Disusun Oleh :
Akua 3
Umul Rezkiyah
O 271 16 165
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2017/2018
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gen adalah unit terkecil bahan sifat menurun. Besarnya diprkirakan 4-50 mikron. Istilah
gen pertama kali diperkenalakan oleh W.Johansen (1909), sebagai pengganti istilah factor
keturunan atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel. Gregor Mendel telah
berasumsi tentang adanya suatu bahan yang terkait dengan suatu sifat atau karakter yang
dapat diwariskan. Ia menyebutnya faktor. Pada 1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan
bahwa gen terletak di kromosom. Selanjutnya, terjadi perlombaan seru untuk menemukan
substansi yang merupakan gen. Banyak penghargaan Nobel yang kemudian jatuh pada
peneliti yang terlibat dalam subjek ini.
Gen menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh baik fisik maupun
psikis. Pengaturan karakteristik ini melalui proses sintesa protein seperti; kulit dibentuk oleh
keratin, otot dari aktin dan miosin, darah dari (Hb, globulin, dan fibrinogen), jaringan
pengikat dari (kolagen dan elastin), tulang dari Ossein, tulang rawan dari kondrin. Gen
sebagai factor keturunan tersimpan di dalam kromosom, yaitu di dalam manik manik yang
disebut kromomer atau nukleusom dari kromonema.
Morgan seorang ahli genetika dari Amerika Serikat menyebut kromomer itu dengan
lokus. Lokus adalah lokasi yang diperuntukan bagi gen dalam kromosom. Jadi menurut
morgan gen tersebut tersimpan di dalam setiap lokus yang khas dalam kromosom. Gen
sebagai zarah kompak yang mengandung satuan informasi genetic dan mengatur sifat sifat
menurun tertentu memenuhi lokus suatu kromosom. Setiap kromosom mengandung banyak
gen.
Oleh sebab itu, dalam setiap kromosom khususnya di dalam kromonema terdapat deretan
lokus. Batas antar lokus yang satu dengan lokus yang lain tidak jelas seperti deretan kotak
kotak Pada saat itu DNA sudah ditemukan dan diketahui hanya berada pada kromosom
(1869), tetapi orang belum menyadari bahwa DNA terkait dengan gen.
Sedangkan Kromosom Da Alel adalah Kromosom adalah Kromosom terdapat di dalam
plasma nucleus, berupa benda benda berbentuk lurus seperti batang atau bengkok, dan
terdiri dari bahan yang mudah mengikat zat warna. Alel berasal dari kata allelon singkatan
dari allelomorf yang artinya bentuk lain. Alel merupakan sepasang gen yang terletak pada
lokus yang sama pada kromosom yang homolog, yang bertugas membawa suatu sifat /
karakter (alternatif sesamnya).Tidak semua gen mempunyai 2 alel ada juga yang lebih dari 2
disebut beralel banyak (alela ganda), contohnya : gen yang mengatur protein darah.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian gen
2. Fungsi gen
3. Pengertian kromosom
4. Morfologi kromosom
5. Bagian kromosom
6. Tipe kromosom
7. Pengertian alel
8.
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dari dosen mata
kuliah Pengantar Dasar-dasar genetika ikan juga sebagai tambahan referensi dan wacana
bagi teman-teman yang ingin mencari informasi tambahan mengenai materi pendapatan
A. GEN
Gen (dari bahasa Belanda: gen) adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup atau
substansi hereditas yang merupakan senyawa kimia yang mengandung informasi genetik dan
dapat menduplikasi diri pada waktu mitosis. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang
menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme
yang memilikinya.
Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan
dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali),
sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya.
Penggunaan gen dalam percakapan sehari-hari (misalnya gen cerdas atau gen
warna rambut) sering kali dimaksudkan untuk alel : pilihan variasi yang tersedia oleh suatu
gen. Meskipun ekspresi alel dapat serupa, orang lebih sering menggunakan istilah alel untuk
ekspresi gen yang secara fenotipik berbeda. Gen diwariskan oleh satu individu kepada
keturunannya melalui suatu proses reproduksi, bersama-sama dengan DNA yang
membawanya. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi
kehidupan suatu organisme dapat terjaga
Gen adalah unit terkecil bahan sifat menurun. Besarnya diprkirakan 4-50 mikron.
