KAJIAN PUSTAKA
5
a. Sistem Jaringan Jalan Primer
Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan
peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua
wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa
distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan.
b. Sistem Jaringan Jalan Sekunder
Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan
peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam
kawasan perkotaan.
6
d. Sistem Kelembagaan (Institusi)
Meliputi individu, kelompok, lembaga, dan instansi pemerintah serta
swasta yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam setiap
sistem transportasi mikro tersebut, yaitu :
1. Sistem Kegiatan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tingkat I dan II,
Pembangunan Daerah (Bangda), Pemerintah Daerah (Pemda).
2. Sistem Jaringan
Departemen Perhubungan (Darat, Laut, Udara), Bina Marga
3. Sistem Pergerakan
Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ),
Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda), Polisi lalu Lintas
(Polantas), masyarakat.
7
Gambar 2.1 Sistem Transportasi Makro
Sumber : Tamin (2000)
8
c. Sebaran Perjalanan (Trip Distribution)
Bagaimana perjalanan tersebut disebarkan secara geografis dalam daerah
perkotaan (daerah kajian).
d. Pemilihan Moda Transportasi (Moda Split / Moda Choice)
Menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi
untuk perjalanan tertent.
e. Pemilihan Rute (Trip Assignment)
Menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan rute dari setiap zona
asal ke setiap zona tujuan (Tamin, 2000).
9
Gambar 2.2 Siklus Tata Guna Lahan Transportasi
Sumber : Tamin (1997)
10
ukuran kemampuan seseorang untuk bergerak yang biasanya dinyatakan dari
kemampuan membayar biaya transportasi (Black, 1981).
Adapun tingkat klasifikasi Aksesibilitas akan ditabelkan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas
Jarak Jauh Aksesibilitas Rendah Aksesibilitas Menengah
Dekat Aksesibilitas Menengah Aksesibilitas Tinggi
Kondisi Prasarana Sangat Jelek Sangat Baik
Sumber : Black, 1981
11
kemudahan dalam mencapai sebuah tempat tujuan dimana dalam mencapai tempat
tujuan ini diperlukan suatu hubungan transportasi yang dinyatakan dalam bentuk
jarak, waktu maupun biaya.
2.8 Metode Pengukuran Aksesibilitas
Untuk memudahkan pengukuran aksesibilitas didaerah yang akan dikaji,
dapat digunakan dengan cara mengasumsikan daerah kajian dipecah menjadi n
zona, dan semua akstivitas diasumsikan terjadi di pusat zona. Aktivitas diberi
notasi A, dan aksesibilitas pada suatu zona diberi notasi K.
Gambar 2.3 Contoh Grafik Hubungan Antara Jarak, Waktu, Atau Biaya
Sumber : Black, 1981
12
2.8.2 Metode Matematis
Metode Indeks Hansen
Dalam sebuah artikel yang berjudul How Accessibility Shapes Land
Use, Hansen (1959) mengembangkan ukuran fisik dari aksesibilitas
dengan rumus sebagai berikut:
= (2.1)
Dimana :
Ki = Aksesibilitas zona i
Ad = Jumlah aktivitas pada zona d
Tid = Hambatan perjalanan dari zona i ke d ( Bisa dalam bentuk
jarak, waktu atau biaya)
n = Jumlah zona
Keterangan :
= nilai rata-rata
= Jumlah aksesibilitas
n = Jumlah Zona
13
b. Persentil
Persentil (P) adalah nilai-nilai yang membagi serangkaian data atau
suatu distribusi frekuensi menjadi 100 bagian yang sama. Adapun
rumus persentil sebagai berikut :
Pi = nilai ke (2.3)
Keterangan :
Pi = persentil ke-i
i = 1, 2, 3, 99
n= banyak data
c. Standar Deviasi
Standar deviasi adalah akar kuadrat dari variansnya atau
sebaliknya, varians adalagh pangkat dua dari standar deviasi. Yang
dimaksud dengan varians sekelompok data adalah jumlah dari
kuadrat deviasi masing-masing data terhadap rata-rata hitungan
dibagi banyaknya data. Adapun rumus sebagai berikut :
2
S= ,=S (2.4)
Keterangan:
= Varians
S = Standar deviasi
i = Aksesibilitas di zona i
= nilai rata-rata aksesibilitas
n = Jumlah zona
d. Z-Score
Nilai Z-Score digunakan untuk identifikasi wilayah yang tidak
memiliki atau kurang terdapat tempat aktivitas tertentu. Nilai z
dapat dicari dengan rumus :
Zi = (2.5)
Keterangan :
Zi = Z-Score zona i
14
S = Standar deviasi
= Aksesibilitas di zona i
= 1, 2, 3 ..n
15