
http://www.biologydiscussion.com/essay/frog
/essay-on-frog/44572
a

d
e

Nama : sistem Pernafasan Kadal


Perbesaran : Sumber : Kardong V Keneth., Vertebrate

Keterangan: Comparany Anatomy, Function, Evolution

a. Rongga mulut
b. Trakea
c. Jantung
d. Hati
e. Paru-paru

Sumber :
http://www.biozoomer.com/2013/01/respirati
on-in-birds-reptiles-mammals.html
b
a

Sumber :
Nama : Sistem Pernafasan Burung Merpati
http://people.eku.edu/ritchisong/birdrespiratio
Perbesaran : -
n.html
Keterangan :
a. Trakea
b. Esophagus
c. Pulmo
d. Hati

Sumber :
http://www.biozoomer.com/2013/01/respirati
on-in-birds-reptiles-mammals.html
a
b

Nama : Sistem Pernafasan Kelinci


Perbesaran : -
Keterangan :
a. Hati
b. Empedu

Sumber :
http://www.biozoomer.com/2014/12/breathin
g-and-mechanism-of-gas-exchange.html
a

Nama : Sistem Pernafasan Ikan


Perbesaran : -
Keterangan :
a. Rongga mulut
b. Insang
c. Gelembung udara

Sumber : Storer, 1979

E. Analsis dan Pembahasan


1. Sistem pernafasan pada reptilia

Pada pengamatan yang terlihat saat melakukan pembedahan yaitu trakhea, jantung dan
paru- paru. dalam literature terdapat beberapa alat pernafasan pada reptile (kadal) yaitu laring,
trachea, bronchus, dan paru-paru.
Sistem pernafasan pada reptilia lebih maju dari amphibia. Dinding laring dibentuk oleh
tulang rawan aritenoidea dan tulang rawan krikoidea. Trakhea dan bronkus lebih panjang dan
dibentuk oleh cincin-cincin tulang rawan. Tempat percabangan trakhea menjadi bronkus
disebut bifurkatio trakhea. Bronkus masuk ke dalam paru-paru dan tidak bercabang-cabang
lagi.

Paru-paru reptilia berukuran relatif besar, berbentuk fusiform, berjumlah sepasang.


Struktur dalamnya berpetak-petak seperti rumah lebah, biasanya bagian anterior lebih banyak
berpetak daripada bagian posterior.

Alat pernapasan reptilia meliputi hidung, batang tenggorok, dan paru-paru. Pertukaran
oksigen dengan karbon dioksida terjadi dalam paru-paru. Udara masuk ke lubang hidung
melewati batang tenggorok dan masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi
pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Berikut adalah mekanisme pernapasan reptil:

Fase Inspirasi Otot tulang rusuk berkontraksi > rongga dada membesar > paru-
paru mengembang > O2 masuk melalui lubang hidung > rongga mulut > anak
tekak > trakea yang panjang > bronkiolus dalam paru-paru > O2 diangkut darah
menuju seluruh tubuh.
Fase Ekspirasi Otot tulang rusuk berelaksasi > rongga dada mengecil > paru-
paru mengecil > CO2 dari jaringan tubuh menuju jantung melalui darah > paru-
paru > bronkiolus > trakea yang panjang > anak tekak > rongga mulut > lubang
hidung.

Alur faring dan celah faring sesekali muncul selama perkembangan embrio awal reptil,
tetapi mereka tidak pernah menjadi berfungsi setelah lahir. Dalam beberapa kelompok,
tambahan respirasi kulit itu penting, tetapi untuk sebagian besar bagian, sepasang paru
memenuhi kebutuhan pernapasan mereka.

Paru-paru ular dan kadal biasanya mencakup ruang udara sentral tunggal yang menjadi faveoli
terbuka. Tali otot polos mengelilingi pembukaan pada setiap faveolus. Dinding tipis dari
masing-masing membawa tempat kapiler dan dapat dibagi oleh septa internal yang lebih kecil.
Kadang-kadang faveoli berkurang di bagian posterior dari paru-paru. Dalam kadal, penyu, dan
buaya, ruang udara pusat tunggal itu sendiri dibagi menjadi banyak ruang internal yang
menerima udara dari trakea. Ruang internal berventilasi dengan gerakan pernafasan, sedangkan
pertukaran gas antara faveoli dan ruang ini tampaknya terjadi secara difusi.