Istilah gen pertama kali diperkenalakan oleh W.Johansen (1909), sebagai pengganti istilah
factor keturunan atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel. Gregor Mendel telah
berasumsi tentang adanya suatu bahan yang terkait dengan suatu sifat atau karakter yang
dapat diwariskan. Ia menyebutnya faktor. Pada 1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan
bahwa gen terletak di kromosom. Selanjutnya, terjadi perlombaan seru untuk menemukan
substansi yang merupakan gen. Banyak penghargaan Nobel yang kemudian jatuh pada
peneliti yang terlibat dalam subjek ini.
Gen menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh baik fisik
maupun psikis. Pengaturan karakteristik ini melalui proses sintesa protein seperti; kulit
dibentuk oleh keratin, otot dari aktin dan miosin, darah dari (Hb, globulin, dan fibrinogen),
jaringan pengikat dari (kolagen dan elastin), tulang dari Ossein, tulang rawan dari kondrin.
Gen sebagai factor keturunan tersimpan di dalam kromosom, yaitu di dalam manik manik
yang disebut kromomer atau nukleusom dari kromonema.
Morgan seorang ahli genetika dari Amerika Serikat menyebut kromomer itu dengan
lokus. Lokus adalah lokasi yang diperuntukan bagi gen dalam kromosom. Jadi menurut
morgan gen tersebut tersimpan di dalam setiap lokus yang khas dalam kromosom. Gen
sebagai zarah kompak yang mengandung satuan informasi genetic dan mengatur sifat sifat
menurun tertentu memenuhi lokus suatu kromosom. Setiap kromosom mengandung banyak
gen.
Oleh sebab itu, dalam setiap kromosom khususnya di dalam kromonema terdapat
deretan lokus. Batas antar lokus yang satu dengan lokus yang lain tidak jelas seperti deretan
kotak kotak Pada saat itu DNA sudah ditemukan dan diketahui hanya berada pada
kromosom (1869), tetapi orang belum menyadari bahwa DNA terkait dengan gen.
Melalui penelitian Oswald Avery terhadap bakteri Pneumococcus (1943), serta Alfred
Hershey dan Martha Chase (publikasi 1953) dengan virus bakteriofag T2, barulah orang
mengetahui bahwa DNA adalah bahan genetik. Gen terdiri dari DNA yang diselaputi dan
diikat oleh protein. Jadi secara kimia dapat disebut bahwa bahan genetis itu adalah DNA.
Thomas Hunt Morgan adalah ahli genetika dari Amerika Serikat yang menemukan
bahwa factor factor keturunan (gen) tersimpan dalam lokus yang khas dalam kromosom.
Percobaan untuk hal ini dilakukan pada lalat buah ( Drosophila melanogaster ) dengan
alasan sebagai berikut :
Cepat berkembang biak
Fungsi Gen
Sebagai substansi hereditas, gen mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom. Zarah adalah zat terkecil yang tidak dapat
dibagi bagi lagi.
2. Menentukan perkembangan dan proses metabolisme individu, karena menentukan
jenis protein yang harus dibentuk. Enzim dan Hormon merupakan protein dan jenis
enzim tertentu berfungsi untuk suatu kerja tertentu pula.
1. Enzym berfungsi mempercepat reaksi kimia dan berperan dalam metabolesme yang
berguna untuk pertumbuhan.
2. Hormon berfungsi mengaktifkan kembali reaksi kimia dalam tubuh dan berperan
dalam pertumbuhan dan perkembangan.
3. Menyampaikan informasi genetis dari generasi ke generasi berikutnya.
Adanya gen sifat-sifat yang dimiliki induk akan diturunkan kepada anaknya. Dan
penurunan sifat tersebut diatur oleh gen yang dapat menimbulkan keadaan spesifik dari suatu
organisme.
B. KROMOSOM
Kromosom (bahasa Yunani : chroma, warna; dan soma, badan) merupakan materi
genetik yang berada dalam intil sel (nuckleus) dan terlihat pada waktu membelah. Kromosom
merupakan struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu
molekul DNA dan berbagai protein terkait yang merupakan informasi genetik suatu
organisme, seperti molekul kelima jenis histon dan faktor transkripsi yang terdapat pada
beberapa deret, dan termasuk gen unsur regulatr dan sekuens nukleotida.
Kromosom adalah kromatin yang merapat, memendek dan membesar pada waktu terjadi
proses pembelahan dalam inti sel (nucleus), sehingga bagian bagiannya dapat terlihat
dengan jelas di bawah mikroskop biasa. Kromosom terdapat di dalam plasma nucleus, berupa
benda benda berbentuk lurus seperti batang atau bengkok, dan terdiri dari bahan yang
mudah mengikat zat warna.
