Anda di halaman 1dari 8

1.

Alat dan Bahan


1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum fenomena dasar untuk
konduktivitas termal yaitu :
1. Thermocouple
2. Gelas ukur
3. Alat uji konduktivitas termal
1.2 Bahan
1. Spesimen Homogen

2. Prosedur Kerja
Adapun langkah pelaksanaan pengujian untuk Konduktivitas Termal adalah
sebagai berikut :
1. Spesimen yang akan diuji dijepit (diclamp) pada dua batang penghantar
kalor .
2. Heater dipasang pada batang penghantar.
3. Sirkulasi air pendingin dipasang batang penghantar.
4. Thermo proof dipasang pada system pendingin.
5. Thermo proof dipasang pada thermocouple dan disambungkan dengan
computer.
6. Software TC08 diinstalkan pada computer.
7. Program TC08 dijalankan dan keempat terminal thermo proof diaktifkan.
8. Setting range waktu dan batas maksimum temperatur yang akan diukur
pada software.
9. Heater diaktifkan dan switch diputar pada posisi 3 volt.
10. Sirkulasi air pendingin diaktifkan dengan pembukaan katup 16 derajat.
11. Lakukan record dengan software TC08 hingga temperatur pada spesimen
konstan.
12. Kenaikan temperatur dimonitoring melalui computer.
13. Jika kenaikan temperaturnya selama selang waktu 10 menit lebih dari 1C
maka kran dibuka 1 derajat dan diamati selama 10 menit sehingga
temperatur pada T1, T2, konstan.
14. Temperatur dikatakan konstan apabila kenaikan atau penurunannya
maksimal 0,05C selama 5 menit.
15. Apabila temperaturnya telah konstan maka record dihentikan.
16. Setelah record selesai maka dapat langsung di plot grafik dari pengujian
dan dapat dilihat distribusi temperatur tiap titik pada spesimen.
17. Heater dinonaktifkan.
18. Volume air ditampung dengan menggunakan gelas ukur selama selang
waktu tertentu.
19. Volume air yang ditampung dan besarnya pembukaan katup dicatat.
20. Data yang didapat diolah dengan menggunakan rumus pada perhitungan
perencanaan diatas untuk mencari nilai konduktivitas seperti yang dibahas
pada BAB IV.

3. Pembahasan
3.1 Data Hasil Percobaan Konduktivitas Termal untuk Tegangan Listrik 4.5
Volt
Tabel 3.1 Data Hasil Percobaan Konduktivitas Termal untuk tegangan
listrik 4.5 Volt.
3.2 Data Hasil Percobaan Konduktivitas Termal untuk Tegangan Listrik 9
Volt
Tabel 3.2 Data Hasil Percobaan Konduktivitas Termal untuk Tegangan
Listrik 9 Volt.
Analisa :
Dari Praktium yang telah dilakukan, maka didapat data sebagai berikut :
a) Pada praktikum sudut yang digunakan adalah sebesar 16 derajat.
b) Heater yang digunakan 4,5 dan 9 volt.
c) Massa Jenis Air adalah 1000 kg/m
d) Cp yang digunakan sebesar 4,2 kj/kgC
e) Luas penampang 0.000113 m

Pada Praktikum Fenomena dasar untuk konduktivitas termal


menggunakan spesimen stainless steel menggunakan dua pengujian tegangan
listrik sebesar 4.5 V, 9 V dengan spesimen stainless steel. Berikut ini adalah
grafik hasil pengujian dapat dilihat dibawah ini.

Konduktifitas Termal VS Waktu (m)


Percobaan Pertama 4.5 volt
KONDUKTIVITAS THERMAL

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
-1

-2
WAKTU (M)

Konduktifitas Termal vs waktu

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Konduktivitas Termal pada 4.5 volt.

Pada grafik ini terlihat bahwa perbandingan konduktifitas termal terhadap waktu
pada percobaan 4.5 volt cenderung naik turun. Artinya bahwa pengaruh temperatur
terhadap waktu dalam pengujian spesimen stainless sangat tidak konstan. Karena
dipengaruhi oleh temperatur dan tegangan yang diberikan heater.
Konduktivitas VS Temperatur
4
Konduktivitas
3
Thermal
2

0
0.53 0.59 0.61 0.63 0.65 0.65 0.65 0.65 0.64 0.66 0.65 0.66 0.67 0.69 0.69
-1

-2

Temperatur
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Konduktivitas Termal pada 4.5 volt.

