Istiarto, dkk (2007) meneliti tentang Sistem Pengendalian Banjir Kali Juana,
dimana pada analisis awal ekonomi (konsultasi PPSA Jratun Seluna)
mengenai tiga jenis alternatf yaitu sistem pengendalian banjir dengan
normalisasi sungai dan tanggul; sistem pengendalian banjir dengan
normalisasi, sungai, tanggul dan kolam retensi banjir; sistem pengendalian
banjir dengan normalisasi sungai, tanggul dan kolam retensi dan floodway.
Mengingat kemiringan Sungai Juana sangat kecil, maka strategi
pengendalian banjir Kali Juana sangat rentan terhadap sedimentasi sungai.
Untuk mengantisipasi hal ini, maka harus tersedia dana yang cukup untuk
menormalisasi Kali Juana dari efek sedimentasi. dari penelitian ini sistem
pengendalian banjir Kali Juana yang paling baik dari 3 alternatif yang
diajukan adalah dengan normalisasi sungai, tanggul, dan kolam retensi
banjir 3
Pengendalian
Banjir Sungai
Mandar Kabupaten
Polewali Mandar
Istiarto and Wibowo Gurawan Jati. 2017. Dynamics of Civil Engineering, Volume 7,
Number 2, July 2007: 191-197.
4
Pengendalian Banjir
Sungai Remu Kota
Sorong Provinsi
Papua Barat
Pramana Yanuar Hendra, Harisuseno Donny, Dermawan Very .2015.
6
Analisa Tinggi Tanggul
Ekonomis Sebagai Bangunan
Pengendali Banjir Sungai
Cihaur
Aushaf (2015) mengenai tentang Analisa Tinggi Tanggul
Ekonomis Sebagai Bangunan Pengendali Banjir Sungai Cihaur
Desa Cipari Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa
Tengah, dimana dari hasil pembahasan dan analisa yang telah
dilakukan dapat diambil sebuah kesimpulan pada kondisi
eksisting sungai Cihaur tidak mampu menahan debit banjir,
sehingga direncanakan pembangunan tanggul menggunakan
kala ulang 10 tahun dengan debit rancangan 76.53 m3/det
dengan probabilitas terjadinya banjir sebesar 10% tiap tahunnya.
7
DISSCUSION
Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya mengenai pengendalian banjir menggunakan bangunan pengendali
banjir berupa normalisasi, pembangunan tanggul, dan kolam rentensi dapat dilihat bahwa dalam pemilihan
1 bangunan pengendali banjir haruslah berdasarkan beberapa aspek terutama pada analisis hidrologi yang dapat
menunjukan kapasitas sungai apakah mencukupi atau terjadi kelebihan kapasitas yang menyebabkan terjadinya
limpasan pada area sekitar daerah aliran sungai (DAS).
Selain aspek analisis hidrologi, hal yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan bangunan pengendali banjir
2
adalah aspek ekonomi yaitu nilai investasi yang diperlukan dalam pembangunan bangunan pengendali banjir itu
sendiri. Dari beberapa alternatif dipilihlah alternatif yang memenuhi aspek pengembalian investasi (BCR, IRR, NPV
dan payback period).
Dari beberapa penelitian sebelumnya dapat dilihat bahwa pengunaan tanggul sebagai bangunan pengendali banjir
3 merupakan bangunan pengendali banjir yang efektif dan efisien digunakan di wilayah perkotaan ditinjau dari
beberapa aspek sepeti aspek hidrologi, aspek keamanan (safety factor) dan aspek ekonomi.