Pengisian paru-paru di semua reptil melalui mekanisme pompa aspirasi, meskipun


bagian anatomi yang berperan mungkin berbeda. Pompa aspirasi bertindak dari dinding paru-
paru untuk mengubah bentuk dan menginduksi aliran udara di atau ke luar. Tulang rusuk
mengubah bentuk dinding tubuh sekitar paru-paru, dan otot interkostal yang bergerak diantara
tulang rusuk dan memindahkan mereka. Dalam kadal, misalnya, sekumpulan otot interkostal
aktif memindahkan rusuk ke depan dan ke luar selama inhalasi. Hasilnya yaitu untuk
memperbesar rongga sekitar paru-paru, menurunkan dan menekan kedalamnya, dan menarik
udara ke paru-paru. Selama pernafasan aktif, sekumpulan yang berbeda dari kontraksi otot
intercostal untuk melipat tulang rusuk ke belakang dan ke dalam, sehingga menekan paru-paru
dan mengeluarkan udara. Terkadang pada pernafasan pasif. Dalam hal ini, kontraksi ototnya
sedikit, dan gravitasi bertindak pada tulang rusuk, yang menyebabkan tekanan pada rongga
paru-paru.

2. Sistem pernafasan pada amphibi

Pada pengamatan yang terlihat saat melakukan pembedahan yaitu paru-paru, jantung
dan hati. Dalam literature disebutkan beberapa alat pernafasan pada katak yaiu faring,
glottis dan paru- paru.

Pada amphibi ada 2 alat pernafasan utama yaitu :

1. Kulit
Pernapasan pada am[hibi juga berlangsung melalui kulitnya. Kulit amphibi tipis(setebal 5-8
sel) dan lembab serta banyak mengandung kelenjar mukosa sehingga selalu basah, dan kaya
dengan kapiler darah yang merupakan lanjutan dari arteria kutanea, memungkinkan Amphibia
untuk melakukan pernafasan kulit. Pernafasan kulit terjadi baik di darat maupun di dalam air.
Mekanisme pernapasan melalui kulit dimulai saat oksigen masuk ke dalam tubuh melalui kulit
dan selanjutnya akan dibawa melalui pembuluh vena pada kulit paru-paru yang yang disebut
vena pulmo kutanea. Selanjutnya oksigen dari vena pulmo kutanea akan menuju jantung dan
dialirkan keseluruh tubuh untuk proses metabolisme. Proses ekspirasi terjadi saat karbon
dioksida dipompa oleh jantung ke dalam paru-paru dan permukaan kulit dan selanjutnya
karbon dioksida akan dikeluarkan melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea) lewat
proses difusi.
2. Paru-paru
Paru-paru hewan amphibi memuliki fungsi yang sama dengan fungsi paru-paru
manusia namun memiliki bagian-bangian yang berbeda dengan bagian-bagian paru-
paru manusia. Paru-paru amphibi masih dapat dibilang sederhana dan terdiri dari sepasang
kantung tipis menyerupai balon dan elastis. Paru-paru amphibi berwarna kemerahan karena
banyak mengandung pembuluh kapiler darah. Paru-paru terhubung dengan rongga mulut
hewan amphibi melalui saluran bronkus yang pendek yang meiliki celah atau lubang pada
rongga mulut yang disebut glotis. Pada glotis inilah juga terdapat larynx atau kotak suara.
Fungsi bronkus pada hewan amphibi tidak jauh berbeda dengan fungsi bronkus manusia dan
sistem paru-parunya sama dengan sistem pernapasan pada mamalia.

Mekanisme pernafasan katak juga tidak jauh berbeda dengan sistem pernapasan manusia.
Amphibi dapat mengambil oksigen diudara melalui lubang nostril pada hidungnya dan
selanjutnya dibawa ke paru-paru. Namun, berbeda dengan manusia, katak tidak memiliki
diafragma sehingga rongga dadanya tidak bisa membesar dan mengecil.