Nilai Konduktifitas VS waktu (m)


Percobaan Kedua 9 volt
25
KONDUKTIVITAS

20
THERMAL

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
WAKTU (M)

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Konduktivitas Termal pada 9 volt.

Pada grafik ini terlihat bahwa perbandingan konduktifitas termal terhadap waktu
pada percobaan 9 volt cenderung naik turun dan terlihat konstan. Hal ini juga dipengaruhi
oleh tegangan yang diberikan heater, karna semakin tinggi tegangan maka akan semakin
cepat waktunya.
Konduktivitas VS Temperatur
7
Konduktivitas Thermal
6
5
4
3
2 Konduktivitas VS
1 Temperatur

0.800

0.810
0.760
0.780
0.790
0.790
0.780
0.790
0.790
0.800

0.800
0.800

0.810
0.820
0.820
-1
-2
Temperatur
Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Konduktivitas Termal pada 9 volt.

Perbandingan Konduktivitas Thermal 4.5


Volt Vs 9 Volt
1
Konduktivitas Thermal (kW/mC)

0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
4.53 9
7.5
Tegangan (V)

Gambar 4.5 Rata-rata konduktivitas termal terhadap tegangan listrik pengujian.

Pada saat setelah melakukan praktikum maka diperoleh lah berupa data-data
dan data tersebut akan di olah ke dalam tabel dengan melakukan pengolahan
data dengan menggunakan persamaan yang ada pada teori dasar. Ketika
melakukan praktikum kita mengamati terjadinya perubahan temperatur setiap
detik pada komputer dengan dibantu oleh software TC08. Berdasarkan data
yang diperoleh dilakukan pengolahan data untuk mencari nilai konduktivitas
pada spesimen yang diamati.
Pada grafik konduktifitas pengujian dengan tegangan 9 volt memiliki nilai
konduktivitas yang lebih tinggi dari 4,5. Hal ini terjadi karena temperatur yang
dihasilkan semakin besar jika tegangan yang diberikan heater besar juga.
Dilihat dari grafik pengamatan antara konduktifitas dengan waktu didapat
nilai konduktivitas pada waktu tertentu. Pada pengamatan dengan memberikan
4.5 volt dan pembukaan katup 16 dapat dilihat bahwa temperatur tidak
konstan sehingga mempengaruhi besarnya nilai konduktivitasnya. Hal ini
dipengaruhi air pendingin yang mengalir kecil sehingga sistem pendingin tidak
bekerja secara baik dalam mendinginkan heater dengan 4.5 volt. Sedangkan
dari pengamatan pada 9 volt dengan pembukaan katup 16 lebih cenderung
konstan karena apabila dilihat dari beberapa pertambahan temperatur setiap
menit yang ditentukan. Pada kondisi ini disebabkan karena aliran air pendingin
berjalan dengan baik sehingga panas pada heater dengan 9 volt dapat diatasi
oleh sistem pendingin dan temperatur tertinggi. Setiap pengisian 100 ml air
pada gelas ukur berbeda setiap volt, karena laju aliran air pada setiap volt
berbeda semakin besar volt maka akan semakin cepat waktu yang dibutuhkan
untuk mengisi 100 ml air. Hal ini akan mempengaruhi dalam perhitungan
volume air yang akan berpengaruh dalam perhitungan mencari nilai
konduktivitas.

4. Kesimpulan dan Saran


4.1 Kesimpulan
1. Konduktivitas termal merupakan kemampuan benda dalam
menghantarkan panas. Nilai konduktivitas dapat diketahui dengan
menggunakan persamaan yang telah ada. Nilai konduktivitas material
dipengaruhi oleh jenis material, dimensi material, panas yang
diberikan dan banyak jenis pendingin yang diberikan.
2. Nilai temperatur berpengaruh pada nilai konduktivitas. Semakin besar
temperatur maka akan semakin kecil nilai konduktivitas berdasarkan
persamaan yang telah ada.
4.2 Saran
1. Sebaiknya pelajari materi sebelum melakukan praktikum
2. Ikuti instruksi asissten lab dengan baik dan benar.
3. Praktikan supaya lebih hati-hati dalam praktikum karena apabila alat
penguji diganggu maka data yang diperoleh tidak tepat.
4. Praktikan supaya lebih cermat dalam melakukan perhitungan waktu
dalam mengukur 100 ml air pada gelas ukur.
5. Sebaiknya praktikan lebih cermat dalam menganalisa data dan grafik
yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai