Batas pengumpulan jawaban pada hari minggu 5 Juni 2016 pukul 08.00 WIB
NIM: J1A115005
Kelas: THP II B
Pilihlah jawaban yang menurut anda benar (dapat lebih dari satu jawaban)
1. Pemindahan sebagian materi genetik ke bakteri lain melalui proses fisiologis yang
kompleks disebut dengan
Jawab: Transformasi.
Jawab: bukan disembararang tempat yaitu yang ditandai dengan adanya mesosom yang
berindikasi pada lokasi atau tempat pembelahan berlangsung.
4. Pada fase pertumbuhan mikroorganisme, fase dimana jumlah sel meningkat sampai pada
batas tertentu disebut dengan
5. Siklus reproduksi pada virus yang puncaknya ditandai dengan matinya sel inang
adalah
7. Organisme yang tidak memiliki membran nukleus dan organel-organel sel sederhana
adalah
Jawab:Organisme prokariotik.
8. Sebutkan 5 bagian pada sistem klasifikasi berdasarkan sistem 5 kingdom
Jawab: Kingdom fungi, kingdom animalia, kingdom protista, kingdom plantae, dan
kingdom monera.
Jawab: eukarya.
Jawab: proses dimana mikroorganisme akan tumbuh dan berkembang dalam makanan
serta memproduksi toksi, kemudian bila makanan tersebut dikonsumsi maka akan
menyebabkan gejala klinis.
Jawab : Toksin yang merupakan bagian integral dari dinding sel bakteri Gram negatif,
baik coccus maupun basil dan tidak mengaktifkan pelepasan dari sel.
Jawab :Mikotoksin
17. Sebutkan dua jenis toksin yang dihasilkan miroalga yang anda ketahui
Jawab : Paralytic Shellfish Poisoning (PSP), dan Neurotoxic Shellfish Poisoning (NSP).
Pilihlah salah satu produk pangan dan jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan Nutrien utama apa yang terkandung di dalam produk pangan yang anda pilih
yang dapat digunakan untuk pertumbuhan mikroba!
2. Jelaskan faktor intrinsik dan ekstrinsik pada pangan tersebut jika pangan tersebut di
tumbuhi oleh mikroorganisme!
3. Tuliskan nama latin mikroorganisme tersebut!
4. Apakah mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan keracunan pangan? Jelaskan
mekanisme mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan keracunan pangan?
5. Apakah mikroorganisme tersebut dapat menghasilkan toksin? jelaskan jenis toksin yang
dihasilkan!
JAWABAN
1. Wine merupakan minuman beralkohol yang dihasilkan fermentasi buah anggur yang
mengandung sukrosa yang akan difermentasi khamir Saccharomyces cerevisiae, khamir
tersebut akan menghasilkan enzim hidrolase berfungsi memecah sukrosa menjadi glukosa,
kemudian enzim invertase berfungsi melajutkan tugas dari enzim hidrolase yakni memecah
glukosa menjadi etanol. Sukrosa dari buah anggur tadi dimanfaatkan khamir dalam pertumbuhan
nya untuk mengubah nya menjadi etanol.
2. - Faktor intrinsik :
1. pH, pada pH yang rendah kemungkinan terjadi kerusakan wine. pH minimum untuk
pertumbuhan mikroba bervariasi tergantung pada mikroba, jenis wine, dan kadar alkohol.
Khapang, khamir dan bakteri asam asetat tidak dapat dicegah ole pH wine yang normal.
Sebagian besar bakteri asam laktat mempunyai toleransi pada keasaman rendah sampai pH
3,3 3,5 yaitu pH yang lebih rendah dari pH kebanyakan wine.
2. Kandungan gula, dry wine yang rendah kandungan gulanya ( sekitar 0,1 persen ) akan
mengalami kerusakan akibat bakteri. Kadar gula sekitar 0,5 1,0 persen atau lebih merupakan
kondisi yang sesuai untuk mikroba perusak.
- Faktor ekstrinsik :
1. Konsetrasi alkohol, toleransi mikroba perusak terhadap alkohol bervariasi. Bakteri bakteri
cocus dihambat pada konsetrasi alkohol 14 15 persen ( v/v ). Bakteri bakteri cocus
dihambat pada konsentrasi alkohol sekitar 12 persen, Leuconotos pada konsentrasi alkohol
lebih dari 14 persen, heterofermentatif Lactobacillus sekitar 18 persen, kecuali L. trichodes
yang dapat tumbuh pada kadar alkohol lebih dari 20 persen dan homofermentatif
Lactobacillus sekitar 10 persen.
2. Konsentrasi tanin, tanin yang ditambahkan bersama sama dengan gelatin dalam proses
penjernihan dapat mengahambat bakteri, tetapi jumlah yang ditambahkan biasanya tidak
cukup untuk sekaligus berfungsi sebagai inhibitor dalam wine.
5. Temperatur penyimpanan, kerusakan wine dapat terjadi dengan cepat pada temperatur 20
350 C dan akan menurun bila suhu mendekati temperatur beku.
6. Udara, mikroorganisme aerobik seperti kapang, lapisan film khamir dan Acetobacter tidak
dapat tumbuh bila terdapat udara ( oksigen ), tetapi bakteri asam laktat tumbuh baik dalam
keadaan anaerobik.
3. Saccharomyces cerevisiae
4. tidak, karena khamir Saccharomyces cerevisiae dapat menghasilkan enzim hidrolase dan
enzim invertase. Enzim hidrolase berfungsi memecah sukrosa menjadi glukosa, kemudian enzim
invertase berfungsi melajutkan tugas dari enzim hidrolase yakni memecah glukosa menjadi
etanol. Saccharomyces cerevisiae paling sering digunakan dalam proses fermentasi karena
memiliki kemampuan merombak substrat tertentu, tidak menghasilkan racun, sifatnya stabil, dan
menghasilkan enzim yang diperlukan untuk fermentasi, dan mudah didapat dan juga dalam
pemeliharaanya.
5. tidak, karena Saccharomyces cerevisiae merupakan mikroorganisme baik yang dapat hidup
dengan baik pada kondisi lingkungan cukup oksigen maupun kurang oksigen. Dalam keadaan
cukup oksigen Saccharomyces cerevisiae akan melakukan respirasi biasa. Akan tetapi, jika
dalam keadaan lingkungan kurang oksigen Saccharomyces cerevisiae akan melakukan
fermentasi yang memecah glukosa menjadi alkohol sehingga pada kondisi lingkungan yang
berubah ubah Saccharomyces cerevisiae tidak dapat menghasilkan toksin.