Istilah kromosom pertama kali diperkenalkan oleh W. Waldeyer pada tahun 1888, walaupun
Flemming (1879) telah melihat pembelahan kromosom di dalam inti sel. Ahli yang mula
mula menduga bahwa benda benda tersebut terlibat dalam mekanisme keturunan ialah
Roux (1887) melaporkan bahwa banyaknya benda itu di dalam nucleus dari mahkluk yang
berbeda adalah berlainan, dan jumlahnya tetap selama hidupnya. Morgan (1993), menemukan
fungsi kromosom dalam pemindahan sifat sifat genetik.
Morfologi Kromoso
Kromosom dapat dilihat dengan mudah, apabila menggunakan teknik pewarnaan khusus
selama nukleus membelah. Hal ini karena pada saat itu kromosom mengadakan kontraksi
sehingga menjadi lebih tebal, dan dapat mengisap zat warna lebih baik. Ukuran kromosom
bervariasi bagi setiap species. Panjangnya berkisar antara 0,2 50 mikron, diameternya
antara 0,2 20 mikron dan pada manusia mempunyai panjang 6 mikron.
Mempunyai bentuk yang sangat bervariasi dan bergantung pada fase hidup sel. Pada
interfase (fase istirahat), kromosom melilit tipis, elastis dan berkontraksi. Sedangkan pada
fase metafase kromosomnya menebal dan berbentuk filamen (lembaran).
Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak terkondensasi berada dalam struktur order-
quasi dalam nukleus, dimana ia membungkus histon (protein struktural), dan di mana
material komposit ini disebut kromatin. Selama mitosis (pembelahan sel), kromosom
terkondensasi dan disebut kromosom metafase. Hal ini menyebabkan masing-masing
kromosom dapat diamati melalui mikroskop optik.
Setiap kromosom memiliki dua lengan, yang pendek disebut lengan p (dari bahasa
Perancis petit yang berarti kecil) dan lengan yang panjang lengan q (q mengikuti p dalam
alfabet). Prokariota tidak memiliki histon atau nukleus. Dalam keadaan santainya, DNA dapat
diakses untuk transkripsi, regulasi, dan replikasi.
A. Bagian Kromosom
Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau
kinetokor, satelit, dan telomer.
1. Kromatid
o Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom.
Kromatid masih melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain
untuk kromatid adalah kromonema. Kromonema merupakan filamen yang
sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap
interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah untuk tahap awal
pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan dua istilah
untuk struktur yang sama.
2. Kromomer
o Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini
merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari
materi kromatin yang terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas
terlihat pada kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah
direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan
sehingga bentuk kromosom seperti kawat)
3. Sentromer
o Sentromer adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan
kromosom. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian
kromosom yang yang merupakan tempat perlekatan benang spindel selama
pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom.
4. Lekukan kedua
o ada beberapa kromosom terdapat lekukan kedua yang berada di sepanjang
lengan dan berhubungan nucleolus. Oleh karena itu disebut dengan NOR
(Nucleolar Organizing Regions).
5. Satelit
o Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung
lengan kromatid. Satelit terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di daerah
tersebut. Tidak semua kromosom memiliki satelit.
6. Telomer
o Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada
kromosom. Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian terujung
kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak terurai. Karena pentingnya
telomer, sel yang telomer kromosom nya mengalami kerusakan umumnya
segera mati.
B. Bagian Lengan Kromosom
Melihat pada perbedaan banyaknya mengisap zat warna teknik mikroskopik, kromatin
(kromosom yang sedang tidak mengalami proses pembelahan) dibedakan oleh E. Hertz
(1928) atas :
1. Heterokromatin, ialah daerah kromatin yang relatif lebih banyak dan lebih mudah
mengisap zat warna dibandingkan dengan bagian lain dari lengan
2. Eukromatin, ialah daerah kromatin yang terang dan mengandung gen gen yang
sedang aktif
Pada satu kromatin, daerah hetero tersebar di antara eukromatin, paling banyak dekat
sentromer. Daerah heterokromatin sewaktu waktu dapat berubah menjadi eukromatin,
bilamana gen gennya berubah menjadi aktif. Sebaliknya daerah eukromatin dapat pula
berubah menjadi heterokromatin, pada saat gen gennya tidak aktif atau beristirahat. Dengan
demikian dapatlah kita ketahui, bahwa suatu gen tidak selalu giat melakukan transkripsi,
bergantung pada kebutuhan sel pada waktu bermetabolisme.