Mekanisme pernapasan hewan amphibi juga diatur oleh beberapa jenis otot yaitu otot rahang
bawah (musculus submandibularis), otot sternohyodeus (musculus sternohyoideus), otot
geniohyoideus (musculus geniohyoideus), dan otot perut. Berikut adalah mekanisme fase
inspirasi dan ekspirasi pada hewan amphibi dan biasanya fase tersebut terjadi saat rongga mulut
menutup.
1. Fase Inspirasi
Otot sternohioideus berkontraksi > rongga mulut membesar > Oksigen masuk melalui koane
(celah hidung) > koane menutup > otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi
> rongga mulut mengecil > O2 terdorong ke paru-paru melalui celah-celah > pertukaran
gas di paru-paru (Oksigen diikat oleh darah di kapiler dinding paru-paru, karbondioksida
dilepaskan ke lingkungan).

2. Fase Ekspirasi
Terjadi pertukaran gas di paru-paru > otot submandibularis berelaksasi > otot perut dan
sternohioideus berkontraksi > paru-paru mengecil > udara tertekan keluar dan masuk ke
rongga mulut > koane membuka > celah tekak menutup > otot submandibularis dan
geniohioideus berkontraksi > rongga mulur mengecil > karbondioksida terdorong keluar
melalui koane.
3. Sistem pernafasan pada aves

Pada pengamatan yang terlihat saat melakukan pembedahan yaitu trachea, eshopaggus,
pulmo dan hati. Dalam literatur disebutkan beberapa alat pernafasan pada burung yaiu trachea,
paru-paru, cervical air sacs, interclavicular air sacs, anterior thoracic air sacs, posterior thoracic
air sacs dan abdominal air sacs.

Bangsa burung mempunyai system pernafasan yang unik, yaitu pernafasan paru-paru yang
diperlengkapi dengan sistem kantong-kantong udara. Sepasang paru-parunya relative kecil,
hanya dapat mengembang sedikit, dan di bungkus selaput yang disebut pleur. Selama inspirasi
(pemasukan udara), relaksasi otot-otot toraks dan aabdomen dan kontraksi otot-otot tersebut
mengeluarkan udara pernafasan selama ekspirasi.

Udara masuk melalui lubang hidung luar dan memasuki faring melalui lubang hidung
dalam. Udara melewat glottis, suatu ruangan sempit yang dibatasi oleh laring, menuju trakea.
Trachea merupakan suatu pipa yang tersusun dari cincin-cincicn tulang rawan. Trachea
bercabang menjadi dua, bronchus primer, tempat percabangan disebut bifurkatio trachea. Dari
bronchus primer tumbuh 4 bronkhus sekunder atau ventrobronkhi yang memaasuki paru-paru
di bagian ventral agak ke anterior, berlanjut ke bagian ventromedial paru-paru. Bronchus
primer kemudian menumbuh 7-10 dorsobronkho di atas permukaan dorsolateral paru-paru.
Ventrobronkhi dan dorsobronkhi dibhubungkan oleh ratusan parabronkhi yang berdiameter
sekitar 1 mm. Beribu-ribu kapiler udara bercabang tegak lurus dari setiap parabronkhus dan di
dalam ruangan inilah terjaadi pertukaran udara pernafasan.

Kantong udara adalah suatu kantng yang berdinding tipis yang merupakan penonjolan dari
paru-paru. Umumnya burung mempunyai lima pasang kantong udara yaitu, 1) kantong servikal
2) kantong interklavikula 3) kantong torasika anterior 4) kantong torasika posterior dan 5)
kantong udara abdominal.

Disamping berfungsi untuk membantu pernafaasan (terutama pad waku terbang), kantong-
kantong udara juga berfungsi untuk mencegah hilangnya panas badan yang berlebihan,
mengatur berat jenis badan dan membantu memperkeras suara, burung mempunyai siring
(kotak suara) yang unik, terdapat pada bifurkatio trakea. Siring tersusun dari beberapa cincin
tulang rawan bronchus yang paling kranial

Mekanisme Pernapasan Burung


1. Pada saat istirahat
A. Fase inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan volume rongga dada membesar
tekanan mengecil udara akan masuk melalui saluran pernapasan.

