Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 4

METODE PENELITIAN

MEMBUAT LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH DAN


JUDUL YANG SESUAI

OLEH
NI KOMANG YUNIK MAHARDIKAYANTI
1404105066

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa semakin hari semakin meningkat,
hal ini tidak lepas dari sarana dan prasarana transportasi sebagai unsur penunjang
utama untuk pemenuhannya. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan tersebut, maka
perlu adanya penyeimbangan antara permintaan dan sarana prasarana transportasi.
Salah satu jenis transportasi yang paling sering digunakan yaitu transportasi darat.
Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi darat yang mempunyai peranan
yang penting bagi perekonomian, sosial budaya, perkembangan wilayah pariwisata
dan pertahanan keamanan untuk menunjang pembangunan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang No. 13 tahun 1980 dan Peraturan Pemerintah No.
26 Tahun 1985.
Peningkatan kebutuhan tersebut tentunya akan berbanding lurus terhadap
peningkatan jumlah dan berat kendaraan, yang mana kondisi ini akan mempengaruhi
kinerja perkerasan jalan. Beban yang besar dan berulang dapat menyebabkan
deformasi (rutting), kelelahan (fatique), dan berkurangnya umur pelayanan dari
perkerasan. Kelelahan (fatigue) dan deformasi (rutting) adalah kerusakan yang paling
sering dialami oleh perkerasan jalan aspal, sehingga menyebabkan umur pelayanan
perkerasan berkurang (Moghaddam, et al, 2011).
Penyebab awal terjadinya beberapa kasus kerusakan perkerasan jalan
disebabkan oleh adanya air dalam sistem perkerasan. Hal ini menyebabkan adanya
rongga udara yang tinggi pada perkerasan, yang mana rongga udara tersebut dapat
mengakibatkan perkerasan dapat mengalami penuaan lebih cepat. Penuaan ini
mengakibatkan bahan pengikat pada perkerasan menjadi lebih getas. Beban lalu lintas
yang tinggi akan mengakibatkan perkerasan mengalami kerusakan pelepasan butir
sehingga perkerasan berlubang.(sebagai pembaca awam aku ga ngerti apa
hubungannya air sama beban lalu lintas, ini berhubungan atau dua hal yang berbeda,
kalau berbeda lebih cocok diisi kata sedangkan sebelum kata beban lalu lintas)
Salah satu kerusakan jalan yang umum terjadi di Indonesia adalah jalan
berlubang. Kondisi jalan berlubang tentunya akan mengganggu kelancaran dan
kenyamanan berlalulintas. Melihat kondisi ini, maka perlu adanya penanganan jalan
berlubang. (ini kayaknya ga perlu deh kalo aku baca langsung aja bilang adanya
perkembangan teknologi). Seiring dengan perkembangan teknologi, mendorong
adanya berbagai inovasi- inovasi campuran aspal yang digunakan dalam menambal
perkerasan yang berlubang, yang pada umumnya yaitu (ni gimana maksudnya
sebagai pembaca awam aku ndak ngerti) campuran beraspal dingin menggunakan
aspal emulsi, campuran beraspal panas, lapis penentrasi, dan campuran beraspal
dingin menggunakan aspal cair. Namun pada proses pelaksanaan pemeliharaan di
lapangan, dalam penggunaan campuran tersebut terdapat banyak kendala yang
dihadapi diantaranya: (1) pelaksanaan penambalan dengan menggunakan campuran
beraspal dingin aspal emulsi kelemahannya campuran ini tidak dapat disimpan
ataupun ditimbun karena campurannya akan menggumpal sehingga menyulitkan saat
pelaksanaan penambalan, (2) penambalan dengan menggunakan campuran beraspal
dingin aspal cair memiliki kekuatan awal yang rendag akibat adanya pelarut yang
tidak dapat menguap dengan cepat, sehungga membutuhkan waktu mengeras yang
relatif lama, (3) penambalan dengan menggunakan campuran beraspal panas
pelaksanaan penambalan campuran ini dibatasi oleh temperatur yang berkisar antara
95 C sampai dengan 155 C, hal ini tentunya menyulitkan pekerjaan karena
umumnya penambalan hanya dilkukan pada spot- spot kecil dengan lokasi yang
berjauhan.
Melihat kondisi tersebut, Departemen Pekerjaan Umum telah melakukan
penelitian terkait dengan campuran untuk tambalan perkerasan dan saat ini telah
tersedia teknologi tambalan cepat mantap (campuran cold patching). Pelaksanaan
penambalan dengan tambalan cepat mantap hanya perlu penghamparan pada
perkerasan yang berlubang dengan pemadatan menggunakan alat pemadat ataupun
menggunakan bantuan dari beban lalu lintas.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya penelitian tentang studi (studi tu
sama kayak penelitian gak? Kalo sama gausah pake kata studi lg) perbandingan
stabilitas Campuran (ni diisiin naa campuran apa aspal atau apa biar jelas)Tambal
Cepat Mantap (TCM) produksi Departemen Pekerjaan Umum (ni kayaknya gausah
diisi di judul kayaknya nanti dimasukin di batasan masalah aja, diisi: aspal tcm yang
digunakan merupakan produksi Departemen Pekerjaan Umum, tp boleh juga diisi
kalau mau) terhadap variasi jumlah tumbukan di laboratorium dan pemadatan di
lapangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh variasi jumlah tumbukan terhadap stabilitas
Campuran (ni diisiin naa campuran apa aspal atau apa biar jelas) Tambal
Cepat Mantap produksi Departemen Pekerjaan Umum?
2. Bagaimana rongga udara dalam campuran (VIM) terhadap variasi jumlah
tumbukan pada Campuran (ni diisiin naa campuran apa aspal atau apa biar
jelas)Tambal Cepat Mantap produksi Departemen Pekerjaan Umum?

1.3 Judul
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka judul yang di
angkat untuk tugas akhir adalah Studi Perbandingan Stabilitas Campuran (ni diisiin
naa campuran apa aspal atau apa biar jelas)Tambal Cepat Mantap (TCM) Produksi
Departemen Pekerjaan Umum Terhadap Variasi Jumlah Tumbukan di Laboratorium
dengan Pemadatan di Lapangan.

Anda mungkin juga menyukai