Berdasarkan letak sentromer, dan melihat panjang lengannya, maka kromosom dapat
dibedakan atas 4 macam yaitu
[a] Metasentris :
[b] Submetasentris
1. Sentromer terletak submedian (ke arah salah satu ujung kromosom), sehingga
kromosom terbagi menjadi dua bagian yang tidak sama panjang
2. Lengan yang tidak sama panjang, dan mempunyai bentuk seperti huruf J
[c] Akrosentris
1. Sentromer terletak subterminal (di dekat ujung kromosom), sehingga kromosom tidak
membengkok melainkan tetap lurus seperti batang.
2. Salah satu lengan kromosom sangat pendek, sedang lengan lainnya sangat panjang
[d] Telosentris
1. Sentromer terletak di ujung kromosom, sehingga kromosom hanya terdiri dari sebuah
lengan saja dan berbentuk lurus seperti batang. (Kromosom manusia tidak ada yang
berbentuk telosentris)
Tipe Kromosom
Menjelang abad ke-20, banyak peneliti telah mencoba untuk mengetahui jumlah
kromosom yang terdapat di dalam nucleus sel tubuh manusia, tetapi selalu menghasilkan data
data yang berbeda karena pada waktu itu teknik pemeriksaan kromosom masih terlalu
sederhana. Dalam tahun 1912, Winiwater menyatakan bahwa di dalam sel tubuh manusia
terdapat 47 kromosom. Tetapi kemudian pada tahun 1920 Painter menegaskan penemuannya,
bahwa manusia memiliki 48 kromosom. Pendapat ini bertahan sampai 30 tahun lamanya,
sampai akhirnya Tjio dan Levan dalam tahun 1956 berhasil membuktikan melalui teknik
pemeriksaan kromosom yang lebih sempurna, bahwa nucleus sel tubuh manusia mengandung
46 kromosom.
Berdasarkan bentuk, jumlah dan sifatnya maka pada sel-sel Eukariotik (sel yang
berdinding inti) kita mengenal 2 macam tipe kromosom yaitu :
1. Autosom adalah kromosom biasa atau kromosom yang mempunyai jumlah, bentuk
dan sifat yang sama, bukan kromosom seks dan selalu terdapat dalam pasangan yang
sama pada individu jantan dan betina. Autosom tidak berperan menentukan dalam
mengatur jenis kelamin. Dari 46 krmosom di dalam nucleus sel tubuh manusia, maka
yang 44 buah (22 pasang) merupakan autosom
2. Gonosom / Kromosom seks (kromosom kelamin = pembeda) merupakan
kromosom yang mempunyai jumlah, bentuk dan sifat berbeda serta merupakan
kromosom yang bertanggungjawab atas adanya perbedaan jenis kelamin. Biasanya
terdapat sepasang kromosom. Melihat macamnya dapat dibedakan atas Kromosom X
dan Kromosom Y
Pengertian Genom
1. Secara keseluruhan kumpulan gen-gen yang terdapat di dalam setiap sel individu
organisme disebut sebagai genom. Dengan perkataan lain, genom suatu organisme
adalah kumpulan semua gen yang dimiliki oleh organisme tersebut pada setiap selnya.
Lalu bagaimanakah hubungan antara genom dan kromosom?
2. Organisme prokariot seperti bakteri diketahui hanya mempunyai sebuah kromosom
yang tidak dikemas di dalam suatu nukleus sejati. Kromosom ini berbentuk lingkaran
(sirkuler), dan semua gen tersusun di sepanjang lingkaran tersebut. Oleh karena itu,
genom organisme prokariot dikatakan hanya terdiri atas sebuah kromosom tunggal.
3. Berbeda dengan genom prokariot, genom eukariot tersusun dari beberapa buah
kromosom. Tiap kromosom membawa sederetan gen tertentu. Selain itu, kromosom
eukariot mempunyai bentuk linier. Posisi di dalam kromosom, baik pada prokariot
maupun pada eukariot, yang ditempati oleh suatu gen disebut sebagai lokus (jamak:
loki) bagi gen tersebut.