Pada saat inilah sebagian oksigen masuk ke paru-paru dan O2 berdifusi ke dalam darah
kapiler, dan sebagian udara dilanjutkan masuk ke kantong-kantong udara.

B. Fase ekspirasi : tulang rusuk kembali ke semula rongga dada mengecil tekanan
membesar. Pada saat ini, udara dalam alveolus dan udara dalam kantong-kantong udara
bersama-sama keluar melalui paru-paru. Pada saat melewati alveolus, O2 diikat oleh darah
kapiler alveolus., dan darah melepas CO2. dengan demikian, pertukaran gas CO2 dan O2
dapat terjadi secara inspirasi dan ekspirasi.

2. Pada saat terbang

Pada saat terbang, burung tidak dapat menggerakkan tulang rusuknya. Oleh sebab itu, pada
saat burung terbang yang berperan penting dalam pernapasan adalah kantong hawa. Inspirasi
dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa antar tulang korakoid
(bahu) dan pundi hawa bawah ketiak.

A. Fase inspirasi : pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid (bahu)
terjepit, sedangkan pundi hawa bawah ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi
hawa ketiak melewati paru-paru, terjadi lah fase inspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi
pertukaan gas CO2 dan O2.

B. Fase ekspirasi : sebaliknya, pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit,
sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir keluar
dari kantong hawa melalui paru-paru, sehingga terjadilah fase ekspirasi. Saat melewati paru-
paru akan terjadi pertukaran gas CO2 dan O2.

Dengan cara inilah fase inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat terbang.
Jadi pertukaran gas pada burung pada saat terbang juga berlangsung saat inspirasi dan
ekspirasi.
4.Sistem pernafasan pada pisces

Pada pengamatan yang terlihat saat melakukan pembedahan pada ikan yaitu insang dan
gelembung udara. Dalam literature disebutkan beberapa alat pernafasan pada ikan yaitu faring,
insang dan gelembung udara.

Insang ikan mas terdiri dari lengkung insang yang tersusun atas tulang rawan berwarna
putih, rigi-rigi insang yang berfungsi untuk menyaring air pernapasan yang melalui insang, dan
filamen atau lembaran insang. Filamen insang tersusun atas jaringan lunak, berbentuk sisir dan
berwarna merah muda karena mempunyai banyak pembuluh kapiler darah dan merupakan
cabang dari arteri insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2 dan O2 berlangsung.

Gas O2 diambil dari gas O2 yang larut dalam air melalui insang secara difusi. Dari
insang, O2 diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan
tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung. Dari jantung menuju insang untuk melakukan
pertukaran gas. Proses ini terjadi secara terus-menerus dan berulang-ulang.

1.Fase inspirasi ikan

Gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap menempel pada tubuh
mengakibatkan rongga mulut bertambah besar,sebaliknya celah belakang insang tertutup.
Akibatnya tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah
mulut membuka sehingga terjadi aliran air ke dalam rongga mulut

2. Fase ekspirasi ikan

Setelah air masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut menutup. Insang kembali ke
kedudukan semula diikuti membukanya celah insang. Air dalam mulut mengalir melalui celah-
celah insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Pada tempat ini terjadi pertukaran
udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan mengikat O2 dari air.

Pada fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian O2 diikat oleh kapiler darah
untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2
yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang, dan dari insang diekskresikan
keluar tubuh.

Gelembung renang (pneumatosis) pada ikan adalah suatu kantong berselaput tipis yang
terletak diantara rongga perut dan kolumna vertebralis. Struktur ini terjadi dari penonjolan
dinding dorsal faring. Gelembung renang berisi campuran gas oksigen, nitrogen, dan karbon
dioksida yang masuk keluar melalui saluran penghubung dengan asofagus(duktus
pneumatikus). Gelembung renang yang mempunyai saluran penghubung dengan esofagus
disebut fisotomi, sedangkan yang tidak mempunyai saluran penghubung disebut fiksolisti.

