Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABsUPATEN CIANJUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS NARINGGUL
JalanRaya Naringgul No 04 Naringgul Cianjur 43274

KERANGKA ACUAN KEGIATAN MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA ( MTBM ) DAN


MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS )

A. PENDAHULUAN

Sejak tahun 1996 Departemen Kesehatan bekerja sama dengan WHO mengembangkan
pendekatan Manejemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Indonesia. Keterpaduan
pelayanan tidak hanya pelayanan kuratif berupa pengobatan penyakit saja, namun
sekaligus pelayanan preventif seperti Imunisasi, pemberian vitamin A, menilai dan
memperbaiki cara pemberian ASI serta pelayanan promotif seperti memberikan
konseling kepada ibu cara merawat dan mengobati anak sakit di rumah, serta masalah
pemberian makan.
Dalam penerapan MTBS, tenaga kesehatan diajarkan untuk memperhatikan anak dalam
keadaan sakit berat dan perlu segera di rujuk. Jika penyakitnya tidak parah, selanjutnya
tenaga kesehatan bisa memberikan pengobatan sesuai pedoman MTBS.

B. LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir dan
bayi dan anak balita kegiatan yang dilakukan melalui penerapan Manajemen Terpadu
Balita Sakit ( MTBS ). Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu program
intervensi berisi penjelasan secara rinci penanganan penyakit pada balita. Proses
manajemen kasus MTBS dilaksanakan pada anak umur 2 sampai 5 tahun pada balita
yang sakit dan pedoman ini telah diperluas mencakup manajemen terpadu bayi muda
( MTBM ) bagi bayi berumur 1 hari sampai 2 bulan baik dalam keadaan sehat maupun
sakit. Penenganan balita ini menggunakan suatu bagan yang memperlihatkan langkah
langkah dan penjelasan cara pelaksanaannya, sehingga dapat
mengklasifikasikanpenyakit yang alami balita, melakukan rujukan secara cepat apabila
di perlukan, melakukan penilaian status gizi dan memberikan imunisasi kepada balita
yang membutuhkan. Selain itu ibu balita juga diberi konseling tatacara memberi obat di
rumah, pemberian nasehat mengenai makanan yang seharusnya diberikan dan
memberitahu kapan harus kembali ( kunjungan ulang) atau segera kembali untuk
mendapatkan pelayanan tindak lanjut.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan akses pelayanan balita sakit di tingkat masyarakat yang sesuai
standar

2. Tujuan Khusus
a. Untuk menentukan langkah- langkah yang dapat diambil dalam pemecahan
masalah pelaksanaan MTBS di Puskesmas Naringgul
b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaksanaan pelayanan dalam
tatalaksana dan manajemen pelayanan kesehatan dengan pendekatan MTBS-M
c. Menjamin kualitas pelayanan kesehatan anak yang semakin meningkat, terbukti
dan berkesinambungan.

D. KEGIATAN POKOK, RINCIAN KEGIATAN DAN CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No KEGIATAN KEPEGAWAIAN RINCIAN KEGIATAN DAN CARA MELAKSANAKAN


KEGIATAN

1. Melakukan pemeriksaan fisik 1. Mencatat nama, umur, nama orang tua


pada bayi dan balita
2. Pemeriksaan Tanda- tanda Vital sign.

3. Anamnesa

4. Melaksanakan pemeriksaan fisik

5. Diagnosa penyakit

6. Pengobatan

7. Konseling / Penyuluhan

8. Memberikan atau melakukan rujukan untuk


perawatan lebih lanjut secara tepat, cepat
dan benar.

E. SASARAN
Pasien bayi dan balita yang berkunjung ke Puskesmas Naringgul

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Setiap akhir bulan, bidan menghitung jumlah kunjungan bayi dan balita di
Puskesmas Naringgul

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format laporan


bulanan kegiatan pelayanan MTBS dan MTBM
2. Pelaporan diserahkan setiap akhir bulan

Anda mungkin juga menyukai