4. Genom Eukariot
o Di atas telah disinggung bahwa genom eukariot terdiri atas beberapa buah
kromosom. Jumlah kromosom dasar di dalam genom suatu organisme eukariot
(biasa dilambangkan dengan n) dikatakan sebagai jumlah kromosom haploid.
Sel-sel kelamin (gamet) pada manusia merupakan contoh sel yang mempunyai
seperangkat kromosom haploid, atau berarti hanya mempunyai sebuah genom.
Sementara itu, sel-sel lainnya (sel somatis) hampir selalu mempunyai dua
buah genom, atau dikatakan mempunyai genom diploid.
Kariotype
Kariotype berasal dari dua kata karyon = inti dan typhos = bentuk. Kariotype adalah susunan
kromosom yang berurutan menurut panjang, jumlah dan bentuk dari sel somatis suatu
individu. Untuk mempelajari kromosom ini telah digunakan bermacam macam jaringan,
tetapi yang paling umum digunakan adalah kulit, sumsum tulang atau darah perifer.
Penemuan penting dan mutakhir adalah dengan pembuatan kultur jaringan. Bahan untuk
penelitian adalah darah vena.
Cara kerja :
Seringkali sulit membedakan kromosom satu dengan yang lain. Karenanya kromosom
dikelompokkan menjadi kelompok A G berdasarkan ukuran kromosom serta letak dari
sentromer. Sedangkan untuk membedakan kromosom perempuan dan laki laki terlihat pada
kromosom X dan Y. Pada perempuan kromosom ke 23 merupakan pasangan XX dan laki
laki XY. Kromosom-X mirip dengan kromosom kromosom pada kelompok C, dan
kromosom-Y mirip dengan kromosom kromosom dari kelompok G.
Setiap species mahkluk hidup memiliki bentuk dan jumlah kromosom sendiri sendiri,
dengan demikian kariotypenya pun tentu sendiri sendiri pula. Peranan kariotype dalam
pengamatan sifat keturunan besar sekali. Dengan kariotype dapat diketahui kelainan
kromosom pada manusia.
Kesimpulan :
Dari sudut pandang genetika klasik, alel (dari bahasa Inggris allele) merupakan bentuk
alternatif dari gen dalam kaitan dengan ekspresi suatu sifat (fenotipe). Sebagai ilustrasi, suatu
lokus dapat ditempati gen yang mengatur warna kelopak bunga merah (alel untuk bunga
merah) dan juga alel untuk warna kelopak bunga putih (alel untuk bunga putih).
Alel berasal dari kata allelon singkatan dari allelomorf yang artinya bentuk lain. Alel
merupakan sepasang gen yang terletak pada lokus yang sama pada kromosom yang homolog,
yang bertugas membawa suatu sifat / karakter (alternatif sesamnya).Tidak semua gen
mempunyai 2 alel ada juga yang lebih dari 2 disebut beralel banyak (alela ganda), contohnya
: gen yang mengatur protein darah.
1. Homozygot : alel dengan pasangan kedua gen pada suatu individu sama (simbolnya
sama / genotipenya sama)
2. Heterozygot : alel dengan pasangan kedua gen tidak sama ( simbolnya berbeda /
genotipenya sama.
Pada individu, pasangan alel menentu kan genotipe dari individu yang bersangkutan.
Sejalan dengan per-kembangan genetika, pengertian alel menjadi lebih luas dan umum.
Dalam arti modern, alel adalah berbagai ekspresi alternatif dari gen atau seberkas DNA,
tergantung tingkat ekspresi genetik yang diamati.
1. Pada tingkat fenotipe, pengertian alel adalah seperti yang dikemukakan di atas.
2. Pada tingkat enzim (dalam analisis isoenzim), alel sama dengan isoenzim.
3. Pada tingkat genom, alel merupakan variasi-variasi yang diperoleh pada panjang
berkas DNA (polimorfisme DNA).
4. Pada tingkat transkriptom, alel adalah bentuk-bentuk alternatif dari RNA yang
dihasilkan oleh suatu oligo.
Pada tingkat protein, alel merupakan variasi-variasi yang bisa dihasilkan dalam suatu
keluarga gen.
a. Struktur Gen
Pada eukariota, gen terdiri dari :
1. Domain regulasi inisiasi transkripsi, yang terdiri antara lain dari: deret
GCCACACCC, ATGCAAAT, kotak GC, kotak CCAAT dan kotak TATA.
2. Intron
3. Ekson
4. Domain regulasi akhir transkripsi