Fungsi utama gelembung renang adalah sebagai alat hidrolisis, yaitu untuk dapat naik-
turun di dalam air. Selain itu struktur sel ini juga berfungsi untuk menghasilkan suara serta
untuk menerima suara dan tekanan. Gelembung renang itu sendiri bukan organ pernafasan.
Tetapi pada beberapa jenis ikan, terutama yang dapat hidup di tempat-tempat dengan sedikit
air, gelembung renang dapat berfungsi sebagai organ pernafasan, karena dalam kondisi
kekurangan oksigen insang tidak dapat berfungsi dengan baik.

5. Sistem pernafasan pada mamalia

Pada pengamatan yang terlihat saat melakukan pembedahan yaitu jantung dan hati.
Dalam literature disebutkan beberapa alat pernafasan pada katak yaiu faring, laring, epiglottis,
trakea, dan paru- paru.

Sistem pernafsan mammalia terdiri dari bagian saluran udara dan bagian pernafasan.
Bagian saluran udara terdiri dari: rongga hidung, faring, laring, trachea, bronchus, dan
brokhiolus. Bagian pernafasan (tempat terjadinya pengambilan O2 oleh darah dan pelepasan
CO2 oleh darah) terdiri dari : bronkhioli respiratory, dukti alveoli dan alveoli.

Organ pernafasan utama adalah paru-paru. Paru-paru mammalia berongga-rongga dan


umumnya terbagi menjadi lobus-lobus, kebanyakan dua lobus sebelah kiri dan tiga lobus
sebelah kanan. Ada juga mammalia yang paru-parunya tidak terbagi dalam lobus-lobus,
misalnya ikan paus, duyung, gajah, kuda dan beberaapa kelelawar. Pada monotremata dan
tikus, hanya paru-paru kanan yang terbagi dalam lobus-lobus.di dalam paru-paru yang terdapat
bronchus intrapulmonalis, bronkhioli-bronkhioli respiratory, dukti alveoli dan alveoli. Sebelah
luar paru-paru diseliputi oleh selaput pleura.

1. Rongga hidung

Rongga hidung dipisahkan oleh suatu sekat menjadi bagian kiri dan kanan.

2. Faring

Merupakan persimpangan antara saluran nafas dan saluran makan.

3. Laring
Merupakan sutau rongga yang terletak di belakang faring. Dindingnya diperkuat oleh
keeping-keping tulang rawan epiglottis.

4. Trakhea

Seperti reptile da aves, trachea mamalia terdapat di sebelah ventral esophagus.


Diperkuat dengan cincin-cincin tulang rawan hialin atau fibrosa.

5. Bronkhus

Dapat dibedakan dua macam bronchus, yaitu bronchus ekstrapulmonalis dan bronchus
intrapulmonalis

6. Brokhiolus

Merupakan percabangan dari bronchus intrapulmonalis.

7. Dukti alveoli

Merupakan saluran tipis dan dindingnya terpputus-putus, mempunyai banyaak


percabangan yang menuju kantong alveoli.

8. Alveolus

Merupakan unit paru-paru yang terkecil,di sini terjadi pertukaaran gas dengan pembuluh
darah secara besar-besaran.

Pada semua kelas di hewaan vertebrata, kebanyakan merekaa menggunakan pru-paru


untuk respirasi mereka. Tetapi hanya satu kelas saja yang tidaak mennggunakan paru-paru
yaitu kelas pisces (Hewan Akuatik). Pisces menggunakan inang untuk respiratorynya.

Terdapat perbedaan struktur paru-paru pada keempat kelas tersebut. Pertama, pada
paru- paru amphibi yaitu paru-paru dalam amfibi dewasa tersebut masih sederhana yakni
berupa suatu kantong tipis dengan sedikit lipatan yang membentuk suatu alveoli didalamnya.
Luas pada permukaan respirasinya tersebut hanya sekirar 20 cm2 dikarenakan struktur paru-
paru tersebut masih sederhana. Kedua, paru-paru reptile yaitu keadaan pada paru-paru reptilia
tersebut sudah lebih baik dibandingkan dengan paru-paru amfibi. Paru-paru reptilia tersebut
mempunyai suatu sekat-sekat pemisah yang tumbuh ialah sebagai suatu lipatan-lipatan pada
dinding dalam yang memperluas pada permukaan respirasi. Bentuk paru-paru
itu menyesuaikan pada suatu bentuk tubuhnya, misalnya berbentuk kecil dan juga memanjang
pada ular. Ketiga, paru-paru aves yaitu paru-paru pada aves (burung) tersebut terdapat di ujung
bronkeolus,yang berjumlah sepasang, dan juga melekat pada suatu dinding punggung rongga
dada. Paru-paru tersebut dibungkus dengan selaput yang disebut dengan pleura. Paru-parunya
tersebut bersifat kompak dan juga penuh dengan pembuluh darah. Keempat, paru-paru mamalia
yaitu paru-paru pada hewan yang menyusui tersebut mempunyai struktur lebih kompleks yang
terdiri dari beberapa lobus. Alat pada pernapasan mamalia yang hidup pada air, misalnya ialah
lumba-lumba dan juga paus,juga paru-paru. tetapi , pada trakea (batang tenggorok) mamalia
itu terdapat suatu sekat-sekat yang dapat mencegah air untuk dapat masuk ke dalam paru-paru.

F. Kesimpulan
a) Pada kelas pisces, gelembung renang dan paru-paru merupakan struktur yang turut
berperan dalam proses respirasi. Fungsi utama gelembung renang adalah sebagai
alat hidrostatis, yaitu untuk dapat naik turun di dalam air.
b) Pada kelas amphibi, pernafasan kulit dan paru-paru yang turut berperan dalam
proses respirasi. Kulit amphibi banyak mengandung kelenjar mukosa
sehinggaselalu basah, dan kaya dengan kapiler darah yang merupakan lanjutan dari
arteri kutanea,memungkinkan amphibia utuk melakukan pernafasan kulit.
Disamping pernafasan kulit, katak juga melakukan pernafasan melalui rongga
mulut yang mengandung banyak kapiler darah. Jalan udara pernafsannya yaitu
lubang hidung luar rongga hidung lubang hidung dalam rongga mulut
laring v trachea bronchus paru-paru (pulmo)
c) Pada kelas reptil, sistem pernafasan pada reptilia lebih maju dari amphibia.
Dinding laring dibentuk oleh tulang rawan aritenoidea dan tulang rawan krikoidea.
Trakhea dan bronkus lebih panjang dan dibentuk oleh cincin-cincin tulang rawan.
Tempat percabangan trakhea menjadi bronkus disebut bifurkatio trakhea. Bronkus
masuk ke dalam paru-paru dan tidak bercabang-cabang lagi.
d) Pada kelas aves. Mempunyai system pernafasan yang unik yaitu pernafasan paru-
paru yang diperlengkapi dengaan system kantong-kantong udaraa. Sepasang paru-
parunya relative kecil, hanya dapat mengembung sedikit, dan dibungkus oleh
selaput yang disebut pleura
e) Pada kelas mammalia, system pernafasan terdiri dari bagian saluran udara dan
bagian pernafasan. Bagian saluran udara terdiri dari : rongga hidung, faring, laring,
trachea, bronchus, dan bronkhiolus. Bagian pernafasan (tempat terjadinya
pengambilan O2 oleh darah) terdiri dari : bronkhioli respiratory, dukti alveoli dan
alveoli. Dan oragan pernafasan utama adalah paru-paru.

Daftar pustaka

Guru pendidikan. Perbedaan hewan vertebartadan avertebrata. Diakses pada 16 April


2017
Kardong V Keneth., 2008 Vertebrate Comparany Anatomy, Function, Evolution
Latifah, Eva Hanum dkk. 2005. Biologi 2. Bandung: ROSDA
Suripto. 1994. Struktur Hewan. Bandung: Biologi ITB
Tenzer, Amy., Lestari, Umie., Gofur, Abdul., Rahayu, S.E., Masjhudi., Handayani, N.,
Wulandari, N., Maslikah, S.I., 2014. Struktur Perkembangan Hewan Bagian I.
Malang: UM Press.
LAPORAN ANATOMI SISTEM PERNAFASAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


Struktur Perkembangan Hewan
Yang dibina oleh Sofia Ery Rahayu S.Pd, M. Si

oleh
Dinda Tri Yunisa (1603426062299)
Gufron Alifi (160342606289)
Nor Fadillah (160342606217)
Lutfita Fitriana (160342606284)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
APRIL 2017

Anda mungkin juga menyukai